Home / Romansa / Cinta Rahasia Sang Dokter / Tugas Kelompok Kampus

Share

Tugas Kelompok Kampus

last update Last Updated: 2024-09-30 09:12:53

Emery turun dari tempat tidur. Lalu, dia berjalan mendekati jendela kamar. Dia melihat jalan di sekitar rumah Ruben lengang dan sepi. Sepertinya Ruben masih lama pulangnya, pikirnya. Dia benar-benar kesepian di rumah Ruben malam ini.

Emery tahu betul pekerjaan seorang dokter di rumah sakit. Jam pulang saja tidak menentu. Sebaiknya dia pergi tidur dan tidak perlu menunggu sampai Ruben pulang. Karena menunggunya hanya akan sangat melelahkan baginya.

“Aku ingin dia cepat pulang,” harap Emery agak sangsi.

Tak lama kemudian, harapan Emery pun terkabul. Di luar sana terdengar suara mobil Ruben yang baru saja tiba di rumahnya. Emery senang sekali Ruben sudah pulang. Sebaiknya dia pura-pura tidur saja. Agar Ruben tidak mengkhawatirkannya.

Ruben membuka pintu kamarnya. Dia melihat Emery sudah tertidur lelap di tempat tidurnya. Dia berjalan perlahan-lahan tanpa meninggalkan jejak langkah suara kakinya, agar tidak membangunkan tidur Emery.

Ruben mengecup kening Emery sambil mengucapkan sesuatu d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Calon Pacar

    Emery kurang suka karena Adrian harus pergi bersamanya ke rumah sakit menemui profesor Rudiana. Dia jadi harap-harap cemas. Bagaimana jika nanti mereka bertemu dengan Ruben? Bisa jadi masalah besar nantinya.Setelah kelas berakhir, Emery hendak menuju rumah sakit. Di taman kampus, dia bertemu dengan Adrian. Pria itu ada di kampus tetapi tidak masuk kelas. Dia heran.“Emery!” Adrian melambaikan tangan seraya memanggil Emery di bangku taman.Emery menghampirinya. “Kenapa kamu tidak masuk kelas?” tanyanya ingin tahu.“Aku sedang menunggumu di sini. Aku terlambat jadi tidak bisa masuk kelas,” Adrian beralasan.“Oh, begitu rupanya.” Emery mengerti.“Bukankah kita harus pergi ke rumah sakit?” Adrian memastikannya pada Emery. “Ayo pergi!” ajaknya.Emery mengangguk. Dia terpaksa pergi dengan Adrian. Selama perjalanan menuju rumah sakit, dia berharap semoga saja Ruben tidak menemukan mereka di sana.Sesampainya di rumah sakit, Emery gelisah sekali. Sedari tadi Adrian perhatikan gerak-gerik Eme

    Last Updated : 2024-09-30
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Bayi Besar yang Manja

    Ruben makin tidak suka ketika Emery mengungkit apalagi menyebut nama Adrian, di saat mereka sedang bersama. Begitu rupanya, Emery coba memahami isi hati Ruben yang kini sedang dilanda api cemburu.“Tadi, katamu aku sudah bisa menempati rumah baru itu. Kalau begitu, aku akan tinggal di sana mulai malam ini. Bagaimana menurutmu?” tanya Emery meminta pendapat Ruben.“Itu bagus untukmu,” jawab Ruben.Emery melirik sambil tersenyum genit pada Ruben. “Apa kamu mau menemaniku malam ini di rumah baru itu?” tawarnya.Ruben menoleh. “Kamu ingin aku tinggal di sana semalaman?” Dia memastikannya dulu.“Kenapa tidak?” goda Emery. “Aku akan merasa kesepian di sana tanpamu.”“Tentu. Aku akan menginap di sana.” Ruben langsung setuju.Emery tersenyum agak sinis. Mudah sekali merayu Ruben di saat pria itu benar-benar jatuh ke pelukannya. Dia tidak perlu waktu lama untuk memastikannya. Ruben langsung menerima ajakan Emery tanpa alasan ini itu.Ruben yang sedang jatuh cinta berbeda sekali dengan dia keti

    Last Updated : 2024-10-01
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Curi-Curi Waktu

    “Bukan. Kata siapa aku dokter? Aku adalah teman tantemu. Maukah kamu juga berteman denganku?” tawar Sean seraya membujuk anak kecil itu.Gadis kecil itu mengangguk perlahan-lahan. Dia melihat Sean seperti orang yang baik. Apalagi setelah diberitahu kalau Sean adalah teman tantenya, Sienna.“Kalau kamu mau jadi temanku, aku akan memberimu permen. Tapi, permennya ada di dalam mobil. Apa kamu mau pergi denganku untuk mengambilnya?” bujuk Sean lagi.Sean menggandeng tangan gadis kecil itu setelah keduanya bersepakat. Sienna mengikutinya dari belakang. Dia berharap semoga saja keponakannya itu mau dibujuk dan diperiksa oleh Sean.“Kudengar kamu sering mengeluh sakit perut. Apa itu benar?” tanya Sean perlahan-lahan. “Kalau boleh tahu, di mana kamu merasakan rasa sakitnya?”Gadis itu menunjuk ke arah perutnya. Sean pun segera mengetahuinya. Setelah keponakan Sienna memberitahukannya.“Kamu benar, dia mengalami usus buntu,” bisik Sean pada Sienna.“Anda yakin, Dokter Sean?” Sienna memastikann

    Last Updated : 2024-10-01
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Jangan Cari Masalah!

    “Itu … tidak ada. Kami tidak saling berkomunikasi lagi,” sangkal Emery. Kedengarannya seperti kebohongan yang dibuat-buat. Tetapi, syukurlah profesor Rudiana tidak mencurigainya sama sekali.“Jangan membohongiku, Emery! Wanita licik sepertimu tidak bisa dipercaya,” tuduh profesor Rudiana.“Apa maksud Anda, Profesor?” Emery langsung gelagapan. Nada bicaranya berubah, jadi terbata-bata.‘Apa profesor tahu kalau hubunganku dengan putranya semakin dekat saat ini?’ pikir Emery.“Sebaiknya kamu berhati-hati saja denganku, Emery. Karena aku bisa saja menghancurkan karirmu dalam sekejap saja jika saya mau. Kamu paham maksud pembicaraan kita, kan?” Profesor Rudiana memperingatkan Emery.“Saya mengerti, Profesor.”Untuk sementara ini, Emery masih bisa mengelabui pria tua itu. Tapi, untuk selanjutnya dia tidak bisa memprediksikannya. Dia harus mencari cara lain agar profesor Rudiana tidak curiga kepadanya.***“Bagaimana keadaan pasienmu? Yang tadi kamu operasi?” tanya Ruben pada Sean di ruangan

    Last Updated : 2024-10-02
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Staycation Bersamamu

    Pukul 6 pagi, Ruben tiba di rumah baru yang ditempatinya bersama Emery. Astaga! Dia membelalak kaget melihat seisi rumahnya sangat berantakan sekali. Ada banyak sekali sampah kemasan makanan ringan berserakan di ruang tengah.Tidak hanya itu, minuman kaleng, cangkir kopi juga memenuhi meja di ruang tengah. Lalu, ke mana Emery pergi? Kenapa dia tidak kelihatan sama sekali? Ruben merasa heran saja.“Sayang, di mana kamu?” teriak Ruben sambil berkacak pinggang.Kurang lebih, ada sekitar tiga panggilan yang sudah dilakukan oleh Ruben. Namun, Emery sama sekali tidak menyahutnya. Dia sudah berusaha menghubunginya via telepon, tetap saja Emery tidak ada jejak. Seperti hilang bagai ditelan bumi.“Emery ….” Ruben melihat-lihat di belakang sofa. Dia terkejut melihat kekasihnya berada di sana. Dia ingin ketawa sekaligus kesal.“Apa dari semalaman dia tidur di sana?” pikir Ruben.Ruben tidak habis pikir saja. Bisa-bisanya Emery ketiduran di belakang sofa. Lantas, dia mendekati Emery lalu menggend

    Last Updated : 2024-10-02
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Pasien Darurat

    Emery tersenyum menanggapinya. Bukan dia tidak percaya pada Ruben. Tapi, dia ingin Ruben termotivasi mendapatkan ikan yang besar.Setelah beberapa menit, sungai di hadapan Ruben terlihat tenang sekali. Nyaris tidak ada pergerakan ikan yang berhasil menangkap umpan di kail Ruben.“Sayang, apa kamu sudah mendapatkan ikannya?” tanya Emery tak sabaran. Dia sudah siap-siap hendak memanggang ikan hasil tangkapan Ruben.“Aku belum mendapatkannya. Sabar sebentar, Sayang,” sahut Ruben.“Ya ampun! Sudah lama kamu duduk di sana dan kamu belum mendapatkan ikan satu pun?”“Sebentar lagi. Aku pasti akan mendapatkannya,” kata Ruben optimis sekali.“Kamu yakin bisa mendapatkannya?” Emery makin meragukannya.“Tentu. Masih banyak waktu sampai makan malam tiba nanti, kan?” Ruben meyakinkannya.Emery mengalah. Dia akan menunggu sampai Ruben berhasil memancing ikan di sungai. Sebenarnya dia agak lapar. Dia menyeduh mie instan dalam kemasan. Kemudian, dia duduk di samping Ruben sambil membagikan mie instan

    Last Updated : 2024-10-03
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Berbohong Lagi

    “Biarkan Emery masuk. Dia hanya akan menemani pasien saja, bukan untuk melakukan operasi,” Ruben menengahi perdebatan Sienna dengan pasien.“Dokter Ruben, pihak rumah sakit tidak akan menyetujuinya,” kata Sienna mengingatkannya.“Saya yang akan bertanggung jawab atas masalah ini. Jadi, suruh Emery masuk ke ruang operasi,” perintah Ruben.“Kalau begitu, baiklah. Mohon tunggu sebentar, saya akan memanggilkan dokter Emery sesegera mungkin.” Sienna pun patuh. Dia berlarian mencari keberadaan Emery.“Di mana dia?” Sienna mengedarkan seluruh pandangannya mencari Emery. Aneh, Emery ditemukan di sekitar ruang operasi.Sienna mencari ke mana-mana. Dia lari tergopoh-gopoh karena harus menemukan Emery. Ketika dia melewati toilet, Emery baru saja keluar dari sana.“Emery! Syukurlah kamu masih ada di sini,” kata Sienna yang menghampirinya.“Ada apa, Sienna?” Raut wajah Emery langsung berubah seketika.“Pasien ingin kamu menemaninya selama operasi caesar. Dia meminta dokter Ruben untuk mengizinkanm

    Last Updated : 2024-10-03
  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Ruben Dalam Masalah

    Satu jam kemudian, Emery sudah tidur di kamarnya ketika Ruben tiba di rumah mereka. Ruben hanya melihatnya sekilas ketika membukakan pintu kamar Emery. Dia tidak ingin membangunkan kekasihnya itu. Hanya dengan melihatnya tertidur pulas, sudah cukup bagi Ruben. Dia juga sangat kelelahan sekali malam ini.Ruben menutup kembali pintu kamar Emery. Lalu, dia berjalan lunglai dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur sesampainya di kamar. Ada yang tengah dia pikirkan saat ini. Besok, dia harus bertanggung jawab pada pihak rumah sakit. Karena sudah mengizinkan Emery memasuki ruang operasi dan membantu persalinan pasien.Ruben termenung sendirian sambil menerawang ke langit-langit kamarnya. Dia memikirkan alasan untuk membela dan melindungi Emery dari ayahnya.***“Selamat pagi!” sapa Emery pada Ruben. Dia sedang di dapur, memasak dan menyiapkan sarapan pagi.Ruben berjalan cepat menghampiri Emery. Tiba-tiba, dia memeluk Emery dari belakang. Di saat Emery sedang memegang wajan panas.“Aku sanga

    Last Updated : 2024-10-04

Latest chapter

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Akhir yang Manis di Kota Cinta

    Hujan mulai turun perlahan, rintik-rintiknya membasahi wajah Sienna yang masih terpaku menatap Sean. Cahaya dari lampu-lampu kecil di sekitar mereka memantul di butir-butir air yang jatuh, menciptakan suasana magis yang tak terduga.“Apa yang dia lakukan?” Sienna terkejut dengan sikap Sean.Sean, meski basah kuyup, tetap bertahan dalam posisinya, berlutut di tanah dengan kotak kecil berisi cincin yang terbuka di tangannya.“Sienna,” kata Sean dengan suara yang serak namun penuh ketulusan, “aku tidak pernah ragu tentang kita. Aku hanya ingin momen ini menjadi sesuatu yang tak akan pernah kamu lupakan. Kamu adalah bagian terbaik dari hidupku, dan aku ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu.”Sienna merasakan hatinya mencair seperti es yang tersentuh sinar matahari. Padahal saat itu sedang turun hujan deras. Air matanya bercampur dengan rintik hujan, tetapi senyumnya mulai merekah, meskipun bibirnya gemetar.&ldqu

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Awal Baru di Kota Cinta

    Di Paris, Emery dan Ruben memulai kehidupan baru mereka sebagai keluarga kecil yang bahagia. Mereka tinggal di sebuah apartemen mewah yang menghadap ke arah Menara Eiffel, tempat yang menjadi simbol awal cinta dan harapan baru.“Mommy ….” ucap Ben kecil yang mulai belajar bicara dan berjalan. Emery terkejut dengan pertumbuhan Ben yang berkembang pesat.Ben, yang kini semakin tumbuh ceria dan sehat, membawa warna ke dalam hari-hari mereka.Emery melanjutkan kariernya sebagai dokter di salah satu rumah sakit ternama di Paris bersama suaminya, Ruben. Setiap akhir pekan, jika tidak sibuk menangani pasien di rumah sakit, mereka menghabiskan waktu bersama-sama dengan Ben dan mendokumentasikan semua kegiatannya di sana.Di sela-sela kesibukan mereka, Ruben sering mengajak Emery berjalan-jalan di sepanjang Seine atau menikmati makan malam romantis di bistro kecil. Dalam satu momen manis, mereka duduk di kursi taman, memandangi lampu-lampu kota

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Menerima dan Melepaskan

    Adrian akhirnya memberanikan diri untuk menemui Sean di rumah sakit. Saat dia masuk ke kamar, Sean sedang berbincang ringan dengan Emery.‘Sial! Kenapa Emery ada di sini?’ Adrian jadi segan dan ingin segera mengurungkan niatnya.Ketika melihat Adrian berdiri di pintu, Sean memintanya masuk. Suasana di kamar inap pun menjadi canggung. Adrian dengan raut wajah penuh penyesalan, menyerahkan surat yang dia tulis untuk Sean. Dia meletakkannya di atas meja kecil dekat ranjang pasien.“Emery ….”Emery membuang muka saat Adrian menoleh ke arahnya. Dia masih kesal pada sang direktur. Adrian tahu, perbuatannya mungkin tidak akan pernah bisa termaafkan oleh Emery."Saya tahu permintaan maaf saya tidak cukup," ucap Adrian dengan suara berat. "Tapi, saya ingin kalian tahu, saya benar-benar menyesal atas semua yang terjadi waktu itu."Emery dan Sean kompak terdiam menanggapi permintaan maaf Adrian. Mereka masih tak berkutik

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Babak Baru, Luka Lama

    Setelah operasi yang memakan waktu cukup panjang dan kritis, Sean berhasil melewati masa-masa kritisnya. Dokter menyampaikan kabar baik kepada Emery, Ruben, dan Sienna, bahwa kondisi Sean mulai stabil. Namun, dia tetap membutuhkan pemulihan intensif di rumah sakit.“Syukurlah kalau begitu,” ucap Ruben.“Terima kasih, Tuhan.” Emery pun mengucap syukur pada Sang Maha Kuasa atas karunianya, operasi Sean berjalan lancar.“Aku akan memberitahu Sienna,” kata Ruben.“Biar aku saja yang menghubunginya,” tawar Emery.“Baiklah, kalau begitu. Aku akan mengurus kamar inapnya dulu. Jangan lupa, bayi kita,” pesan Ruben dengan tergesa-gesa.Emery mengangguk mantap. Dia mengerti dan bergegas melaksanakan perintah Ruben.Setelah menghubungi Sienna, Emery pun merasa lega. Dia hanya berharap, semoga saja Sean lekas pulih dari luka tembaknya. Dia teringat pesan Sienna untuk Sean.“E

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Sean Berlumuran Darah

    Di guest house tempat Adrian menyembunyikan bayi Ben, ketegangan pun memuncak ketika Sean berhasil menemukan Ben di kamar terkunci. Emery yang menyusul masuk, memeluk putranya dengan penuh emosi. Emery tak kuasa menahan tangisnya setelah menemukan sang putra.Sean menyuruh Emery untuk segera melarikan diri. Berbahaya sekali bagi Emery dan bayi Ben. Namun, usaha mereka untuk melarikan diri terganggu oleh anak buah Adrian, yang membawa senjata dan mengepung mereka.Dalam kekacauan itu, Sean terluka parah akibat sebuah tembakan yang tidak disengaja ketika dia berusaha melindungi Emery dan Ben dari musuh.“Suara itu … siapa yang terluka?” Ruben membelalak kaget.Ruben, yang terlibat perkelahian sengit dengan Adrian di ruang utama, mendengar suara tembakan dan segera berlari ke arah Emery.“Kamu tidak apa-apa?” Ruben memastikan Emery dan putranya tidak kenapa-kenapa.Emery sesenggukkan. “Aku tidak apa-apa. Tap

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Sisi Gelap Adrian Terkuak

    “Adrian,” desis Laura. Wanita itu datang menghampiri Adrian perlahan-lahan.Adrian hanya sekilas meliriknya. Tanpa berbasa-basi, pria itu memilih untuk meninggalkannya di tengah-tengah pesta yang sedang berlangsung. Dia buru-buru pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri.Adrian tidak mengira bahwa dirinya terjebak dalam perjodohan yang dirancang oleh ayahnya sendiri, Tuan Milano dengan Laura, putri dari seorang wali kota. Perasaannya begitu hancur. Hatinya masih terpaut pada Emery, wanita yang kini berada di sisi Ruben.Meski menerima perjodohan demi menjaga reputasi keluarga, Adrian tidak bisa melepaskan obsesinya terhadap Emery. Sikapnya yang dingin dan egois membuat Laura merasa diabaikan malam itu, meski dia berusaha sebaik mungkin, menjalankan perannya sebagai tunangan yang sempurna di mata tamu undangan yang datang.“Sial!” rutuk Adrian. Dia tancap gas maksimal dan membuat kendaraannya mengebut di jalan raya pada malam ha

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Adrian Dijodohkan

    Ruben mulai geram dengan tingkah Adrian yang begitu berambisi dan terobsesi pada Emery. Adrian sudah terang-terangan menunjukkannya di hadapan Tuan Milano, orang tuanya.“Saya sudah bilang, saya akan mempertahankan Emery, apa pun yang terjadi,” tegas Adrian.“Apa?” Ruben hampir tersulut emosi mendengar pernyataan Adrian yang sudah memprovokasinya.“Dokter Ruben, pulanglah dulu! Saya akan bicara lagi dengan putra saya terkait kepindahan Emery. Saya akan menghubungimu lagi nanti,” kata Tuan Milano melerai pertengkaran antara Ruben dan Adrian.“Itu benar, Dokter Ruben! Kami akan memikirkan cara lain untuk membujuk putra kami,” bela Nyonya Milano.“Baik. Kalau begitu, saya permisi undur diri. Selamat siang, Tuan, Nyonya,” pamit Ruben. Sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan kediaman Tuan Milano, dia sempat melihat sorot mata Adrian yang mulai mengisyaratkan untuk mengajaknya perang mempereb

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Rencana Ruben dan Ambisi Adrian

    Sean dan Sienna tak berkutik lagi di hadapan Adrian. Mereka terlihat segan dan tidak bisa mengiyakannya.“Tidak apa-apa jika memang itu benar. Saya akan mendukung kalian,” kata Adrian.“Benarkah itu, Dok?” Sienna langsung antusias menaggapinya.“Tentu. Silakan saja! Itu hak kalian. Rumah sakit tidak berhak melarang-larang orang yang sedang jatuh cinta,” kata Adrian. Pernyataannya membuat Sean dan Sienna cukup senang.“Oh, iya. Kapan kalian akan berangkat?” Adrian mengalihkan pembicaraan.“Besok pagi,” sahut Sean.“Begitu rupanya. Selamat bertugas dan kalian harus kembali dengan selamat. Kudoakan semoga hubungan kalian bisa langgeng hingga ke jenjang pernikahan,” kata Adrian mendoakan mereka dengan setulus hati.“Amin,” ucap Sean dan Sienna bersamaan. Eh! Tumben sekali mereka kompak.Adrian terkejut merespon mereka. “Baiklah, aku permisi du

  • Cinta Rahasia Sang Dokter   Sean dan Sienna Ketahuan

    Sienna tergoda untuk mengambil ponsel Sean dan menjawab teleponnya. “Emery, ada apa pagi-pagi menelpon pacarku?”“Maaf, bukankah ini telepon Sean? Lalu, kamu … bukankah kamu Sienna?” sahut suara pria di seberang sana.Ups! Sienna gelagapan. Ternyata suara di seberang sana adalah suara Ruben, dokter senior di rumah sakit tempatnya bekerja, dahulu.“Oh, maaf Dokter Ruben. Kupikir tadi yang menelpon Emery,” ucap Sienna penuh penyesalan. Dia malu sekali karena sudah salah sangka dan salah orang.“Aku meminjam ponsel istriku karena ponselku mati total,” jelas Ruben.“Begitu rupanya.” Sienna mengerti. Namun, dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya karena sudah berburuk sangka.“Lalu, bagaimana denganmu? Kenapa telepon Sean ada padamu? Tadi, dia bilang dia sedang keluar dan menginap di rumah temannya. Apa jangan-jangan, kalian menginap bersama?” terka Ruben.&l

DMCA.com Protection Status