All Chapters of Suami Terobsesi dengan Istrinya: Chapter 1 - Chapter 10

50 Chapters

Bab 1

Hawa panas perlahan-lahan menyelimuti punggungnya, napas hangat dan lembap berembus di telinganya. "Pertama kali?"Aroma asing yang menempel di telinganya membuatnya tidak berani bersuara dan gemetaran.Cassie Lazuardy merasa pria itu tertegun sejenak sebelum berkata, "Belum terlambat untuk menyesal."Dia mengepalkan tangannya dengan gugup sambil menggelengkan kepala. "Aku nggak menyesal."Dia berumur delapan belas tahun, bisa dibilang adalah masa puncak, tetapi ....Sakit!Cassie berada di dalam pelukan pria itu, rasa sakit yang luar biasa membuat sekujur tubuhnya gemetaran.Demi mempertahankan harga dirinya, Cassie menggigit bibirnya tanpa mengeluarkan sedikit pun suara. Selain rasa takut yang muncul karena ini adalah pengalaman pertamanya, dia juga dapat merasakan betapa ganas dan menakutkan pria ini.Pria ini seolah-olah tidak akan lelah dan terus menjelajahi setiap bagian tubuhnya. Malam ini terasa sangat panjang dan menyiksa ....Dini hari, pria itu bangun dan pergi ke kamar mand
Read more

Bab 2

"Cassie, menikah itu masalah seumur hidup, ibu nggak mengizinkanmu berbuat seperti ini." Debby tahu tujuan Cassie.Cassie meletakkan kotak makan di rak samping, lalu mengeluarkannya sambil berkata, "Aku nggak menikah dengan orang asing, bukannya dia anak teman Ibu?""Dia sudah lama meninggal, Ibu nggak kenal putranya. Sekalipun harus ingkar janji, Ibu tetap mau kamu menikah dengan pria yang kamu suka, bukannya malah menjadikan pernikahan sebagai alat tawar-menawar. Kalau begitu, Ibu lebih baik tinggal di sini seumur hidup."'Pria yang aku suka?''Sekalipun ada, aku nggak pantas.'Dia menundukkan kepalanya. Menikah tidak penting, yang penting adalah mengambil kembali segala sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya.Debby gagal membujuk Cassie. Keesokan harinya, mereka kembali ke Negara Kastari.Karena tidak menyukai sepasang ibu dan anak itu, Kafin tidak mengizinkan mereka tinggal di rumah keluarga Lazuardy dan menyuruh mereka menyewa rumah di luar. Cassie hanya perlu pulang di hari per
Read more

Bab 3

Setelah berganti pakaian dan keluar dari ruang ganti, Cassie melihat ke ruangan di sebelah kiri, pintu sudah tertutup rapat."Sangat cocok denganmu."Pelayan itu sangat cerdas. Hanya dengan melihat sekilas, dia bisa memilihkan pakaian yang cocok buat pelanggan. Gaun berwarna biru muda membuat kulit Cassie tampak lebih cerah dan pengait di bagian pinggang membentuk pinggang dengan sempurna. Meskipun Cassie terlalu kurus, kecantikannya terpancar.Melihat gaun itu cocok dengan Cassie, Kafin pergi membayar. Setelah melihat, dia baru tahu harga gaun itu lebih dari enam puluh juta. Namun, mengingat Cassie akan bertemu dengan anggota Keluarga Carlo, dia pun memutuskan untuk membayar. Dia berkata dengan nada dingin, "Ayo pergi."Cassie sudah betapa dinginnya Kafin terhadapnya. Saat ini, hatinya terasa agak nyeri.Dia menundukkan kepala dan mengikuti Kafin masuk ke mobil.Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan vila Keluarga Lazuardy.Sopir membukakan pintu, Kafin turun dari mobil, diikuti o
Read more

Bab 4

Meskipun dia bertanya, nada bicaranya sangat tegas.Cassie mengangguk, sepertinya ada yang ingin Zico katakan padanya.Kebetulan dia juga ingin berbicara dengan Zico.Kafin menatap Cassie dengan waspada. "Jaga batas."Kafin takut Cassie akan menyinggung Zico. Dilihat dari sikap Zico, seperitnya dia tidak puas pada Cassie. Namun, berbesanan dengan Keluarga Carlo akan menguntungkan Keluarga Lazuardy dan perusahaan.Dia tidak ingin Cassie mengacaukan pernikahan ini.Cassie berpura-pura tidak mendengar ucapan Kafin, dia mengikuti Jason keluar.Cassie mengetahui tujuan Kafin. Bagaimana bisa dia berpikir bahwa Cassie akan membantunya setelah menikah dengan anggota Keluarga Carlo?Hanya karena dia adalah ayah Cassie?Namun, apa dia menganggap Cassie sebagai putrinya? Apa dia tahu betapa sulitnya hidup Cassie selama delapan tahun ini?Cassie tidak fokus. Tiba-tiba, kepalanya membentur "dinding" yang keras. Dia mengangkat kepalanya dan melihat suatu wajah sempurna sedang menatapnya dari dekat.
Read more

Bab 5

Cassie mengetahui alasan Lasri menghela napas, tetapi dia tidak menjelaskan dan hanya tersenyum pada Lasri.Pernikahan ini hanyalah kesepakatan di antara mereka, dia tidak berhak ikut campur dalam kehidupan pribadi Zico.Sebaliknya, Cassie malah merasa lebih nyaman kalau Zico tidak berada di sini.Setelah masuk, Cassie baru melihat perabotan di dalam kamar dengan jelas. Dekorasi kamar ini sangat unik, berwarna monokrom. Terlihat sederhana, bersih, mewah dan elegan."Ini kamar Tuan Muda." Lasri tersenyum. Karena mereka sudah menikah, tentu saja mereka harus tidur bersama.Cassie membuka mulutnya, tetapi tidak mengucapkan apa pun. Dia hanya bisa mengangguk.Karena baru pindah ke sini, dia kesulitan tidur. Dia bersandar di ujung kasur, lalu membuka situs jobstreet untuk mencari pekerjaan. Dia harus memiliki penghasilan untuk merawat ibunya dan anak di dalam perutnya....Cassie melihat ada yang sedang mencari penerjemah. Lowongan penerjemah tidaklah aneh, yang aneh adalah pelamar harus me
Read more

Bab 6

Zico mengerutkan keningnya, dia merasa tertipu.Di ruang tamu, Lasri sudah bangun untuk menyiapkan sarapan.Melihat Cassie yang mengenakan piama duduk di sofa sendirian, dia pun bertanya sambil tersenyum, "Semalam tidur nyenyak?"Dia mengira Zico akan menemani Hazel dan tidak pulang. Tengah malam, dia mendengar suara dan bangun. Dia tahu Zico pulang dan tidur di kamar sendiri.Cassie adalah istri yang dipilihkan oleh Berly, dia pasti adalah gadis baik. Melihat Zico menikah, Lasri yang sudah lama merawat Zico pun bahagia.Nada dan ekspresinya terlalu ramah, terkesan agak ambigu.Cassie tersenyum kaku. "Nye ... nyenyak.""Kalau begitu cepat ganti baju. Aku siapkan sarapan, bentar lagi siap." Lasri pergi ke dapur untuk membuat sarapan.Cassie menundukkan kepala dan melihat piamanya, pakaiannya masih berada di kamar.Sekarang, seharusnya Zico sudah berpakaian, 'kan?Dia bangkit dan berjalan menuju kamar. Sesampai di depan pintu, dia mengetuk pintu.Tidak ada yang menjawab.Dia mengetuk lag
Read more

Bab 7

"Apa yang terjadi?" tanya Debby. Pada saat yang sama, dia juga teringat akan sesuatu. "Bukannya uang itu adalah kompensasi yang diberikan pelaku?"Biaya pengobatannya dan pemakaman putranya cukup besar. Sebelum kembali ke Negara Kastari, Cassie memberikan sejumlah uang padanya dan mengatakan itu adalah kompensasi yang diberikan oleh pelaku.Cassie tidak tahu harus bagaimana menjelaskan hal ini.Diam berarti membenarkan dugaan Debby. Cassie hanya seorang wanita, bagaimana bisa mengumpulkan begitu banyak uang? Debby tidak percaya. "Kamu, kamu jual diri ...."Dia meraih pergelangan Cassie sambil berkata, "Anak ini nggak boleh dilahirkan, ayo pergi ke rumah sakit!""Kenapa?" Cassie berusaha untuk melepaskan tangannya."Kalau kamu melahirkannya, masa depanmu hancur!" Cassie tidak boleh melahirkan anak ini, apalagi dia sudah menikah. Kalau sampai ketahuan, masa depannya akan hancur."Bu, kumohon biarkan aku melahirkannya," kata Cassie dengan terisak-isak.Sekuat apa pun Cassie memohon, Debby
Read more

Bab 8

Cassie perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Setelah melihat wajah pria itu dengan jelas, dia pun berkata dengan kaget, "Dokter Reynold."Hal yang lebih mengejutkan Cassie lagi adalah Reynold dikelilingi oleh sekelompok orang. "Kamu, kamu kok ada di sini?"Adiknya menderita autisme, Reynold adalah dokter adiknya. Oleh karena itu, mereka kenal.Reynold tersenyum lembut. Sebelum Cassie berbicara, kepala rumah sakit sudah berkata, "Aku mengundang Dokter Reynold datang menjadi pembicara di rumah sakit kami."Reynold merupakan seorang psikiater terkenal, terutama di bidang autisme."Bagaimana denganmu? Kok bisa ada di sini, nggak enak badan?" tanya Reynold.Mengingat sikap tegas ibunya, sekujur tubuh Cassie gemetaran."Cassie!" Debby berlari di sepanjang koridor dengan membawa hasil pemeriksaan. Ketika dia kembali, perawat menyampaikan bahwa Cassie kabur. Dia sangat kaget. Begitu melihat Cassie, dia pun berteriak dengan panik.Cassie mengerutkan bibirnya, dia sangat tertekan. "Bu ...."Reyno
Read more

Bab 9

"Seharusnya bagaimana tanggapanku?" Cassie tidak tahu harus bagaimana menanggapi Hazel.Apa dia harus mengatakan "maaf, aku tidak seharusnya dijodohkan dengan Zico dan merusak hubungan kalian"?Munafik sekali.Apalagi mereka dijodohkan oleh ibu mereka.Zico menyipitkan mata untuk menatap Cassie sambil melangkah maju. Suasana sangat mencekam, Cassie tanpa sadar mundur selangkah. "Aku menyinggungmu?"Hazel bergegas meraih lengan Zico. "Zico, jangan marah. Ini salahku, aku nggak seharusnya bilang begitu. Dia baru saja menikah denganmu, aku nggak seharusnya datang. Kamu istirahat lebih awal, aku pulang dulu.""Bukan kamu yang harus pergi." Zico menarik Hazel ke atas.Hazel sangat gembira. Meskipun Zico menyatakan ingin bersamanya, Zico tidak mempunyai niat lain padanya.Sikap Zico hari ini membuatnya gembira.Apalagi malam itu bukan dia yang menemani Zico. Kalau mereka sudah berhubungan fisik, dia baru bisa memikat hati pria ini.Cassie tidak melihat ke atas, dia berbalik ke kamar.Hazel b
Read more

Bab 10

Cassie menguasai bahasa Aruna?Sebelumnya dia masih tidak yakin Cassie adalah wanita itu, tetapi sekarang dia yakin!"Bu Hazel?" Seorang bawahan heran mengapa Hazel tiba-tiba berhenti, dia mengingatkan. "Rapat akan segera dimulai."Hazel menyerahkan dokumen di tangannya. "Serahkan dokumen ini pada Pak Zico, aku akan segera menyusul.""Kalau begitu besok datanglah bekerja." Karena hanya sedikit orang yang menguasai bahasa Aruna, meskipun Cassie tidak memiliki pengalaman kerja, dia bisa berkomunikasi dengan bahasa Aruna.Cassie berdiri, lalu membungkukkan sambil berkata, "Terima kasih."Dia keluar dari ruang wawancara dengan gembira. Begitu dia keluar, Hazel langsung masuk."Wanita itu nggak memenuhi syarat perekrutan, nggak boleh dipekerjakan.""Meskipun dia nggak punya pengalaman kerja, dia bisa ....""Ucapanku nggak berlaku?" kata Hazel dengan tegas.Dia adalah sekretaris Zico, bahkan pacar Zico yang mungkin akan menjadi nyonya Keluarga Carlo, siapa yang berani menyinggungnya?Meskipu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status