Share

Bab 11 - Mencari Sekutu

A-Yao meletakkan mangkuk besar berisi air hangat di atas meja di samping ranjang tidur Xie Yinlan. Dia juga mengambil handuk kecil dari dalam lemari.

“Selir, bersihkan lukamu. Itu mungkin menyakitkan, tapi jika tidak dibersihkan, lukamu mungkin bisa menyebabkan infeksi,” ucap A-Yao, yang segera mencelupkan handuk ke air hangat.

Xie Yinlan justru termenung akan sesuatu. Dua kata yang diucapkan Liu Xingsheng sebelum mereka berpisah di Aula Pertemuan tadi pagi.

“Dia memanggilku Yang Mulia?” Yinlan bergumam, membuat A-Yao menghentikan aktivitasnya.

“Tabib Liu adalah orang baik, Selir. Ibu Suri saja bahkan sangat memercayainya. Lalu kenapa jika orang baik sepertinya memanggilmu Yang Mulia?”

Yinlan mendengus, menatap malas ke arah A-Yao. “A-Yao, apakah kau bukan orang baik?”

A-Yao menautkan alisnya bingung, “Maksudmu apa, Selir?”

“Dengar, kau yang sangat dekat denganku bahkan hanya memanggilku Selir Xian. Kau bukan orang baik ya, A-Yao? Karena kau tidak memanggilku Yang Mulia.” Yinla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status