Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Pasangan Gelap Tuan Javier : Chapter 71 - Chapter 80

192 Chapters

Bab 71. Felix

Malam harinya, Felix benar-benar pergi bersama Javier menggunakan helikopter. Pengalaman menggunakan kendaraan tersebut bagi anak sekecil dirinya tentu saja terasa menyenangkan melihat pemandangan kota malam hari dari ketinggian.Lampu bercahaya di bawah sana terlihat seperti bintang, Felix tak menutupi raut wajah senangnya sampai Javier mulai merasa aneh. Tidak seperti biasa putranya begitu semangat seperti ini saat naik helikopter, tapi lagi-lagi ia mengenyahkan pikiran tersebut.Beberapa jam mengudara, tubuh kecil Felix sudah kehilangan tenaga. Dia ketiduran saat Javier membawanya turun dari helikopter menuju kediaman pribadi.Pagi berikutnya, Felix terbangun dan langsung melompat keluar dari kamar. Matanya terbuka lebar saat melihat betapa megahnya rumah ini. Pilar-pilar marmer berkilauan, lantai granit memantulkan bayangannya. Namun kekaguman itu tiba-tiba lenyap saat terdengar suara dingin memanggilnya dari belakang."Sudah jam berapa ini, dan kau baru bangun?"Felix menoleh, te
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 72. Dylan

Di tempat yang berbeda, Dylan benar-benar merasakan kebebasan seorang anak kecil. Tidak ada tekanan, tidak ada ketakutan akan dimarahi oleh Viona. Dunia seakan hanya berisi permainan, tawa, dan kebahagiaan sederhana.Saat Dylan terlalu lelah bermain, dia sempat ketiduran. Beberapa saat setelahnya terbangun dan berniat ke dapur untuk minum, namun langkahnya terhenti ketika tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan serius antara Freya dan David."Pesta pernikahan akan dilakukan sebentar lagi, jadi alangkah baiknya kamu ikut denganku ke Manhattan. Lagipula ini sudah berlalu sangat lama, Javier pasti tidak akan mencarimu lagi." ucap David.Mendengar itu mata Dylan berbinar, Freya akan ke Manhattan? Ini adalah berita yang sangat bagus. Tapi disisi lain Dylan berpikir, apakah pesta pernikahan yang di maksud adalah pernikahan Freya dan David?"Tidak boleh, Paman itu tidak boleh menikah dengan ibu Felix. Dia harus menikah dengan ayahku," batin Dylan.Ketika sibuk dengan pikirannya untuk menggaga
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 73. Membalas wanita jahat

“Dylan!” teriakan Viona menggema di seluruh ruangan, suaranya penuh kemarahan. Ponsel yang dipegangnya ia lempar ke sofa dengan kasar, frustrasi melihat anak itu berhasil melarikan diri. "Ke mana anak itu pergi?" gumamnya sambil berkacak pinggang. Pandangan Viona beralih, mencari keberadaan Felix. Tak jauh dari sana, Felix tampak asyik bermain di dekat kolam ikan, sibuk mengamati ikan-ikan kecil yang berenang. "Ah, di sini kau rupanya," ujar Viona dengan nada kesal. Namun begitu melihat Viona mendekat, Felix langsung bangkit dan berlari secepat kilat. Ia tahu persis, jika tertangkap takkan ada hal baik yang menantinya. Kakinya melangkah cepat menuju jauh ke area belakang rumah meski ranting-ranting di jalan setapak menggores kakinya, ia tak peduli. Wajah Viona semakin merah karena kesal. Sejak pulang dari Flemington, anak yang dulu penurut kini menjadi lebih gesit dan sulit diatur. Viona mencurigai bahwa perubahan drastis ini pasti ada hubungannya dengan Javier. Apa yang sudah dia
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 74. Hampir saja

Javier menatap Viona dengan sorot mata penuh pertanyaan. "Vio, kita sudah sering membicarakan ini. Kau sudah menerima keberadaan Dylan di rumah kita, bukan? Jadi, mengapa kau membuatnya merasa tidak nyaman?" tanyanya dengan nada yang tak bisa menyembunyikan rasa kecewa.Viona mendengus, wajahnya menegang. "Aku sudah katakan padamu, Javier. Anak itu jatuh sendiri. Aku bahkan mencoba membantunya, tapi kau malah menuduhku yang membuatnya terjatuh."Javier memalingkan wajah, menghela nafas panjang sebelum kembali menatap istrinya. "Meskipun Dylan bukan anak kandungmu, aku harap kau bisa menyayanginya seperti putramu sendiri. Kita sudah merawatnya sejak dia bayi, Vio. Dia pantas mendapatkan kasih sayangmu."Ucapan Javier seolah menekan Viona, menuduh bahwa ia tidak tulus dalam merawat Dylan. Rasa kesalnya semakin membuncah, tapi ia tahu harus pandai menyembunyikannya demi menjaga hubungan baik dengan suaminya. Lima tahun telah berlalu, dan kehadiran Dylan di rumah mereka sudah menjadi beba
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 75. Kecemasan David

Pesta pernikahan keluarga David dilakukan secara sederhana, hanya ada keluarga dan teman dekat yang hadir. David dan Freya sama-sama orang dengan latar belakang tidak memiliki keluarga, saat mereka bisa merayakan sebuah pesta dengan orang yang menganggapnya keluarga, itu adalah kebahagiaan tersendiri.Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Malam harinya setelah pesta berakhir dan semua orang kembali ke rumah, Dylan mendadak jatuh sakit. Freya mencoba untuk menurunkan panas putranya dengan cara yang biasa ia lakukan. Tapi, rasa cemas semakin menguasai Freya ketika suhu tubuh Dylan terus meningkat."David, tolong bantu aku. Kita harus segera membawa Felix ke rumah sakit," seru Freya dengan suara gemetar.Tanpa pikir panjang, David segera mengantar mereka ke rumah sakit di tengah malam. Sepanjang perjalanan, Freya memegang tangan Dylan, berharap panas tubuhnya segera turun. Freya masih belum sadar bahwa Felix dan Dylan adalah dua anak yang berbeda meski terlahir dari rahim yang sama
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 76. Tidak boleh tau

David tahu bahwa situasi yang dihadapinya semakin rumit. Dia harus menemukan cara untuk menjaga agar Felix dan Dylan tidak bertemu dengan Freya secara bersamaan. Ini cukup sulit karena Dylan masih di rumah sakit. Sementara Javier pasti akan mencari putranya, kemungkinan besar dia akan bertemu dengan Freya kembali."Paman, kenapa paman jadi khawatir? Aku hanya ingin bertemu dengan ibu," ucap Felix, dia tampaknya memperhatikan David yang tengah frustasi sejak tadi.David menarik napas dalam-dalam sebelum menatap Felix. Dia meraih bahu anak itu dengan hati-hati, mencoba berbicara dengan tenang. "Felix, kamu mau bekerja sama dengan Paman? Ayo kita buat agar ibumu dan ayah Dylan tidak saling bertemu."Wajah Felix terlihat heran, "Kenapa kita tidak boleh membuat mereka bertemu?"David mencoba memikirkan alasan yang tepat agar bisa membujuk Felix. "Paman akan membawamu bertemu ibumu, tapi kita harus menjauhkan Dylan dari ibumu dulu. Kalau ayah Dylan tahu kamu bukan putranya, dia pasti akan m
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 77. Bertemu Freya

"Dylan, berapa kali ayah harus mengingatkan untuk tidak pergi terlalu jauh? Dan sekarang kau malah masuk ke dalam mobil orang asing. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu?" suara Javier penuh kecemasan saat dia tiba di rumah, meskipun sedikit lega melihat Dylan dalam keadaan baik-baik saja.Bibir Dylan tertutup rapat, ingin sekali memberitahu Javier kalau ada anak seusianya yang sangat mirip dengan wajahnya. Tapi Dylan khawatir, ia takut bahwa pengakuannya akan membuat Javier marah besar ketika tahu anak yang bersamanya beberapa hari terakhir bukanlah Dylan yang asli."Sudah aku beritahu padamu, Dylan mulai tidak bisa diatur beberapa hari ini. Kau harus bertindak lebih tegas padanya, Javier." sahut Viona yang baru turun dari tangga.Dylan menelan ludah, pikirannya berputar mencari cara agar dia bisa membuat wanita itu pergi. Selama ini, saat Javier tidak ada di rumah, Viona selalu bersikap kejam kepadanya. Tindakannya sering kali melewati batas membuat Dylan merasa tidak nyaman dan t
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 78. Kebencian

Freya terkejut melihat Javier, dan tubuhnya seolah membeku di tempat. Namun begitu kesadarannya kembali, ia mulai bergerak perlahan, mencoba mundur untuk melarikan diri. Sayangnya Javier sudah membaca gerakannya. Tanpa ragu, pria itu meraih lengannya dengan kasar.“Kau mau ke mana?!” bentak Javier, suaranya penuh amarah.“Lepaskan, Javier. Kita sudah tidak punya urusan apa-apa lagi,” balas Freya memberontak, berusaha melepaskan diri. Tapi cengkeraman Javier tidak sedikit pun melonggar. Matanya memancarkan kemarahan yang dalam.Wajah Javier penuh dengan emosi yang tersulut, ia teringat kembali ucapan Pamela yang mengatakan bahwa Freya pergi demi sejumlah uang dan tidak mau bertanggung jawab atas anak yang sudah dilahirkannya.Itu membuat Javier sangat marah, tidak menyangka kalau harga diri Freya semurah itu sampai dia membiarkan putranya tanpa pernah menjenguknya sekalipun. Bahkan sekarang, Javier melihat dengan sendiri bahwa Freya tidak ada niat untuk bertanya bagaimana kondisi Dylan.
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 79. Penuh rahasia

Freya menjatuhkan tubuhnya ke sofa, menghela napas panjang sambil menyapukan tangan ke rambutnya yang kusut. Hatinya masih berdebar kencang, pikirannya penuh dengan kekacauan. Pertemuannya dengan Javier tadi benar-benar di luar dugaan.Kota sebesar Manhattan yang seolah tak pernah tidur, rupanya tetap bisa mempertemukan mereka. Freya mengira setelah sekian lama, dia sudah bebas dari bayang-bayang Javier. Tapi entah mengapa, takdir tampak senang mempermainkannya."Mengapa aku harus bertemu dengannya lagi?" pikir Freya, mengusap wajah dengan lelah. "Hidupku seolah terus diarahkan untuk bertemu Javier?"Saat pikirannya masih berkecamuk dengan perasaan campur aduk, David datang menghampiri."Felix baru saja tidur. Kau sudah mendapatkan vitaminnya?" tanya David sambil mengamatinya dengan saksama.Freya menoleh perlahan sambil mengangguk. Lelah begitu terasa menyelimuti seluruh tubuhnya, membuatnya hanya bisa menyandarkan bahu ke sofa. Sejenak dia terdiam, memikirkan kembali kehidupan tenan
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 80. Anak-anak berulah

Keesokan paginya, Freya mengajak Felix meninggalkan rumah David, sebuah keputusan besar yang telah ia buat demi masa depan putranya. Meski hatinya dipenuhi kecemasan, Freya tahu ia tak punya pilihan lain. Pendidikan Felix harus dilanjutkan di Manhattan, meskipun kota ini membawa kenangan pahit yang ingin ia lupakan.Sambil berjalan Felix menatap ibunya dengan mata penuh tanda tanya. “Ibu, apa kita akan pulang?” tanyanya polos, berharap mereka akan kembali ke Flemington.Freya tersenyum tipis, "Kita tidak akan kembali ke Flemington, sayang. Mulai sekarang kita akan tinggal di Manhattan. Hari ini kita akan menempati rumah baru."Felix mengikuti ibunya, meski tampak kebingungan. Mereka tiba di sebuah unit apartemen sederhana. Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk memulai kehidupan baru. Saat mereka memasuki apartemen, Freya memandang sekitar dengan tatapan penuh keyakinan.“Kita akan tinggal di sini mulai sekarang,” ucap Freya dengan lembut.Felix mengerutkan kening, tampak tidak puas de
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status