Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 266 - Kecupan Perpisahan

Share

Bab 266 - Kecupan Perpisahan

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 09:08:01
Lucy menatap Ryan dengan mata berkaca-kaca. "Keluarga Jeager kami tidak mampu melindungi benda ini, apalagi diri kami sendiri. Tapi kami juga tak ingin menyerahkannya pada pembunuh-pembunuh itu. Satu-satunya solusi yang bisa dipikirkan ayah saya adalah memberikannya pada Tuan Ryan!"

Ia menarik napas dalam sebelum melanjutkan, "Jika sesuatu terjadi pada Keluarga Jeager, liontin ini akan menjadi milik Anda."

"Lalu bagaimana dengan kalian?" tanya Ryan serius. "Apa yang terjadi jika mereka menemukan kalian?"

Lucy melirik jam tangannya dengan gelisah. "Tuan Ryan, ayah saya sudah mempersiapkan jet pribadi. Keluarga Jeager akan meninggalkan Kota Golden River untuk sementara waktu."

Setelah mengatakan itu, Lucy berbalik hendak pergi. Namun di ambang pintu ia tiba-tiba berhenti, seolah teringat sesuatu.

Dengan gerakan cepat ia berjinjit dan mengecup pipi Ryan, membuat pemuda itu terkejut.

"Tuan Ryan, maafkan saya karena bersikap tiba-tiba," ujarnya lembut. "Anggap saja ini ciuman perpisah
Rianoir

Terima Kasih Kak Rubei', Kak Jhonny, dan Kak Arief atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 13-11-2024 (Pagi): 4 Gem Selamat menjalani aktivitas (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus Gem Hari ini: 0/5 Bab Bonus Gem Besok: 3 Bab Reguler: 2/2 (komplit)

| 15
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 267 - Peluncuran Produk

    'Ini... menarik,' Ryan menggenggam batu giok naga di telapak tangannya. Ia bisa merasakan perubahan dalam Kuburan Pedang–tempat itu kini dipenuhi energi spiritual yang tak ada habisnya. Nisan pedang Chen Feng bersinar lebih terang dari sebelumnya, seolah siap bangkit kapan saja. Tampaknya liontin giok memberikan dampak signifikan pada Kuburan Pedang. "Sial," Ryan menggaruk kepalanya frustrasi. Lucy menitipkan liontin itu untuk dijaga, bukan untuk dimanfaatkan seperti ini. Bagaimana ia harus menjelaskan kondisi liontin yang kini tak ubahnya perhiasan biasa? 'Sepertinya aku harus memberi mereka kompensasi berupa beberapa pil dan teknik kultivasi,' batinnya sambil tersenyum kecut. "Ryan, sudah selesai? Ayo berangkat!" suara Adel memecah lamunannya. Ryan bergegas menyimpan kedua benda itu dan berganti pakaian dengan setelan formal yang elegan. Ia melangkah keluar untuk bergabung dengan Adel dan Rindy. Setibanya di lantai 12 Gedung Golden Dragon Group, aula perjamuan telah dipenuhi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 268 - Peluncuran Produk (II)

    Adel yang menyadari keraguan audiens tersenyum. "Saya memahami setiap produk yang menentang pengetahuan konvensional pasti akan dipertanyakan. Karena itu, kami telah menyiapkan beberapa sampel untuk diuji langsung oleh wartawan yang hadir." Ia menjelaskan sistem undian yang akan menentukan sepuluh orang beruntung yang bisa mencoba sampel. Setiap reporter menerima nomor undian saat masuk, dan pengundian akan dilakukan secara transparan melalui layar besar. Hasilnya, terpilih delapan wartawan dari Nexopolis serta dua reporter dari Negara Firehaven dan Watergate. Kesepuluh orang tersebut difoto sebelum dibawa ke belakang panggung. Lima menit kemudian, seruan-seruan takjub terdengar dari balik panggung, membuat wartawan yang tersisa semakin penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Ketika kesepuluh wartawan itu keluar, seluruh ruangan terkesiap. Perubahan pada penampilan mereka begitu mencolok! Wajah-wajah yang tadinya dipenuhi kerutan kini tampak jauh lebih segar dan muda.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 269 - Peluncuran Produk (III)

    Adel menggigit bibirnya, berusaha memikirkan jawaban yang tepat. Namun semakin lama ia diam, reporter dari Negara Kabut itu tampak semakin puas. 'Ini pasti jebakan,' batin Adel. Entah mengapa ia merasa reporter ini tidak datang secara kebetulan. Ada sesuatu yang mencurigakan dari cara wanita itu terus-menerus menyerang Golden Dragon Group. Para penonton mulai tidak sabar menunggu jawaban. Beberapa fotografer bahkan sudah bersiap mengabadikan momen "kegagalan" konferensi pers ini. Keringat dingin mulai membasahi dahi Adel. Satu jawaban salah bisa menghancurkan reputasi perusahaan bahkan sebelum produknya diluncurkan. Ia melirik ke arah petugas keamanan yang berjaga di pintu, mempertimbangkan untuk mengusir reporter yang terus membuat masalah itu. Namun tindakan seperti itu pasti akan memperburuk situasi. Media akan dengan mudah memutarbalikkan fakta, menuduh Golden Dragon Group mencoba membungkam pers yang kritis. Adel berdiri kaku di atas panggung, otaknya bekerja keras

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 270 - Kehancuran Keluarga Jeager

    Namun sebelum wartawan wanita dari Negara Kabut itu sempat melanjutkan protesnya, Ryan memotong, "Oh ya, sebagai pemilik 100% saham Golden Dragon Group termasuk gedung ini, aku minta kau segera keluar. Reporter yang tidak menghargai waktu tidak berhak mengikuti konferensi pers kami." Reporter itu menatap Ryan seolah melihat orang gila. Berani-beraninya dia menyinggung seluruh Negara Kabut? Begitu para politisi memberikan tekanan pada Nexopolis, Golden Dragon Group pasti akan dikorbankan demi hubungan internasional! Namun sebelum ia sempat membalas, enam petugas keamanan telah mengepungnya. Mereka menunjuk ke arah pintu keluar dengan ekspresi tidak bersahabat. Wajah wartawan itu merah padam saat melangkah keluar dengan hentakan keras. "Sebaik apapun produk kalian, Golden Dragon Group tak akan bertahan lama! Tunggu saja akibat dari kebodohan ini!" Ryan mengabaikan ancaman kosong itu. Dengan begitu banyak kekuatan di belakang Golden Dragon Group, ia tak perlu takut pada sebuah med

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 271 - Menggunakan Teknik Pencarian Dao Lagi

    Patrick menarik napas berat. "Kami menemukan mayat di dekat Danau Emerald. Setelah identifikasi, itu adalah jenazah Xerc Jeager." "Ada bekas pertarungan di lokasi, dan meski beliau seorang grandmaster, ia tewas tertimpa reruntuhan. Hasil otopsi menunjukkan tulang rusuk dan lengannya patah saat mencoba menghalangi penyerang." Mata Ryan menyipit mendengar detail ini. Seberapa berharga liontin giok itu hingga membuat seseorang rela melakukan pembantaian? "Lucy Jeager?" tanyanya singkat. "Dari jejak yang kami temukan, tampaknya Xerc Jeager mengulur waktu agar putrinya bisa melarikan diri. Namun jejak kaki Lucy menghilang di tepi Danau Emerald. Eagle Squad masih menyelidiki dan akan segera melapor jika ada temuan baru." "Bagus. Terima kasih atas kerja kerasmu." Ryan menutup telepon, pikirannya berpacu cepat. Lucy kemungkinan masih hidup - setidaknya untuk saat ini. Ia sebenarnya enggan terlibat lebih jauh dalam masalah Keluarga Jeager. Namun liontin giok itu... energi qi-nya telah ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 272 - Kesepakatan Dengan Lucy

    Sebenarnya Lucy Jeager sudah bersiap untuk mati. Tubuhnya yang penuh luka terasa begitu lemah, namun hatinya justru dipenuhi kepuasan. Setidaknya, ia telah melindungi Ryan hingga akhir. Namun ketika sosok familiar itu muncul di kejauhan, berjalan tenang di atas permukaan danau seolah menginjak tanah keras, Lucy merasakan campuran emosi yang rumit. Harapan dan keputusasaan bercampur dalam dadanya. 'Bagaimana Ryan menemukanku?' batinnya heran. Ia sengaja tak memberitahu siapapun tentang keberadaannya, tak ingin melibatkan orang lain dalam masalah Keluarga Jeager. Tanpa menyadari keberadaan Ryan, telapak tangan Jake Yard yang dipenuhi energi qi terus melaju mendekat ke wajah Lucy. Lucy bisa merasakan hembusan angin dingin dari serangan mematikan itu. Namun sebelum serangan itu mendarat, sesuatu melesat membelah udara! Bilah angin tajam menyambar bagai petir di siang bolong. Jake Yard yang merasakan bahaya menggerakkan tubuhnya ke samping dengan gerakan refleks seorang prakt

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 273 - Ancaman Ryan

    Meski melihat Jake maju dengan pedangnya, Ryan tetap berdiri tenang, kedua tangan terlipat di belakang punggung. Bahkan matanya tak berkedip menghadapi serangan mematikan itu. "Tuan Ryan, hati-hati!" Lucy berseru panik. "Dia sangat ahli menggunakan pedang!" Jake Yard menyeringai kejam. "Dengarkan wanita itu, nak! Karena berani ikut campur, jantungmu akan kucungkil sendiri!" Pedang mengilat turun dalam gerakan vertikal, mengincar dada Ryan untuk membelahnya jadi dua! Tepat saat itu, Ryan akhirnya bergerak. Dua jarinya terangkat dengan santai, energi qi berputar di ujungnya bagai tornado mikroskopis. TING! Pedang Jake Yard mendadak berhenti di udara! Pupil mata pria berambut panjang itu melebar horor. Tebasan pedangnya yang mampu membelah batu karang terhenti oleh dua jari kurus?! Bagaimana mungkin?! Jake Yard berusaha menarik pedangnya, namun senjata itu seolah tertanam dalam beton. Tak bergerak sedikitpun dari jepitan jari Ryan. "Sampah sepertmu tak pantas menggunakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 274 - Memberi Jake Pelajaran

    BOOM!Benturan dua kekuatan dahsyat itu menciptakan gelombang kejut yang membuat permukaan danau beriak hebat.Udara bergetar seolah baru saja terjadi ledakan bawah air.Namun sebelum Jake Yard sempat merasa puas, sensasi bahaya menjalari tulang punggungnya.KRAK!Rasa sakit yang tak tertahankan menyebar ke seluruh tubuhnya.Terlambat ia sadari, ternyata lengan kanannya telah patah!Tulang putih mencuat mengerikan dari daging yang terkoyak."ARGHHHH!" jeritannya memenuhi area Danau Emerald.Ryan menatapnya tanpa ekspresi. "Tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 614 - Bertemu Pejabat Itu Lagi

    Keesokan paginya di Universitas Negeri Riverdale, Ryan menerima telepon dari Sammy Lein dan bersiap menuju pintu gerbang kampus. Sebelum pergi, ia memberikan beberapa pil dan teknik bela diri pada ibunya. Ryan tahu ibunya bertekad untuk melangkah di jalur kultivasi, jadi tentu saja dirinya harus mendukung.Di depan gerbang, sebuah mobil modifikasi sederhana terparkir mencolok di antara deretan mobil mewah. Pintu mobil terbuka menampakkan Sammy Lein di dalamnya."Tuan Ryan, silakan masuk," dia melambai pada Ryan.Ryan mengangguk dan masuk ke dalam mobil yang langsung melaju ke arah selatan."Tuan Ryan, ada hal penting yang harus saya sampaikan," Sammy Lein memulai dengan nada serius. "Saat bertemu orang itu nanti, mohon kendalikan diri Anda."Dia khawatir Ryan akan membuat masalah. Meski sangat kuat, pemuda ini seperti magnet masalah yang tak ada habisnya."Aku tahu apa yang kulakukan," Ryan menenangkan. "Aku akan menaha

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 613 - Memilih Lokasi Rumah

    "Ada apa? Jangan-jangan tentang calon menantuku?" godanya sambil tersenyum jenaka.Ryan terkekeh dan menggeleng. "Bukan, Bu. Coba lihat ini," dia menyerahkan tabletnya. "Menurut Ibu lokasi mana yang terbaik?"Eleanor Jorge mengamati isi tablet dan langsung paham maksud Ryan."Kamu benar-benar serius mau mendirikan Keluarga Pendragon di ibu kota? Sudah memilih lokasi segala?" dia memandang Ryan. "Menurutku apartemen ini sudah cukup bagus. Lingkungannya tenang, tidak ada yang mengganggu.""Ibu," Ryan menatap ibunya serius. "Sejak Ibu meninggalkan Keluarga Jorge, kita selalu dipandang rendah. Mereka menghina Ayah dan menganggapku anak haram. Bahkan Ibu pun tidak luput dari hinaan mereka.""Terkadang daripada menyingkirkan orang-orang seperti itu, lebih baik kita tunjukkan dengan tindakan nyata untuk membungkam mulut mereka!""Jika mereka begitu bangga dengan keluarganya, kita akan tunjukkan bagaimana membangun keluarga yang sesunggu

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 612 - Kekuatan Misterius

    William Pendragon hendak menghindar namun tekanan kuat seolah membekukan tubuhnya.Jari Master Qiu bersinar ungu saat memasuki pikiran William Pendragon. Senyum sombong tersungging di bibirnya. Keluarga Ravenclaw telah membayar mahal untuk jasanya, namun ternyata hanya untuk membaca pikiran orang biasa yang tak ubahnya semut di matanya.Ini akan sangat mudah!Mata ayah dan anak Ravenclaw dipenuhi antisipasi.Satu detik... dua detik... tiga detik...Pada detik kelima, senyum Master Qiu mendadak membeku.Kekuatannya yang mencoba memasuki pikiran William Pendragon terhalang sesuatu. Tiba-tiba kekuatan misterius melesat keluar dari pikiran targetnya!Wajahnya berubah panik. Dia berusaha menarik tangannya namun sesuatu menahannya di tempat."Tidak mungkin!" jeritnya ketakutan.Belum sempat Lucas Ravenclaw dan ayahnya bereaksi, Master Qiu memuntahkan darah segar. Tangannya meledak dalam sekejap!Darah berceceran ke segala arah, namun anehnya tak setetes pun mengenai William Pendragon."

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 611 - Interogasi

    William Pendragon menggelengkan kepalanya saat mendengar ancaman Lucas Ravenclaw, wajahnya menunjukkan kejengkelan yang tak ditutup-tutupi."Sudah berapa kali kamu bertanya padaku? Aku tidak tahu apa-apa!" sergahnya dengan nada frustrasi. "Karena kau terus memaksakan pertanyaan tentang ayahku, kau harus tahu bahwa dia dan ibuku meninggal secara mendadak! Bagaimana mungkin mereka punya waktu untuk memberitahuku atau memberiku sesuatu? Sebaiknya kau berhenti membuang-buang energi dengan pertanyaan yang sama!"Sikapnya tegas dan tak tergoyahkan, meski berhadapan dengan ancaman nyata.Lucas Ravenclaw bangkit dari duduknya, aura dingin menguar dari tubuhnya dan mencekik William Pendragon. Inilah perbedaan nyata antara seorang praktisi bela diri dan orang biasa.Wajah William Pendragon seketika memucat. Batuk keras meluncur dari tenggorokannya yang tercekat."William Pendragon," Lucas Ravenclaw mendesis, "Karena kau sangat suka menyimpan rahasia, mungkin aku akan membiarkanmu merasakan sen

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 610 - Misteri Rahasia Keluarga Pendragon

    "Bu," Ryan menatap ibunya penasaran, "Apa keluarga kita punya silsilah? Kenapa aku tidak pernah bertemu kakek, nenek, atau anggota Keluarga Pendragon lainnya?"Eleanor Jorge menggeleng. "Kakek-nenekmu meninggal cukup dini. Setahuku mereka hanya orang biasa. Mereka termasuk keluarga berada beberapa dekade lalu, tapi aku tidak tahu banyak tentang mereka.""Lalu, apa ada hal aneh tentang Keluarga Pendragon di Kota Golden River? Atau tempat misterius yang mereka miliki? Mungkin buku atau catatan kuno?"Eleanor Jorge tampak berpikir keras meski tidak mengerti alasan di balik pertanyaan putranya. Tiba-tiba matanya berbinar saat teringat sesuatu."Ada beberapa keanehan sebenarnya," ujarnya. "Pertama, kau dan ayahmu sama sekali bukan penduduk asli Kota Golden River.""Kedua, kakek-nenekmu meninggal bersamaan tanpa tanda-tanda sakit sebelumnya, seolah mereka telah merencanakan kematian mereka.""Yang ketiga, upacara pemakaman mereka sangat tidak biasa," lanjut Eleanor Jorge. "Sekelompok orang

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 609 - Mencari Keberadaan Lucas

    Eleanor Jorge masih tampak khawatir. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benaknya. Dari mana kekuatan bela diri Ryan berasal? Ke mana dia menghilang selama lima tahun? Apa ramuan ajaib yang digunakannya? Untuk pertama kalinya, ia merasa putranya tampak sedikit asing. Ryan yang sekarang sangat berbeda dari anak yang dikenalnya dulu. Ryan tentu saja menangkap kekhawatiran ibunya. Ia berniat menjelaskan semuanya, tapi tidak sekarang. Ada hal yang lebih mendesak. Dia meletakkan gelas airnya dan menatap sang ibu. "Bu, mengapa Ibu pergi ke Keluarga Jorge hari ini? Pasti ada hubungannya dengan Ayah, kan? Dia tidak kembali ke Kota Golden River, kan?" Mendengar pertanyaan itu, mata Eleanor Jorge berkedip gelisah, mengonfirmasi kecurigaan Ryan. "Ibu," Ryan menekan, "Ibu tahu seberapa kuat aku sekarang. Daripada memohon bantuan Keluarga Jorge, mengapa kita tidak mengandalkan kekuatan sendiri? Katakan padaku, ke mana Ayah pergi?" Eleanor Jorge mengepalkan tangannya erat-erat hingga be

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 608 - Tiga Pernyataan Ryan

    Tawa dingin menggema dari mulut Ryan. Bayangan pepohonan membuat wajahnya tak terbaca. "Hanya ada tiga hal yang ingin kukatakan," ujar Ryan tenang. "Pertama, aku tidak peduli menjadi bagian dari Keluarga Jorge!" "Kedua, jika kau ingin melanjutkan masalah ini, aku siap menunggu kapanpun." "Ketiga, dalam sebulan akan kutunjukkan seperti apa keberadaan Keluarga Pendragon yang sebenarnya!" "Bu, ayo pergi." Ryan menarik tangan Eleanor Jorge dan keduanya menghilang ke dalam formasi, meninggalkan anggota Keluarga Jorge yang masih membeku ketakutan. Wajah Kepala Keluarga Jorge menjadi gelap. Rahangnya mengeras menahan amarah yang membuncah. Dia telah memberikan jalan keluar kepada Ryan dan Eleanor Jorge, namun anak ini sama sekali tidak menghiraukan ranting zaitunnya. "Anak ini... benar-benar ingin membentuk Keluarga Pendragon menjadi semacam faksi? Hanya mereka berdua?" gumamnya dengan nada mencemooh. Teruslah bermimpi! Kepala Keluarga Jorge mendengus dalam hati. Fondasi dan k

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 607 - Melawan Tetua Keluarga Jorge (II)

    TRANG! Pedang Suci Caliburn terlempar dari genggaman Ryan! Mata Xin Jorge dan wanita tua berbinar penuh kemenangan. Tanpa ragu mereka melancarkan serangan mematikan ke leher dan jantung Ryan! 'Ryan akan mati!' Jackson Jorge panik hendak membantu namun ditahan seorang tetua di samping Kepala Keluarga Jorge. "Tuan Muda, jangan ikut campur." "Ayah!" Jackson Jorge menatap marah. "Kau menggunakan dua praktisi senior melawan Ryan sendirian. Itu terlalu hina! Tidakkah kau lihat betapa berharganya Ryan sekarang? Membunuhnya adalah kerugian besar bagi Keluarga Jorge!" Mata Kepala Keluarga Jorge menyipit. Tentu dia menyadari alasan di balik ucapan putranya. Namun sebelum sempat menghentikan pertarungan, sebuah raungan menggetarkan area itu. "Pedang Suci Caliburn, KEMARI!" Pedang Ryan melesat kembali ke tangannya. Seketika aura Ryan berubah total. Dia bahkan memejamkan mata dengan tenang. Xin Jorge dan wanita tua merasakan firasat buruk namun tetap meneruskan serangan. Pedang mere

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 606 - Melawan Tetua Keluarga Jorge

    Jackson Jorge tak bisa membantu Ryan lagi. Dalam hati dia tahu Ryan mungkin tak akan bertahan hidup lebih lama. Meski mengalir darah Keluarga Jorge, Ayahnya tak akan ragu membunuhnya. Ikatan keluarga tak ada artinya dibanding perkembangan dan reputasi Keluarga Jorge. Sewaktu muda, Ayahnya itu telah membunuh banyak praktisi tingkat atas dan terkenal di seluruh dunia. Begitu kejamnya hingga tak akan mengampuni anaknya sendiri, apalagi Ryan–Cucunya yang dianggap noda terbesar dalam hidupnya. Tatapan Kepala Keluarga Jorge beralih ke Ryan. "Kau seharusnya tidak membunuh Ferdinand. Kau benar-benar tidak seharusnya melakukan itu." "Bajingan, meski aku tak tahu dari mana kau mempelajari teknik-teknik ini, itu tak penting bagiku. Tidak ada yang berani menentangku. Mereka yang melakukannya akan mati, dan kau akan menyusul mereka." Ryan mendengus dingin dan melemparkan kepala Ferdinand Jorge ke kaki Kepala Keluarga Jorge. Suaranya mengandung kebencian mendalam. "Tidak seorangpun bole

DMCA.com Protection Status