Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pasangan Gelap Tuan Javier : Chapter 91 - Chapter 100

193 Chapters

Bab 91. Hubungan baru

Pertanyaan Javier pada Pamela tidak mendapatkan jawaban karena Pamela memilih menghindari pertanyaan yang Javier lontarkan.Tapi, pada malam harinya Javier menepati janji untuk pergi menemui Freya. Tentu ia tidak lupa membawakan sesuatu, dan perjalanannya terasa lebih dekat setelah Freya tinggal di kediaman baru."Aku harap dia menyukai tempat tinggal barunya," gumam Javier pelan.Mobilnya berhenti, Javier membawa sebuket bunga dan juga wine dengan kualitas terbaik. Langkahnya menuju langsung di depan pintu apartemen Freya. Setelah mengatur emosinya sejenak, Javier menekan bell pintu.Tak lama, pintu terbuka dan Freya mempersilahkan Javier masuk. Pria itu memberikan buket bunga yang ia bawa pada Freya, "Bagaimana dengan tempat barumu ini? Aku harap kamu dan Felix bisa nyaman.""Felix menyukainya, masuklah, aku sudah menyiapkan makan malam." Javier melangkah masuk, matanya mengitari apartemen itu. Namun, ia tak melihat Felix di sana.“Di mana Felix?” tanyanya.Freya meletakkan bunga di
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 92. Malam yang dirindukan

Freya merasakan detak jantungnya yang kian tak terkendali, Javier berdiri begitu dekat hingga nafasnya terasa hangat di wajahnya. Tubuhnya terkunci oleh kehadiran pria itu, membuat segala upaya mendorongnya terasa sia-sia.“Javier, kita harus hentikan ini,” ucap Freya pelan namun tegas menahan kegelisahannya.Alih-alih menjauh, Javier justru mendekat lebih intim, hingga jarak di antara mereka hampir tak ada lagi. “Berikan aku satu alasan yang bisa membuatku mundur sekarang,” bisiknya dengan nada lembut..Freya terdiam, berusaha mencari jawaban. Namun, tanpa Freya kira kata-kata terucap begitu saja dari bibirnya. “Kau punya istri, Javier.”Jawaban itu justru membuat Javier tertawa kecil dengan nada mengejek. “Dulu aku juga punya istri saat kita pertama kali terlibat dalam semua ini,” katanya, matanya menatap Freya tanpa gentar. “Dan saat itu, kau tak keberatan. Kenapa sekarang berbeda?”Freya terperangah, namun sebelum bisa membalas, Javier menariknya dalam ciuman, seolah tak ingin memb
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Bab 93. Hampir ketahuan

Perasaan Freya jauh lebih baik saat ia bangun tidur, kamar yang semalam berantakan kini sudah rapi. Tidak ada pakaian yang berserakan, tidak ada bungkus pengaman yang Javier gunakan bercecer di lantai.Namun, tempat di sebelah Freya kosong. Apakah Javier pergi setelah pria itu mendapatkan kepuasan seksualnya semalam? Perlahan Freya bangun, membersihkan diri dan mengenakan pakaiannya. Tapi satu hal yang Freya rasakan, ia tidak pernah merasa bangun pagi dengan tubuh seringan ini."Aneh, padahal Javier semalam sangat liar tapi aku baik-baik saja." gumamnya.Freya keluar dari kamar, dan pemandangan pertama yang Freya lihat adalah kolaborasi Javier dan Felix di dapur yang sibuk menyiapkan sarapan."Selamat pagi, Bu!" seru Felix.Anak itu turun dari dari meja dapur kemudian menarik salah satu kursi di meja makan mempersilahkan Freya duduk. "Aku dan ayah sedang membuat pancake, ibu duduklah sampai kami selesai."Javier tersenyum tipis, Felix yang belum genap enak tahun itu berhasil menunjukka
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 94. Menemukan rahasia

Malam sudah hampir gelap, Javier memiliki janji bahwa dia akan pergi menemui Felix kembali. Tapi sebelum itu, Javier perlu bertemu dengan Dylan dan memastikan kondisinya.Tiba di rumah, suasana terasa sangat sepi hingga seolah tak ada tanda kehidupan di dalamnya. Jasnya ia lepas dan taruh di sofa, lalu melangkah ke kamar Dylan dan ruang baca. Kedua ruangan itu ternyata kosong.Ia pun berhenti dan memilih menghubungi Pamela. Butuh beberapa kali dering panggilan, suara Pamela akhirnya terdengar."Ibu, di mana Dylan? Bukankah ibu bilang akan mengantarnya ke rumahku hari ini?" tanyanya dengan nada sedikit tak sabar."Aku memang mengantarnya, Javier. Tapi ke sekolah, bukan ke rumahmu. Sekarang Dylan ada bersamaku, dia sedang bermain, jadi jangan mengganggunya." suara Pamela terdengar tegas bahkan langsung mematikan panggilan sebelum Javier sempat bertanya lebih jauh.Sekali lagi, Javier gagal membawa Dylan ke rumah Freya hari ini karena Pamela membawa anak itu. Tapi Javier tetap ke rumah Fr
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 95. Terbongkar semuanya

Malam itu terasa panjang bagi Viona. Tidurnya terganggu oleh kegelisahan yang merambati tiap sudut pikirannya, Javier kini mengetahui rahasia kelamnya tentang aborsi belasan tahun lalu. Dan ia tahu bahwa Javier tak akan memberi maaf untuk kesalahan sebesar itu.Tak mampu menahan gejolak emosinya, Viona berteriak di dalam kamarnya, suara seraknya bergema dan sampai ke kamar Dylan. Ia mengamuk, membanting barang-barang tanpa peduli pada kekacauan yang diciptakannya, hingga keputusasaan membuatnya mencari satu-satunya orang yang bisa ia salahkan.Viona segera menghubungi Eben, menahan amarah dalam setiap kata. “Di mana kau sekarang?” tanyanya dingin.Tak lama kemudian, mereka bertemu di tempat yang disepakati. Tanpa peringatan, Viona melayangkan pukulan keras ke wajah Eben, nafasnya tersengal, matanya dipenuhi amarah.“Ini semua gara-gara kau, sialan!” umpatnya, emosinya meluap tak terkendali.Eben menyeka pipinya, menatap Viona dengan ekspresi bingung. “Apa maksudmu? Javier tak tahu kal
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 96. Ruang bawah tanah

Viona sudah tidak bisa melakukan apapun lagi, Javier sudah mengambil keputusan telak yang tak bisa diganggu gugat. Dan kini, Viona tak punya tujuan selain sebuah apartemen yang Javier berikan saat ulang tahun pernikahan mereka yang ke delapan tahun.Sesampainya di sana, Viona melampiaskan amarahnya. Teriakannya bergema memenuhi ruangan yang sunyi. Tanpa dia duga, sosok yang menjadi sumber masalahnya itu muncul dari salah satu kamar di apartemen tersebut.“Suaramu menggetarkan seluruh apartemen,” ujar Eben dengan santai.Viona menatapnya dengan kebencian. “Bagaimana bisa kau ada di sini?”Eben tak bergeming, malah berjalan tenang melewatinya dan duduk di sofa seperti pemilik apartemen itu. “Ada hal yang lupa kuberitahukan, Viona. Duduklah, ini akan menarik.”Meski merasa muak, Viona tetap duduk karena penasaran. Tatapan Eben berubah tajam. “Seberapa jauh kau mengenal Dylan?” tanyanya dengan nada yang seolah menyimpan rahasia besar.Viona mendengus, merasa pertanyaan itu tak masuk akal.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 97. Bertemu Dylan

“Ayah, tunggu apa lagi? Ayo, kita pergi menemui Ibu!” seru Dylan, tampak tak sabar melihat Javier masih duduk di kursinya.Javier menahan senyum sambil melirik jam di dinding. “Dylan, kamu lihat jam berapa sekarang? Sudah hampir jam setengah sepuluh malam. Ibumu pasti sudah beristirahat.”Dylan mendesah kecewa, namun Javier mengusap kepalanya dengan lembut, menatapnya penuh kasih sayang. “Besok, Ayah janji kita akan menemui Ibu Freya. Tapi sekarang, sudah malam, dan kamu harus pastikan tugas sekolahmu selesai.”Dylan mengangguk patuh meski tampak sedikit kecewa. Dengan langkah perlahan, ia berjalan kembali ke kamarnya. Begitu pintu kamar tertutup, Javier mengeluarkan ponselnya, menekan nomor yang sudah diingatnya di luar kepala.“Halo?” suara lembut Freya terdengar di seberang.“Apa aku mengganggu?” tanya Javier.“Aku baru selesai membuat roti untuk Felix. Ada apa?” balas Freya, terdengar senang mendengar suaranya.Javier tersenyum kecil. “Besok siang aku akan mampir ke rumah. Ada ses
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 98. Tawaran Javier

Rasanya masih belum bisa Freya percaya, dua anak laki-laki dengan usia yang sama dan wajah yang sama duduk di depannya. Terlihat akur dan saling menyayangi satu sama lain, setelah menatap Felix dan Dylan, kini tatapan Freya mengarah pada Javier.Selama hampir enam tahun ini Javier membesarkan Dylan, bersama Viona. Sekarang Freya mulai paham alasan kenapa Pamela tidak mengincarnya dan juga alasan hutang yang Freya emban mendadak lunas.Jadi, semua ini karena salah satu anak yang ia lahirkan telah dibawa oleh mereka. Dan selama ini, Freya tidak tau apapun."Ibu, masakanmu memang selalu yang terbaik," puji Dylan sambil mengacungkan ibu jarinya. Dan sialnya, Freya masih belum bisa membedakan mana Felix dan mana Dylan, karena keduanya benar-benar sangat mirip."Makanlah, ibu akan membuatkan makanan lagi untukmu jika masih kurang." ucap Freya.Dylan menatap Javier penuh harap. "Ayah, bolehkah aku tinggal di sini bersama Ibu dan Felix?"Javier terkekeh tipis, menyembunyikan keengganan dalam
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 99. Pasangan gelap

Sepanjang sore hingga malam, apartemen Freya dipenuhi tawa riang Dylan dan Felix. Kedua anak laki-laki itu sibuk bermain dan bercanda, menciptakan pemandangan hangat yang seolah menghapus sejenak segala kebimbangan di benak Freya. Tanpa sadar, Freya tak henti-hentinya menatap mereka, seolah takut kehilangan momen-momen berharga ini."Sepertinya aku akan mendaftarkan Felix di sekolah yang sama dengan Dylan," suara Javier tiba-tiba membuyarkan lamunan Freya. Ia menyerahkan segelas jus jeruk yang diterima Freya dengan senyum, sebelum keduanya duduk bersama di sofa."Apa Dylan mendapatkan cukup kasih sayang darimu dan Viona?" tanya Freya dengan hati-hati.Javier menghela napas, lalu menjawab dengan nada lembut namun penuh makna. "Aku selalu berusaha memberikan kasih sayangku pada Dylan, tapi… Viona. Aku rasa Dylan tidak merasa cukup nyaman dengannya." Javier menahan diri untuk tidak menceritakan insiden saat Viona pernah mengurung Dylan di ruang bawah tanah, karena ia tak ingin membuat Fre
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 100. Sedikit kedamaian

Menjadi wanita gelap Javier, apakah itu sebuah kehormatan? Tentu saja tidak, dan Freya tak bisa melarikan diri lagi sekarang. Penolakan yang ia ucapkan dengan tegas, tak pernah dianggap oleh Javier yang begitu keras kepala.Hembusan nafas panjang Freya hela melalui bibirnya, terlepas dari apa yang sudah pernah dilakukannya dulu, seharusnya Javier bisa belajar dari kesalahan. Tapi ternyata, pria itu malah menarik Freya saat Javier dalam masa proses sidang perceraian."Menjadi wanita rahasianya, sungguh aku tidak habis pikir Javier akan menawarkan kesepakatan yang begitu konyol." batin Freya sambil mengusap wajahnya.Tubuhnya berbaring di sofa, matanya terpejam namun tak sepenuhnya tidur. Sesekali Freya menghela nafas, padahal sudah sangat larut malam dan ia belum bisa tidur."Bagaimana caraku menghadapinya nanti?" gumam Freya, merasa frustasi menjalani hidupnya di sekitar Javier.Meskipun kelopak mata Freya terpejam, namun pikirannya terasa sangat ramai. Bisakah ia merasakan dicintai o
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more
PREV
1
...
89101112
...
20
DMCA.com Protection Status