Rama sempat menghentikan langkahnya setelah menuruni anak tangga, mendengar suara Selly dan sang Mama. Maksudnya akan mengusir Selly agar kembali ke kantor, sepertinya urung karena wanita itu sedang bicara dengan Malika.“Iya tante, aku pasti datang. Pak Rama sering lupa, jadi aku harus dampingi terus.”“Iyakah? Maklum saja ya, namanya juga calon pewaris. Pasti banyak hal yang dipikirkan, ribuan karyawan akan menjadi tanggung jawabnya. Bukan hanya perut sendiri,” tutur Malika membanggakan putranya.“Baik tante, memang sudah tugas saya.”Rama berdiri mendengarkan percakapan dua wanita beda usia itu, dengan tangan berada di kantong celana menandakan dia santai menunggu mereka selesai.Malah rasanya Rama ingin tepuk tangan dengan akting Selly. wanita itu benar-benar licik dan manipulatif. Bicara dengan lemah lembut dan sangat santun pada Malika, sedangkan jika hanya berdua selalu menabuh genderang perang. “Eh, kemana Rama. Lama sekali dia.”“Mungkin sedang sibuk Tante, kemarin saya suda
Last Updated : 2024-10-21 Read more