Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 251 - Chapter 260

513 Chapters

Bab 251 - Malam Yang Panas

Adel bersandar di bahu Ryan, wajahnya merona merah dalam temaram cahaya malam. Ia menarik napas dalam-dalam beberapa kali, mengumpulkan keberaniannya. "Sebenarnya... aku menyukaimu," bisiknya lembut. "Aku tahu," balas Ryan dengan senyum lembut. "Tapi tahukah kamu bahwa aku sudah jatuh cinta padamu sejak tujuh tahun lalu?" Ryan tertegun mendengar pengakuan itu, menggelengkan kepalanya perlahan. "Masih ingat kejadian tujuh tahun lalu? Saat kau membelaku waktu itu, aku langsung jatuh cinta padamu," Adel melanjutkan dengan suara bergetar. "Awalnya kupikir itu hanya ketertarikan sesaat." "Setelah kita lulus SMP dan kita berbeda sekolah, aku menyadari aku sangat merindukanmu. Meski begitu, aku masih bisa menemuimu di warung Bibi Sandra." "Tapi setelah kau menghilang, aku nyaris gila mencarimu." Jemari lentiknya memainkan kancing piyama Ryan saat ia melanjutkan, "Lalu saat aku tahu apa yang terjadi pada keluargamu, aku sangat marah. Tapi aku terlalu lemah, tak bisa berbuat apa-apa."
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 252 - Presiden Asosiasi Bela Diri

Adel mencium pipi Ryan dengan lembut sebelum teringat sesuatu. "Omong-omong, aku sudah membagi rahasiaku kemarin, dan kau berjanji akan menceritakan rahasiamu juga. Jangan ingkar janji." "Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Ryan lembut. Adel termenung beberapa saat sebelum menggeleng. "Rahasiamu terlalu banyak. Aku bingung harus bertanya yang mana." "Kalau begitu, biar kuceritakan ke mana saja aku pergi selama lima tahun terakhir." Mata Adel langsung berbinar penuh minat. Ia spontan duduk tegak, namun segera menyadari tubuhnya masih polos. Dengan wajah merona merah, ia cepat-cepat menarik selimut menutupi tubuhnya. Ekspresi Ryan berubah serius saat menatap burung-burung yang beterbangan di luar jendela. "Lima tahun lalu, saat jatuh ke Sungai Emas, aku diselamatkan oleh seorang lelaki tua. Ia membawaku ke tempat bernama Gunung Langit Biru." "Gunung Langit Biru? Yang ada di Nexopolis itu?" Adel memiringkan kepalanya penasaran. Ryan mengangguk. "Pintu masuknya ada di kedalaman gun
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 253 - Tawaran Sammy

"Patrick, terima kasih atas bantuanmu kemarin," ujar Ryan. "Tuan Ryan, saya hanya melakukan apa yang seharusnya," jawab Patrick cepat. "Ngomong-ngomong, ada alasan saya menelepon..." "Ada apa?" "Tuan Ryan, kami ingin mengundang—" "Tidak," potong Ryan tegas. "Aku sedang sibuk berbelanja bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari." Patrick yang berada di ujung telepon nyaris terjungkal. Ia bahkan ingin membanting ponselnya frustrasi. 'Grandmaster bela diri terkuat macam apa yang santai-santai belanja bahan makanan seperti bapak rumah tangga biasa?' batinnya tak percaya. Bayangan Ryan menenteng kantong berisi sayuran sungguh kontras dengan demonstrasi kekuatan mengerikan yang ia saksikan di arena bela diri. "Tuan Ryan," Patrick berusaha menahan emosinya, "undangan ini dari orang itu. Dia ingin bertemu dengan Anda..." "Aku tidak punya waktu luang," potong Ryan lagi. "Kalau aku tidak membeli bahan-bahan masakannya sekarang, tidak akan ada makan malam nanti." Tanpa menunggu jawaban,
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 254 - Menjadi Kepala Instruktur

Sammy Lein tersenyum tipis—ia tahu telah menemukan titik lemah Ryan. "Misalnya, Nona Adel dan Nona Rindy akan mendapat pengawasan 24 jam penuh. Jika mereka menghadapi situasi berbahaya, Eagle Squad akan langsung bertindak tanpa menunggu perintah." Dia melangkah mendekat sebelum melanjutkan, "Bukan hanya itu. Tim praktisi bela diri kami akan mengawasi seluruh area di sekitar mereka. Setiap gerakan mencurigakan akan langsung terdeteksi dan dilaporkan ke sistem. Dengan begitu, kami bisa mencegah bahaya sebelum terjadi." Ryan menyipitkan mata, menimbang tawaran itu dengan seksama. Ia harus mengakui bahwa proposal Sammy Lein cukup menggiurkan. "Tuan Ryan," Sammy Lein kembali angkat bicara, kali ini dengan nada yang lebih serius. "Mohon maaf atas kelancangan saya, tapi belakangan ini Anda telah membuat cukup banyak musuh. Mungkin mereka bukan ancaman berarti bagi Anda, tapi bagaimana dengan Nona Rindy dan Nona Adel?" Ucapan itu mengenai sasaran. Ryan memang telah memikirkan hal ini—semak
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 255 - Menantang Semuanya

Semakin banyak suara protes terdengar. Puluhan anggota pasukan elit itu melangkah ke depan dengan mata memerah karena amarah. Mereka tidak akan membiarkan tradisi dan kehormatan Eagle Squad dinodai oleh orang luar yang tak jelas asal-usulnya. Sammy Lein hendak menjelaskan, namun Ryan mengangkat tangannya—isyarat agar ia tetap diam. "Karena kalian tidak yakin dengan kelualifikasiku," ujar Ryan santai, "mari kita selesaikan dengan unjuk kekuatan." Ia menunjuk ke arah dua puluh anggota elit yang berdiri menantang di hadapannya. "Jangan meremehkan kami!" salah satu dari mereka berteriak murka. "Siapa yang ingin kau tantang? Kami tidak takut pada siapa pun!" Ryan menggelengkan kepala, senyum tipis tersungging di bibirnya saat ia mengamati kerumunan itu. "Kau salah paham. Aku tidak menantang satu orang..." Suaranya yang tenang namun dipenuhi keyakinan membuat semua yang hadir menahan napas. "Aku menantang kalian semua!" Pada saat ini, semua orang tercengang. Arena latihan yang
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 256 - Menantang Semuanya (II)

BOOM! Dua kaki bertemu dalam ledakan energi yang memekakkan telinga. Gelombang kejut menyapu arena, menerbangkan debu tebal yang menghalangi pandangan. Ferdy Chuck merasakan aliran kekuatan mengerikan mengalir dari kakinya ke betis, merambat ke paha sebelum akhirnya mencapai dadanya. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa begitu kecil dan tak berarti di hadapan kekuatan absolut! "Argh!" jeritnya kesakitan saat gelombang kejut menghantam tubuhnya. Sosoknya terpental lebih dari sepuluh meter sebelum mendarat keras di tanah. Dengan terhuyung-huyung ia berusaha berdiri, napasnya terengah-engah dan wajahnya dipenuhi kesakitan. Tubuhnya gemetar hebat saat ia bergumam lirih, "Dia sangat kuat." Pengakuan itu membuat semua yang hadir tercengang. Satu gerakan! Hanya dengan satu gerakan sederhana, Ryan telah mengalahkan secara telak salah satu anggota terbaik mereka! Ryan melangkah maju dengan tenang, jarinya menunjuk ke arah kerumunan. "Jika kalian masih ragu, majulah!
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 257 - Mengakui Ryan

Tak memberi kesempatan lawannya pulih, Ryan meluncur ke tengah kerumunan bagai ikan yang berenang dalam air. Setiap gerakannya diperhitungkan dengan sempurna—efisien namun mematikan. Beberapa anggota Eagle Squad yang tergeletak di tanah berusaha bangkit, ingin menyaksikan pertarungan ini hingga akhir. Namun debu tebal menghalangi pandangan mereka. Lima detik kemudian, keheningan total menyelimuti arena. Debu perlahan mengendap, memperlihatkan sosok Ryan yang masih berdiri tegak dengan kedua tangan terlipat di belakang punggung. Tatapannya menyapu arena yang dipenuhi tubuh-tubuh yang terkapar, aura tirani yang tak terbantahkan menguar dari setiap incinya. Para anggota Eagle Squad menarik napas tajam. Siapa sangka dengan jumlah mereka yang begitu banyak, tak seorang pun mampu menandingi kekuatan pemuda ini? "Apakah kalian yakin sekarang?" tanya Ryan dengan nada mencemooh yang tak disembunyikan. Mereka menatap Ryan dengan pandangan yang berbeda—kesombongan yang selama ini mem
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 258 - Tibanya Utusan Asosiasi

Masalah utama dari nasib Rindy saat ini memang terletak pada Keluarga Quins. Beruntungnya, beberapa tokoh penting mereka—termasuk sang Tuan Muda—sedang berlatih di gunung Ergo dan belum kembali, membuat Adel bisa bernapas sedikit lega. Ryan mengedarkan pandangan ke dalam unit penthouse dan mendapati Adel sibuk di dapur. Aroma lezat menguar dari berbagai hidangan yang telah tersaji di meja—semuanya makanan favoritnya. "Aku pergi ke suatu pangkalan militer untuk membantu," jawab Ryan singkat sambil menelan ludah. Rindy hanya mengangguk tanpa banyak bertanya. Tak lama kemudian, Adel keluar membawa beberapa piring terakhir. "Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Sudah waktunya makan!" Mereka bertiga duduk mengelilingi meja makan. Ryan menatap hidangan lezat di hadapannya dan dua wanita cantik di sampingnya. Kehidupan seperti ini ternyata tidak buruk, sangat berbeda dari hari-harinya di Gunung Langit Biru. Dulu, bahkan tidur pun merupakan kemewahan. Satu detik lengah bisa berar
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 259 - Melawan Peringkat 334 Ranking Grandmaster

Ryan menghabiskan satu jam memberikan instruksi detail sebelum meninggalkan Wong Ren untuk melanjutkan latihannya. Namun begitu keluar dari gerbang universitas, seorang lelaki tua menghadang jalannya. Meski pria itu tidak memancarkan aura bela diri, auranya yang mengintimidasi tak bisa disembunyikan. Yoland—salah satu praktisi bela diri dari Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria! Derick yang merasakan bahaya segera keluar dari mobil. "Tuan Ryan, haruskah saya memberitahu Eagle Squad?" "Tetap di mobil. Aku akan segera kembali," jawab Ryan tenang sebelum melangkah ke lokasi konstruksi di samping universitas. Yoland menyipitkan mata dan mengikuti dalam diam. Area konstruksi itu kosong dan gelap di malam hari, menciptakan atmosfer yang mencekam. "Jadi kau Ryan Pendragon?" Yoland mengelus jenggotnya. "Aku melihat tidak ada yang istimewa darimu." Ryan menanggapi dengan ekspresi dingin. Dengan gerakan santai ia mengeluarkan sebungkus rokok, menyalakan sebatang dan menghisapnya perl
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 260 - Bunuh Diri

Wajah Yoland hampir seluruhnya berlumuran darah, dan dunianya berputar. Kesadarannya yang mulai memudar dipenuhi keterkejutan yang nyata. Tubuhnya yang gemetar tergeletak tak berdaya di tanah dingin area konstruksi. Pada saat ini, dia menyadari sebuah kebenaran yang mengerikan—tidak ada pendukung di belakang Ryan. Pemuda di hadapannya ini benar-benar membunuh Yun Jing dengan tangannya sendiri! Platform seni bela diri juga hancur oleh kekuatannya semata! 'Siapa yang bisa menduga?' batinnya getir. 'Seorang anak berusia dua puluhan yang menghilang selama lima tahun benar-benar akan menjadi sekuat ini?' Hatinya kacau, dipenuhi ketakutan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Sebagai peringkat 334 dalam ranking grandmaster Nexopolis, ia terbiasa menjadi pemburu, bukan mangsa. Namun kini, di hadapan Ryan, ia tak ubahnya seekor kelinci yang terpojok oleh singa. "Meskipun kamu cukup kuat," suara tenang Ryan memecah keheningan malam, "kamu telah sepenuhnya mengabaikan keberada
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
52
DMCA.com Protection Status