Semua Bab Pasangan Gelap Tuan Javier : Bab 61 - Bab 70

192 Bab

Bab 61. Kelemahan Viona

Musim dingin yang kelabu telah tiba, dan Viona merasa semakin terjebak dalam bayang-bayang Eben. Pria itu tak hanya menghantui pikirannya, tetapi juga terus memerasnya dengan rahasia kelam yang ia sembunyikan dari Javier.Namun, mau sampai kapan ia seperti ini? Tentunya Viona tidak akan diam saja, anak buahnya telah ia perintahkan untuk menghabisi Eben ketika pria itu lengah. Viona berharap, Eben segera musnah agar tak ada yang mengganggu ketenangannya."Bunuh dia. Pastikan dia lenyap untukku," ujar Viona dingin, memberikan perintah kepada anak buah yang ia percayai.Ponselnya ia genggam erat, tekadnya semakin bulat. Ia harus menyingkirkan siapa pun yang bisa mengancam hidup bahagianya bersama Javier. Dan Javier, dia tidak boleh tahu apa yang Viona lakukan.Sebentar lagi, butuh waktu yang tidak lama. Rumah mereka akan kedatangan seorang bayi, Pamela sudah mengingatkan Viona untuk bersiap merawat bayi itu untuk mempertahankan pernikahannya bersama Javier."Apa uang yang aku kirim untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

Bab 62. Penantian

Selama Javier tidak ada di rumah, itulah kesempatan Eben dan Viona menguasai rumah tersebut untuk aktivitas panas mereka. Tidak ada yang melarang atau menghalangi, keduanya terlibat kedekatan yang begitu intens."Eben, sebaiknya kau pergi sekarang. Javier akan pulang hari ini," kata Viona dengan nada waspada saat ia melihat Eben santai menikmati wine dari koleksi pribadi Javier.Eben menoleh, senyum mengejek terukir di bibirnya. Ia tetap tenang meneguk sisa wine, lalu meletakkan botol ke meja dengan suara keras."Aku akan pergi, seperti yang kau minta. Beberapa hari ini sudah cukup untuk menikmati waktu denganmu," katanya, meraih Viona dan menekan bibirnya pada bibir perempuan itu. Viona hanya membalas, seakan terlena dalam genggamannya.Setelah itu, Viona mendorongnya perlahan. "Pergilah sekarang. Aku akan membereskan kekacauan kita di kamar sebelah."Eben mengangguk, mengambil jaketnya. "Aku akan menghubungimu lagi, dan kabari aku kalau suamimu pergi dinas lagi," ucapnya sambil berl
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

Bab 63. Melahirkan

Di pertengahan musim semi, waktu yang Freya tunggu akhirnya tiba. David mengantarkannya ke rumah sakit untuk persiapan persalinan. Selama hamil ini, David memang yang menemani Freya untuk melakukan pemeriksaan sampai akhirnya tiba waktu untuk melahirkan.Saat berada di dalam ruang perawatan, David yang bukan siapa-siapa itu justru terlihat sibuk kesana kemari. Bahkan pria itu sudah menyiapkan pakaian bayi untuk anak yang akan Freya lahirkan sebentar lagi. Melihat David yang begitu peduli, Freya merasa sangat beruntung bisa mengenalnya."Aku sudah mengisi daya ponselmu, aku letakkan di sini. Kalau kau butuh sesuatu, segera hubungi aku," ucap David.Freya mengangguk, "Baiklah, tapi kau mau pergi kemana?" tanya Freya."Ada sedikit urusan penting di luar, jadi aku pergi sebentar," pamitnya.Satu jam setelah David pergi, Freya mulai merasakan sesuatu pada bagian perutnya. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Freya dipindahkan ke ruang persalinan. Bertepatan dengan itu David datang samb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

Bab 64. Kehidupan baru

Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah, dan itu yang sedang Freya rasakan sekarang. Meski demikian, ia sangat menikmati menjadi seorang ibu. Tidak ada beban pikiran selain hanya memikirkan tumbuh kembang putranya, Felix.Tidak terasa tiga bulan telah berlalu, dan Freya tinggal jauh dari Javier tanpa komunikasi sama sekali. Freya memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah tempat tinggal barunya untuk menanam sayuran, ia juga beternak ayam yang sebelumnya tak pernah Freya lakukan.Tapi tiga bulan terakhir ini, Freya menikmati pekerjaannya. Saat sedang memberi makan ayam, Freya mendengar tangisan Felix. Ia bergegas, membasuh tangan dan berlari menuju putranya."Felix, kau lapar?" Freya mengangkat bayi mungilnya dan memeluknya erat. Seolah merespon, tangis Felix mereda. Tangannya mencoba menggapai wajah Freya, membuatnya tersenyum haru."Kau merindukan Ibu, ya?" bisiknya dengan lembut, lalu mencium pipi bayi itu dengan gemas sampai ia sadar, wajah Felix sangat mirip dengan Javier.Fr
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 65. Rencana David

Setelah cukup lama waktu berlalu, Freya sangat menikmati hidup berdua dengan putranya. Dan hari ini, David datang untuk pertama kalinya sejak enam bulan yang lalu. Pria itu datang sambil membawa cukup banyak mainan. Dia langsung menghampiri Felix sambil meletakkan barang yang dibawanya."Hai, teman kecil!" seru David, dia mengangkat David dari kereta bayi sementara Freya memperhatikan dari kejauhan sambil berjalan mendekat membawa hasil panen perkebunan mini miliknya."Bagaimana kabarmu, David?""Sangat baik, maaf aku tidak pernah menghubungimu sama sekali. Anak buah Javier berusaha mengikuti kemanapun aku pergi, jadi aku perlu hati-hati agar mereka tidak berhasil menemukan dirimu," jawabnya.Freya masuk ke dalam rumah membiarkan David bermain bersama Felix. "Kau mau makan siang bersama kami?" seru Freya dari dalam."Tentu saja, sekarang aku akan menemani putramu bermain sebentar. Aku sangat merindukannya," balas David.Freya tersenyum tipis lalu pergi untuk memasak. Ketika Freya di d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 66. Sandiwara

Semenjak kedatangan Dylan di kediaman Javier, suara tangis bayi pun terdengar setiap hari. Namun Viona selalu enggan merawat bayi tersebut, dia menyerahkan perawatan bayi itu sepenuhnya pada pengasuh.Kecuali jika Javier ada di rumah, Viona akan menunjukkan sikap yang berbeda. Seolah-olah dia adalah ibu yang pantas untuk Dylan. Viona harus ingat tujuannya bahwa ia harus bisa mengendalikan Dylan saat anak itu dewasa nanti.Dengan begitu, Viona bisa tetap menjadi Nyonya Bennett. Viona yang tadinya sedang bersantai, bergegas bangkit dari kursi saat mendengar suara mobil Javier. Ia meraih Dylan yang dibawa oleh pengasuhnya."Berikan padaku, sekarang pergilah," kata Viona.Dylan yang sudah berusia enam bulan itu memperhatikan wajah Viona, seolah sedang mengamati."Jadilah anak yang baik, ayahmu akan datang sebentar lagi," bisik Viona, ia lantas berpura-pura bermain dengan Dylan ketika Javier masuk rumah.Javier melihat keberadaan putranya, lelah yang ia rasakan dari bekerja seharian seketik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 67. Masalah waktu

5 tahun kemudian.Kehidupan Javier masih tak banyak berubah, namun sekarang dia lebih memfokuskan diri pada minat Dylan di bidang yang anak itu sukai. Dan, di usia yang masih terbilang sangat muda, Dylan sudah mempelajari pemrograman yang Javier ajarkan sejak Dylan baru bisa berbicara.Selama ini, Javier juga tidak pernah mencari Freya. Ia berusaha menganggap wanita itu hanya masa lalu yang harus ia lupakan, meskipun pada nyatanya ia masih memikirkan Freya beberapa kali."Tuan, besok kita akan ke Flemington untuk meninjau proses perusahaan cabang. Jadwal yang kita punya selama di sana adalah lima hari, jadi saya sudah mempersiapkan untuk perjalanan mulai besok pagi." kata asisten pribadi Javier.Javier berhenti, melihat jam tangan yang menunjukkan pukul tiga sore. "Atur semuanya, aku akan menjemput Dylan di sekolah." ucap Javier, ia pun pergi mengemudikan mobil ke tempat Dylan sekolah.Mobil Javier baru saja berhenti, seorang anak lima tahun itu berlari sambil menenteng tasnya."Ayah!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

Bab 68. Hampir bertemu

Pukul delapan pagi, Javier dan Dylan sudah berada dalam helikopter menuju Flemington. Perjalanan panjang dan angin lembut membuat Dylan tertidur, wajahnya damai di bawah sinar matahari pagi yang menerobos kaca.Ketika mereka tiba, Javier dengan hati-hati menggendong putranya ke kamar penginapan. Sementara Dylan masih terlelap, Javier meninggalkan pesan di meja dan bergegas menuju lokasi proyek untuk memeriksa perkembangan.Dylan terbangun dalam kamar yang asing. Ia melihat sekeliling dan kebingungan."Ayah?" panggilnya pelan.Namun ruangan itu hening. Tiba-tiba ia merasa cemas, dan langkah kecilnya segera membawanya keluar. Dylan melangkah ke koridor, mencoba mencari tahu di mana ia berada.Di saat yang sama, Javier baru saja selesai mengawasi proyek dan kembali ke penginapan. Ketika ia masuk ke kamar, perasaan khawatir menyergapnya, kaget melihat Dylan tak ada."Dylan?" panggilnya.Semua pintu ruangan Javier buka, tapi putranya tidak ada. Ia pun panik, padahal Javier meninggalkannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

Bab 69. Salah mengenali

Keesokan harinya, Javier mempersiapkan putranya dengan lebih teliti. Hari ini ada pesta yang harus ia hadiri, dan ia ingin memastikan Dylan tampil memukau. Setelah memanggil penata busana, Javier menyaksikan bagaimana Dylan mengenakan pakaian resmi, lengkap dengan dasi kupu-kupu yang membuatnya terlihat dewasa di usianya yang masih belia.Beruntungnya Dylan adalah anak yang patuh, dia akan menuruti Javier tanpa ada penolakan. Begitu malam harinya, Javier menyewa seorang bodyguard untuk menjaga Dylan agar tidak pergi jauh.Pesta diadakan pukul delapan malam, berdekatan dengan taman kota. Javier menghampiri putranya, membantu merapikan dasi di leher Dylan."Mungkin nanti ayah akan banyak bertemu dengan orang-orang di pesta. Jadi, kamu jangan pergi jauh lagi seperti kemarin.""Aku mengerti," jawab Dylan patuh."Anak pintar, sekarang ayo kita berangkat."Dylan mengangguk, mereka menuju ke pesta yang saat itu diadakan. Di pesta, Javier sibuk berbincang dengan kolega-koleganya, sedangkan Dy
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

Bab 70. Bertukar posisi

Malam sudah menunjukkan pukul sebelas, tapi Felix tak bisa tidur. Anak itu berdiri melihat ke arah luar jendela, memikirkan bagaimana caranya ia bisa pergi. Tapi, di luar pintu ada seorang bodyguard yang sudah pasti tidak akan membiarkannya pergi. Felix mengendap-endap ke luar kamar, berharap tak seorang pun menyadari. Namun, begitu ia mengintip ke ruang tamu, ia melihat Javier duduk di sofa, fokus pada MacBook di pangkuannya. Sontak, perhatian Javier tertuju pada Felix ketika ia menyadari keberadaannya. "Dylan, sudah jam berapa ini? Kenapa belum tidur?" tanyanya, sembari menutup MacBook dan meletakkannya di meja. Javier lalu menepuk sisi sofa, memberi isyarat agar Felix mendekat. Tanpa banyak ragu, Felix mendekat dan duduk di samping Javier, merasakan tangan besar pria itu mengusap rambutnya dengan penuh kasih. "Kenapa kamu belum bisa tidur?" suara Javier terdengar hangat, penuh perhatian. Felix tidak langsung menjawab. Matanya terpaku pada wajah pria di hadapannya, Felix sadar b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status