Beranda / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 97. Bertemu Dylan

Share

Bab 97. Bertemu Dylan

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 15:50:23

“Ayah, tunggu apa lagi? Ayo, kita pergi menemui Ibu!” seru Dylan, tampak tak sabar melihat Javier masih duduk di kursinya.

Javier menahan senyum sambil melirik jam di dinding. “Dylan, kamu lihat jam berapa sekarang? Sudah hampir jam setengah sepuluh malam. Ibumu pasti sudah beristirahat.”

Dylan mendesah kecewa, namun Javier mengusap kepalanya dengan lembut, menatapnya penuh kasih sayang. “Besok, Ayah janji kita akan menemui Ibu Freya. Tapi sekarang, sudah malam, dan kamu harus pastikan tugas sekolahmu selesai.”

Dylan mengangguk patuh meski tampak sedikit kecewa. Dengan langkah perlahan, ia berjalan kembali ke kamarnya. Begitu pintu kamar tertutup, Javier mengeluarkan ponselnya, menekan nomor yang sudah diingatnya di luar kepala.

“Halo?” suara lembut Freya terdengar di seberang.

“Apa aku mengganggu?” tanya Javier.

“Aku baru selesai membuat roti untuk Felix. Ada apa?” balas Freya, terdengar senang mendengar suaranya.

Javier tersenyum kecil. “Besok siang aku akan mampir ke rumah. Ada ses
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Julee
Oh bisa jdi si David kerjasama sama dokternya nih
goodnovel comment avatar
puji amriani
kapan up kk
goodnovel comment avatar
SILAN
Siiippp thank you 🫶
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 98. Tawaran Javier

    Rasanya masih belum bisa Freya percaya, dua anak laki-laki dengan usia yang sama dan wajah yang sama duduk di depannya. Terlihat akur dan saling menyayangi satu sama lain, setelah menatap Felix dan Dylan, kini tatapan Freya mengarah pada Javier.Selama hampir enam tahun ini Javier membesarkan Dylan, bersama Viona. Sekarang Freya mulai paham alasan kenapa Pamela tidak mengincarnya dan juga alasan hutang yang Freya emban mendadak lunas.Jadi, semua ini karena salah satu anak yang ia lahirkan telah dibawa oleh mereka. Dan selama ini, Freya tidak tau apapun."Ibu, masakanmu memang selalu yang terbaik," puji Dylan sambil mengacungkan ibu jarinya. Dan sialnya, Freya masih belum bisa membedakan mana Felix dan mana Dylan, karena keduanya benar-benar sangat mirip."Makanlah, ibu akan membuatkan makanan lagi untukmu jika masih kurang." ucap Freya.Dylan menatap Javier penuh harap. "Ayah, bolehkah aku tinggal di sini bersama Ibu dan Felix?"Javier terkekeh tipis, menyembunyikan keengganan dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 99. Pasangan gelap

    Sepanjang sore hingga malam, apartemen Freya dipenuhi tawa riang Dylan dan Felix. Kedua anak laki-laki itu sibuk bermain dan bercanda, menciptakan pemandangan hangat yang seolah menghapus sejenak segala kebimbangan di benak Freya. Tanpa sadar, Freya tak henti-hentinya menatap mereka, seolah takut kehilangan momen-momen berharga ini."Sepertinya aku akan mendaftarkan Felix di sekolah yang sama dengan Dylan," suara Javier tiba-tiba membuyarkan lamunan Freya. Ia menyerahkan segelas jus jeruk yang diterima Freya dengan senyum, sebelum keduanya duduk bersama di sofa."Apa Dylan mendapatkan cukup kasih sayang darimu dan Viona?" tanya Freya dengan hati-hati.Javier menghela napas, lalu menjawab dengan nada lembut namun penuh makna. "Aku selalu berusaha memberikan kasih sayangku pada Dylan, tapi… Viona. Aku rasa Dylan tidak merasa cukup nyaman dengannya." Javier menahan diri untuk tidak menceritakan insiden saat Viona pernah mengurung Dylan di ruang bawah tanah, karena ia tak ingin membuat Fre

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 100. Sedikit kedamaian

    Menjadi wanita gelap Javier, apakah itu sebuah kehormatan? Tentu saja tidak, dan Freya tak bisa melarikan diri lagi sekarang. Penolakan yang ia ucapkan dengan tegas, tak pernah dianggap oleh Javier yang begitu keras kepala.Hembusan nafas panjang Freya hela melalui bibirnya, terlepas dari apa yang sudah pernah dilakukannya dulu, seharusnya Javier bisa belajar dari kesalahan. Tapi ternyata, pria itu malah menarik Freya saat Javier dalam masa proses sidang perceraian."Menjadi wanita rahasianya, sungguh aku tidak habis pikir Javier akan menawarkan kesepakatan yang begitu konyol." batin Freya sambil mengusap wajahnya.Tubuhnya berbaring di sofa, matanya terpejam namun tak sepenuhnya tidur. Sesekali Freya menghela nafas, padahal sudah sangat larut malam dan ia belum bisa tidur."Bagaimana caraku menghadapinya nanti?" gumam Freya, merasa frustasi menjalani hidupnya di sekitar Javier.Meskipun kelopak mata Freya terpejam, namun pikirannya terasa sangat ramai. Bisakah ia merasakan dicintai o

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 101. Malam yang panjang

    Javier mengajak Dylan dan Felix mengunjungi tempat wisata yang tidak terlalu jauh dari kota. Kedua anak itu berlarian, tertawa riang, dan bermain air dengan wajah yang penuh kebahagiaan.Sementara mereka bermain, Javier berjalan menjauh sejenak, meninggalkan Freya yang dengan saksama mengawasi anak-anak, untuk membeli es krim. Tak lama, ia kembali dengan es krim stroberi di tangan, menyerahkannya pada Freya."Kau tau, aku terkadang melarang Dylan makan makanan dengan rasa coklat, tapi dia seringkali memaksa untuk memakannya sehingga dia mudah sakit." ucap Javier membuka obrolan.Freya diam, teringat kembali saat ia mengira Dylan adalah Felix dan mengajak anak itu ke rumah sakit. Ternyata saat itu, yang ia rawat bukanlah Felix, melainkan Dylan. Dan Freya tidak menyadarinya sama sekali."Bagaimana dengan Felix, apa dia punya alergi terhadap suatu makanan?" tanya Javier.Freya menggeleng, "Felix tidak punya alergi, dia juga bukan pemilih makanan kecuali rasa stroberi. Dia sepertinya sanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 102. Kecanduan

    Matahari sudah hampir muncul menunjukkan sinarnya, tapi Freya masih tidur dalam dekapan tubuh besar Javier. Ketika suara alarm berbunyi, Freya membuka matanya sementara Javier masih mendekapnya."Masih ada waktu, tidurlah." bisik Javier lembut sambil menaikkan selimut menutupi tubuh Freya yang terbuka.Freya mengerjap, matanya terbuka dan jarak di antara dia dan Javier sangat dekat. Bahkan hidung Freya nyaris menyentuh sisi wajah Javier, posisi mereka yang begitu dekat seperti ini berhasil membuat debaran dada Freya kembali.Teringat lagi, semalam ia dan Javier melakukannya tanpa hambatan. Bermain dengan liar dan brutal, tak ada yang menghentikan sampai suara mereka bergema dalam satu ruangan persegi.Freya menunduk untuk menyembunyikan semburat merah yang menghiasi wajahnya, tapi itu justru menjadi pemandangan indah di mata Javier.“Mengapa kau sembunyikan wajahmu dariku?” tanyanya lembut.Freya menghela nafas, “Rasanya aneh, biasanya kau sudah pergi saat aku terbangun.”Javier terse

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 103. Kehancuran Viona

    Hari ini, sidang perceraian Javier dan Viona berlangsung tertutup. Semua berlangsung cepat, tanpa ruang untuk keberatan atau kesempatan untuk memperbaiki. Hanya ada ketukan palu yang menggema di ruangan dan menghadirkan keputusan akhir yang tak bisa diganggu gugat.“Tuan Javier, keputusan Anda ini terlalu tiba-tiba. Keluarga kami benar-benar terkejut,” ujar Tuan Hamilton, ayah angkat Viona, suaranya terdengar dingin, seolah mencoba menghentikan jalannya perpisahan itu.Javier hanya melirik sekilas ke arah Viona yang berdiri pucat, tampak kecil dan terpojok, dia pasti ketakutan akan reaksi keluarganya. Namun, Javier tak lagi peduli. Ia berpaling ke arah ayah angkat Viona, suaranya tegas dan tak terpengaruh apapun."Ada hal yang terjadi dalam hubungan rumah tangga kami, Tuan. Setelah berpikir panjang, saya memilih untuk tidak lagi meneruskan pernikahan kami. Dua belas tahun kami bersama, saya pikir bisa memahami tindakan yang putri Anda lakukan." jawab Javier."Omong-omong, saya permisi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 104. Ketahuan

    Di hari yang sama, Freya tidak tahu bahwa hari ini adalah perceraian Javier dan Viona. Freya sibuk mencari pekerjaan dan dia mendapatkan pekerjaan itu di salah satu tempat makan sebagai penjaga kasir, karena ia butuh mengumpulkan cukup uang untuk kehidupannya.Saat hari sudah sore, Freya pulang lebih awal dan bersiap untuk menjemput Felix dan Dylan di sekolah. Tapi kedua anak itu sudah sampai di depan pintu unit apartemen Freya dengan wajah yang ceria."Kalian sudah pulang? Siapa yang menjemput?" tanyanya.Kedua anak itu masuk ke dalam rumah, "Supir pribadi ayah yang menjemput, ayah bilang dia akan pulang terlambat, jadi tidak bisa menjemput kami." jawab Dylan.Setelah kedua anak itu masuk ke rumah, suasana yang biasanya ramai dengan teriakan menjadi hening. Felix dan Dylan duduk bersama menghadap buku pelajaran sekolah, sejenak Freya mengerutkan dahi. Tidak biasanya Felix langsung belajar setelah pulang sekolah.Namun, lamunannya buyar saat dering ponsel memecah keheningan. Freya mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 105. Harmonis

    "Sepertinya kau sibuk sekali hari ini," ujar Javier tiba-tiba, berdiri di ruang tamu apartemen seolah dia sudah ada di sana sejak lama.Dengan perlahan, Freya menutup pintu. Sebelum berbalik, pandangannya menyapu kedua putranya yang masih tenang membaca di sofa. Namun tanpa peringatan, Javier melangkah mendekat dan menariknya dalam pelukan yang mengejutkan."Javier, kita seharusnya tidak... seperti ini di depan anak-anak," tegur Freya, sedikit canggung.Javier melepaskannya perlahan, matanya memandang lembut. "Maaf. Seharian ini rasanya seperti perjalanan yang sangat panjang," balasnya pelan.Ada sesuatu di mata Freya yang membuat Javier terdiam, membingkai wajahnya dengan khawatir. "Freya, kau menangis?"Dengan lembut, Freya menurunkan tangan Javier dari wajahnya dan melangkah menjauh. "Bukan apa-apa," katanya, menutupi perasaannya. "Hanya debu yang masuk ke mata saat perjalanan pulang."Tanpa di duga, Javier pergi untuk mengambil kotak obat dari lemari kecil dan duduk di sampingnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 93. Menantikan kehadiran bayi

    Pesta pernikahan itu berlangsung singkat, tetapi meninggalkan jejak kenangan manis yang mendalam. Semuanya terasa seperti mimpi yang indah, mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan setelah perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama.Kini, Freya dan Javier resmi menjadi suami istri, sebuah status yang melambangkan cinta mereka yang akhirnya menemukan tempatnya.Beberapa hari telah berlalu sejak hari pernikahan. Pagi itu, Freya melangkah keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan langkah ringan. Namun, pandangannya segera terpaku pada sesuatu yang baru di dinding. Sebuah foto pernikahan mereka, berukuran besar dan menonjol, tergantung megah di tengah ruangan. Cahaya pagi yang lembut menyinari bingkai foto itu, mempertegas keindahan momen yang diabadikan di sana.Freya terkejut sekaligus terpesona. Foto itu begitu besar, hampir setinggi tubuhnya, memancarkan aura kebahagiaan dari senyuman mereka di hari spesial tersebut. Sebelum ia bisa berkata apa-apa, langkah Javier terdengar mend

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 92. Pernikahan

    Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun bagi Javier, udara seolah dipenuhi dengan ketegangan yang manis. Berdiri di ruang gantinya, ia merapikan tuksedo putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak serasi, memberikan kesan bahwa ia adalah pria yang siap memulai kembali kehidupan baru dalam hidupnya, sebagai suami dari wanita yang ia cintai.Javier menatap cermin di depannya, memperhatikan bayangan dirinya. Ada sedikit senyum puas di wajahnya, namun tatapannya segera berubah lembut ketika ia membayangkan sosok Freya."Aku ingin melihat seperti apa dia sekarang," gumamnya pelan.Namun, ketika ia berbalik untuk pergi, langkahnya di hadang oleh David yang tiba-tiba muncul di pintu."Hei, hei! Kau mau kemana, Dude?" David bertanya dengan nada menggoda, tangannya terangkat seolah ingin menghentikan langkah Javier."Bertemu istriku," jawab Javier tanpa ragu, alisnya sedikit terangkat.David tertawa kecil, melipat tangannya di dada. "Di

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 191. Keluarga

    Malam itu, suasana rumah Javier berubah menjadi hidup ketika suara deru mobil terdengar berhenti di halaman. Beberapa saat kemudian, riuh celotehan anak-anak mengisi udara. Dylan dan Felix melompat keluar dari mobil, berlari ke arah Freya dengan semangat yang nyaris meledak-ledak. Mereka berlomba-lomba untuk menceritakan petualangan mereka selama di luar rumah, wajah mereka berseri-seri seperti dua matahari kecil yang membawa keceriaan.Javier yang duduk di ruang tamu menoleh sejenak. Senyumnya tipis, cukup hangat untuk menandakan kebahagiaannya melihat anak-anak begitu bersemangat. Tapi pandangannya segera tertuju ke arah pintu mobil yang masih terbuka. Dari sana, Morgan muncul, langkahnya mantap namun terlihat lelah. Javier meletakkan ponselnya di meja, bangkit dan berjalan menghampirinya."Biasanya anak buahmu yang mengantar mereka pulang," ucap Javier, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.Morgan hanya menatap Javier sekilas, tidak langsung merespons. Ia menyerahkan dua tas milik D

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 190. Pernikahan sudah dekat

    Langkah Javier terdengar ringan ketika memasuki rumah, senyuman tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Di tangannya ada sebuah kotak beludru hitam, kecil namun begitu berharga, isinya adalah cincin pernikahan yang telah ia pesan. Pandangannya menyapu ruangan sesaat, mencari sosok yang sudah memenuhi setiap sudut hidupnya dengan kehangatan.Ia menemukannya di halaman belakang, wanita cantik dengan perut yang mulai membesar itu sedang memetik buah plum dari pohon. Freya terlihat begitu damai dalam kesederhanaannya, meskipun tubuhnya tengah mengandung keajaiban kecil yang sebentar lagi akan hadir di dunia.Javier berjalan perlahan ke arahnya, menikmati setiap detik pemandangan ini. Ada kebahagiaan sederhana yang terpancar dari Freya, meskipun dia tampak sibuk dengan keranjang buah di tangannya.“Hai, kau sedang apa?” tanya Javier sambil menyandarkan tubuhnya pada pintu kaca yang menghubungkan ruang tamu dengan halaman belakang.Freya menoleh, senyuman lembut menghiasi wajahnya. “Memetik b

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 189. Pengaruh Morgan

    Hari-hari berlalu dengan cepat, tapi satu hal selalu sama, setiap kali Dylan dan Felix pulang dari pertemuan mereka dengan Morgan, keduanya terlihat kelelahan. Javier sudah mulai terbiasa melihat wajah letih kedua putranya, meski rasa penasarannya terus mengganggu. Setiap kali ia bertanya apa yang mereka lakukan, jawaban mereka selalu singkat, "Bermain dengan Kakek."Namun sore itu berbeda. Wajah Dylan terlihat memerah seperti habis terbakar matahari, dan kulitnya tampak kasar. Freya yang cemas melihat kondisi anaknya, segera mengambil pelembap dan mengoleskannya ke wajah Dylan dengan lembut.Javier yang berdiri di sudut ruangan sambil memperhatikan, "Permainan apa yang kalian lakukan dengan Kakek sampai seperti ini?" tanyanya dengan nada tegas, tatapannya tajam mengarah pada Dylan.Dylan hanya menunduk, sementara Felix yang biasanya lebih blak-blakan, terlihat ragu-ragu. Tapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, Dylan buru-buru menutup mulut saudaranya.Alis Javier terangkat tinggi. "Jad

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 188. Persiapan dimulai

    "Kau yakin hanya pesta biasa saja?" tanya Javier, matanya memandang Freya dengan ragu, seolah memastikan dia tidak salah dengar.Freya mengangguk mantap, senyum lembut tersungging di wajahnya. "Aku tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan. Lebih baik kita mengadakan pernikahan yang sederhana. Hanya menghadirkan orang-orang terdekat, tanpa kemewahan yang berlebihan. Bagiku yang penting adalah maknanya, bukan pesta besar yang mencuri perhatian."Javier terdiam sejenak, lalu meraih tangan Freya, menggenggamnya erat. Ia menatap mata wanita itu dengan penuh perhatian. "Jangan khawatir soal biaya. Aku bisa memberikan segalanya untukmu. Aku ingin hari itu menjadi sempurna, sesuatu yang tak akan pernah kita lupakan."Freya tersenyum lagi, kali ini lebih lebar, seolah meyakinkan pria di depannya. "Bukan soal biaya, Javier. Ini tentang apa yang membuatku bahagia. Aku tidak butuh pesta yang megah untuk merasa istimewa. Yang aku butuhkan hanyalah kamu, dan janji yang kita bangun bersama. It

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 187. Rencana rahasia

    Seperti yang Javier harapkan, keesokan paginya, bahkan sebelum cahaya matahari menyentuh cakrawala, suara mesin mobil terdengar memasuki halaman rumah. Javier yang sudah menunggu sejak semalam turun dari lantai dua ke ruang tamu.Saat pintu mobil terbuka, dua pria dengan tubuh tegap keluar, masing-masing menggendong Dylan dan Felix yang tertidur pulas di pelukan mereka. Bocah-bocah itu tampak damai, seolah-olah tak terganggu oleh perjalanan panjang yang baru saja mereka lalui.Javier melangkah keluar, matanya menyapu kendaraan dengan hati-hati, berharap menemukan sosok Morgan. Namun yang ia temui hanyalah seorang supir berdiri kaku di sisi pintu mobil.“Dimana bos kalian?” tanya Javier dengan nada datar, meskipun ada sedikit ketegangan yang terselip dalam suaranya.Supir itu menunduk hormat. “Tuan mempercayakan kami sepenuhnya untuk mengantar putra Anda kembali dengan selamat. Jika tidak ada yang lain, kami permisi.”Tanpa menunggu jawaban, kedua pria yang menggendong Dylan dan Felix

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 186. Menculik si kembar

    Keduanya menuju mobil terparkir, niat Javier ingin mengajak Freya ke butik hari ini berakhir di tunda. Mereka pulang, perjalanan dari pantai yang Freya kunjungi dari rumah sangat jauh dan mereka tiba di rumah saat langit sudah gelap. Tapi, rumah dalam keadaan sepi. Biasanya saat jam seperti ini, Dylan dan Felix sangat ribut sehingga rumah sepi seperti ini cukup membuat Freya curiga apa yang dilakukan oleh mereka. "Aku akan lihat mereka di kamar," kata Freya. Ketika Freya menghilang menuju lantai atas, Javier menerima panggilan telepon yang datang tiba-tiba. Ia menjawab dengan santai, “Halo?” Suara berat di ujung telepon langsung terdengar tanpa basa-basi. “Aku akan mengembalikan kedua putramu besok.” Belum sempat Javier menjawab, panggilan itu langsung terputus. Ia menatap layar ponselnya yang kembali gelap, lalu mendesah panjang, memijat pelipisnya perlahan. Sementara itu Freya membuka kamar putranya, tapi kosong. Perasaannya mendadak cemas, dengan langkah tergesa-gesa ia kembal

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 185. Menabur bunga

    Beberapa hari kemudian, setelah banyak pertimbangan akhirnya Javier dan Freya sepakat untuk menikah sebelum musim dingin tiba. Itu artinya, hanya tersisa kurang dari empat bulan untuk mempersiapkan hari istimewa mereka.Namun, bagi Javier waktu yang singkat itu bukan alasan untuk tergesa-gesa, justru ia ingin memastikan setiap detail sempurna, karena hari itu akan menjadi momen yang mengikat Freya sepenuhnya dalam hidupnya.Pagi itu, tepat pukul sembilan, Javier baru saja keluar dari ruang gym. Tubuhnya masih berkeringat, dan handuk kecil di tangannya ia gunakan untuk menyeka leher dan wajah. Suara dering ponsel memecah kesunyian. Ia melihat layar ponselnya, mendesah pelan, lalu mengangkatnya.Dari ujung telepon, suara berat Morgan terdengar penuh dengan kemarahan yang ia coba tahan.“Kau menguji kesabaranku, Javier!”Javier hanya menyeringai tipis sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia tidak tampak terintimidasi sedikit pun. “Aku tidak pernah berjanji apapun padamu,” jawabnya da

DMCA.com Protection Status