Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 257 - Mengakui Ryan

Share

Bab 257 - Mengakui Ryan

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-11 21:41:45
Tak memberi kesempatan lawannya pulih, Ryan meluncur ke tengah kerumunan bagai ikan yang berenang dalam air.

Setiap gerakannya diperhitungkan dengan sempurna—efisien namun mematikan.

Beberapa anggota Eagle Squad yang tergeletak di tanah berusaha bangkit, ingin menyaksikan pertarungan ini hingga akhir.

Namun debu tebal menghalangi pandangan mereka.

Lima detik kemudian, keheningan total menyelimuti arena. Debu perlahan mengendap, memperlihatkan sosok Ryan yang masih berdiri tegak dengan kedua tangan terlipat di belakang punggung.

Tatapannya menyapu arena yang dipenuhi tubuh-tubuh yang terkapar, aura tirani yang tak terbantahkan menguar dari setiap incinya.

Para anggota Eagle Squad menarik napas tajam.

Siapa sangka dengan jumlah mereka yang begitu banyak, tak seorang pun mampu menandingi kekuatan pemuda ini?

"Apakah kalian yakin sekarang?" tanya Ryan dengan nada mencemooh yang tak disembunyikan.

Mereka menatap Ryan dengan pandangan yang berbeda—kesombongan yang selama ini mem
Rianoir

Terima Kasih Kak Mohd atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini genap ada 5 Gem, yang artinya ada 1 bab bonus (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 11-11-2024 (Malam) ini bab bonus terakhir malam ini. Selamat membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus Gem Hari ini: 5/5 Bab Bab Bonus Gem Besok : 7

| 14
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 258 - Tibanya Utusan Asosiasi

    Masalah utama dari nasib Rindy saat ini memang terletak pada Keluarga Quins. Beruntungnya, beberapa tokoh penting mereka—termasuk sang Tuan Muda—sedang berlatih di gunung Ergo dan belum kembali, membuat Adel bisa bernapas sedikit lega. Ryan mengedarkan pandangan ke dalam unit penthouse dan mendapati Adel sibuk di dapur. Aroma lezat menguar dari berbagai hidangan yang telah tersaji di meja—semuanya makanan favoritnya. "Aku pergi ke suatu pangkalan militer untuk membantu," jawab Ryan singkat sambil menelan ludah. Rindy hanya mengangguk tanpa banyak bertanya. Tak lama kemudian, Adel keluar membawa beberapa piring terakhir. "Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Sudah waktunya makan!" Mereka bertiga duduk mengelilingi meja makan. Ryan menatap hidangan lezat di hadapannya dan dua wanita cantik di sampingnya. Kehidupan seperti ini ternyata tidak buruk, sangat berbeda dari hari-harinya di Gunung Langit Biru. Dulu, bahkan tidur pun merupakan kemewahan. Satu detik lengah bisa berar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 259 - Melawan Peringkat 334 Ranking Grandmaster

    Ryan menghabiskan satu jam memberikan instruksi detail sebelum meninggalkan Wong Ren untuk melanjutkan latihannya. Namun begitu keluar dari gerbang universitas, seorang lelaki tua menghadang jalannya. Meski pria itu tidak memancarkan aura bela diri, auranya yang mengintimidasi tak bisa disembunyikan. Yoland—salah satu praktisi bela diri dari Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria! Derick yang merasakan bahaya segera keluar dari mobil. "Tuan Ryan, haruskah saya memberitahu Eagle Squad?" "Tetap di mobil. Aku akan segera kembali," jawab Ryan tenang sebelum melangkah ke lokasi konstruksi di samping universitas. Yoland menyipitkan mata dan mengikuti dalam diam. Area konstruksi itu kosong dan gelap di malam hari, menciptakan atmosfer yang mencekam. "Jadi kau Ryan Pendragon?" Yoland mengelus jenggotnya. "Aku melihat tidak ada yang istimewa darimu." Ryan menanggapi dengan ekspresi dingin. Dengan gerakan santai ia mengeluarkan sebungkus rokok, menyalakan sebatang dan menghisapnya perl

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 260 - Bunuh Diri

    Wajah Yoland hampir seluruhnya berlumuran darah, dan dunianya berputar. Kesadarannya yang mulai memudar dipenuhi keterkejutan yang nyata. Tubuhnya yang gemetar tergeletak tak berdaya di tanah dingin area konstruksi. Pada saat ini, dia menyadari sebuah kebenaran yang mengerikan—tidak ada pendukung di belakang Ryan. Pemuda di hadapannya ini benar-benar membunuh Yun Jing dengan tangannya sendiri! Platform seni bela diri juga hancur oleh kekuatannya semata! 'Siapa yang bisa menduga?' batinnya getir. 'Seorang anak berusia dua puluhan yang menghilang selama lima tahun benar-benar akan menjadi sekuat ini?' Hatinya kacau, dipenuhi ketakutan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Sebagai peringkat 334 dalam ranking grandmaster Nexopolis, ia terbiasa menjadi pemburu, bukan mangsa. Namun kini, di hadapan Ryan, ia tak ubahnya seekor kelinci yang terpojok oleh singa. "Meskipun kamu cukup kuat," suara tenang Ryan memecah keheningan malam, "kamu telah sepenuhnya mengabaikan keberada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 261 - Nisan Pedang Kedua

    Setibanya di unit penthouse, Ryan langsung menuju ruang rahasianya. Sebuah dokumen tergeletak di tangannya—profil lengkap Tang San. Tang San, peringkat 189 dalam ranking grandmaster Nexopolis. Posisinya jauh melampaui Yun Jing, bahkan data ini dari dua tahun lalu. Tak ada yang tahu seberapa jauh kemajuannya selama ini. Ryan menimbang kekuatannya saat ini. Yoland yang baru saja ia kalahkan menduduki peringkat 334. Seharusnya ia mampu mengalahkan grandmaster di atas peringkat 300 dengan mudah. Namun melawan praktisi sekaliber Tang San... ia masih belum yakin. 'Tang San adalah ancaman yang nyata,' batinnya serius. Mengenyahkan dokumen itu dari pikirannya, Ryan mengeluarkan batu giok naga—Kuburan Pedang—dari sakunya. Dalam sekejap, ia telah berada di dunia misterius itu. Pemandangan di hadapannya membuat dahinya berkerut. Nisan Pedang Luo Yun telah lenyap sepenuhnya. Dari ratusan nisan yang tersisa, hanya satu yang masih memancarkan cahaya redup. Dengan langkah hati-hati Ryan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 262 - Menyapa Tamu Dari Asosiasi

    "Baiklah, Tuan Ryan!" ujar Derick dari seberang telepon. Setelah menutup telepon, Ryan tenggelam dalam pemikiran yang dalam. Membunuh dua grandmaster yang tersisa mungkin bukan solusi terbaik—Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria pasti akan mengirim lebih banyak orang untuk membalas dendam. Ia harus menghancurkan akar masalahnya langsung. Namun dengan kekuatannya saat ini, menghadapi Tang San masih terlalu berisiko. 'Riverpolis...' Ryan memejamkan mata, mengingat rencana jangka panjangnya. Ia telah meminta seseorang membeli vila di sana, dan Golden Dragon Group juga akan segera memperluas jaringan ke ibu kota Provinsi Riveria itu. Ditambah dengan keberadaan pasukan utama Lancelot dan Eagle Squad di sana, Riverpolis jelas akan menjadi basis yang lebih aman dibanding Kota Golden River. Namun untuk saat ini, prioritasnya adalah menangani Agravain dan Zaka. Membunuh mereka adalah pilihan termudah, tapi Ryan teringat cara lain yang lebih menguntungkan. 'Gawain Wealth adal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 263 - Maaf, Tanganku Tadi Terpeleset

    Kata 'pelayan' bagaikan tamparan keras di wajah kedua grandmaster itu. Wajah mereka seketika memerah karena amarah yang tak terbendung. Bagaimana tidak? Mereka adalah pemimpin terpandang Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria—sosok yang selalu dihormati bahkan oleh kalangan atas. Kini seorang pemuda ingusan berani menyuruh mereka menjadi pelayan? 'Ini penghinaan!' batin mereka murka. Harga diri mereka sebagai grandmaster senior seolah diinjak-injak begitu saja. "Ryan Pendragon," Agravain mendesis berbahaya, tatapannya sedingin es, "aku tahu kau sangat kuat, tetapi kami juga tidak lemah. Kau mungkin bisa membunuh Yoland, tetapi membunuh kami berdua? Jangan bermimpi! Kau tidak memiliki kualifikasi untuk menjadikan kami pelayanmu!" "SERANG!" Raungan murka memenuhi ruangan saat Agravain dan Zaka melesat maju secara bersamaan. Mereka tak punya pilihan lain—jika bekerja sama, mungkin mereka masih punya kesempatan mengalahkan Ryan! 'Aura mengerikannya mungkin hanya gertakan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 264 - Pelayan Baru

    Tanpa ada rasa belas kasih, Ryan melempar mayat Zaka ke kaki Agravain. Jantung sang grandmaster berdebar kencang menyaksikan tubuh rekannya yang tak bernyawa. 'Tangannya terpeleset?' batinnya ngeri. 'Alasan macam apa itu untuk membunuh seseorang?' Namun apa yang bisa ia katakan sekarang? Tanpa Zaka, peluangnya untuk menang praktis nol. Dan siapa tahu kapan tangan Ryan akan 'terpeleset' lagi? Gelombang ketakutan menyapu sekujur tubuhnya, membuat keringat dingin membasahi punggungnya. Setelah pertimbangan singkat yang menyiksa, ia mengambil keputusan. BRUK! Agravain Hart berlutut dengan gerakan cepat. "Tuan Ryan," suaranya bergetar, "saya... saya memilih opsi kedua! Saya bersedia menjadi pelayan Anda!" Ia tak punya pilihan lain! Kematian bukan hanya berarti akhir bagi dirinya—seluruh keluarga Hart akan lenyap dari Provinsi Riveria. Fondasi yang telah ia bangun dengan susah payah akan runtuh seketika! "Apa kamu yakin?" Ryan mengangkat alisnya dengan ekspresi tertarik. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 265 - Liontin Giok Misterius

    Pukul enam pagi saat Ryan kembali ke penthouse. Begitu membuka pintu, ia disambut pemandangan Adel yang sudah sibuk di dapur. "Ryan, kenapa kamu bangun pagi-pagi sekali hari ini?" Adel menatapnya heran, beberapa butir telur tergenggam di tangannya. "Hari ini aku bangun terlalu pagi, jadi aku pergi jalan-jalan dulu," jawab Ryan santai. Matanya melirik ke arah kamar Rindy yang masih sunyi sebelum melangkah mendekati Adel. Dengan gerakan lembut ia melingkarkan lengannya di pinggang gadis itu, membuat wajah Adel seketika merona merah. "Ryan!" ia memprotes malu sambil berusaha melepaskan diri. Tepat saat itu, Rindy keluar dari kamarnya mengenakan piyama. Gadis itu mengusap matanya yang masih mengantuk saat melihat keduanya. "Kalian berdua bangun pagi sekali," ujar Rindy dengan suara mengantuk. "Apakah kalian sedang bersiap membuat sarapan? Mengapa tidak membiarkanku saja yang melakukannya? Aku baru saja belajar memasak dari nenekku." "Baiklah... Tentu, ayo sini!" Adel menjawab cepat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 612 - Kekuatan Misterius

    William Pendragon hendak menghindar namun tekanan kuat seolah membekukan tubuhnya.Jari Master Qiu bersinar ungu saat memasuki pikiran William Pendragon. Senyum sombong tersungging di bibirnya. Keluarga Ravenclaw telah membayar mahal untuk jasanya, namun ternyata hanya untuk membaca pikiran orang biasa yang tak ubahnya semut di matanya.Ini akan sangat mudah!Mata ayah dan anak Ravenclaw dipenuhi antisipasi.Satu detik... dua detik... tiga detik...Pada detik kelima, senyum Master Qiu mendadak membeku.Kekuatannya yang mencoba memasuki pikiran William Pendragon terhalang sesuatu. Tiba-tiba kekuatan misterius melesat keluar dari pikiran targetnya!Wajahnya berubah panik. Dia berusaha menarik tangannya namun sesuatu menahannya di tempat."Tidak mungkin!" jeritnya ketakutan.Belum sempat Lucas Ravenclaw dan ayahnya bereaksi, Master Qiu memuntahkan darah segar. Tangannya meledak dalam sekejap!Darah berceceran ke segala arah, namun anehnya tak setetes pun mengenai William Pendragon."

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 611 - Interogasi

    William Pendragon menggelengkan kepalanya saat mendengar ancaman Lucas Ravenclaw, wajahnya menunjukkan kejengkelan yang tak ditutup-tutupi."Sudah berapa kali kamu bertanya padaku? Aku tidak tahu apa-apa!" sergahnya dengan nada frustrasi. "Karena kau terus memaksakan pertanyaan tentang ayahku, kau harus tahu bahwa dia dan ibuku meninggal secara mendadak! Bagaimana mungkin mereka punya waktu untuk memberitahuku atau memberiku sesuatu? Sebaiknya kau berhenti membuang-buang energi dengan pertanyaan yang sama!"Sikapnya tegas dan tak tergoyahkan, meski berhadapan dengan ancaman nyata.Lucas Ravenclaw bangkit dari duduknya, aura dingin menguar dari tubuhnya dan mencekik William Pendragon. Inilah perbedaan nyata antara seorang praktisi bela diri dan orang biasa.Wajah William Pendragon seketika memucat. Batuk keras meluncur dari tenggorokannya yang tercekat."William Pendragon," Lucas Ravenclaw mendesis, "Karena kau sangat suka menyimpan rahasia, mungkin aku akan membiarkanmu merasakan sen

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 610 - Misteri Rahasia Keluarga Pendragon

    "Bu," Ryan menatap ibunya penasaran, "Apa keluarga kita punya silsilah? Kenapa aku tidak pernah bertemu kakek, nenek, atau anggota Keluarga Pendragon lainnya?"Eleanor Jorge menggeleng. "Kakek-nenekmu meninggal cukup dini. Setahuku mereka hanya orang biasa. Mereka termasuk keluarga berada beberapa dekade lalu, tapi aku tidak tahu banyak tentang mereka.""Lalu, apa ada hal aneh tentang Keluarga Pendragon di Kota Golden River? Atau tempat misterius yang mereka miliki? Mungkin buku atau catatan kuno?"Eleanor Jorge tampak berpikir keras meski tidak mengerti alasan di balik pertanyaan putranya. Tiba-tiba matanya berbinar saat teringat sesuatu."Ada beberapa keanehan sebenarnya," ujarnya. "Pertama, kau dan ayahmu sama sekali bukan penduduk asli Kota Golden River.""Kedua, kakek-nenekmu meninggal bersamaan tanpa tanda-tanda sakit sebelumnya, seolah mereka telah merencanakan kematian mereka.""Yang ketiga, upacara pemakaman mereka sangat tidak biasa," lanjut Eleanor Jorge. "Sekelompok orang

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 609 - Mencari Keberadaan Lucas

    Eleanor Jorge masih tampak khawatir. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benaknya. Dari mana kekuatan bela diri Ryan berasal? Ke mana dia menghilang selama lima tahun? Apa ramuan ajaib yang digunakannya? Untuk pertama kalinya, ia merasa putranya tampak sedikit asing. Ryan yang sekarang sangat berbeda dari anak yang dikenalnya dulu. Ryan tentu saja menangkap kekhawatiran ibunya. Ia berniat menjelaskan semuanya, tapi tidak sekarang. Ada hal yang lebih mendesak. Dia meletakkan gelas airnya dan menatap sang ibu. "Bu, mengapa Ibu pergi ke Keluarga Jorge hari ini? Pasti ada hubungannya dengan Ayah, kan? Dia tidak kembali ke Kota Golden River, kan?" Mendengar pertanyaan itu, mata Eleanor Jorge berkedip gelisah, mengonfirmasi kecurigaan Ryan. "Ibu," Ryan menekan, "Ibu tahu seberapa kuat aku sekarang. Daripada memohon bantuan Keluarga Jorge, mengapa kita tidak mengandalkan kekuatan sendiri? Katakan padaku, ke mana Ayah pergi?" Eleanor Jorge mengepalkan tangannya erat-erat hingga be

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 608 - Tiga Pernyataan Ryan

    Tawa dingin menggema dari mulut Ryan. Bayangan pepohonan membuat wajahnya tak terbaca. "Hanya ada tiga hal yang ingin kukatakan," ujar Ryan tenang. "Pertama, aku tidak peduli menjadi bagian dari Keluarga Jorge!" "Kedua, jika kau ingin melanjutkan masalah ini, aku siap menunggu kapanpun." "Ketiga, dalam sebulan akan kutunjukkan seperti apa keberadaan Keluarga Pendragon yang sebenarnya!" "Bu, ayo pergi." Ryan menarik tangan Eleanor Jorge dan keduanya menghilang ke dalam formasi, meninggalkan anggota Keluarga Jorge yang masih membeku ketakutan. Wajah Kepala Keluarga Jorge menjadi gelap. Rahangnya mengeras menahan amarah yang membuncah. Dia telah memberikan jalan keluar kepada Ryan dan Eleanor Jorge, namun anak ini sama sekali tidak menghiraukan ranting zaitunnya. "Anak ini... benar-benar ingin membentuk Keluarga Pendragon menjadi semacam faksi? Hanya mereka berdua?" gumamnya dengan nada mencemooh. Teruslah bermimpi! Kepala Keluarga Jorge mendengus dalam hati. Fondasi dan k

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 607 - Melawan Tetua Keluarga Jorge (II)

    TRANG! Pedang Suci Caliburn terlempar dari genggaman Ryan! Mata Xin Jorge dan wanita tua berbinar penuh kemenangan. Tanpa ragu mereka melancarkan serangan mematikan ke leher dan jantung Ryan! 'Ryan akan mati!' Jackson Jorge panik hendak membantu namun ditahan seorang tetua di samping Kepala Keluarga Jorge. "Tuan Muda, jangan ikut campur." "Ayah!" Jackson Jorge menatap marah. "Kau menggunakan dua praktisi senior melawan Ryan sendirian. Itu terlalu hina! Tidakkah kau lihat betapa berharganya Ryan sekarang? Membunuhnya adalah kerugian besar bagi Keluarga Jorge!" Mata Kepala Keluarga Jorge menyipit. Tentu dia menyadari alasan di balik ucapan putranya. Namun sebelum sempat menghentikan pertarungan, sebuah raungan menggetarkan area itu. "Pedang Suci Caliburn, KEMARI!" Pedang Ryan melesat kembali ke tangannya. Seketika aura Ryan berubah total. Dia bahkan memejamkan mata dengan tenang. Xin Jorge dan wanita tua merasakan firasat buruk namun tetap meneruskan serangan. Pedang mere

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 606 - Melawan Tetua Keluarga Jorge

    Jackson Jorge tak bisa membantu Ryan lagi. Dalam hati dia tahu Ryan mungkin tak akan bertahan hidup lebih lama. Meski mengalir darah Keluarga Jorge, Ayahnya tak akan ragu membunuhnya. Ikatan keluarga tak ada artinya dibanding perkembangan dan reputasi Keluarga Jorge. Sewaktu muda, Ayahnya itu telah membunuh banyak praktisi tingkat atas dan terkenal di seluruh dunia. Begitu kejamnya hingga tak akan mengampuni anaknya sendiri, apalagi Ryan–Cucunya yang dianggap noda terbesar dalam hidupnya. Tatapan Kepala Keluarga Jorge beralih ke Ryan. "Kau seharusnya tidak membunuh Ferdinand. Kau benar-benar tidak seharusnya melakukan itu." "Bajingan, meski aku tak tahu dari mana kau mempelajari teknik-teknik ini, itu tak penting bagiku. Tidak ada yang berani menentangku. Mereka yang melakukannya akan mati, dan kau akan menyusul mereka." Ryan mendengus dingin dan melemparkan kepala Ferdinand Jorge ke kaki Kepala Keluarga Jorge. Suaranya mengandung kebencian mendalam. "Tidak seorangpun bole

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 605 - Memberi Pelajaran Ferdinand Jorge (II)

    Dari segi kekuatan murni, Ryan memang kalah dari dua praktisi bela diri senior Keluarga Jorge. Tapi dalam hal kecepatan, ia unggul jauh! Ryan melesat melewati serangan Xin Jorge dan wanita tua, dalam sekejap mencapai Ferdinand Jorge. Ekspresi mereka berubah panik. Mereka berusaha menghentikan Ryan namun terlambat! Di tengah tatapan terkejut semua orang, Ryan mencengkeram pergelangan tangan Ferdinand Jorge. Dengan kekuatan mengerikan, diiringi raungan naga yang menggelegar, ia menghancurkan lengan lawannya menjadi kabut berdarah! Ferdinand Jorge menatap nanar lengannya yang hancur. Dia ingin melawan namun terpaku saat melihat naga darah melingkari tubuhnya. Dia bahkan tak bisa bergerak! Jeritan menyayat hati terdengar hingga bermil-mil jauhnya. "Tanpa tangan kanan, bagaimana aku bisa berlatih bela diri lagi?!" ratapnya. "Apa yang kau teriakan? Ini baru permulaan." Ryan berkata dingin. KRAK! Lengan kiri Ferdinand Jorge pun hancur berkeping-keping! Pada saat itu Ryan benar

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 604 - Memberi Pelajaran Ferdinand Jorge

    Xin Jorge dan wanita tua saling pandang dengan mata menyipit. Mereka bisa melihat teknik gerakan Ryan agak aneh, namun juga menyadari dia punya kekuatan untuk mendukung kata-katanya. "Siapa yang bernama Ferdinand Jorge?" Ryan bertanya lagi, suaranya dingin menusuk. "Aku akan bertanya sekali lagi. Jika tak ada yang menjawab, kalian semua akan mati." Mata Ryan berkilat merah berbahaya. Meski dia bisa merasakan aura mengancam dari Xin Jorge dan wanita tua, dia sama sekali tidak gentar. Kalaupun tidak mampu mengalahkan mereka dengan kekuatannya sendiri, ia masih punya kartu As–kekuatan para kultivator kuno. Demi ibunya, apapun akan ia lakukan! Ferdinand Jorge akhirnya melangkah maju dengan angkuh. Pedang di tangannya berkilat memantulkan cahaya matahari. "Aku Ferdinand Jorge," dia berkata dingin. "Memang aku orang yang mengahajar Ibumu. Tapi apa yang bisa kau lakukan? Sepertinya kata 'bajingan' melukai ego rapuhmu ya?" "Ibumu yang brengsek itu menyia-nyiakan bakat dan garis ke

DMCA.com Protection Status