Beranda / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 92. Malam yang dirindukan

Share

Bab 92. Malam yang dirindukan

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-27 19:14:50
Freya merasakan detak jantungnya yang kian tak terkendali, Javier berdiri begitu dekat hingga nafasnya terasa hangat di wajahnya. Tubuhnya terkunci oleh kehadiran pria itu, membuat segala upaya mendorongnya terasa sia-sia.

“Javier, kita harus hentikan ini,” ucap Freya pelan namun tegas menahan kegelisahannya.

Alih-alih menjauh, Javier justru mendekat lebih intim, hingga jarak di antara mereka hampir tak ada lagi. “Berikan aku satu alasan yang bisa membuatku mundur sekarang,” bisiknya dengan nada lembut..

Freya terdiam, berusaha mencari jawaban. Namun, tanpa Freya kira kata-kata terucap begitu saja dari bibirnya. “Kau punya istri, Javier.”

Jawaban itu justru membuat Javier tertawa kecil dengan nada mengejek. “Dulu aku juga punya istri saat kita pertama kali terlibat dalam semua ini,” katanya, matanya menatap Freya tanpa gentar. “Dan saat itu, kau tak keberatan. Kenapa sekarang berbeda?”

Freya terperangah, namun sebelum bisa membalas, Javier menariknya dalam ciuman, seolah tak ingin memb
SILAN

Guys, aku kehilangan semangat wkwkw Kalo gak update dulu sementara gimana?

| 18
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Julee
JANGANNNNNNNN….. Please…..
goodnovel comment avatar
Ms. Re
lanjut thor.. sampe Freya ketemu sama Dylan.. eh, sampe end deh.. wkwkw
goodnovel comment avatar
SILAN
Maksudnya Viona tuh, masa cerai sama Freya nikahnya sama Freya wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 93. Hampir ketahuan

    Perasaan Freya jauh lebih baik saat ia bangun tidur, kamar yang semalam berantakan kini sudah rapi. Tidak ada pakaian yang berserakan, tidak ada bungkus pengaman yang Javier gunakan bercecer di lantai.Namun, tempat di sebelah Freya kosong. Apakah Javier pergi setelah pria itu mendapatkan kepuasan seksualnya semalam? Perlahan Freya bangun, membersihkan diri dan mengenakan pakaiannya. Tapi satu hal yang Freya rasakan, ia tidak pernah merasa bangun pagi dengan tubuh seringan ini."Aneh, padahal Javier semalam sangat liar tapi aku baik-baik saja." gumamnya.Freya keluar dari kamar, dan pemandangan pertama yang Freya lihat adalah kolaborasi Javier dan Felix di dapur yang sibuk menyiapkan sarapan."Selamat pagi, Bu!" seru Felix.Anak itu turun dari dari meja dapur kemudian menarik salah satu kursi di meja makan mempersilahkan Freya duduk. "Aku dan ayah sedang membuat pancake, ibu duduklah sampai kami selesai."Javier tersenyum tipis, Felix yang belum genap enak tahun itu berhasil menunjukka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 94. Menemukan rahasia

    Malam sudah hampir gelap, Javier memiliki janji bahwa dia akan pergi menemui Felix kembali. Tapi sebelum itu, Javier perlu bertemu dengan Dylan dan memastikan kondisinya.Tiba di rumah, suasana terasa sangat sepi hingga seolah tak ada tanda kehidupan di dalamnya. Jasnya ia lepas dan taruh di sofa, lalu melangkah ke kamar Dylan dan ruang baca. Kedua ruangan itu ternyata kosong.Ia pun berhenti dan memilih menghubungi Pamela. Butuh beberapa kali dering panggilan, suara Pamela akhirnya terdengar."Ibu, di mana Dylan? Bukankah ibu bilang akan mengantarnya ke rumahku hari ini?" tanyanya dengan nada sedikit tak sabar."Aku memang mengantarnya, Javier. Tapi ke sekolah, bukan ke rumahmu. Sekarang Dylan ada bersamaku, dia sedang bermain, jadi jangan mengganggunya." suara Pamela terdengar tegas bahkan langsung mematikan panggilan sebelum Javier sempat bertanya lebih jauh.Sekali lagi, Javier gagal membawa Dylan ke rumah Freya hari ini karena Pamela membawa anak itu. Tapi Javier tetap ke rumah Fr

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 95. Terbongkar semuanya

    Malam itu terasa panjang bagi Viona. Tidurnya terganggu oleh kegelisahan yang merambati tiap sudut pikirannya, Javier kini mengetahui rahasia kelamnya tentang aborsi belasan tahun lalu. Dan ia tahu bahwa Javier tak akan memberi maaf untuk kesalahan sebesar itu.Tak mampu menahan gejolak emosinya, Viona berteriak di dalam kamarnya, suara seraknya bergema dan sampai ke kamar Dylan. Ia mengamuk, membanting barang-barang tanpa peduli pada kekacauan yang diciptakannya, hingga keputusasaan membuatnya mencari satu-satunya orang yang bisa ia salahkan.Viona segera menghubungi Eben, menahan amarah dalam setiap kata. “Di mana kau sekarang?” tanyanya dingin.Tak lama kemudian, mereka bertemu di tempat yang disepakati. Tanpa peringatan, Viona melayangkan pukulan keras ke wajah Eben, nafasnya tersengal, matanya dipenuhi amarah.“Ini semua gara-gara kau, sialan!” umpatnya, emosinya meluap tak terkendali.Eben menyeka pipinya, menatap Viona dengan ekspresi bingung. “Apa maksudmu? Javier tak tahu kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 96. Ruang bawah tanah

    Viona sudah tidak bisa melakukan apapun lagi, Javier sudah mengambil keputusan telak yang tak bisa diganggu gugat. Dan kini, Viona tak punya tujuan selain sebuah apartemen yang Javier berikan saat ulang tahun pernikahan mereka yang ke delapan tahun.Sesampainya di sana, Viona melampiaskan amarahnya. Teriakannya bergema memenuhi ruangan yang sunyi. Tanpa dia duga, sosok yang menjadi sumber masalahnya itu muncul dari salah satu kamar di apartemen tersebut.“Suaramu menggetarkan seluruh apartemen,” ujar Eben dengan santai.Viona menatapnya dengan kebencian. “Bagaimana bisa kau ada di sini?”Eben tak bergeming, malah berjalan tenang melewatinya dan duduk di sofa seperti pemilik apartemen itu. “Ada hal yang lupa kuberitahukan, Viona. Duduklah, ini akan menarik.”Meski merasa muak, Viona tetap duduk karena penasaran. Tatapan Eben berubah tajam. “Seberapa jauh kau mengenal Dylan?” tanyanya dengan nada yang seolah menyimpan rahasia besar.Viona mendengus, merasa pertanyaan itu tak masuk akal.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 97. Bertemu Dylan

    “Ayah, tunggu apa lagi? Ayo, kita pergi menemui Ibu!” seru Dylan, tampak tak sabar melihat Javier masih duduk di kursinya.Javier menahan senyum sambil melirik jam di dinding. “Dylan, kamu lihat jam berapa sekarang? Sudah hampir jam setengah sepuluh malam. Ibumu pasti sudah beristirahat.”Dylan mendesah kecewa, namun Javier mengusap kepalanya dengan lembut, menatapnya penuh kasih sayang. “Besok, Ayah janji kita akan menemui Ibu Freya. Tapi sekarang, sudah malam, dan kamu harus pastikan tugas sekolahmu selesai.”Dylan mengangguk patuh meski tampak sedikit kecewa. Dengan langkah perlahan, ia berjalan kembali ke kamarnya. Begitu pintu kamar tertutup, Javier mengeluarkan ponselnya, menekan nomor yang sudah diingatnya di luar kepala.“Halo?” suara lembut Freya terdengar di seberang.“Apa aku mengganggu?” tanya Javier.“Aku baru selesai membuat roti untuk Felix. Ada apa?” balas Freya, terdengar senang mendengar suaranya.Javier tersenyum kecil. “Besok siang aku akan mampir ke rumah. Ada ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 98. Tawaran Javier

    Rasanya masih belum bisa Freya percaya, dua anak laki-laki dengan usia yang sama dan wajah yang sama duduk di depannya. Terlihat akur dan saling menyayangi satu sama lain, setelah menatap Felix dan Dylan, kini tatapan Freya mengarah pada Javier.Selama hampir enam tahun ini Javier membesarkan Dylan, bersama Viona. Sekarang Freya mulai paham alasan kenapa Pamela tidak mengincarnya dan juga alasan hutang yang Freya emban mendadak lunas.Jadi, semua ini karena salah satu anak yang ia lahirkan telah dibawa oleh mereka. Dan selama ini, Freya tidak tau apapun."Ibu, masakanmu memang selalu yang terbaik," puji Dylan sambil mengacungkan ibu jarinya. Dan sialnya, Freya masih belum bisa membedakan mana Felix dan mana Dylan, karena keduanya benar-benar sangat mirip."Makanlah, ibu akan membuatkan makanan lagi untukmu jika masih kurang." ucap Freya.Dylan menatap Javier penuh harap. "Ayah, bolehkah aku tinggal di sini bersama Ibu dan Felix?"Javier terkekeh tipis, menyembunyikan keengganan dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 99. Pasangan gelap

    Sepanjang sore hingga malam, apartemen Freya dipenuhi tawa riang Dylan dan Felix. Kedua anak laki-laki itu sibuk bermain dan bercanda, menciptakan pemandangan hangat yang seolah menghapus sejenak segala kebimbangan di benak Freya. Tanpa sadar, Freya tak henti-hentinya menatap mereka, seolah takut kehilangan momen-momen berharga ini."Sepertinya aku akan mendaftarkan Felix di sekolah yang sama dengan Dylan," suara Javier tiba-tiba membuyarkan lamunan Freya. Ia menyerahkan segelas jus jeruk yang diterima Freya dengan senyum, sebelum keduanya duduk bersama di sofa."Apa Dylan mendapatkan cukup kasih sayang darimu dan Viona?" tanya Freya dengan hati-hati.Javier menghela napas, lalu menjawab dengan nada lembut namun penuh makna. "Aku selalu berusaha memberikan kasih sayangku pada Dylan, tapi… Viona. Aku rasa Dylan tidak merasa cukup nyaman dengannya." Javier menahan diri untuk tidak menceritakan insiden saat Viona pernah mengurung Dylan di ruang bawah tanah, karena ia tak ingin membuat Fre

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 100. Sedikit kedamaian

    Menjadi wanita gelap Javier, apakah itu sebuah kehormatan? Tentu saja tidak, dan Freya tak bisa melarikan diri lagi sekarang. Penolakan yang ia ucapkan dengan tegas, tak pernah dianggap oleh Javier yang begitu keras kepala.Hembusan nafas panjang Freya hela melalui bibirnya, terlepas dari apa yang sudah pernah dilakukannya dulu, seharusnya Javier bisa belajar dari kesalahan. Tapi ternyata, pria itu malah menarik Freya saat Javier dalam masa proses sidang perceraian."Menjadi wanita rahasianya, sungguh aku tidak habis pikir Javier akan menawarkan kesepakatan yang begitu konyol." batin Freya sambil mengusap wajahnya.Tubuhnya berbaring di sofa, matanya terpejam namun tak sepenuhnya tidur. Sesekali Freya menghela nafas, padahal sudah sangat larut malam dan ia belum bisa tidur."Bagaimana caraku menghadapinya nanti?" gumam Freya, merasa frustasi menjalani hidupnya di sekitar Javier.Meskipun kelopak mata Freya terpejam, namun pikirannya terasa sangat ramai. Bisakah ia merasakan dicintai o

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 93. Menantikan kehadiran bayi

    Pesta pernikahan itu berlangsung singkat, tetapi meninggalkan jejak kenangan manis yang mendalam. Semuanya terasa seperti mimpi yang indah, mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan setelah perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama.Kini, Freya dan Javier resmi menjadi suami istri, sebuah status yang melambangkan cinta mereka yang akhirnya menemukan tempatnya.Beberapa hari telah berlalu sejak hari pernikahan. Pagi itu, Freya melangkah keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan langkah ringan. Namun, pandangannya segera terpaku pada sesuatu yang baru di dinding. Sebuah foto pernikahan mereka, berukuran besar dan menonjol, tergantung megah di tengah ruangan. Cahaya pagi yang lembut menyinari bingkai foto itu, mempertegas keindahan momen yang diabadikan di sana.Freya terkejut sekaligus terpesona. Foto itu begitu besar, hampir setinggi tubuhnya, memancarkan aura kebahagiaan dari senyuman mereka di hari spesial tersebut. Sebelum ia bisa berkata apa-apa, langkah Javier terdengar mend

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 92. Pernikahan

    Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun bagi Javier, udara seolah dipenuhi dengan ketegangan yang manis. Berdiri di ruang gantinya, ia merapikan tuksedo putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak serasi, memberikan kesan bahwa ia adalah pria yang siap memulai kembali kehidupan baru dalam hidupnya, sebagai suami dari wanita yang ia cintai.Javier menatap cermin di depannya, memperhatikan bayangan dirinya. Ada sedikit senyum puas di wajahnya, namun tatapannya segera berubah lembut ketika ia membayangkan sosok Freya."Aku ingin melihat seperti apa dia sekarang," gumamnya pelan.Namun, ketika ia berbalik untuk pergi, langkahnya di hadang oleh David yang tiba-tiba muncul di pintu."Hei, hei! Kau mau kemana, Dude?" David bertanya dengan nada menggoda, tangannya terangkat seolah ingin menghentikan langkah Javier."Bertemu istriku," jawab Javier tanpa ragu, alisnya sedikit terangkat.David tertawa kecil, melipat tangannya di dada. "Di

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 191. Keluarga

    Malam itu, suasana rumah Javier berubah menjadi hidup ketika suara deru mobil terdengar berhenti di halaman. Beberapa saat kemudian, riuh celotehan anak-anak mengisi udara. Dylan dan Felix melompat keluar dari mobil, berlari ke arah Freya dengan semangat yang nyaris meledak-ledak. Mereka berlomba-lomba untuk menceritakan petualangan mereka selama di luar rumah, wajah mereka berseri-seri seperti dua matahari kecil yang membawa keceriaan.Javier yang duduk di ruang tamu menoleh sejenak. Senyumnya tipis, cukup hangat untuk menandakan kebahagiaannya melihat anak-anak begitu bersemangat. Tapi pandangannya segera tertuju ke arah pintu mobil yang masih terbuka. Dari sana, Morgan muncul, langkahnya mantap namun terlihat lelah. Javier meletakkan ponselnya di meja, bangkit dan berjalan menghampirinya."Biasanya anak buahmu yang mengantar mereka pulang," ucap Javier, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.Morgan hanya menatap Javier sekilas, tidak langsung merespons. Ia menyerahkan dua tas milik D

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 190. Pernikahan sudah dekat

    Langkah Javier terdengar ringan ketika memasuki rumah, senyuman tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Di tangannya ada sebuah kotak beludru hitam, kecil namun begitu berharga, isinya adalah cincin pernikahan yang telah ia pesan. Pandangannya menyapu ruangan sesaat, mencari sosok yang sudah memenuhi setiap sudut hidupnya dengan kehangatan.Ia menemukannya di halaman belakang, wanita cantik dengan perut yang mulai membesar itu sedang memetik buah plum dari pohon. Freya terlihat begitu damai dalam kesederhanaannya, meskipun tubuhnya tengah mengandung keajaiban kecil yang sebentar lagi akan hadir di dunia.Javier berjalan perlahan ke arahnya, menikmati setiap detik pemandangan ini. Ada kebahagiaan sederhana yang terpancar dari Freya, meskipun dia tampak sibuk dengan keranjang buah di tangannya.“Hai, kau sedang apa?” tanya Javier sambil menyandarkan tubuhnya pada pintu kaca yang menghubungkan ruang tamu dengan halaman belakang.Freya menoleh, senyuman lembut menghiasi wajahnya. “Memetik b

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 189. Pengaruh Morgan

    Hari-hari berlalu dengan cepat, tapi satu hal selalu sama, setiap kali Dylan dan Felix pulang dari pertemuan mereka dengan Morgan, keduanya terlihat kelelahan. Javier sudah mulai terbiasa melihat wajah letih kedua putranya, meski rasa penasarannya terus mengganggu. Setiap kali ia bertanya apa yang mereka lakukan, jawaban mereka selalu singkat, "Bermain dengan Kakek."Namun sore itu berbeda. Wajah Dylan terlihat memerah seperti habis terbakar matahari, dan kulitnya tampak kasar. Freya yang cemas melihat kondisi anaknya, segera mengambil pelembap dan mengoleskannya ke wajah Dylan dengan lembut.Javier yang berdiri di sudut ruangan sambil memperhatikan, "Permainan apa yang kalian lakukan dengan Kakek sampai seperti ini?" tanyanya dengan nada tegas, tatapannya tajam mengarah pada Dylan.Dylan hanya menunduk, sementara Felix yang biasanya lebih blak-blakan, terlihat ragu-ragu. Tapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, Dylan buru-buru menutup mulut saudaranya.Alis Javier terangkat tinggi. "Jad

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 188. Persiapan dimulai

    "Kau yakin hanya pesta biasa saja?" tanya Javier, matanya memandang Freya dengan ragu, seolah memastikan dia tidak salah dengar.Freya mengangguk mantap, senyum lembut tersungging di wajahnya. "Aku tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan. Lebih baik kita mengadakan pernikahan yang sederhana. Hanya menghadirkan orang-orang terdekat, tanpa kemewahan yang berlebihan. Bagiku yang penting adalah maknanya, bukan pesta besar yang mencuri perhatian."Javier terdiam sejenak, lalu meraih tangan Freya, menggenggamnya erat. Ia menatap mata wanita itu dengan penuh perhatian. "Jangan khawatir soal biaya. Aku bisa memberikan segalanya untukmu. Aku ingin hari itu menjadi sempurna, sesuatu yang tak akan pernah kita lupakan."Freya tersenyum lagi, kali ini lebih lebar, seolah meyakinkan pria di depannya. "Bukan soal biaya, Javier. Ini tentang apa yang membuatku bahagia. Aku tidak butuh pesta yang megah untuk merasa istimewa. Yang aku butuhkan hanyalah kamu, dan janji yang kita bangun bersama. It

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 187. Rencana rahasia

    Seperti yang Javier harapkan, keesokan paginya, bahkan sebelum cahaya matahari menyentuh cakrawala, suara mesin mobil terdengar memasuki halaman rumah. Javier yang sudah menunggu sejak semalam turun dari lantai dua ke ruang tamu.Saat pintu mobil terbuka, dua pria dengan tubuh tegap keluar, masing-masing menggendong Dylan dan Felix yang tertidur pulas di pelukan mereka. Bocah-bocah itu tampak damai, seolah-olah tak terganggu oleh perjalanan panjang yang baru saja mereka lalui.Javier melangkah keluar, matanya menyapu kendaraan dengan hati-hati, berharap menemukan sosok Morgan. Namun yang ia temui hanyalah seorang supir berdiri kaku di sisi pintu mobil.“Dimana bos kalian?” tanya Javier dengan nada datar, meskipun ada sedikit ketegangan yang terselip dalam suaranya.Supir itu menunduk hormat. “Tuan mempercayakan kami sepenuhnya untuk mengantar putra Anda kembali dengan selamat. Jika tidak ada yang lain, kami permisi.”Tanpa menunggu jawaban, kedua pria yang menggendong Dylan dan Felix

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 186. Menculik si kembar

    Keduanya menuju mobil terparkir, niat Javier ingin mengajak Freya ke butik hari ini berakhir di tunda. Mereka pulang, perjalanan dari pantai yang Freya kunjungi dari rumah sangat jauh dan mereka tiba di rumah saat langit sudah gelap. Tapi, rumah dalam keadaan sepi. Biasanya saat jam seperti ini, Dylan dan Felix sangat ribut sehingga rumah sepi seperti ini cukup membuat Freya curiga apa yang dilakukan oleh mereka. "Aku akan lihat mereka di kamar," kata Freya. Ketika Freya menghilang menuju lantai atas, Javier menerima panggilan telepon yang datang tiba-tiba. Ia menjawab dengan santai, “Halo?” Suara berat di ujung telepon langsung terdengar tanpa basa-basi. “Aku akan mengembalikan kedua putramu besok.” Belum sempat Javier menjawab, panggilan itu langsung terputus. Ia menatap layar ponselnya yang kembali gelap, lalu mendesah panjang, memijat pelipisnya perlahan. Sementara itu Freya membuka kamar putranya, tapi kosong. Perasaannya mendadak cemas, dengan langkah tergesa-gesa ia kembal

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 185. Menabur bunga

    Beberapa hari kemudian, setelah banyak pertimbangan akhirnya Javier dan Freya sepakat untuk menikah sebelum musim dingin tiba. Itu artinya, hanya tersisa kurang dari empat bulan untuk mempersiapkan hari istimewa mereka.Namun, bagi Javier waktu yang singkat itu bukan alasan untuk tergesa-gesa, justru ia ingin memastikan setiap detail sempurna, karena hari itu akan menjadi momen yang mengikat Freya sepenuhnya dalam hidupnya.Pagi itu, tepat pukul sembilan, Javier baru saja keluar dari ruang gym. Tubuhnya masih berkeringat, dan handuk kecil di tangannya ia gunakan untuk menyeka leher dan wajah. Suara dering ponsel memecah kesunyian. Ia melihat layar ponselnya, mendesah pelan, lalu mengangkatnya.Dari ujung telepon, suara berat Morgan terdengar penuh dengan kemarahan yang ia coba tahan.“Kau menguji kesabaranku, Javier!”Javier hanya menyeringai tipis sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia tidak tampak terintimidasi sedikit pun. “Aku tidak pernah berjanji apapun padamu,” jawabnya da

DMCA.com Protection Status