Semua Bab Suami Terobsesi dengan Istrinya: Bab 41 - Bab 50

50 Bab

Bab 41

Amarah itu makin membara, seolah-olah akan menelan orang!Dia merendahkan suaranya dan mengangkat sudut bibirnya sehingga tidak terdengar sedikit pun kemarahan. Sebaliknya, ucapannya dipenuhi dengan nada sinis. "Peringatanku nggak penting?"Cassie otomatis bergidik."Kalian cuma nikah kontrak, kamu nggak berhak mengatur hidupnya," kata Reynold dengan kasar."Aku nggak berhak, apalagi kamu. Baik kontrak atau bukan, kamu mengincar istri orang, sangat tercela." Setelah berkata demikian, dia melirik Reynold dan Cassie yang berada di belakang Reynold. "Kuberi waktu satu menit."Setelah selesai berbicara, dia berjalan ke dalam gedung.Reynold berbalik untuk menatap Cassie. "Jangan takut, ada aku. Aku akan temani kamu jelasin semuanya."Cassie menggelengkan kepalanya, dia memang salah.Dia sudah berjanji, tetapi malah ingkar janji."Nggak usah. Kak Reynold, kamu pulang dulu, aku masih perlu kerja." Cassie melangkah memasuki gedung dan menyusul Zico.Cassie pun naik lift.Dia berdiri di depan
Baca selengkapnya

Bab 42

Cassie mengabaikan rasa sakit di lututnya. Dia bangun dari lantai dan memohon pada Zico untuk tidak menceraikannya. Dia menatap Zico dengan tatapan memelas. "Jangan bercerai denganku."Dia takut, dia takut kehilangan segalanya. Akhirnya, dia bisa memanfaatkan status istri Zico untuk memberikan tekanan pada Kafin, tetapi semuanya akan segera lenyap.Dia panik hingga meneteskan air mata.Zico mendekat, lalu membungkuk untuk mengangkat roknya. Kain kasa putih membalut lututnya dan bagian atas kain kasa dipenuhi dengan darah.Dia terluka?Melalui suaranya, dia terdengar agak mengasihani Cassie. Sepertinya dia pun tidak sadar bahwa dirinya akan mengasihani Cassie. "Kok bisa?"Cassie menyeka air matanya dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan, "Semalam aku lembut dan pulang dengan naik taksi. Ternyata ada yang membayar taksi itu untuk mencelakaiku. Untuk melarikan diri, aku melompat turun dari mobil dan terluka. Aku bukan sengaja nggak pulang, aku bersama Reynold karena dia yang me
Baca selengkapnya

Bab 43

Hampir semua orang di kantor mengetahui hubungan Hazel dengan Zico.Hazel memublikasikan hubungan mereka dengan sengaja, Zico tidak melarang atau membantah, artinya dia mengakui hubungan mereka.Sekarang, Hazel bukan hanya sekedar sekretaris, dia juga adalah calon nyonya Keluarga Carlo. Banyak orang yang menyanjungnya dan dia sangat dihargai di perusahaan.Tidak lama setelah Zico kembali ke kantor, seseorang menghampirinya. "Kak Hazel, kamu dan Pak Zico makan apa? Kami sangat iri."Hazel melirik Cassie dengan sudut matanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bukan apa-apa, cuma sayuran, bebek panggang, ayam rebus dan udang gala.""Wah, semua ini makanan kesukaanmu," kata Yula Qirsia dengan kagum. "Pak Zico sungguh baik padamu."Hazel tersenyum tipis sambil memainkan kukunya yang indah. Meskipun dia tidak menjawab, dia secara tidak langsung membenarkan pernyataan Yula.Yula menghampirinya sambil bertanya, "Kak Hazel, kapan kamu dan Pak Zico akan menikah?"Hazel yang sedang memainkan jari p
Baca selengkapnya

Bab 44

Yula memandang air di tangannya sambil memikirkan apa yang akan terjadi pada Cassie kalau tersiram air ini.Setelah dibiarkan di suhu ruangan selama beberapa saat, suhu air pasti kurang dari seratus derajat. Paling-paling, kulit Cassie hanya akan melepuh.Karena ingin menyenangkan Hazel, dia harus lebih berusaha. Jadi, dia tersenyum dingin. "Kita bicarakan kalau kamu bisa menuntutku!"Sebelum dia selesai berbicara, air sudah terguyur ke arah Cassie.Cassie tidak bodoh hingga berdiri diam dan membiarkan Yula menyiramnya. Karena menghindar dengan cepat, luka di lututnya tertarik dan tubuhnya gemetaran. Alhasil, dia terjatuh ke lantai dan air tumpah ke roknya. Untung tidak mengenai tubuhnya."Ada apa?" Terdengar suara dingin, orang-orang segera berkumpul.Hazel berdiri di samping Zico sambil melirik Yula tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Orang lain tidak mengetahui hubungan Cassie dengan Zico, tetapi dia tahu.Dia tidak boleh membela siapa pun dan hanya boleh memantau dari samping.Yula
Baca selengkapnya

Bab 45

"Diam!" Begitu Yula bersuara, Hazel langsung menyelanya. "Sesama rekan kerja harus saling menghargai. Cuma karena nggak sengaja menumpahkan sedikit air ke tubuhmu, kamu menyiramnya balik? Apa tindakanmu ini benar?"Yula membuka mulutnya, dia takut masalah akan terungkap, tetapi dia tidak berani melawan Hazel. Bagaimanapun, status Hazel terpampang jelas.Sekarang, satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri adalah diam.Cassie mengamati seluruh interaksi Yula dengan Hazel.Dia merasa dingin.Bukan tubuhnya yang dingin, melainkan hatinya.Karena dia menikah dengan Zico, dia dibenci oleh begitu banyak orang.Awalnya, dia mengira pernikahan ini hanya sekedar kesepakatan. Namun, status ini membawakan banyak masalah padanya.Dia tidak mengerti. Jelas-jelas Hazel tahu pernikahannya dengan Zico hanya berlaku satu bulan, kenapa terus mempersulitnya?Yula mendelik Cassie dengan tajam.Cassie berpura-pura tidak melihat.Dia sudah dimanfaatkan, tetapi masih belum sadar.Jason segera kembali. Dia me
Baca selengkapnya

Bab 46

Zico tidak suka melihat keributan seperti ini, dia sudah melangkah pergi.Hazel menyusulnya.Sesampai di kantor, Hazel memeluk Zico dari belakang sambil berkata, "Zico, dengarkan penjelasanku ...." Dia menyandarkan pipinya di punggung Zico. "Aku cuma bilang aku nggak menyukainya, tapi aku nggak menyangka Yula akan mencari masalah dengannya ...."Zico menunduk untuk melihat tangan yang melingkar di pinggangnya. "Aku sudah janji akan memberimu status, kenapa kamu begitu nggak sabar?"Sembari berbicara, dia melepaskan tangan Hazel. "Aku menyentuhmu, terlepas dari kondisi apa pun, aku akan tanggung jawab. Kelak jangan mencari masalah dengannya lagi."Hazel tidak ingin melepaskan Zico, tetapi tenaga Zico terlalu kuat sehingga dia terpaksa melepaskan tangannya."Zico, aku nggak begitu. Sekalipun aku melakukan kesalahan, aku melakukannya demi kamu. Aku salah karena mencintaimu? Aku sudah menemanimu selama bertahun-tahun, kamu nggak memahamiku?" Hazel menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Jang
Baca selengkapnya

Bab 47

Dua hari yang lalu, dia pergi ke bar sendirian dan bertemu dengan Gita.Mereka duduk bersebelahan. Saat itu, Gita minum cukup banyak. Karena melihat Zico tidak lumpuh dan melewatkan kesempatan untuk menjadi menantu Keluarga Carlo, dia sangat menyesal dan terus mengumpat Cassie.Kemudian, Hazel mendekatinya. Gita memberitahunya bahwa dia adalah anggota Keluarga Lazuardy dan sangat membenci Cassie.Hazel berada di sisi Zico sepanjang hari. Kalau dia menyerang Cassie, dia akan segera ketahuan.Oleh karena itu, dia memutuskan untuk memanfaatkan Gita.Meskipun Gita mewarisi kecantikan Shella, dia kurang cerdas, apalagi dia baru berusia tujuh belas tahun.Hazel terjun ke masyarakat lebih awal dan bekerja di sisi Zico, tentu saja dia sangat ahli dalam membujuk orang.Dia memberi tahu Gita bahwa dirinya bekerja di Grup Sentosa dan bisa membantu Gita menyingkirkan Cassie.Di bawah bujukan Hazel, Gita pun sepakat untuk bekerja sama.Sesampai di rumah, Gita langsung menyampaikan idenya pada Shell
Baca selengkapnya

Bab 48

Shella berdiri. "Kafin, Gita hanya nggak ingin melihatku menderita, dia bukan sengaja." Setelah berkata demikian, dia menarik Gita. "Cepat minta maaf pada ayahmu."Gita menolak, dia merasa dirinya tidak salah."Cepat!" bentak Shella. Gita selalu bersikap semena-mena, tetapi situasi saat ini berbeda.Sikapnya ini hanya akan membuat Kafin marah. Saat itu tiba, mereka mungkin akan diusir dan tamatlah riwayat mereka!Gita mendengus, dia enggan meminta maaf.Shella sangat marah dan langsung menepuk punggungnya. "Ini yang kuajarkan padamu? Cepat mengaku salah pada ayahmu!"Ketika berbicara, Shella terus mengedipkan mata pada Gita.Gita masih enggan, tetapi dia menyadari keseriusan masalah ini. "Ayah, aku salah."Kafin tidak ingin berbasa-basi dengan mereka. "Siapkan lebih banyak lauk buat makan malam."Setelah berkata demikian, Kafin keluar dari rumah. Di perusahaan, masih ada setumpuk masalah yang perlu ditangani.Sesampai di pintu, dia berbalik ke belakang. "Kalian nggak bisa membantuku me
Baca selengkapnya

Bab 49

Kantor Zico sangat modern, luas dan rapi. Perabotan yang digunakan berwarna monokrom sehingga suasana lebih tenang. Di bagian samping, terdapat jendela setinggi plafon yang tembus cahaya.Dengan berdiri di depan jendela, orang-orang dapat melihat pemandangan seisi kota.Zico sedang membaca dokumen dan tidak mengangkat kepala.Cassie berjalan ke depan meja dengan membawa sebuah dokumen. Dia menyerahkan dokumen itu pada Zico.Zico tidak mengambil dokumen itu dan hanya berkata dengan tenang, "Taruh di atas meja."Cassie terpaksa menaruh dokumen itu di atas meja. Dia berulang kali ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak menemukan kata-kata yang tepat.Bagaimana cara memulai pembicaraan ini?'Pak Zico, bolehkah kamu pulang bersamaku?'Hanya dipikirkan saja, Cassie tahu Zico akan menolak.Zico mengira orang yang datang adalah Hazel. "Ada apa?"Dia membalik halaman, pandangannya masih tertuju pada dokumen di mejanya.Cassie memberanikan diri untuk berkata, "Aku ingin meminta bantuan Pak Zico."
Baca selengkapnya

Bab 50

Dia terdiam sejenak, lalu lanjut berkata, "Sebelumnya di rumah aku membantumu menerjemahkan dokumen. Meskipun kita sudah membicarakan soal harga, kamu nggak bayar aku. Aku menghabiskan waktu satu malam untuk menerjemahkan dokumen itu, sekarang aku nggak minta bayaran, cuma minta bantuan dari Pak Zico."Akhirnya, Zico mengangkat kelopak matanya. "Kamu sudah bilang begitu, aku nggak bisa menolak.""Terima kasih, Pak Zico ....""Tuk tuk."Sebelum Cassie selesai berbicara, terdengar suara ketukan pintu.Saraf Cassie menegang. Dia sontak melepaskan tangannya yang sedang memijat Zico, lalu melangkah ke samping.Zico meliriknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Artinya, Zico menyetujui tindakannya.Cassie menunduk untuk mengusap jari-jarinya, telapak tangannya dipenuhi dengan keringat.Kalau bukan karena ingin memanfaatkan Zico, dia tidak akan menyanjung Zico seperti ini.Dia tidak memiliki sandaran. Kini, dia hanya bisa mengandalkan kekuasaan "suaminya" untuk mengambil kembali barang-baran
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status