Beranda / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 76. Tidak boleh tau

Share

Bab 76. Tidak boleh tau

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-21 11:30:46

David tahu bahwa situasi yang dihadapinya semakin rumit. Dia harus menemukan cara untuk menjaga agar Felix dan Dylan tidak bertemu dengan Freya secara bersamaan. Ini cukup sulit karena Dylan masih di rumah sakit. Sementara Javier pasti akan mencari putranya, kemungkinan besar dia akan bertemu dengan Freya kembali.

"Paman, kenapa paman jadi khawatir? Aku hanya ingin bertemu dengan ibu," ucap Felix, dia tampaknya memperhatikan David yang tengah frustasi sejak tadi.

David menarik napas dalam-dalam sebelum menatap Felix. Dia meraih bahu anak itu dengan hati-hati, mencoba berbicara dengan tenang. "Felix, kamu mau bekerja sama dengan Paman? Ayo kita buat agar ibumu dan ayah Dylan tidak saling bertemu."

Wajah Felix terlihat heran, "Kenapa kita tidak boleh membuat mereka bertemu?"

David mencoba memikirkan alasan yang tepat agar bisa membujuk Felix. "Paman akan membawamu bertemu ibumu, tapi kita harus menjauhkan Dylan dari ibumu dulu. Kalau ayah Dylan tahu kamu bukan putranya, dia pasti akan m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 77. Bertemu Freya

    "Dylan, berapa kali ayah harus mengingatkan untuk tidak pergi terlalu jauh? Dan sekarang kau malah masuk ke dalam mobil orang asing. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu?" suara Javier penuh kecemasan saat dia tiba di rumah, meskipun sedikit lega melihat Dylan dalam keadaan baik-baik saja.Bibir Dylan tertutup rapat, ingin sekali memberitahu Javier kalau ada anak seusianya yang sangat mirip dengan wajahnya. Tapi Dylan khawatir, ia takut bahwa pengakuannya akan membuat Javier marah besar ketika tahu anak yang bersamanya beberapa hari terakhir bukanlah Dylan yang asli."Sudah aku beritahu padamu, Dylan mulai tidak bisa diatur beberapa hari ini. Kau harus bertindak lebih tegas padanya, Javier." sahut Viona yang baru turun dari tangga.Dylan menelan ludah, pikirannya berputar mencari cara agar dia bisa membuat wanita itu pergi. Selama ini, saat Javier tidak ada di rumah, Viona selalu bersikap kejam kepadanya. Tindakannya sering kali melewati batas membuat Dylan merasa tidak nyaman dan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 78. Kebencian

    Freya terkejut melihat Javier, dan tubuhnya seolah membeku di tempat. Namun begitu kesadarannya kembali, ia mulai bergerak perlahan, mencoba mundur untuk melarikan diri. Sayangnya Javier sudah membaca gerakannya. Tanpa ragu, pria itu meraih lengannya dengan kasar.“Kau mau ke mana?!” bentak Javier, suaranya penuh amarah.“Lepaskan, Javier. Kita sudah tidak punya urusan apa-apa lagi,” balas Freya memberontak, berusaha melepaskan diri. Tapi cengkeraman Javier tidak sedikit pun melonggar. Matanya memancarkan kemarahan yang dalam.Wajah Javier penuh dengan emosi yang tersulut, ia teringat kembali ucapan Pamela yang mengatakan bahwa Freya pergi demi sejumlah uang dan tidak mau bertanggung jawab atas anak yang sudah dilahirkannya.Itu membuat Javier sangat marah, tidak menyangka kalau harga diri Freya semurah itu sampai dia membiarkan putranya tanpa pernah menjenguknya sekalipun. Bahkan sekarang, Javier melihat dengan sendiri bahwa Freya tidak ada niat untuk bertanya bagaimana kondisi Dylan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 79. Penuh rahasia

    Freya menjatuhkan tubuhnya ke sofa, menghela napas panjang sambil menyapukan tangan ke rambutnya yang kusut. Hatinya masih berdebar kencang, pikirannya penuh dengan kekacauan. Pertemuannya dengan Javier tadi benar-benar di luar dugaan.Kota sebesar Manhattan yang seolah tak pernah tidur, rupanya tetap bisa mempertemukan mereka. Freya mengira setelah sekian lama, dia sudah bebas dari bayang-bayang Javier. Tapi entah mengapa, takdir tampak senang mempermainkannya."Mengapa aku harus bertemu dengannya lagi?" pikir Freya, mengusap wajah dengan lelah. "Hidupku seolah terus diarahkan untuk bertemu Javier?"Saat pikirannya masih berkecamuk dengan perasaan campur aduk, David datang menghampiri."Felix baru saja tidur. Kau sudah mendapatkan vitaminnya?" tanya David sambil mengamatinya dengan saksama.Freya menoleh perlahan sambil mengangguk. Lelah begitu terasa menyelimuti seluruh tubuhnya, membuatnya hanya bisa menyandarkan bahu ke sofa. Sejenak dia terdiam, memikirkan kembali kehidupan tenan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 80. Anak-anak berulah

    Keesokan paginya, Freya mengajak Felix meninggalkan rumah David, sebuah keputusan besar yang telah ia buat demi masa depan putranya. Meski hatinya dipenuhi kecemasan, Freya tahu ia tak punya pilihan lain. Pendidikan Felix harus dilanjutkan di Manhattan, meskipun kota ini membawa kenangan pahit yang ingin ia lupakan.Sambil berjalan Felix menatap ibunya dengan mata penuh tanda tanya. “Ibu, apa kita akan pulang?” tanyanya polos, berharap mereka akan kembali ke Flemington.Freya tersenyum tipis, "Kita tidak akan kembali ke Flemington, sayang. Mulai sekarang kita akan tinggal di Manhattan. Hari ini kita akan menempati rumah baru."Felix mengikuti ibunya, meski tampak kebingungan. Mereka tiba di sebuah unit apartemen sederhana. Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk memulai kehidupan baru. Saat mereka memasuki apartemen, Freya memandang sekitar dengan tatapan penuh keyakinan.“Kita akan tinggal di sini mulai sekarang,” ucap Freya dengan lembut.Felix mengerutkan kening, tampak tidak puas de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 81. Javier marah

    Javier membuka pintu kamar Dylan dengan keras, napasnya memburu. Di dalam, Dylan masih sibuk, fokus pada layar komputernya yang menampilkan proses transfer file dari ponsel rusak milik Viona. Namun, sebelum Dylan sempat menyembunyikan tindakannya, Javier telah mencabut koneksi internet, membuat transfer yang hampir selesai itu terhenti mendadak.“Apa yang kau lakukan, Dylan!” bentak Javier, lalu mematikan komputer dengan kasar.Dylan hanya bisa terdiam dan menunduk. Ia tahu ayahnya sedang marah, tapi ia juga merasa kesal karena usahanya gagal hanya beberapa detik sebelum selesai. Tanpa sadar, tangannya bergerak ke arah buku gambarnya, di baliknya tersembunyi ponsel Viona yang rusak, namun Javier belum menyadari keberadaan ponsel itu.“Kamu tahu berapa kali ayah sudah bilang, jangan sembarangan transfer data! Itu bisa berbahaya!” suara Javier meninggi dengan nada marah.“Itu bukan sesuatu yang berbahaya…” gumam Dylan pelan, hampir tidak terdengar.Javier langsung memotong, “Cukup! Tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 82. Akhirnya ketahuan

    Ketenangan Javier yang berada di kantor mendadak saja terganggu saat menerima panggilan dari Viona yang berkata, "Dylan menghilang di taman, Javier. Aku tak bisa menemukannya!"Tanpa berpikir dua kali, Javier menghentikan pekerjaannya dan bergegas keluar kantor meninggalkan pekerjaan yang masih berlangsung.Cemas menguasai pikirannya, akhir-akhir ini Dylan tidak bisa diatur. Selalu menghilang dengan tiba-tiba, bahkan kali ini anak itu kembali hilang di tempat yang sama. Apakah taman seburuk itu sampai membuat Dylan sering kali kabur saat ada kesempatan.Javier turun dari mobil menghampiri Viona, "Dimana Dylan?""Aku juga sedang mencarinya, tadi kami bermain di taman dan tiba-tiba saja Dylan pergi tanpa sepengetahuanku." kata Viona, padahal dia sengaja meninggalkan Dylan di taman untuk bertemu dengan Eben.Namun, Viona tentu saja tidak akan mengatakan dengan jujur bahwa ia meninggalkan Dylan di taman sendirian dengan sengaja.Javier mengerutkan kening, hatinya semakin cemas. Ia langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 83. Menemui Freya

    Javier masih belum bisa percaya apa yang ia lihat, putranya ada dua. Dan salah satunya baru ia ketahui hari ini, sekarang Javier tengah duduk memperhatikan Dylan dan Felix bergantian. Tak ada perbedaan diantara mereka, benar-benar kembar identik yang sama persis.Frustasi, Javier mengusap wajahnya. "Bagaimana kalian bisa saling mengenal?" tanyanya, mencoba memahami situasi yang dihadapinya.Dylan mengangkat bahu, menatap ayahnya dengan polos. "Kami bertemu di Flemington," jawabnya dengan tenang, sementara Felix tetap diam, takut berbicara di hadapan Javier yang terlihat serius.Javier menarik napas panjang, lalu berdiri. "Kalian berdua ikut denganku," perintahnya singkat, berjalan lebih dulu menuju pintu.Dylan segera berdiri, mengajak Felix ikut serta. Di sela-sela langkah mereka, Felix berbisik pelan, "Apa ayah akan marah kalau dia tahu kita pernah bertukar tempat?"Dylan melirik Felix sekilas, lalu menjawab pelan, "Selama kita tidak bicara, ayah tidak akan tahu."Keduanya bergegas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 84. Penculikan

    Kalimat Felix menggema di kepala Javier, membuatnya bergegas menuju mobilnya yang terparkir. Namun, saat tiba di sana, jantungnya serasa berhenti, Dylan sudah tidak ada. Matanya mencari ke segala arah, tetapi tak ada jejak putranya.Sementara Freya yang masih kebingungan, tersentak mendengar suara Felix. "Ibu, ayo kita cari Dylan," kata Felix, menarik-narik tangan Freya dengan penuh kegelisahan.Dalam benak Freya, muncul pertanyaan besar, siapa Dylan? Mengapa Felix begitu mengenalnya, dan mengapa Javier tampak begitu syok ketika mendengar nama itu?"Felix, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Freya, masih bingung dengan situasi yang tidak ia pahami."Dylan dibawa orang jahat, Bu. Kami hampir dibawa bersama, tapi aku berhasil kabur," kata Felix dengan suara yang mulai terdengar bergetar ketakutan.Freya terdiam, masih tak sepenuhnya mengerti. Namun nalurinya menyuruhnya turun ke lantai dasar bersama Felix. Saat mereka tiba di bawah, Freya melihat Javier sudah pergi dengan mobilnya, meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap J

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 41

    Hari pernikahan Dylan dan Eloise hanya tinggal menghitung waktu. Keluarga Javier begitu menantikan hari bahagia ini, merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka.Semua persiapan telah rampung. Gaun pengantin sudah siap, dekorasi telah disempurnakan, dan undangan telah tersebar. Dalam dua hari, Dylan dan Eloise akan mengucapkan janji suci mereka.Di sisi lain kota, Avery tengah sibuk di dalam butik milik Daniel. Pria itu dengan ketelitian seorang seniman, membantu Avery memilih dan menyesuaikan gaun terbaik untuk dikenakannya di hari pernikahan Dylan nanti.Avery menatap bayangannya di cermin besar yang memantulkan dirinya dalam gaun elegan yang memeluk tubuhnya dengan sempurna. Senyum puas terukir di bibirnya."Kau sangat berbakat," ujarnya, mengagumi hasil karya Daniel. "Gaunku jadi terlihat luar biasa."Daniel tersenyum tipis. "Aku hanya memastikan kau akan terlihat paling memukau setelah pengantin perempuan nanti."Avery tertawa kecil, kemudian menoleh pada Daniel denga

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 40

    Pesta masih berlangsung meriah, lantunan musik memenuhi ruangan, dan para tamu menikmati malam dengan penuh semangat. Avery dan Daniel turut larut dalam suasana, melangkah mengikuti irama dalam tarian perdana mereka. Mata mereka saling bertaut, seakan dunia hanya milik mereka berdua.Namun, kehangatan itu perlahan bergeser saat acara utama tiba, yaitu pengumuman King dan Queen malam ini.Seorang pembawa acara naik ke panggung, memegang mikrofon dengan percaya diri. "Hadirin sekalian, saat yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba!" suaranya menggema, membuat semua mata tertuju padanya.Ruangan itu dipenuhi dengan ketegangan yang hampir terasa di udara, sebelum akhirnya satu nama disebut dengan lantang."Dan pemenang King tahun ini adalah… Gabriel!"Sorak-sorai memenuhi ruangan. Beberapa orang bertepuk tangan, sementara yang lain bersiul riang. Gabriel melangkah ke panggung dengan senyum percaya diri, menerima mahkota yang diberikan kepadanya.Tak lama, nama sang Queen pun diumumkan."Dan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 39

    Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 38

    Malam itu terasa begitu sunyi, hanya suara angin dingin yang berhembus lembut di antara mereka, seperti ikut menyaksikan ketegangan yang memenuhi udara. Avery berdiri kaku, matanya menatap Daniel dengan sorot tidak percaya. Kata-kata pria itu barusan terus terulang di benaknya, menggema tanpa henti. Daniel merindukannya?Ia merasa bingung, hampir tidak bisa memahami maksud semua ini. Bukankah Daniel telah menolaknya dengan mudah musim panas lalu? Lalu, mengapa pria ini datang seakan memberikan kesempatan lagi.Akhirnya, Avery menarik nafas panjang, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya. Namun, ketika ia kembali membuka mulut, suaranya terdengar bergetar. “Aku berterima kasih atas semua hadiah yang kamu berikan padaku. Tapi kau tidak perlu melakukannya lagi.”“Avery, aku hanya ingin—”“Berhenti, Daniel!” potong Avery dengan nada tinggi. Ia memalingkan wajah, tidak sanggup menatap mata Daniel yang penuh dengan emosi yang belum pernah ia lihat sebelumnya. “Jangan membuatku berharap akan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 37

    Melihat Gabriel yang tidak melawan, Daniel segera meraih tangan Avery dan menuntunnya menjauh dari tempat itu. Sentuhan tangan Daniel membuat Avery terkejut, dan meski ia menurut, pikirannya penuh dengan pertanyaan. Bagaimana mungkin pria ini tiba-tiba muncul di sini? Kebetulan? Atau… dia mengikutiku?Ketika mereka sudah cukup jauh dari Gabriel, Avery berhenti dan menarik tangannya dari genggaman Daniel. Pria itu berbalik, menatap Avery dengan sorot bingung."Bagaimana kau bisa tiba-tiba muncul di depanku seperti itu?" tanya Avery dengan nada curiga.Daniel menghela nafas pelan sebelum menjawab, "Kebetulan aku ada pekerjaan di sekitar sini. Dulu saat kita pertama bertemu, kau pernah bilang kalau sekolahmu ada di daerah ini. Tak kusangka, saat berjalan di sekitar area sekolahmu, aku justru melihat sesuatu yang sangat... tidak terduga." Ucapannya terdengar ringan, tapi matanya menyiratkan keseriusan.Avery memandang Daniel dengan ragu, mencoba mencerna jawabannya. Apakah itu benar, atau

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 36

    Semenjak Avery menemukan hadiah saat hari ulang tahunnya di depan pintu apartemen, kini ia justru lebih sering mendapatkan hadiah lain yang tidak ia sangka. Setiap hari, selalu ada setangkai bunga mawar di depan pintu unit apartemen dengan kata yang sama."Untuk Winter Avery."Dan kini Avery semakin bingung dan penasaran, siapa orang yang memberinya hadiah-hadiah itu. Mungkinkah dia orang yang dikenalnya? Atau jangan-jangan adalah Gabriel? Avery menggeleng, ia hampir saja membuang bunga yang ia dapatkan di depan pintunya jika bunga itu dari Gabriel, tapi tangannya berhenti sejenak."Bagaimana kalau ternyata bukan dari Gabriel?" batinnya.Ia menggeleng pelan, akhirnya membawa masuk setangkai bunga mawar itu dan memasukkannya ke dalam vas bunga. Di sebuah meja di sudut ruangan, Avery menatap beberapa kotak dan juga bunga yang sebelumnya dikirim untuknya, semua barang yang dikirim memiliki kata yang sama, yaitu 'Untuk Winter Avery'.Semua barang itu berarti dikirim oleh orang yang sama d

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 35

    Selesai mengikuti kegiatan, Avery dan Nancy berjalan keluar dari aula, berbagi tawa ringan sambil bercanda. Namun, langkah mereka melambat ketika melihat Gabriel berdiri di dekat tangga jalan keluar, bersandar dengan sikap santai yang terlalu mencolok. Senyumnya yang setengah menggoda langsung menarik perhatian, meskipun tidak untuk Avery.“Oh, lihat siapa yang menunggu,” bisik Nancy, menyikut Avery dengan cengiran kecil.Avery hanya mendesah malas. "Aku tidak punya energi untuk meladeni pria itu."Tanpa mengubah ekspresi, Avery terus berjalan melewati Gabriel, mengabaikan pria itu seolah dia hanyalah tiang lampu di pinggir jalan. Tapi, Gabriel tidak menyerah begitu saja.“Avery, aku perlu bicara denganmu,” panggilnya, nada suaranya terdengar tegas namun menggoda.Avery berhenti sejenak, menoleh setengah hati. “Tidak ada yang perlu dibicarakan antara kita,” jawabnya dingin, melanjutkan langkah tanpa menunggu tanggapan.Gabriel mendecih, tapi ia tidak menyerah. Saat Avery hampir mencap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status