Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Chapter 231 - Chapter 240

511 Chapters

Bab 231 - Foundation Establishment

Tanpa peringatan lebih lanjut, Luo Yun mengarahkan jarinya ke dahi Ryan. Seketika, ruangan tenggelam dalam kegelapan total seolah seluruh cahaya tertelan lubang hitam. Namun di tengah kegelapan pekat itu, cahaya bintang mulai bermunculan satu per satu. Awalnya hanya satu dua titik kecil, namun jumlahnya terus bertambah hingga seluruh ruangan dipenuhi panorama galaksi yang memukau. Bintang-bintang itu berputar-putar membentuk pusaran energi sebelum mengalir masuk ke dantian Ryan bagai hujan meteor. Setiap tetes energi spiritual yang masuk membawa sensasi terbakar yang luar biasa, namun Ryan menggertakkan gigi menahan rasa sakit. "Kau tidak apa-apa?" suara Luo Yun terdengar serak dan lemah, sangat berbeda dari biasanya. Ryan membuka mata, menatap heran ke arah Luo Yun. Jantungnya seolah berhenti berdetak saat mendapati sosok Luo Yun yang perlahan memudar, seolah akan lenyap kapan saja. Sebelum ia sempat bertanya, gelombang demi gelombang informasi membanjiri pikirannya! Be
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 232 - Rekaman Rahasia

"Apakah ada pengguna kemampuan khusus yang terlibat?" Sammy Lein mengerutkan dahinya dalam-dalam, otaknya berputar mencari kemungkinan. "Maksud Anda, Tuan?" Patrick menatap atasannya dengan pandangan bingung. "Di Nexopolis, selain praktisi bela diri, ada juga mereka yang memiliki kemampuan khusus," Sammy Lein menjelaskan dengan nada serius. "Beberapa di antaranya mampu memanipulasi ingatan. Meski jarang, tapi bukan tidak mungkin Ryan memiliki koneksi dengan salah satu dari mereka." Tanpa peringatan, Sammy Lein bangkit dari kursinya dan melangkah mendekati Patrick dengan gerakan cepat. Jari-jarinya yang panjang meraih kancing di dada Patrick dan menariknya dengan satu sentakan. "Tuan!" Patrick terkesiap kaget, refleks mundur selangkah. "Apakah saya melakukan kesalahan..." "Diam," potong Sammy Lein tajam sembari mengamati kancing yang kini berada di tangannya. "Kau mengenakan pakaian khusus yang kuminta kemarin?" Patrick mengangguk cepat, "Ya, Tuan. Sesuai instruksi Anda." Seula
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 233 - Keluarga Quins

Warna seketika menghilang dari wajah Rindy. Namun sebelum ia sempat protes, ibunya buru-buru menambahkan, "Tenang, biar aku yang urus. Meski dia tidak hadir secara langsung hari ini, namun Keluarga Quins telah mengirim seorang praktisi bela diri untuk mendukung kita—Jet Quins, salah satu dari 500 besar peringkat grandmaster Nexopolis. Kau tahu sendiri, satu hal yang kurang dari Keluarga Snowfield kita adalah kekuatan bela diri." Tak lama kemudian, Rindy menemukan dirinya berhadapan dengan seorang pria paruh baya bertubuh tegap. Jet Quins—sosok yang membawa nama salah satu keluarga terkuat di Nexopolis. "Tuan Jet," ibu Rindy menyapa dengan nada manis yang dibuat-buat, "kedatangan Anda dari jauh untuk menghadiri pesta putri saya benar-benar membawa kehormatan bagi kediaman kami." Jet Quins mengalihkan pandangannya pada Rindy, tak bisa menyembunyikan keterkejutan saat melihat kecantikan gadis itu. ‘Pantas saja Tuan Muda begitu tertarik,’ pikirnya. "Nona Rindy," ujarnya dengan nada
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 234- Keributan Di Pesta Ulang Tahun

Gawain Wealth melirik Jet Quins dengan tatapan dingin sebelum beralih pada Rindy. "Nona Rindy," ujarnya ramah, "saya dengar Kota Golden River sangat indah saat ini. Saya rasa tidak ada salahnya Anda menikmati waktu lebih lama di sini. Bukankah begitu, Nyonya Jenny?" Ibu Rindy hanya bisa mengangguk kaku. Situasi ini berkembang terlalu cepat untuk dicerna. "Gawain Wealth," Jet Quins yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara, nada suaranya dipenuhi amarah tertahan. "Apa maksud semua ini? Kau tahu betul Rindy akan menjadi bagian dari Keluarga Quins!" "Oh?" Gawain Wealth mengangkat alisnya dengan ekspresi mengejek. "Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?" Wajah Jet Quins memerah menahan amarah. "Jaga ucapanmu! Keluarga Wealth-mu bukan lagi kekuatan yang sama seperti seribu tahun lalu. Kau harus paham konsekuensi menyinggung Keluarga Quins!" Gawain Wealth mendengus mendengar ancaman itu. S tatus Keluarga Wealth tak lagi berarti baginya—saat ini ia hanya tunduk pada s
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 235- Hadiah

Ibu Rindy menutup mulutnya dengan tangan gemetar. Otaknya menolak memproses apa yang baru saja ia saksikan. 'Mustahil!' batinnya kalut. 'Bagaimana mungkin sampah dari Keluarga Pendragon bisa membuat Gawain Wealth berlutut? Dan tadi dia memanggilnya "Tuan Ryan"?' Apakah Gawain Wealth gila? Jika Keluarga Wealth tahu bahwa dia berlutut di depan anak seperti itu, mereka pasti akan marah. Bagaimanapun, di Kota Golden River, Gawain Wealth mewakili seluruh Keluarga Wealth! Tindakan Gawain Wealth di sini berarti seluruh Keluarga Wealth telah tunduk kepada Ryan! Keringat dingin mengucur di punggungnya. Sebagai istri pemimpin Keluarga Snowfield, ia telah menyelidiki detail terkecil tentang Keluarga Wealth, termasuk karakter dan temperamen Gawain Wealth. Pria ini terkenal dengan sikapnya yang tegas dan arogansinya yang setinggi langit. Jangankan berlutut, tersenyum pun sangat jarang ia lakukan! 'Tunggu...' sebuah realisasi menghantam benaknya. 'Sikapnya yang begitu hormat pada Rindy
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 236- Hadiah (II)

Tepat saat Adel merasa tertekan oleh kerumunan pemuda yang mengelilinginya, sosok familiar muncul dalam pandangannya. Matanya seketika berbinar. "Ryan, aku di sini!" Ryan? Para pemuda yang mengelilingi Adel serentak menoleh, wajah mereka memucat saat melihat Ryan berjalan mendekat. Tubuh mereka seolah membeku, tak berani bergerak sedikitpun. 'Sial, itu iblis yang membuat Gawain Wealth berlutut!' batin mereka panik. Mereka sengaja menghindar ke sudut tersembunyi rumah ini agar tidak bertemu dengannya, namun sosok mengerikan itu malah menghampiri mereka! "Halo, Tuan Ryan, saya—" mereka berusaha meniru sikap hormat Gawain Wealth. "Enyahlah," potong Ryan dingin. "B-baik!" Dalam hitungan detik, mereka telah menghilang ke tengah kerumunan bagai ditelan bumi. Adel mengerjapkan mata bingung. ‘Kenapa mereka begitu ketakutan pada Ryan? Apakah Golden Dragon Group begitu berpengaruh sekarang?’ Karena berada jauh dari aula utama, Adel tidak melihat apa yang terjadi sebelumnya. "Ryan,
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 237- Hadiah (III)

Para tamu saling lirik dengan ekspresi tak percaya. Bukankah Rindy sudah dijodohkan dengan Keluarga Quins? Berani sekali Gawain Wealth mengabaikan hal itu! Yang lebih mengejutkan, Rindy sama sekali tak membantah perkataan Gawain Wealth! Jet Quins yang sejak tadi mengawasi bangkit dengan wajah dipenuhi amarah. "Tuan Jet, Tuan Gawain hanya bercanda," ibu Rindy buru-buru menjelaskan. "Gawain Wealth," desis Jet Quins berbahaya, "kuharap kau tahu posisimu. Jika tidak, tak ada yang bisa menyelamatkanmu saat waktunya tiba." Gawain Wealth hanya mendengus dan kembali ke tempat duduknya. Dengan tangan gemetar menahan amarah, Jet Quins mengeluarkan sebuah liontin giok lain dengan ukiran kuno bertuliskan "Quins". "Nona Rindy, apa gunanya token Keluarga Wealth dibandingkan ini? Keluarga Quins bisa memberimu lebih banyak lagi!" Itu adalah provokasi terbuka! Atmosfer di aula pesta mendadak tegang. Ucapan Jet Quins bukan sekadar kata-kata kosong—statusnya sebagai anggota Keluarga Quins
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 238- Hadiah (IV)

Jet Quins menghadang jalannya dengan sikap mengancam. Namun begitu matanya bertemu tatapan Ryan yang setajam elang, tubuhnya seolah membeku. Tekanan tak kasat mata membuatnya tanpa sadar mundur beberapa langkah, memberi jalan pada Ryan. Ryan melirik ibu Rindy yang sedang memegang pil dengan hati-hati. Dengan gerakan ringan namun dipenuhi kekuatan, Ryan mengalirkan energi qi-nya. Pil di tangan ibu Rindy seketika melayang dan mendarat mulus di telapak tangannya. "Ryan!" pekik ibu Rindy panik seraya membelalakkan matanya. "Apa yang kau lakukan?" "Berani-beraninya kau merebut hadiah Tuan Muda Quins!" Jet Quins menggeram murka. "Kau mencari mati!" Namun Ryan mengabaikan semua protes itu. Dengan gerakan santai, ia melemparkan pil itu ke lantai sebelum menginjaknya hingga hancur berkeping-keping. Hembusan energi qi-nya menyebarkan serpihan pil itu ke udara, menciptakan pemandangan yang membuat semua tamu ternganga tak percaya. Semua orang tercengang… Ryan tidak ingin merebut
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 239- Hadiah (V)

Dengan gerakan perlahan namun pasti, Rindy membuka kotak itu. Matanya seketika melebar melihat isinya—sebuah kalung kristal biru dengan bentuk unik yang berpendar indah tertimpa cahaya lampu. Dari kejauhan, kristal itu tampak bagai bintang yang tersesat di bumi. Ryan diam-diam tersenyum puas. Ia teringat bagaimana ia harus bersaing ketat di pelelangan untuk mendapatkan kalung ini, bertekad memberikannya pada Rindy di hari spesialnya. Tubuh Rindy gemetar hebat saat mengangkat kalung itu. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya sebelum akhirnya jatuh satu per satu, menetes tepat di permukaan kristal yang berkilau. Tears of Moon! Ibu Rindy menutup mulutnya yang terbuka, matanya ikut berkaca-kaca. Ia sangat memahami makna di balik kalung itu—karya terakhir ayahnya yang dibuat khusus untuk Rindy. Di sampingnya, sang nenek bangkit dengan tubuh gemetar. Langkahnya yang biasanya mantap kini tertatih-tatih mendekati kristal itu. "Ini benar-benar Tears of Moon," bisiknya dengan
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Bab 240 - Perintah Ryan

Jet Quins refleks mengangkat tangan untuk melindungi wajahnya, namun terlambat—tulang lengan kanannya patah dengan bunyi mengerikan! KRAK! Sebuah telapak tangan menghantam pipinya dengan telak, membuat dunia berputar di matanya. Belum sempat ia pulih, sebuah kaki telah menginjak dadanya dengan kekuatan yang mengerikan. "Bersyukurlah ini hari ulang tahun Rindy," ujar Ryan dengan nada dingin yang menusuk tulang. "Jika tidak, kau sudah mati. Aku tak ingin darahmu mengotori vila ini. Pergi!" Jet Quins meronta, namun tekanan tak kasat mata menahan tubuhnya di lantai. "Kau... kau tahu siapa aku?" geramnya murka. "Aku dari Keluarga Quins! Berani sentuh aku dan kau akan menyesal!" "Keluarga Quins?" Ryan mendengus meremehkan. "Ya! Sekarang kau takut kan? Kau tak akan bisa hidup tenang kecuali berlutut memohon maaf padaku!" Ryan tersenyum dingin, namun matanya dipenuhi niat membunuh. "Keluarga Quins yang mana? Bahkan jika kepala keluarga kalian ada di sini, hasilnya akan sama saja!"
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
52
DMCA.com Protection Status