“Bos, kita perlu ada revisi dan variasi menu. Untuk penyegaran biar pengunjung nggak bosan,” seru manager café, menyadarkan lamunan BIma.“Hm, boleh. Besok kita diskusikan lagi, lo kumpulin semua materinya,” sahut Bima.“Siap. KIta-kita sudah diskusi, ada beberapa menu yang sedang viral dan usulan menu baru.”Bima mengangguk pelan.“Cewek yang kemarin, pacar bos ya?”“Yang mana?” tanya Bima menyandarkan punggungnya.“Yang duduk di sana, terus pulang bareng bos. Masa lupa sih?”BIma hanya menjawab dengan kata Oh, yang dimaksud karyawannya adalah Anya. Namun, tidak menjawab dengan spesifik.“Jadi bener pacar Bos?”“Bukan,” sahut Bima lagi. ‘Bukan pacar hanya teman satu malam karena masih istri orang,’ batin Bima.“Cakep mana bening banget. Emang nggak naksir bos?”“Ck. Lo tau aja produk premium. Udah nggak usah bahas perempuan. Gimana omset minggu ini?”Obrolan Bima dan karyawannya beralih membicarakan café, meskipun dalam hati sempat setuju dengan pendapat mengenai Anya. Wanita itu can
Baca selengkapnya