Semua Bab Dicampakkan Setelah Melahirkan: Bab 191 - Bab 200

421 Bab

Bab 191

Ruangan kantor tiba-tiba terasa hening. Ayah dan anak terlihat tengah berbincang serius. Percakapan sengit itu diawali oleh keterkejutan sang ayah saat mendengar kabar tentang kondisi perusahaan putranya. “Apa yang kamu lakukan Gala? PT Yudistira Group?”Aldino membentak putranya saat baru tahu langkah yang diambil oleh putranya. Tanpa sepengetahuannya, Manggala mengakuisisi perusahaan Yudistira. Aldino mengira jika putranya itu mengakuisisi perusahaan lain. Manggala mengerjapkan matanya sekali. Ia cukup tersentak kaget melihat reaksi sang ayah. Ia menghela nafas berat. Ia sudah mempersiapkan mentalnya mendapat amukan dari sang ayah.“Papa, sebetulnya,” ujar Manggala namun langsung disambar oleh sang ayah. Membuat pemuda tampan itu menelan salivanya terasa kecut.“Maksud kamu apa? Kamu membeli perusahaan yang sudah bangkrut? Pihak bank mana yang sudah tidak bersedia dipinjami? Investor mana juga yang bersedia mengucurkan dana ke perusahaan itu? Kamu mau jadi hero, Dewa penolong begit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 192

Sepanjang jalan, Laila beristighfar. Ia menyeru nama sang pencipta. Ia takut jika Beryl akan bersikap yang aneh-aneh padanya, misalnya mempermalukannya atau mempersulit pekerjaannya agar ia diusir dari sana. Pikirannya dipenuhi oleh prasangka buruk.“Ingat, Laila! Kamu tidak boleh terpancing emosi saat bekerja! Ini hari pertamamu bekerja. Benar apa kata Ayah. Perusahaan mana yang mau bersedia menerimaku—yang nihil dengan pengalaman kerja.”Laila menyemangati dirinya sendiri. Ke dua tangannya mengepal ke udara. Setelah mengikuti briefing dengan karyawan baru lainnya, hanya Laila yang langsung dipanggil oleh sang atasan.Dengan langkah ragu, gadis itu mengetuk pintu ruangan presdir. Konon menurut rumor yang beranak pinak, CEO perusahaan itu dipegang oleh ayahnya Beryl, Mustafa Ali Basalamah. Beryl– bertugas sebagai wakilnya dan digadang-gadang akan menggantikan posisi ayahnya pada kepemimpinan perusahaan beberapa bulan lagi.Saat Laila berjalan menuju ruangan presdir, seorang pria lang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 193

Jeena menggeram pelan saat Alice mengabaikan permintaannya. Ketika Alice menghentikan laju mobilnya di depan gerbang raksasa sebuah mansion, Jeena turun lebih dulu dari dalam mobil itu lalu pergi meninggalkan Alice dengan terburu-buru. Ia akan menelepon Rosa. Semoga saja Rosa segera mengangkat sambungan telepon darinya. Ia tidak tahu lokasi keberadaannya saat ini. Jeena tidak pernah bepergian sendiri.Namun Alice mencengkram pergelangan tangan Jeena lalu berkata dengan setengah memelas padanya. “Jeena, maafkan aku! Tapi, please masuklah! Aku mohon sebentar saja,”Jeena menoleh dengan tatapan penuh kemarahan. “Aku tidak suka caramu! Aku akan pulang,” jawab Jeena sembari menepis tangan Alice dengan kasar. Wanita bermanik almond itu keberatan dengan cara undangan Alice yang setengah memaksanya.Namun Alice tidak menyerah begitu saja. “Jeena, kumohon! Aku ingin kamu masuk. Hari ini ulang tahun kakakku,” katanya terlihat jujur.Jeena mendengus pelan. “Apa hubungannya denganku? Maksudmu, kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 194

“Dion, maaf aku tidak tahu kamu berhenti kuliah,” imbuh Jeena saat merasa simpatik pada pemuda berambut pirang yang dulu pertama kali ia temui pada saat awal kuliah. Mereka tidak dekat namun Jeena pernah melihat performa Dion saat menyambut mahasiswa baru. Dion adalah salah satu anak mahasiswa seni tingkat dua.“Tidak apa-apa, Jeena,” jawab pria itu dengan tersenyum tipis. Meskipun ia tersenyum namun siapapun akan menangkap kesedihan yang tersirat dari wajahnya. “Maaf, kenapa kamu tidak melanjutkan studymu? Kamu masih bisa bermain piano,” ujar Jeena terlihat mulai santai. “Sorry, I mean, kamu masih bisa ikut kelas.”Dion terlihat murung saat mendengar komentar Jeena. Jeena menjadi merasa bersalah karena telah salah kata. Jeena hanya berpikir jika seorang difabel sekalipun bisa melakukan aktifitas normal pada umumnya.“Dion, maafkan aku! Aku tidak bermaksud bagaimana. Aku hanya–” imbuh Jeena merasa bersalah. “It’s okay, Jeena,” jawab Dion tidak mempermasalahkannya. Namun, sungguh, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 195

Laila merasa risih melihat Serina menggelendot manja pada lengan Beryl. Gadis itu menempel padanya mirip perangko. Ia pun buru-buru memalingkan wajahnya saat mendapat tatapan tak sengaja dari atasannya. Kini mereka sedang berada di dalam kabin pesawat yang membawa mereka menuju Amerika dalam rangka perjalanan bisnis. Mereka akan menghabiskan waktu selama dua minggu di sana.“Mas, maaf ya! Aku pusing. Biasanya aku naik pesawat gak pusing. Tapi sekarang lama banget soalnya jadi pusing,” imbuh Serina merengek pada pria di sampingnya.“Sabar ya! Nanti kita akan istirahat di hotel,” jawab Beryl menahan diri untuk sabar menghadapi Serina yang terlihat manja padanya. Jika tidak mengingat kebaikan Serina yang telah menolong nenek kesayangannya, mungkin Beryl sudah menjauh dari gadis itu. Gadis itu hanya cantik dan berhati besar. Itulah yang membuat Beryl bertahan padanya.“Laila, kamu liatin siapa? Bos ya? Kamu pasti ngiri pada Mbak Serina ya?” Tak ada angin dan tak ada hujan, pria yang tenga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 196

Laila merasa canggung saat ia berada berdua dengan Beryl di resto tempat di mana mereka melakukan dinner.“Ada apa Pak Beryl?” tanya Laila hati-hati. Bahkan ia tidak berani memandang wajahnya. Beryl menarik nafas pelan kemudian mengembuskannya perlahan. “Rabu, kita akan pergi mengunjungi Jeena.”“Serius?”Laila mendongak dengan mata yang berbinar terang. Bulu matanya yang lebat bergerak-gerak dan terlihat sangat indah.Beryl tertegun beberapa detik melihat reaksi Laila.“Kamu boleh pergi,” katanya dengan sedikit tergeragap.Laila menganggukkan kepalanya pelan kemudian pergi meninggalkan Beryl.Keesokan harinya rombongan Beryl menghadiri acara meeting dengan Mr Bernard dengan lancar. Pada malam hari, Beryl dikejutkan oleh kedatangan Pasha dan Manggala yang datang ke hotel di mana ia menginap.“Gue kira lo gak bakalan datang sekarang!” kata Beryl menyambut pelukan Pasha dan Manggala padanya. “Kalian tau? Gue mau kasih kejutan sama Jeena. Rencana pulang event gue mau datang ke apartemen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 197

“Serina, tolong jaga kata-katamu! Kata-katamu bisa bikin orang salah paham,” tegur Laila pada Serina. Sedari tadi Laila merasa geram dan kesal melihat sikap Serina. Mereka berdua tengah berdiri tak jauh dari area taman sembari menunggu Manggala—yang tengah menyusul Jeena.Serina menatap tajam Laila. “Laila, apa maksudmu? Aku hanya bicara spontan. Lagian emang bener kan Mbak Jeena lagi ngobrol dengan pemuda itu? Kita kan gak tahu, selama di sini mungkin dia punya kekasih,” jawab Serina dengan asumsinya. Ia mengusap dagunya lalu melanjutkan kalimatnya. “Kamu tahu, saat ini, tidak ada yang tidak mungkin! Bisa jadi pemuda itu selingkuhan Mbak Jeena. Wajar aja sih, Mbak Jeena itu kan janda! Hum, kamu tau janda seperti apa?”Laila mendesah pelan melihat sifat asli Serina. Selama ini ia salah menilai gadis itu. Ternyata gadis itu manipulatif. Saat ia berada di depan Beryl dan yang lain, ia hanya menampakkan sisi baiknya. Namun di luar dugaan, ternyata di depannya gadis itu terlihat aslinya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 198

Laila tertegun menatap Beryl yang tiba-tiba menghampirinya. Saat itu ia baru sàdar, mengapa Serina menangis. Ternyata Beryl berada di belakangnya. Tentu saja, telah terjadi kesalahpahaman sebab Beryl hanya mendengar percakapan terakhir di antara Laila dan Serina.Serina tersenyum samar menatap Laila yang terlihat diam dan kaget karena Beryl baru saja bicara dengan nada yang menyentaknya.“Dengar, Laila, kamu juga jangan terlalu percaya diri. Kamu bekerja masih dalam tahap probation. Jadi, jaga sikapmu!” peringat Beryl dengan nada tegas. Ia menatap Laila dengan tajam lalu menoleh ke arah Serina dengan tatapan lembut.“Sudah, kamu juga jangan cengeng! Kamu memang bukan lulusan sarjana. Tapi kamu baik hati. Aku gak lihat siapa kamu. Kamu udah rela ngorbanin diri kamu buat nyelamatin Nena. Bagiku, kamu wanita hebat!”Beryl berkata dengan nada lembut di telinga Serina. Ke dua ibu jarinya menyeka air mata gadis itu dengan perhatian. Seketika ia terperangah saat menyentuh keningnya yang panas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 199

Manggala menyusul Jeena dengan mobil sewaan yang dikemudikan olehnya bersama Beryl, Serina dan Laila. Mereka berkumpul di apartemen Jeena sore itu. Terpaksa Jeena menepis segala kegundahgulanaan dirinya karena ada tamu yang mengunjunginya.Manggala, Pasha, Beryl, Serina dan Laila ikut duduk di ruang tamu. Rosa membawakan beberapa kaleng soda dan air minum dingin dari lemari pendingin. “Silahkan minum seadanya!” ucap Jeena menatap Laila lalu Serina yang terlihat bermata sembab. “Maaf ya aku gak punya apa-apa buat nyambut kalian,”“It's okay Mbak Jeena. Aku juga datang ke sini tiba-tiba, gak ngabarin dulu,” jawab Laila tersenyum di balik cadarnya.“Betul apa kata Laila, Mbak Jeena. Kami memang sedang ikut perjalanan bisnis sekalian jenguk Mbak Jeena. Benar kan Laila?” Imbuh Serina menyematkan senyuman manisnya pada Laila.Laila mengabaikan Serina. Alih-alih menjawab pertanyaan Serina, Laila bertanya hal lain pada Jeena. “Mbak Jeena betah gak tinggal di sini?” “Betah gak betah! Masalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 200

Sepanjang perjalanan terasa hening. Beryl memilih mengunci bibirnya tidak menanggapi perkataan Serina yang berisik. Sementara itu Laila pun memilih diam karena marah pada mereka. Setiba di hotel, mereka segera berganti pakaian dengan pakaian semi resmi karena akan menghadiri undangan dari salah satu pengusaha ternama di sana. Kalingga dan Zuned pun ikut serta merta. Saat petang mereka pergi menuju tempat acara event tahunan tersebut hingga larut malam. Sekitar pukul sebelas malam barulah mereka kembali ke hotel di mana mereka menginap. Mereka pulang ke kamar masing-masing.Laila benar-benar malas jika harus sekamar dengan Serina. Melihat sikapnya yang menyebalkan membuatnya tak nyaman.Di dalam kamar hotel itu ada dua bed yang terpisah. Meskipun Laila dan Serina tidur sekamar namun mereka seperti orang asing. Serina sudah berganti pakaian dengan piyama satin berlengan pendek dan sedang mengaplikasikan skincare pada wajahnya. Sementara itu Laila sudah mengenakan gamis yang tertutup ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
43
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status