Share

Bab 21 - Penyelidikan

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 15:38:52

Dua hari berlalu dengan begitu cepat. Cuaca semakin dingin, para pelayan mengganti pakaiannya dengan yang lebih tebal, para majikan mereka tidak pernah melepaskan mantel berbulu yang mahal.

Termasuk Yinlan. Belakangan ini, dia sibuk terkurung di dapur kediamannya, meracik berbagai macam obat. Obat-obatan ini kelak akan dijual ke luar istana, untuk menghasilkan keuntungan demi dirinya sendiri.

Tentu saja, siapa yang menyuruh dia adalah selir yang tak pernah diperhatikan? Jadi dia harus mencari nafkah untuk dirinya sendiri hari ini dan di masa depan.

Setidaknya resep obat yang sedikit digabungkan dengan teknik pengobatan modern ini cukup membantu warga-warga Ibukota di luar sana. Mungkin kelak dia bisa merangkap profesi sebagai tabib juga.

Dia meminta A-Yao mencarikan toko obat besar untuk menjual obat-obatannya yang mahal ini.

Kelak setelah bisa leluasa keluar masuk istana, ia akan mencari bahan obat sendiri, tidak perlu diam-diam menimbunnya dari Gudang Balai Kesehatan Istana.

Su
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 22 - Niat Baik Kaisar dan Permaisuri

    Dia membiarkan A-Yao bekerja sendirian, karena memang tidak banyak pekerjaan yang harus dilakukan selain membereskan dapur yang kacau. Apalagi, memang tidak ada pelayan yang mau membantu A-Yao merapikan kediaman Xie Yinlan yang terbelakang ini. Harem sangat besar. Di dalamnya ada Istana Chengzhi, tempat tinggal Selir Agung Qin yang adalah ibu kandung Pangeran Ming yang berada di sebelah Utara, dan Istana Mingyue, tempat tinggal Permaisuri yang berada di sebelahnya.Di belakang kedua tempat tinggal itu, ada sungai buatan yang panjang dan besar, ini adalah sumber air terbesar yang menghidupi seluruh istana, terkait dengan puluhan ruangan besar di kompleks istana yang luar biasa besar ini. Barulah di belakang tempat tinggal keduanya terdapat tempat tinggal Xie Yinlan. Kediamannya tidak sebesar Istana Mingyue, hanya seperempatnya saja. Terdiri dari satu ruangan utama, dua kamar dan satu dapur, dan sebuah halaman luas dan kolam teratai dengan diameter lima meter. Xie Yinlan mencuci baju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 23 - Bukan Hanya Buku Tentang Wanita

    “Bagaimana mungkin?” Yinlan berseru tak percaya, memeriksa pakaian itu sekali lagi. Dan memang sangat normal, ini pakaian biasa, tidak ada zat berbahaya yang tersembunyi di dalamnya. Dia terdiam cukup lama. “Xie Qingyan benar-benar memberikannya tanpa maksud apa pun? Tak ada niat mencelakai? Tak ada niat membunuh?” Tapi mungkin saja zat berbahaya itu tidak menimbulkan bau dan warna. Tak terlihat. Yinlan tetap harus waspada, tapi dia memutuskan untuk tetap memakainya meski ada perasaan ragu. “Apa itu, Selir?” A-Yao tiba-tiba muncul dan mengejutkannya. Dia melotot dengan tangab mengelus dada. “Bisakah datang baik-baik? Tak perlu mengejutkan seperti ini.” A-Yao menyeringai lebar, mengambil posisi duduk di sebelah Yinlan. “Apa itu, Selir?” “Ini pakaian berlatih untuk perburuan besok.” “Pakaian berlatih? Kaisar yang memberikannya?” A-Yao memasang wajah terkejut. Yinlan menggeleng, “Dari Xie Qingyan.” Suasana mendadak tegang setelah Xie Yinlan mengatakan itu. A-Yao menelan ludah,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 24 - Kau Berurusan Dengan Orang Yang Salah

    Pagi hari yang dingin, kabut masih menguasai sebagian besar ruang di langit, pucuk-pucuk pepohonan yang tinggi tak terlihat. Angin pagi yang segar dan dingin ini membuat orang-orang merapatkan mantel tebal mereka. Termasuk Xie Qingyan yang sudah duduk di tandu permaisuri, mantel bulu rubahnya tampak menawan dan elegan, dia mengenakan gaun serba putih bersih yang indah, terbuat dari kain berkualitas tinggi. Hiasan kepalanya tidak banyak, namun tetap terlihat mewah. Xie Yinlan mendengus, dia menguap lebar, tidak menyangka akan mendaki gunung sepagi ini. Dia berdiri dengan mata yang baru separuh terbuka, menatap rombongan keluarga kekaisaran yang berjalan di depannya. Bayangkan saja, matahari belum sempurna menampakkan diri, udara masih sangat dingin dan kabut masih sangat tebal, warga Ibu Kota belum memulai aktivitas dan toko-toko masih tutup. Ini masih pukul enam kurang. Dan orang-orang di istana sudah berkumpul di gunung belakang. Wilayah ini sangat jarang dikunjungi, selain ketik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 25 - Jenderal Muda Yang Berbakat

    Pukul sembilan pagi, suasana lokasi perburuan mulai ramai. Pejabat mulai berdatangan, membawa putra-putra mereka yang berbakat. A-Yao bilang, yang paling menonjol adalah Tuan Muda Gu, putra Menteri Personalia dan sahabatnya Tuan Muda Ketiga Sima, putra Adipati Agung, keponakan Ibu Suri. Dia berbicara sambil menunjuk dua orang yang tak pernah terpisah sejak baru datang beberapa saat lalu. “Kenapa pemuda di sini tampan-tampan semua?” Yinlan menatap keduanya dengan mata berbinar. Lalu datang Pangeran Chi dan Pangeran Ming yang menyapa keduanya.“Mereka berdua adalah teman belajar Pangeran Ming dan Pangeran Chi di akademi Kekaisaran. Jadi memang cukup akrab.”A-Yao menjawab tatapan penasaran Xie Yinlan ketika melihat kedua pangeran itu mendekati mereka. “Omong-omong, Selir. Apakah kau hanya menyukai pria tampan?”Yinlan merapikan pakaiannya, lalu memberikan mantel bulunya pada A-Yao. “Jangan berbicara terlalu keras, A-Yao, akan memalukan jika terdengar oleh orang lain.” Dia mengamati per

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 26 - Kematian Kedua

    Matahari tepat berada di atas kepala, kesiur angin dingin membuat Yinlan harus merapatkan mantel bulunya. Dia mendongak menatap sejauh mata memandang, langit biru yang bersih tanpa awan, dengan kicauan burung musim gugur yang menenangkan hati. Terkadang dia mendengar lenguhan hewan liar yang tertusuk tombak atau panah peserta perburuan, terdengar menyedihkan dan pilu, sama sepertinya. Yinlan menghela napas pelan, teringat kehidupan masa lalunya. Dia menatap tebing yang jauh di depan sana, tak berani mendekat, perasaan takut akan mati kembali membayangi dirinya. Jing Xuan melihatnya dari kejauhan, gadis yang pernah dia campakkan itu duduk sendirian di atas batang pohon yang tumbang, terlihat kesepian. Beberapa saat yang lalu, dia melihat Xie Yinlan keluar dari pos perburuan dan dia memutuskan untuk mengikutinya.Setelah menyadari kepribadian gadis itu tak terlalu bermasalah, dan sejak membawanya ke perburuan hari ini, Jing Xuan sudah memutuskan untuk tak lagi membatasinya dalam ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 27 - Mimpi Buruk

    Matahari telah tergelincir dari titik tertingginya. Angin berhembus semakin dingin begitu cahaya jingga menyelimuti gunung ini. Kicauan burung tak lagi terdengar. Ini jauh masuk ke dalam hutan setelah mereka meluncur deras dari atas tebing. Jing Xuan duduk bersandar batuan tebing, dia memegangi lengannya yang lebam, meringis pelan, matanya menatap Yinlan yang tak kunjung bangun. Dia memutuskan untuk menghidupkan api unggun. Kemudian membiarkan Yinlan berbaring sedikit dekat dengan api agar tak kedinginan. Dia juga menyelimuti Yinlan dengan mantel bulunya. Jing Xuan menatapnya lamat-lamat, “Mungkinkah gadis kecil itu benar-benar kau? Dan aku telah salah paham padamu selama ini?” dia berguman pelan. “Jika iya …. Bagaimana mungkin aku melupakanmu seperti tergiur pada kecantikan duniawi.”“Xie Yinlan. Jika kau benar-benar bisa menyembuhkanku, maka ramalan itu pasti benar adanya.” ***“Chu Xia, kau bodoh sekali.” “Aku tidak akan mencintaimu jika kau tak kaya, hahaha …!”“Aku hanya men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 28 - Kamu Diracuni?

    “Kamu diracuni?” Xie Yinlan bertanya serius. Perkataan itu jelas mengundang tanda tanya bagi Jing Xuan. Wanita ini jelas mengetahui kejadian belasan tahun lalu, karena dialah yang menyelamatkannya pertama kali dari racun itu. Dia lupa, atau memang tidak pernah mengalaminya? “Yinlan, kau tidak mengingatnya, atau tidak pernah mengalaminya?” Jing Xuan bertanya datar, dia bersiap-siap akan membunuhnya sekarang jika terbukti sekali lagi bahwa Xie Yinlan ternyata bukan orang yang bisa menyembuhkannya. Ketika melihat sorot mata yang tiba-tiba mencekam itu, Yinlan terdiam dengan gusar, dia salah bertanya seperti itu? Sepersekian detik berikutnya, ingatan-ingatan aneh kembali merambat di pikirannya. Separuh dari ingatan itu sama seperti yang pernah dia lihat saat pertama kali tiba di sini. Dia meringis sambil memegangi kepala, lalu dia sudah mengingat semuanya dengan jelas. Dia mendongak, menatap Jing Xuan yang tampak seperti binatang buas yang siap melahapnya bulat-bulat. “Aku ingat …,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 29 - Kau Juga Istrinya

    Akhirnya, perburuan itu dimenangkan oleh Jenderal Yi Xuan dengan empat ekor serigala dan dua ekor elang sebagai buruan unggulannya. Kaisar menghadiahinya sebuah keinginan yang segera tercapai dan kotak berisi seribu tahil emas. Itu adalah hadiah yang besar sekali, sepadan dengan buruan yang dia dapat. Semua orang memujinya dan memberinya ucapan selamat. Termasuk Tuan Muda Gu dan Tuan Muda Ketiga Sima. Jenderal Yi Xuan menginginkan tugasnya dipindah ke wilayah Qingzhou. Jing Xuan menyetujuinya, memberinya gelar Jenderal Pelindung Qingzhou dan akan ditempatkan di Kediaman Jenderal di Qingzhou. Xie Yinlan tersenyum sambil menatapnya, “Dia punya wibawa yang hebat, cocok sekali menjadi pemimpin negara.” Setelah pengumuman kemenangan, semua orang kembali ke kediaman masing-masing, Kereta kuda mengangkut pemiliknya. Yang paling besar dan mewah adalah kereta kuda Kekaisaran. Di antara empat kereta kuda Kekaisaran, Xie Yinlan menaiki yang paling belakang bersama A-Yao. Sebelum pergi, Jing

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19

Bab terbaru

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Special Chapter : Sudah Tahu Cara Melindungi Wanita

    Istana Guangping menjadi sangat ramai lima tahun ke depan. Dua orang anak yang terlihat sangat mirip setiap hari berlarian di halamannya, saling mengejar, saling mencoba menjatuhkan. Satu anak adalah perempuan, dia memegang pedang kayu dan terus mengarahkannya pada si anak laki-laki sambil berkata, “Berhenti, penjahat!” Semenatra yang laki-laki tertawa riang, terus berkata bahwa si anak perempuan tidak akan bisa menangkapnya. Di dalam istana, Yinlan sedang sibuk menatap sejumlah tusuk rambut di atas meja. Bingung memilih mau pakai yang mana. “Bagaimana dengan ini?” Jing Xuan menunjukkan tusuk konde yang berwarna perak dengan batu giok putih yang indah. Yinlan menggeleng, “Aku rasa aku sudah memakai itu kemarin lusa.” “Tidak apa, pakai lagi saja.” Jing Xuan menguap, sudah satu jam dia berdiri di depan meja rias Yinlan, dan gadis itu masih belum menentukan akan memakai apa. “Aku pakai ini saja lah.” Yinlan mengambil tusuk rambut bunga rong yang pernah Jing Xuan berikan padanya du

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 223 (END) - Wanita Paling Beruntung

    A-Yao tampak kerepotan, menerima sejumlah hadiah dari tamu-tamu luar Ibukota yang menghadiri pernikahan terbesar di seluruh Kekaisaran Jing ini. “A-Yao, sampaikan ucapan selamatku pada Permaisuri, ya?” terlihat Nona Kelima Jiang tersenyum ramah sambil menyerahkan sebuah kotak kayu besar. A-Yao mengangguk sambil tersenyum, “Terima kasih sudah datang.” Mao Lian berdiri di dekat pintu sambil menatapnya dengan tatapan remeh, “Kau tampak sibuk, A-Yao.” A-Yao mendengus sambil menatap tajam ke arahnya, “Dari pada diam menjadi pagar seperti itu, lebih baik kau membantuku.” Mao Lian terkekeh lalu menghampirinya. Sebelum mulai membantu, dia mendekatkan mulutnya ke telinga A-Yao dan berbisik, “Baru saja Yang Mulia memberkati pernikahan untukku, A-Yao. Apakah kau terkejut?” A-Yao terdiam kaku, matanya membulat sempurna, berkedip beberapa kali. “Be-benarkah? Bagaimana mungkin,” A-Yao menyeringai tipis, mencoba mengendalikan perasaannya yang tidak karuan. Dia membatin, ‘Diberkati pernikahan?

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 222 - Lebih Dari Teman

    Yinlan merebahkan tubuhnya di ranjang, Jing Xuan menjadikan pahanya sebagai bantal. Tangannya bergerak mengusap pelan helai rambut panjangnya. Aroma wangi ini, Jing Xuan sangat merindukannya. Sejak baru tiba sore lalu, Yinlan sama sekali tak mau melepaskannya. Dia selalu tersenyum dan berkata harus selalu bersama untuk menebus hari-hari saat berpisah. “A-Yin, berapa bulan lagi sampai hari kelahirannya?” tanya Jing Xuan, memecah keheningan. “Hm …,” Yinlan berpikir sejenak, “Ini sudah lama memasuki bulan ke-tujuh. Sebentar lagi bulan ke-delapan.” “Sebentar lagi, ya ….” Jing Xuan menghela napas, “Tapi dua bulan lagi sangat lama.”“Jika melewatinya bersama-sama, harusnya tidak terlalu lama.” Yinlan tersenyum lebar sampai matanya menyipit. “A-Yin, aku tidak bisa menepati janjiku untuk menikahimu di ujung musim dingin.” Jing Xuan menunduk merasa bersalah. Yinlan menepuk punggung tangannya, “Kita menikah di awal musim semi saja. Bukankah itu bagus?” “Apakah menurutmu begitu?” Yinlan

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 221 - Papan Arwah Istri Tercinta

    Dua minggu kemudian. Kabar mengenai kepulangan Jing Xuan telah tiba di Istana. Semua orang menyambutnya di depan gerbang istana, termasuk Yinlan dan Ibu Suri. Kabar peperangan dengan Negara Shang yang mendadak itu juga telah sampai di Ibukota sejak dua minggu lalu. Para warga merasa bersyukur saat tahu sang Kaisar berada di sana untuk meredakan kekacauan. Kini, mereka sudah berkumpul di tepian jalan untuk menyambut Kaisar mereka. Melempar bunga dengan wajah tersenyum lebar, sambil memanjatkan do’a dan pujian untuk pahlawan nomor satu itu. Jing Xuan hanya menaiki seekor kuda hitam, tidak ada tandu atau kereta kuda yang mewah yang menemaninya. Di belakangnya hanya ada dua orang tabib, dan sepuluh orang prajurit yang mengantar kepergiannya. Itu sungguh hanya kepulangan sederhana yang tidak disiapkan secara khusus. Namun semua orang justru merasa senang untuknya dan mengucapkan beribu-ribu kata syukur. Jing Xuan juga secara khusus turun dari kudanya dan menggendong anak-anak usia tig

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 220 - Tanah dari Kampung Halaman

    Kamp Militer Perbatasan Utara. Jing Xuan duduk tegak di kursi, wajahnya sangat serius. Dia sedang membaca sebuah buku. Buku medis kuno yang Shangguan Yan bawa dari ruang bawah tanah beracun milik Ye Qing di Tingzhou. Dalam buku itu, tertulis bahwa Teratai Hitam bukanlah racun. Melainkan sejenis obat mujarab yang bisa membentuk ketangguhan fisik luar biasa, obat yang bisa menetralisir semua jenis racun yang tumbuh di dunia ini. Obat itu memberikan efek samping yang cukup kejam bagi pemakainya. Semua gejala menyakitkan yang Yinlan alami setiap bulan itu adalah efek sampingnya. Dan selamanya tidak bisa dihilangkan. Dalam setiap bulan, akan selalu ada hari di mana tubuh itu sendiri tiba di titik terlemahnya. Jing Xuan menggeram, “Kenapa aku tidak mengalami siklus bulanan ini juga? Padahal aku jelas-jelas meminumnya, kan?” Xi Feng menghela napas, “Yang Mulia, Teratai Hitam yang kau minum itu hanya semangkuk penawar racun saja, bukan lagi jenis obat yang sama. Permaisuri meminum selur

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 219 - Ibu Yang Tidak Layak

    Satu minggu kemudian, Selir Agung Qin ditemukan di Prefektur Barat Ibukota. Jubah kekaisarannya entah hilang ke mana, semua perhiasan emas yang melekat di tubuhnya juga telah raib. Pangeran Ming menggunakan kereta kuda untuk membawanya kembali ke Istana. Sepanjang perjalanan, Selir Agung tidak mengeluarkan sepatah kata pun meski Pangeran Ming berada tepat di depannya. Pangeran Ming tidak berharap wanita itu akan bertanya tentang kenapa dia ditangkap, atau mau membawanya ke mana. Dia berpikir wanita ini akan menanyakan keadaan putranya. Namun keduanya sama sekali tidak terdengar keluar dari mulutnya. Pangeran Ming menghela napas, dia mengeluarkan sapu tangan dengan bordir lambang Keluarga Jing miliknya. Lalu dia meletakkannya di atas paha Selir Agung dan berkata, “Sekalah kotoran di wajahmu. Haoyu tidak akan suka melihatnya.” Selir Agung tersenyum tipis, “Aku bahkan tidak pantas mengambil barang milik Keluarga Jing kalian.”“Memang benar …, lagi pula, untuk apa kau memedulikan pen

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 218 - Satu-satunya Keluarga

    Yu adalah marga sebenarnya Selir Agung Qin. Pangeran Ming menatap punggungnya, “Ibumu bahkan tidak memedulikan nasibmu, Haoyu.” Ruangan penjara itu semakin senyap, Pangeran Chi mengangkat kepala, lantas terkekeh pelan, “Kau tidak berhak menilai hubungan ibu dan anak di antara kami, Jing Tian.”“Satu hari setelah tindakan bodohmu, aku terus mencari keberadaan Selir Agung Qin di mana pun. Dia melarikan diri, bersembunyi di suatu tempat menunggu kesempatan pergi dari Ibukota yang sudah seperti neraka baginya ini. Tanpa memedulikan putranya.” Pangeran Ming diam sejenak. Dia menunggu Pangeran Chi berbalik dan menatapnya sebelum dia melanjutkan perkataan yang kian lama semakin menyakitkan itu. Namun Pangeran Chi tidak sebaik hati itu untuk mendengarkan penjelasannya. Dia tampak tidak begitu peduli dengan apa yang ibunya lakukan padanya. “Jing Haoyu.” Pangeran Ming menggeram dengan tangan mengepal. “Apa? Kau mau berkata bahwa aku ditelantarkan? Hah, kau juga tidak berhak.” Pangeran Mi

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 217 - Margaku Sekarang Adalah Yu

    Pangeran Ming menutup rapat pintu Istana Guangping, sebelum meninggalkan tempat itu, dia menghela napas pelan. “Yang Mulia, Biro Pusat Keamanan dan Kementerian Hukum sudah menunggu.” pengawalnya melaporkan. “Ada berapa orang yang terlibat dalam pemberontakan itu?” tanya Pangeran Ming, langkahnya dengan cepat meninggalkan Istana Guangping. “Kementerian Ritus dan Adipati Wei terlibat. Mereka bersekongkol mengadakan pernikahan palsu agar Tuan Muda Wei tidak dicurigai. Dia yang membantu Pangeran Chi menculik Tuan Muda Ouyang dari Suzhou untuk dicuri identitasnya.” “Nona Kelima Jiang mengalami depresi karena pernikahannya ternyata tidak sungguh-sungguh. Selir Agung Qin melarikan diri. Sementara waktu, dia mungkin masih berada di Ibukota karena semua gerbang telah ditutup sejak hari pemberontakan.” Pangeran Ming mengangguk-angguk, menerima semua laporan itu dengan cepat. “Jangan pernah membuka gerbang itu sebelum Selir Agung ditemukan. Berikan kompensasi atas kerugian yang dialami Nona

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 216 - Penyesalan

    BRUK! Jing Xuan meringis, tersungkur beberapa meter dari lokasi pertarungan. Pedangnya terlepas dari genggaman, berkelontang. Dia kembali berdiri dengan tubuh bergetar. Tangannya bergerak menyeka ujung bibir yang masih menyisakan jejak darah. Sudah lama dia tidak mengeluarkan banyak kekuatan. Tubuhnya terkejut menerima hantaman demi hantaman, terlebih, Ye Qing lebih berpengalaman, jelas lebih kuat berkali-kali lipat darinya. Jing Xuan memungut pedangnya. Memasang kuda-kuda kokoh, dia harus bisa segera mengakhirinya. Seseorang masih menunggunya dengan cemas. Shangguan Yan berteriak kencang, tubuhnya melesat cepat, melompat ke udara dengan Pedang Baijiu yang sudah berlumuran darah meski belum membunuh satu orang pun. Ye Qing mendengus, “Bocah merepotkan. Pergi kau ke neraka!” Shangguan Yan menyeringai, Liu Xingsheng melemparkan tombak Jing Xuan yang sebelumnya dibuang oleh Ye Qing. Dengan langkah halus, Shangguan Yan menjejakkan kakinya pada tombak yang masih melesat itu. Tangan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status