Semua Bab Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Bab 261 - Bab 270

513 Bab

Bab 261 - Nisan Pedang Kedua

Setibanya di unit penthouse, Ryan langsung menuju ruang rahasianya. Sebuah dokumen tergeletak di tangannya—profil lengkap Tang San. Tang San, peringkat 189 dalam ranking grandmaster Nexopolis. Posisinya jauh melampaui Yun Jing, bahkan data ini dari dua tahun lalu. Tak ada yang tahu seberapa jauh kemajuannya selama ini. Ryan menimbang kekuatannya saat ini. Yoland yang baru saja ia kalahkan menduduki peringkat 334. Seharusnya ia mampu mengalahkan grandmaster di atas peringkat 300 dengan mudah. Namun melawan praktisi sekaliber Tang San... ia masih belum yakin. 'Tang San adalah ancaman yang nyata,' batinnya serius. Mengenyahkan dokumen itu dari pikirannya, Ryan mengeluarkan batu giok naga—Kuburan Pedang—dari sakunya. Dalam sekejap, ia telah berada di dunia misterius itu. Pemandangan di hadapannya membuat dahinya berkerut. Nisan Pedang Luo Yun telah lenyap sepenuhnya. Dari ratusan nisan yang tersisa, hanya satu yang masih memancarkan cahaya redup. Dengan langkah hati-hati Ryan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 262 - Menyapa Tamu Dari Asosiasi

"Baiklah, Tuan Ryan!" ujar Derick dari seberang telepon. Setelah menutup telepon, Ryan tenggelam dalam pemikiran yang dalam. Membunuh dua grandmaster yang tersisa mungkin bukan solusi terbaik—Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria pasti akan mengirim lebih banyak orang untuk membalas dendam. Ia harus menghancurkan akar masalahnya langsung. Namun dengan kekuatannya saat ini, menghadapi Tang San masih terlalu berisiko. 'Riverpolis...' Ryan memejamkan mata, mengingat rencana jangka panjangnya. Ia telah meminta seseorang membeli vila di sana, dan Golden Dragon Group juga akan segera memperluas jaringan ke ibu kota Provinsi Riveria itu. Ditambah dengan keberadaan pasukan utama Lancelot dan Eagle Squad di sana, Riverpolis jelas akan menjadi basis yang lebih aman dibanding Kota Golden River. Namun untuk saat ini, prioritasnya adalah menangani Agravain dan Zaka. Membunuh mereka adalah pilihan termudah, tapi Ryan teringat cara lain yang lebih menguntungkan. 'Gawain Wealth adal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 263 - Maaf, Tanganku Tadi Terpeleset

Kata 'pelayan' bagaikan tamparan keras di wajah kedua grandmaster itu. Wajah mereka seketika memerah karena amarah yang tak terbendung. Bagaimana tidak? Mereka adalah pemimpin terpandang Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria—sosok yang selalu dihormati bahkan oleh kalangan atas. Kini seorang pemuda ingusan berani menyuruh mereka menjadi pelayan? 'Ini penghinaan!' batin mereka murka. Harga diri mereka sebagai grandmaster senior seolah diinjak-injak begitu saja. "Ryan Pendragon," Agravain mendesis berbahaya, tatapannya sedingin es, "aku tahu kau sangat kuat, tetapi kami juga tidak lemah. Kau mungkin bisa membunuh Yoland, tetapi membunuh kami berdua? Jangan bermimpi! Kau tidak memiliki kualifikasi untuk menjadikan kami pelayanmu!" "SERANG!" Raungan murka memenuhi ruangan saat Agravain dan Zaka melesat maju secara bersamaan. Mereka tak punya pilihan lain—jika bekerja sama, mungkin mereka masih punya kesempatan mengalahkan Ryan! 'Aura mengerikannya mungkin hanya gertakan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 264 - Pelayan Baru

Tanpa ada rasa belas kasih, Ryan melempar mayat Zaka ke kaki Agravain. Jantung sang grandmaster berdebar kencang menyaksikan tubuh rekannya yang tak bernyawa. 'Tangannya terpeleset?' batinnya ngeri. 'Alasan macam apa itu untuk membunuh seseorang?' Namun apa yang bisa ia katakan sekarang? Tanpa Zaka, peluangnya untuk menang praktis nol. Dan siapa tahu kapan tangan Ryan akan 'terpeleset' lagi? Gelombang ketakutan menyapu sekujur tubuhnya, membuat keringat dingin membasahi punggungnya. Setelah pertimbangan singkat yang menyiksa, ia mengambil keputusan. BRUK! Agravain Hart berlutut dengan gerakan cepat. "Tuan Ryan," suaranya bergetar, "saya... saya memilih opsi kedua! Saya bersedia menjadi pelayan Anda!" Ia tak punya pilihan lain! Kematian bukan hanya berarti akhir bagi dirinya—seluruh keluarga Hart akan lenyap dari Provinsi Riveria. Fondasi yang telah ia bangun dengan susah payah akan runtuh seketika! "Apa kamu yakin?" Ryan mengangkat alisnya dengan ekspresi tertarik. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 265 - Liontin Giok Misterius

Pukul enam pagi saat Ryan kembali ke penthouse. Begitu membuka pintu, ia disambut pemandangan Adel yang sudah sibuk di dapur. "Ryan, kenapa kamu bangun pagi-pagi sekali hari ini?" Adel menatapnya heran, beberapa butir telur tergenggam di tangannya. "Hari ini aku bangun terlalu pagi, jadi aku pergi jalan-jalan dulu," jawab Ryan santai. Matanya melirik ke arah kamar Rindy yang masih sunyi sebelum melangkah mendekati Adel. Dengan gerakan lembut ia melingkarkan lengannya di pinggang gadis itu, membuat wajah Adel seketika merona merah. "Ryan!" ia memprotes malu sambil berusaha melepaskan diri. Tepat saat itu, Rindy keluar dari kamarnya mengenakan piyama. Gadis itu mengusap matanya yang masih mengantuk saat melihat keduanya. "Kalian berdua bangun pagi sekali," ujar Rindy dengan suara mengantuk. "Apakah kalian sedang bersiap membuat sarapan? Mengapa tidak membiarkanku saja yang melakukannya? Aku baru saja belajar memasak dari nenekku." "Baiklah... Tentu, ayo sini!" Adel menjawab cepat d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 266 - Kecupan Perpisahan

Lucy menatap Ryan dengan mata berkaca-kaca. "Keluarga Jeager kami tidak mampu melindungi benda ini, apalagi diri kami sendiri. Tapi kami juga tak ingin menyerahkannya pada pembunuh-pembunuh itu. Satu-satunya solusi yang bisa dipikirkan ayah saya adalah memberikannya pada Tuan Ryan!" Ia menarik napas dalam sebelum melanjutkan, "Jika sesuatu terjadi pada Keluarga Jeager, liontin ini akan menjadi milik Anda." "Lalu bagaimana dengan kalian?" tanya Ryan serius. "Apa yang terjadi jika mereka menemukan kalian?" Lucy melirik jam tangannya dengan gelisah. "Tuan Ryan, ayah saya sudah mempersiapkan jet pribadi. Keluarga Jeager akan meninggalkan Kota Golden River untuk sementara waktu." Setelah mengatakan itu, Lucy berbalik hendak pergi. Namun di ambang pintu ia tiba-tiba berhenti, seolah teringat sesuatu. Dengan gerakan cepat ia berjinjit dan mengecup pipi Ryan, membuat pemuda itu terkejut. "Tuan Ryan, maafkan saya karena bersikap tiba-tiba," ujarnya lembut. "Anggap saja ini ciuman perpisah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 267 - Peluncuran Produk

'Ini... menarik,' Ryan menggenggam batu giok naga di telapak tangannya. Ia bisa merasakan perubahan dalam Kuburan Pedang–tempat itu kini dipenuhi energi spiritual yang tak ada habisnya. Nisan pedang Chen Feng bersinar lebih terang dari sebelumnya, seolah siap bangkit kapan saja. Tampaknya liontin giok memberikan dampak signifikan pada Kuburan Pedang. "Sial," Ryan menggaruk kepalanya frustrasi. Lucy menitipkan liontin itu untuk dijaga, bukan untuk dimanfaatkan seperti ini. Bagaimana ia harus menjelaskan kondisi liontin yang kini tak ubahnya perhiasan biasa? 'Sepertinya aku harus memberi mereka kompensasi berupa beberapa pil dan teknik kultivasi,' batinnya sambil tersenyum kecut. "Ryan, sudah selesai? Ayo berangkat!" suara Adel memecah lamunannya. Ryan bergegas menyimpan kedua benda itu dan berganti pakaian dengan setelan formal yang elegan. Ia melangkah keluar untuk bergabung dengan Adel dan Rindy. Setibanya di lantai 12 Gedung Golden Dragon Group, aula perjamuan telah dipenuhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 268 - Peluncuran Produk (II)

Adel yang menyadari keraguan audiens tersenyum. "Saya memahami setiap produk yang menentang pengetahuan konvensional pasti akan dipertanyakan. Karena itu, kami telah menyiapkan beberapa sampel untuk diuji langsung oleh wartawan yang hadir." Ia menjelaskan sistem undian yang akan menentukan sepuluh orang beruntung yang bisa mencoba sampel. Setiap reporter menerima nomor undian saat masuk, dan pengundian akan dilakukan secara transparan melalui layar besar. Hasilnya, terpilih delapan wartawan dari Nexopolis serta dua reporter dari Negara Firehaven dan Watergate. Kesepuluh orang tersebut difoto sebelum dibawa ke belakang panggung. Lima menit kemudian, seruan-seruan takjub terdengar dari balik panggung, membuat wartawan yang tersisa semakin penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Ketika kesepuluh wartawan itu keluar, seluruh ruangan terkesiap. Perubahan pada penampilan mereka begitu mencolok! Wajah-wajah yang tadinya dipenuhi kerutan kini tampak jauh lebih segar dan muda.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 269 - Peluncuran Produk (III)

Adel menggigit bibirnya, berusaha memikirkan jawaban yang tepat. Namun semakin lama ia diam, reporter dari Negara Kabut itu tampak semakin puas. 'Ini pasti jebakan,' batin Adel. Entah mengapa ia merasa reporter ini tidak datang secara kebetulan. Ada sesuatu yang mencurigakan dari cara wanita itu terus-menerus menyerang Golden Dragon Group. Para penonton mulai tidak sabar menunggu jawaban. Beberapa fotografer bahkan sudah bersiap mengabadikan momen "kegagalan" konferensi pers ini. Keringat dingin mulai membasahi dahi Adel. Satu jawaban salah bisa menghancurkan reputasi perusahaan bahkan sebelum produknya diluncurkan. Ia melirik ke arah petugas keamanan yang berjaga di pintu, mempertimbangkan untuk mengusir reporter yang terus membuat masalah itu. Namun tindakan seperti itu pasti akan memperburuk situasi. Media akan dengan mudah memutarbalikkan fakta, menuduh Golden Dragon Group mencoba membungkam pers yang kritis. Adel berdiri kaku di atas panggung, otaknya bekerja keras
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 270 - Kehancuran Keluarga Jeager

Namun sebelum wartawan wanita dari Negara Kabut itu sempat melanjutkan protesnya, Ryan memotong, "Oh ya, sebagai pemilik 100% saham Golden Dragon Group termasuk gedung ini, aku minta kau segera keluar. Reporter yang tidak menghargai waktu tidak berhak mengikuti konferensi pers kami." Reporter itu menatap Ryan seolah melihat orang gila. Berani-beraninya dia menyinggung seluruh Negara Kabut? Begitu para politisi memberikan tekanan pada Nexopolis, Golden Dragon Group pasti akan dikorbankan demi hubungan internasional! Namun sebelum ia sempat membalas, enam petugas keamanan telah mengepungnya. Mereka menunjuk ke arah pintu keluar dengan ekspresi tidak bersahabat. Wajah wartawan itu merah padam saat melangkah keluar dengan hentakan keras. "Sebaik apapun produk kalian, Golden Dragon Group tak akan bertahan lama! Tunggu saja akibat dari kebodohan ini!" Ryan mengabaikan ancaman kosong itu. Dengan begitu banyak kekuatan di belakang Golden Dragon Group, ia tak perlu takut pada sebuah med
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
52
DMCA.com Protection Status