Home / Fantasi / Dewi Medis Kesayangan Kaisar / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Dewi Medis Kesayangan Kaisar: Chapter 131 - Chapter 140

184 Chapters

Bab 131 - Pakaian Kasar Dan Tubuh Penuh Luka

Lima jam sebelum perayaan tahun baru. Seluruh Ibu Kota sangat ramai. Berbagai macam acara sedang dipersiapkan. Penjual kue dan beragam oleh-oleh lain berjejer rapi di tepi jalan. Balai Opera Jiulu membuka panggung besar di halaman. Restoran Wanyu menyediakan hiburan malam yang memanjakan mata. Rumah Hiburan terbuka bagi siapa saja. Orang-orang berlalu-lalang dengan senyuman menghiasi wajah. Memeriahkan momen satu tahun sekali ini. Sama halnya dengan Shangguan Yan dan Shangguan Zhi yang baru saja tiba di Ibu Kota.Mata yang berbinar dan suasana hati yang cerah. Guguran salju yang menyempurnakan momen ini. Shangguan Zhi mengentakkan tali kekang kuda, senyumnya tampak lebar, “Bergegas, Kak!” Shangguan Yan mendengus malas, “Lagi pula istananya tidak akan pergi ke mana-mana dan perayaan masih lima jam lagi. Kau punya waktu empat jam untuk bersiap-siap di rumah, untuk apa begitu buru-buru?” “Habisnya, kudengar Selir sudah menemukan penawarnya dan sudah memberikannya pada Kaisar! Aku
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 132 - Saksi Bisu

Ning'er memasuki kamar Permaisuri. Langkahnya sedikit terseok-seok dan dia menjatuhkan lututnya di belakang Permaisuri. “Yang Mulia, Hamba sudah kembali.” Ning'er memberi salam. “Apa yang kau dapatkan?” Permaisuri bertanya padanya, dia tetap duduk di meja rias dan masih membelakanginya. Ning'er menundukkan kepala, “Hamba berhasil menghentikan mereka mendapatkan penawarnya. Tapi Hamba tidak berhasil menemukannya.” Permaisuri terkekeh, “Tentu saja …, kau tidak pernah berharap ada orang lain yang menemukannya selain kau. Dan meski pun kau benar-benar menemukannya, kau akan menghancurkannya dan berkata padaku kalau kau tidak menemukannya, seolah-olah barang itu memang tidak pernah ada.” Ning'er terdiam seribu bahasa, dia menautkan alisnya, menatap tajam punggung Permaisuri yang belum juga berbalik untuk menatapnya dengan sorot sombong itu. “Lalu …, apakah kau mengetahui sesuatu yang tidak pernah kuketahui?” Permaisuri menggenggam kotak dupa yang ada di depannya. “Yang Mulia …,” Nin
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bah 133 - Selir Membunuh Permaisuri

Malam perayaan tahun baru. Seluruh Istana sangat sibuk. Puluhan menu makanan dihidangkan, ratusan piring memenuhi meja, tamu berdatangan sejak satu jam yang lalu. Permaisuri duduk diam di tempatnya dengan gaun merah muda yang pucat itu. Yinlan duduk di samping kiri, A-Yao menemaninya, berdiri di belakang dengan wajah ramah. Zhu Yan membantu pelayan lain menyiapkan banyak hal yang belum selesai. Shangguan Zhi sedang mengobrol bersama beberapa wanita keluarga kaya yang menghadiri perayaan di istana. Dia cukup dekat dengan beberapa orang. Di sisi lain, Xi Feng sudah kembali dari keperluannya di luar Istana. Liu Xingsheng mengomelinya karena terlalu lama pergi. Kemudian, keduanya menyelinap diam-diam menuju ke Balai Kesehatan Istana untuk bersembunyi sementara waktu. Xi Feng belum pernah menampakkan dirinya lagi sejak insiden penyerangan di dapur obat malam itu. Dia menyusup masuk lewat Paviliun Hua Rong yang sudah disiapkan olehnya sendiri, Liu Xingsheng menunggu kedatangannya sejak
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 134 - Tersangka Yang Lain

Ning'er terdiam membeku, tangannya terkepal erat, kepalanya menunduk, entah apa yang sedang dipikirkan olehnya begitu mengetahui Kaisar sudah menyadari segala tindak kejahatannya. Di pintu aula, Liu Xingsheng berdiri berdampingan dengan Xi Feng yang tidak melakukan penyamaran apa pun. Zhu Yan berdiri di depan keduanya, menyadari kalau Kaisar sudah membongkar kejahatan Ning'er dan tidak Yinlan sudah tidak ada di sana. “Tuan Muda, mungkinkah Selir sudah —”“Tidak, Zhu Yan. Selir hanya ditahan di penjara bawah tanah. Yang Mulia tidak mungkin langsung mengeksekusinya di tempat.” Liu Xingsheng memotong kekhawatirannya. “Aku justru mengkhawatirkan hal lain.” Liu Xingsheng menatap situasi di depannya dengan serius. “Bagaimana jika Penyihir Hitam itu mengamuk di aula ini? Semua orang mungkin akan mati. Aku tidak mengerti motifnya apa. Sepertinya dia mengharapkan untuk mencabut nyawa Kaisar secepatnya.” Xi Feng menyahut. “Lalu, ba-bagaimana cara kita menghentikannya?” Zhu Yan bertanya den
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 135 - Masih Belum Ingin Mati

Jing Xuan berjalan dengan langkah mantap, di belakangnya, dua orang petugas Biro Keamanan menemaninya. Lentera kecil salam genggaman, menerangi lorong setapak yang gelap dan lembap di depannya.Penjara bawah tanah ini berada di bawah kantor pusat Biro Keamanan Ibu Kota. Yinlan ditahan di tempat ini dan menunggu interogasi. Tidak. Dia mungkin akan langsung dieksekusi begitu Jing Xuan melayangkan perintahnya. Setelah memasuki lorong yang lebih besar, sel-sel penjara mulai terlihat satu-persatu, dalam satu sel, ada yang dihuni dua sampai empat orang, ada yang hanya berisi satu orang dengan rantai besar yang membelenggu tangan dan kaki. Kedatangan Jing Xuan dalam penjara yang gelap dan senyap itu jelas membuat para terpidana itu saling berbisik ingin tahu. “Beberapa saat lalu, bukankah ada wanita yang diseret ke salah satu sel kosong di bagian dalam? Melihat dari pakaiannya yang mewah, seharusnya dia selir atau semacamnya,” salah seorang tahanan berbisik pada temannya. Temannya menya
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 136 - Titik Paling Tidak Berguna

Xie Yinlan dibaringkan di ruang perawatan Kantor Biro Keamanan. Tabib Senior Pei datang beberapa saat setelahnya. Jing Xuan membiarkan Tabib Senior Pei memeriksa tubuh Yinlan untuk mendengar sendiri kebenarannya. Bukan karena dia tidak memercayai ucapan Yinlan. Dia hanya ingin memastikannya secara jelas saja. Sambil menunggu, Jing Xuan menghadiri rapat kecil bersama beberapa petugas biro. Xi Feng turut dalam rapat kecil itu. Dia merasa bisa membantu dengan pengetahuan racunnya yang tidak biasa. Ruangan rapat terdiri dari dua meja besar dan lebih dari dua belas kursi. Bukti yang ditemukan dikumpulkan di atas meja. Termasuk pecahan cangkir arak Permaisuri yang sudah diteliti oleh Xi Feng sebelumnya. “Yang Mulia, racun yang digunakan adalah arsenik. Berbeda dengan racun yang dipakai Ning'er di dalam dupa itu. Racun ini pernah digunakan Permaisuri untuk mencoba membunuh Selir empat bulan lalu. Tidak heran jika Selir ingin membalas dendam dengan memberinya racun yang sama.” Salah satu
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 137 - Kebakaran di Istana Mingyue

Sekarang, semuanya sudah jelas. Tidak ada hal apa pun lagi yang dirahasiakan. Urusan kehamilan itu, sekarang bukankah rahasia lagi. Yinlan melarang siapa pun menemui dirinya di ruang perawatan Kantor Biro Keamanan. Dia tahu posisinya saat ini masih tersangka pembunuhan. Dia juga tahu orang-orang di sekitarnya sedang berusaha untuk membersihkan namanya dari tuduhan itu. Yinlan hanya bisa bersabar menunggu, duduk termenung di dalam kamar perawatan di bawah pengawasan petugas Biro, tanoa bisa melakukan apa pun. Yinlan menghela napas pelan. Melihat langit-langit kamar yang gelap. “Apa yang sedang dilakukan A-Yao saat ini?” Ya. Gadis itu juga ikut dibawa ke penjara bawah tanah bersamanya kemarin. Mereka ditempatkan dalam sel yang terpisah. Baru saja Jing Xuan menyuruh seseorang untuk membiarkan A-Yao melihat keadaan Yinlan secara langsung. Jing Xuan tahu, meski Yinlan menolak menemui siapa pun, justru pelayan itu yang paling ingin dia temui sekarang. Pintu kamar terbuka. “Selir, Nona
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 138 - Kebenaran Masa Lalu

Api tiba-tiba membumbung tinggi dari Istana Mingyue begitu saja. Melahap segala yang ada di sekitarnya. Para pelayan berlalu-lalang membawa seember air untuk memadamkan api. Petugas Biro Pusat Keamanan yang seharusnya menggeledah tempat itu jadi harus membatalkannya, bahu-membahu bersama Pengawal Kekaisaran untuk memadamkannya. Api menjalar lebih cepat dari yang diperkirakan, seolah sudah ada yang mengendalikannya. Membakar semuanya dengan cepat, mengubah barang-barang menjadi abu dan tak teridentifikasi lagi. Ada sekitar tujuh orang pelayan yang terluka, dibawa dengan buru-buru ke Balai Kesehatan Istana. Api juga melahap sebagian besar Paviliun Hua Rong yang bertetanggaan dengan Istana Mingyue. Shangguan Zhi, Liu Xingsheng dan Shangguan Yan berdiri mematung, menatap tak percaya kekacauan yang terjadi di depan mata mereka. “Seolah ada seseorang yang sudah mengaturnya untuk melenyapkan bukti-bukti.” Liu Xingsheng bergumam pelan. “Bukankah dengan begini, kejahatannya jadi tidak di
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 139 - Tersangka Yang Melarikan Diri

“Dia tidak main-main. Bahkan nekat membakar dua tempat sekaligus demi menghilangkan bukti.” Shangguan Yan berlari bersisian dengan Liu Xingsheng. “Tidak. Justru aku khawatir dia menggunakan kekacauan dalam kebakaran ini untuk melarikan diri. Shangguan Yan, bergegas! Kita bisa memblokir dua jalur utama dari Kantor Biro Pusat Keamanan! Pastikan untuk tidak mencolok!” Liu Xingsheng melompat ke atas kuda, melesat melewati jalur yang berseberangan untuk memblokir jalur dari sisi barat Kantor Biro Pusat Keamanan. Jalur itu terhubung dengan bangunan belakang Biro Pusat Keamanan. Bangunan belakang adalah tempat para tahanan dan pintu masuk menuju penjara bawah tanah. Hanya ada satu jalan menuju pusat kota dari bangunan belakang Biro Pusat Keamanan. Jika Liu Xingsheng menghentikan kudanya di tengah jalan lalu menyusurinya perlahan hingga tiba di lokasi kebakaran, mungkin ada peluang untuk menangkap basah Ning'er jika dia benar-benar melarikan diri dari jalur belakang. Meski ada ratusan sip
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 140 - Benang Kusut Telah Terurai

Pukul dua belas malam, api di Kantor Biro Pusat Keamanan telah benar-benar padam. Petugas masih hilir mudik memeriksa kerusakan dan barang-barang yang mungkin tertinggal. Shangguan Yan bergabung lagi dengan Liu Xingsheng di Balai Kesehatan Istana beberapa saat setelah ia bertemu Jing Xuan di dalam kebakaran itu. Jing Xuan bilang dia ingin memeriksa ke gedung luar untuk mencari Ning'er. Shangguan Yan yang baru saja dari gedung luar mengatakan kalau Ning'er tidak melarikan diri melalui gedung luar. Saat Shangguan Yan berkata ingin pergi ke Penjara Bawah Tanah, Jing Xuan mengatakan padanya Ning'er sudah tidak ada di sana sejak kebakaran mukai melahap gedung dalam. “Ada mayat petugas yang hangus di lorong paling luar Penjara Bawah Tanah. Aku yakin dia juga dievakuasi bersama tahanan lain. Dia melarikan diri saat sudah tiba di luar penjara bawah tanah.” jawab Jing Xuan. “Jadi, mungkinkah dia melarikan diri lewat jalur belakang?” Shangguan Yan berseru. “Kita harus menanyakannya pada L
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
DMCA.com Protection Status