Azkiya terperanjat saat seseorang memegang bahunya dari belakang. Ia menoleh lalu mendapati Laila yang tengah menatapnya dengan heran.“Kenapa kamu melamun? Ada apa?” tanya Laila yang ikut duduk setelah menaruh minuman di atas meja.“Aku?” Azkiya tergagap. Ia mengusap-ngusap pahanya dengan telapak tangan.”Tidak ada apa-apa, Bu,” ujar Azkiya seraya menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan dengan pelan. Perempuan itu kemudian kembali mengarahkan padangannya ke depan.“Oh, iya. Kamu ke sini diantar oleh suamimu?”Pertanyaan yang keluar dari mulut ibu panti tersebut membuat Azkiya menoleh seketika.Azkiya tak langsung menjawab. Ia tertegun sesaat.“Suamiku belum pulang dari luar kota. Jadi aku naik angkutan umum,” tutur Azkiya dengan senyum tipis.Sejujurnya Azkiya tidak tahu pasti apakah Arza sudah pulang atau belum. Saat ini Azkiya benar-benar tak ingin tahu tentang Arza, ia ingin mengistirahatkan hatinya lebih dulu.Laila melirik ke arah tas yang Azkiya bawa. Benda tersebut cukup b
Baca selengkapnya