Emery menyunggingkan senyum licik di hadapan profesor Rudiana. Ucapannya begitu meyakinkan sehingga membuat profesor Rudiana percaya kepadanya. Tanpa pikir panjang, profesor pun menerima tawaran Emery. Karena Emery sudah berjanji kepadanya tidak akan melakukan sesuatu yang merugikannya, termasuk berhubungan lagi dengan Ruben, putranya.“Baiklah. Saya akan menerimamu lagi di sini. Tapi, untuk sementara, kamu belum bisa masuk ke rumah sakit dan bekerja di sana. Saya ingin melihat buktinya terlebih dahulu. Kalau kamu benar-benar tidak mengganggu putra saya lagi,” kata profesor Rudiana.“Saya mengerti, Profesor,” balas Emery sambil menganggukkan kepalanya.“Jika kinerjamu bagus dan kamu mendapatkan nilai sempurna di setiap mata kuliah yang diberikan di kampus, saya akan mempertimbangkan lagi posisimu di rumah sakit,” janji profesor Rudiana.“Terima kasih, Profesor. Saya janji, saya akan belajar lebih rajin lagi,” ucap Emery.“Bagus. Saya tidak akan pernah menerimamu lagi di rumah sakit ap
Read more