Home / Rumah Tangga / Semalam Dengan Sepupumu / 11. Jangan Menghindar

Share

11. Jangan Menghindar

Author: dtyas
last update Last Updated: 2024-09-28 07:14:31

Sempat terkejut saat membuka mata ternyata ia sekamar dengan Rama dan mengingat sudah beberapa malam mereka tinggal di kediaman orangtua Rama. Melihat sofa dan lantai yang rapi, kemungkinan tidak ditempati oleh Rama untuk tidur dan menyadari kalau pria itu pasti tidur satu ranjang dengannya.

“Mas, tidur di mana?” tanya Anya pada Rama yang baru masuk dari balkon.

“Disitu!” tunjuknya ke arah ranjang dengan dagu karena tatapannya tertuju pada wajah Anya. Rambut yang agak berantakan dengan wajah polosnya.

“Tidur di sini, denganku?” tanya Anya dan dijawab Rama dengan anggukan kepala. “Kok gitu?”

“Kenapa? Ini kamarku dan kamu istriku, aku bebas tidur di mana saja termasuk denganmu.”

“Tapi--"

“Kamu dengan Bima, ada masalah apa?” tanya Rama menyela ucapan sang istri.

Mendapati pertanyaan yang cukup berat, Anya sempat kaget dan bersikap biasa saja. “Maksudnya masalah gimana?” tanyanya balik sambil beranjak dari ranjang dan melangkah menuju toilet, tapi tertahan lagi-lagi dengan cengkraman tang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Semalam Dengan Sepupumu   12. Rencana Selly (2)

    Anya mendorong kursi Bima agar menjauh saat mendengar percakapan dari luar. Benar saja, tidak lama pintu pun terbuka.“Selamat pagi, mbak Anya dan Mas Bima,” ucap pria Anya kenal bernama Danar, manager tim marketing. pria itu datang bersama seorang wanita, mungkin asisten atau wakilnya. Yang jelas Anya tidak kenal.“Pagi pak,” balas Bima menyambut uluran tangan Danar dalam posisi berdiri.“Pagi Pak, Danar,” ujar Anya bergantian bersalaman.“Silahkan duduk, kita ngobrol-ngobrol dulu,” ujar Danar menatap Anya dan Bima sambil tersenyum.Sebenarnya Anya tidak masalah dimutasi ke divisi manapun, masalahnya adalah dia bersama Bima. Ingin menghindar, tapi situasi malah membuat mereka dekat.Masih mendengarkan arahan Danar tentang tugas ia dan Bima di tim marketing. sesekali menjawab pertanyaan atau hanya menganggukan kepala.“Jadi, mohon maaf kalau saya akan memperlakukan kalian berdua sama seperti karyawan lain meskipun Mbak Anya dan Mas Bima memiliki kedekatan khusus dengan Pak Denis selak

    Last Updated : 2024-09-29
  • Semalam Dengan Sepupumu   13. Apa aku menyesal?

    Selly membuka pintu dan mendapat Anya berdiri di sana. Rama pun menghampiri memastikan yang diucapkan oleh Selly karena tidak terlihat dari tempatnya berada.“Anya,” ucap Rama.Bukan marah karena cemburu, tapi Anya kesal karena pasangan itu tidak tahu tempat. Bagaimana kalau pembicaraan mereka didengar bukan olehnya.“Hai, mas. Sepertinya aku mengganggu kemesraan kalian.”Rama dan Selly saling tatap, kemudian Rama mennarik tangan Anya untuk masuk. Pintu ditutup oleh Selly dengan keras melihat interaksi pasangan itu."Apa-apain ini? Kenapa kamu peduli dengannya sih?"“Selly dewasalah. Anya benar, bagaimana kalau ada yang mendengar pembicaraan kita tadi,” sentak Rama dan Anya dengan santai duduk di sofa tamu.“Kamu bela dia?” tunjuk Selly pada Anya yang sudah duduk menyilangkan kaki dengan anggun dan tenang, padahal wanita itu berusaha untuk menyembunyikan emosinya. akting yang sempurna karena berhasil membuat Selly kesal dan cemburu.“Demi kepentingan kita.”“Aku … hei, untuk apa kamu

    Last Updated : 2024-09-29
  • Semalam Dengan Sepupumu   14. Sudah Kuduga

    “Bos, kita perlu ada revisi dan variasi menu. Untuk penyegaran biar pengunjung nggak bosan,” seru manager café, menyadarkan lamunan BIma.“Hm, boleh. Besok kita diskusikan lagi, lo kumpulin semua materinya,” sahut Bima.“Siap. KIta-kita sudah diskusi, ada beberapa menu yang sedang viral dan usulan menu baru.”Bima mengangguk pelan.“Cewek yang kemarin, pacar bos ya?”“Yang mana?” tanya Bima menyandarkan punggungnya.“Yang duduk di sana, terus pulang bareng bos. Masa lupa sih?”BIma hanya menjawab dengan kata Oh, yang dimaksud karyawannya adalah Anya. Namun, tidak menjawab dengan spesifik.“Jadi bener pacar Bos?”“Bukan,” sahut Bima lagi. ‘Bukan pacar hanya teman satu malam karena masih istri orang,’ batin Bima.“Cakep mana bening banget. Emang nggak naksir bos?”“Ck. Lo tau aja produk premium. Udah nggak usah bahas perempuan. Gimana omset minggu ini?”Obrolan Bima dan karyawannya beralih membicarakan café, meskipun dalam hati sempat setuju dengan pendapat mengenai Anya. Wanita itu can

    Last Updated : 2024-09-29
  • Semalam Dengan Sepupumu   15. Tolong, jangan!

    Anya akui kalau Bima cukup profesional dan dewasa sesuai umurnya saat mereka berhadapan dengan ketua tim dan juga bergabung dengan rekan lainnya membahas proyek baru dan pembagian tugas serta evaluasi proyek yang sudah berjalan.Bisa dibilang Bima mudah menguasai hal baru atau memang ia berpotensi dan cakap dalam segala hal. Mungkin saja biasa mengelola cafe dan usahanya menjadi dasar untuk pekerjaannya sekarang.“Sambil makan siang dong,” usul salah satu tim. “Iya nggak, Mas Bima?”“Boleh,”sahutnya terkekeh lalu fokus menatap layar laptop yang disodorkan oleh Naina untuk melihat timeline launching dan promo proyek baru yang akan dikerjakan oleh tim. Apa tadi yang dibahas sampai mengarah ke makan siang, sepertinya Anya sempat melamun dan yang dilamunkan adalah tentang Bima. Bagus Anya, bukannya lupa malah makin terbayang dan memenuhi pikirannya.“Mbak Anya ikut nggak?”“Hm--"“Ikut, dia ikut,” sahut Bima. “Sebab dalam pemantauan dan radar saya, titipan keluarganya banget. Kalau ada ap

    Last Updated : 2024-09-30
  • Semalam Dengan Sepupumu   16. Ada Apa Denganku?

    Bukan bermaksud menakuti atau mengancam Anya, sungguh Bima tidak ingin melakukan itu. Malah ia tidak suka melihat Rama menyakiti atau memanfaatkan Anya. Dalam hati ia mengumpat dan menyesal karena melihat wajah wanita itu langsung panik dengan candaannya.So sorry, I just kiddingKalau tahu ia hanya iseng Anya pasti melempar sesuatu ke wajahnya. Untuk memastikan ia tidak menghubungi Rama dan mengatakan kesalahan mereka, Anya bahkan mengekor terus selama istirahat. Termasuk saat istirahat dan makan di kantin bahkan ketika anggota tim lainnya menggoda dan antusias agar Bima memberikan alamat atau jujur dengan statusnya saat ini, Anya hanya bisa menjadi pendengar setia.“Aku akan selesaikan sendiri, jangan ikut campur. Please!” bisik Anya padanya saat ada kesempatan.Oh Tuhan, raut wajah mengibanya sangat menggemaskan. Puppy eyes. Ingin sekali Bima mengusap kepalanya dan mengatakan. “Aku hanya bercanda, sayang.”Sayang, batin BimaApa memang ia sudah sesayang itu pada Anya. Mungkin, iya.

    Last Updated : 2024-10-01
  • Semalam Dengan Sepupumu   17. Pergi Denganku

    Anya memilih tidur di sofa, tidak ingin ada interaksi atau kejadian yang tidak diinginkan antara dia dan Rama. Sudah terlambat. Kalau sebelumnya, mungkin ia berharap hubungan mereka membaik. Namun, untuk sekarang tidak lagi. Malam bersama Bima, membuat Anya yakin untuk berpisah dengan Rama. Baginya itu sebuah kesalahan dan pengkhianatan, meski Rama pun melakukan pengkhianatan dengan menikahi perempuan lain.Pertanyaannya, kapan Rama akan menceraikan dirinya. Sudah pasti tidak mudah bagi kedua pihak karena ada keluarga dan urusan di sana. Sumpah serapah mungkin akan Anya terima dari orang tuanya dan hubungan mereka bisa tidak harmonis lagi. Mungkin itu pula yang membuat Rama belum mengambil langkah perceraian, karena belum ada alasan yang tepat.Saat Anya sudah terlelap, Rama masih sulit memejamkan mata. Ia beranjak dan mendekat ke sofa, berdiri menatap sang istri. Perlahan wajah Rama tersenyum menatap Anya, ada kesenangan tersendiri memperhatikan wajah dan gaya wanita itu ketika tidur.

    Last Updated : 2024-10-02
  • Semalam Dengan Sepupumu   18. Rencana Bima

    Rama merelakan Anya ikut bersama Bima, dengan alasan tuntutan pekerjaan dan tetap pada rencananya kalau sore mereka akan ke butik. Entah mengapa ia tidak menyukai sang istri terlalu dekat dengan Bima. Padahal sebelumnya tidak ada beban meninggalkan begitu saja dan mempercayakan Anya pada sepupunya itu.Dalam perjalanan, Rama sempat berkirim pesan pada Selly untuk menyiapkan sarapan. Terburu-buru dan melewatkan sarapan di rumah untuk segera pergi dengan Anya yang nyatanya zonk. Sambil fokus dengan kemudi, Rama heran karena belum ada pesan balasan apalagi panggilan dari Selly merespon permintaannya.Menduga kalau wanita itu mungkin dalam perjalanan sama seperti dirinya. Nyatanya sampai di kantor bahkan sudah berdiri di depan ruang kerjanya, meja Selly masih kosong dan rapi. Menunjukkan kalau penghuninya belum hadir.“Dia belum datang,” gumam Rama lalu memasuki ruangannya sendiri.Rama melakukan panggilan pada Selly dengan loudspeaker, sambil melepas jas dan menggantungkan di hanger lalu

    Last Updated : 2024-10-03
  • Semalam Dengan Sepupumu   19. Dia kenapa?

    Bima sempat misuh-misuh saat Anya pamit duluan karena sudah ada Rama menunggu di lobby. Kalaupun ada ide untuk menahan kepergian Anya sudah pasti tidak akan berhasil. Kejadian tadi pagi menjadi perhatian Anya akan keisengan dan kejahilannya. Ketika Anya sampai di lobby, Rama sedang bicara dengan manager HRD yang pernah menjadi pimpinan Anya sebelum dipindah tugas ke divisi marketing. Sepertinya pertemuan itu tidak disengaja. Bahkan saat ia menghampiri, langsung menjadi topik pembicaraan.“Kalau bukan permintaan langsung dari Pak Denis, mana mungkin saya setuju Anya dipindahkan. Kerjanya bagus, bisa-lah untuk menggantikan saya dan mendampingi Pak Rama saat Pak Denis pensiun.”“Iya, pak. Sepertinya itu juga alasan Papa.”“Oke, kalau begitu saya duluan,” pamit pria itu yang dijawab oleh Rama dengan senyuman. Anya pun ikut mengangguk.“Ayo,” ajak Rama.“Mas Rama … sendiri?”“Memang harus bawa siapa?” Rama balik bertanya, meski ia tahu yang ditanyakan Anya tentu saja Selly.“Istrimu,” sah

    Last Updated : 2024-10-03

Latest chapter

  • Semalam Dengan Sepupumu   126. Season 2 - Minggu Depan

    “Tunggu, sepertinya ….” Anya terdiam dan meremas tangannya sendiri, terasa dingin dan berkeringat.Nggak pa-pa. Ada aku,” ujar Bima lalu meraih tangan Anya dan menggenggamnya. “Umar juga ikut masuk, kamu tidak usah khawatir. Dewa aman dengan Ira dan orangku di kamar.”Penuturan Bima tidak serta merta membuat Anya tenang, bukan takut hanya saja malas kalau sampai mereka akan berdebat dan saling menyalahkan. Siang ini sudah diatur oleh Umar pertemuan dengan keluarga Anya.Bertempat di sebuah hotel, menyewa sebuah ruang pertemuan. Termasuk layanan makan siang. Dewa sudah dibawa Ira ke atas, menunggu di kamar. Kalau memang kondisi aman, bayi itu akan dibawa turun.“Sebelah sini,” ujar Umar karena Bima dan Anya terlihat siap melanjutkan langkah mereka.Suara langkah mereka teredam karpet yang membentang di sepanjang koridor. Pertemuan pertama dengan keluarganya setelah Anya melarikan diri. Banyak hal yang terjadi selama ini, persalinannya dan perceraian dengan Rama.Penjelasan Bima membuat

  • Semalam Dengan Sepupumu   125. Season 2 - Cinta Pengganti

    Informasi dari Bima yang menemui orangtuanya untuk melamar bahkan menyampaikan kenyataan siapa Dewa, membuat Anya lega. Meski tahu proses lamaran itu tidak seperti lamaran pada umumnya. Sudah terbayang akan bagaimana sikap Bagas dan Alya.Citra juga sudah menghubungi dan menyampaikan kedatangan Bima. Berjanji akan merestui, bahkan kalau Bagas tidak mengizinkan Citra akan ikut Anya dan meninggalkan rumah.Bukan hanya antusias karena akan menikah dengan Bima, tapi hari ini ia akan kembali ke Jakarta. Semalam sudah menghubungi Selly, tapi wanita itu kekeh tidak akan datang. Lewat telpon saja mereka saling terisak apalagi bertemu. Panjang kali lebar pesan dari Selly, begitupun doa dari Anya.“Ayo, anak papa yang ganteng,” ajak Dewa.Sebagian barang dan perlengkapan Anya serta Dewa sudah dibawa sejak kemarin-kemarin, hari ini mereka hanya pindah fisik saja. Rumah itu tidak dijual tetap dijaga dan Mbak Ela tidak ikut ke Jakarta karena penduduk asli daerah itu.Bima memutuskan rumah itu dija

  • Semalam Dengan Sepupumu   124. Season 2 - Melamar Siapa (2)

    Bagas tidak percaya dengan yang baru saja dia dengar, bahkan menanyakan lagi khawatir Bima salah sebut. Bisa saja maksudnya adalah Alya, tapi yang terucap Anya.“Saya serius dan dalam keadaan sadar kalau wanita yang ingin saya pinang adalah Anya.”“Mas Bima sedang mabuk kah?” tanya Alya sinis.“Tidak, saya dalam keadaan sadar dan normal. Umar asisten saya saksi kalau saya tidak dalam keadaan pengaruh alkohol.”“Kenapa Kak Anya? Dia itu janda dari sepupu Mas Bima, apa kata orang kalau pemimpin di Hardana Company menikahi janda dari sepupunya sendiri.”“Alya,” tegur Citra karena gadis itu mulai tidak kondusif, khawatir semakin kasar kata yang keluar dari bibirnya.“Aku benar ‘kan, kak Anya itu sudah janda.”“Benar kamu memang benar, tapi bukan sebuah kesalahan kalau saya memilih Anya yang sudah janda untuk membina rumah tangga,” tutur Bima lagi membela dirinya dan juga harga diri Anya.Ia menduga Alya adalah gadis muda yang polos, belum paham akan perbedaan cinta dan obsesi. Seperti kal

  • Semalam Dengan Sepupumu   123. Season 2 - Melamar Siapa?

    Bagas sangat antusias menyambut kedatangan Bima. Menduga pria itu akan menanggapi permintaannya untuk dekat dengan Alya. Meski Citra sudah mengingatkan kalau kehadiran Bima bisa jadi bukan masalah Alya.Jangan tanya bagaimana persiapan Alya, sejak tadi siang dia berada di salon untuk melakukan perawatan. Citra hanya bisa menarik nafas karena nasehatnya percuma. Tidak akan peduli kalau akhirnya akan kecewa, toh dia sudah menasehati.“Bima sekalian makan malam ‘kan?”“Tidak. Dia akan datang setelah makan malam,” sahut Citra. Ia lebih antusias dengan rencana kepulangan Anya dan baru dirinya yang tahu sesuai dengan keinginan Anya.Bisa jadi kedatangan Bima ada hubungannya dengan Anya, tapi dia tidak akan menduga-duga karena semua akan terkuak saat Bima datang dan menjelaskan semuanya.“Sepertinya kita akan punya menantu lagi. Bahkan kali ini lebih hebat dari Rama. Siapa yang bisa menolak Alya.”“Jangan menduga-duga, kalau salah gimana? Bisa saja Nak Bima datang bukan untuk Alya.”Bagas me

  • Semalam Dengan Sepupumu   122. Season 2 - Drama Pernikahan

    Seperti janjinya, Selly mendatangi kediaman Anya setiap akhir pekan untuk bermain bersama Dewa. Sudah hampir dua bulan setelah kedatangan Rama dan umar Dewa sudah lebih dari empat bulan.Setiap ia menemui Anya dan Dewa, tidak melihat ada Bima. Meski tanpa bertanya, ia tahu kalau Anya dan Bima akan segera menikah. Bahkan kepindahannya ke Jakarta pun semakin dekat. Sudah diduga kalau Anya tidak menyampaikan padanya karena ingin menjaga perasaan.“Ish, kamu kenapa montok dan lucu begini sih.” Selly menggesekan hidungnya ke dada Dewa yang tertawa mendapati ulah Selly. “Ikut tante ya ke kontrakan, di sana sepi,” ujarnya lagi kemudian menggendong bayi itu dan berjalan-jalan di samping rumah.Berada dalam buaian Selly membuat Dewa mengantuk dan sudah memejamkan mata, Ira sudah menyiapkan alas tidur Dewa karena jam segitu memang waktunya si bayi tidur.“Wah, sudah tidur,” ucap Anya. “Mbak Ira, bawa ke kamar ya.”“Biar aku aja, kasihan takutnya keganggu kalau pindah tangan,” ujar Selly lirih l

  • Semalam Dengan Sepupumu   121. Season 2 - Rencana Selly

    Penasaran dengan keadaan Selly, Anya menitipkan Dewa pada Ira dan Ela di rumah. Sedangkan ia diantar supir dan ditemani satu orang bodyguard meninggalkan rumah menemui Selly.Sudah lebih dari satu minggu setelah kedatangan Rama, Selly tidak ada datang dan jarang sekali menghubungi Anya. Khawatir dengan kondisi wanita itu, ia pun memutuskan untuk menemui langsung.“Kita ke mana Bu?” tanya supir Anya.“Hm. Di kontrakan Selly pasti nggak ada, ke kantornya aja. Sebentar saya share alamatnya.” Anya menunduk fokus pada ponselnya mengirimkan alamat kantor Selly pada Edi -- supirnya.Tidak sampai lima belas menit, mobil memasuki pekarangan kantor cabang Hardana Company.“Ini tempatnya?”“Iya bu, sesuai dengan sherlock dari ibu.”Bodyguard membuka pintu mobil untuk Anya keluar dan mengikutinya. Saat ini hampir jam sebelas siang, terlihat beberapa motor juga dua unit mobil di sana yang Anya kenali salah satunya adalah milik Selly. Ada Ob di depan pintu kaca.“Selamat siang,” sapa Anya.“Siang M

  • Semalam Dengan Sepupumu   120. Season 2 - Aku Harus Bagaimana?

    “Nggak ada urusan sama Selly, Jana ke sini karena urusan lain,” seru Bu Yeni yang mendengar ucapan Sena.“Justru itu Bu, katanya sekalian. Dia sering telpon saya tanyakan kabar Selly,” ujar Sena. “Kamu blokir kontak dia ya?” kali ini Sena bertanya pada Selly.“Ya, iya sih. Bilang aja kontak aku ganti dan kamu nggak tahu. Selesai perkara.” Selly mencoba fokus dengan layar komputernya sambil memijat pelipis. Tetiba pening kembali menyerang, gara-gara Sena membicarakan Jana. Ia malas berurusan dengan pria itu.“Biar aja si Jana mau nemuin Selly kek, mau nemuin saya atau tukang soto di ujung jalan. Terserah manehna wae. Kamu mending fokus dengan tugas kamu, Neng, kamu juga,” cetus Yeni membuat perkumpulan itu bubar seketika.Beberapa hari absen kerja, tentu saja membuat tugasnya menumpuk. Meskipun masih terasa badan belum fit, Selly berusaha untuk fokus bahkan tidak terasa jam kerja sudah berakhir.“Sel, mau sampai jam berapa? Kamu baru keluar dari rumah sakit, emangnya mau besok masuk la

  • Semalam Dengan Sepupumu   119. Season 2 - Sepi dan Sendiri (Lagi)

    Hujan turun semakin deras saat mobil Rama sudah benar menghilang dari pandangan. Ransel yang tergantung di bahu kiri melorot dan terjatuh di lantai. Rasanya tubuh Selly menjadi lembut seperti jelly, sangat lemas. Air matanya sudah tidak bisa dibendung mengalir begitu saja.“Ra-ma,” ucapnya lagi sambil memukul dada yang terasa sesak.Semalaman ia tidak tidur, bahkan makan pun tidak. Hanya membersihkan diri dan berganti pakaian lalu meringkuk di bawah selimut. Hatinya hancur, karena berharap bisa bersama dengan Rama lagi. Ekspektasi terlalu tinggi nyatanya harus gigit jari.Yang membuatnya sedih bukan hanya gagal bersama Rama lagi, tapi penyesalan. Merasa apa yang ia rasakan saat ini adalah karma atau balasan karena kesalahannya di masa lalu. Menyakiti Anya dan menduakan Rama.Isak tangis sudah berhenti, tapi air matanya seakan terus merembes mengalir. Tisu berantakan di lantai dan wajahnya sudah bengkak karena menangis terus. Di saat seperti ini lagi-lagi dia harus merasakan sendiri da

  • Semalam Dengan Sepupumu   118. Season 2 - Dia Pergi

    Rama tidak mengajak Selly keluar dari mobil. Hanya mematikan mesin dan membuka setengah kaca jendela. Apalagi langit mulai gelap, sepertinya akan turun hujan sesuai dengan prediksi Selly.Cukup lama keduanya terdiam tenggelam dengan perasaannya masing-masing. Kalau mau jujur, Selly ingin sekali tergelak menyadari keluguan mereka seperti remaja yang sedang jatuh cinta. Padahal ia ingin langsung melompat ke pangkuan Rama dan mengalungkan tangan di leher pria itu lalu bercumbu.Oh tidak, Selly menggeleng pelan mengusir bayangan erotis yang mungkin saja mereka lakukan. Ia ingin hubungannya dengan Rama berjalan normal seperti pasangan pada umumnya dan melakukan hal lebih jauh kalau status mereka sudah berubah.“Ehem.” Rama berdehem, seakan mengusir rasa gugup.Ia bingung hendak memulai dari mana. Apa yang akan disampaikan akan menyakiti Selly, meski bertujuan untuk kebaikan mereka berdua. Dari raut wajah Selly terlihat kalau wanita itu senang dengan pertemuan ini, mungkin saja sudah dinant

DMCA.com Protection Status