Home / Romansa / Dicampakkan Setelah Melahirkan / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Dicampakkan Setelah Melahirkan: Chapter 181 - Chapter 190

421 Chapters

Bab 181

“Makasih, Mbak,” imbuh Laila pada seorang wanita bertubuh jangkung yang mempersilakannya masuk. Kebetulan saat itu Rosa sedang mendapat giliran patroli, memantau tamu siapa saja yang masuk ke dalam kediaman majikannya.Bertepatan Rosa keluar, Laila berada di sana sehingga Laila akhirnya bisa dipersilakan masuk. Rosa sudah mengenal Laila sebelumnya, karena Jeena juga sudah menceritakan tentang gadis itu padanya.“Sama-sama,” jawab Rosa dengan tersenyum tipis. Wanita cantik yang kini terlihat manglingi, karena memakai kebaya yang membalut tubuh rampingnya menuntun Laila masuk ke dalam hunian mewah tersebut.Laila sampai menganga melihat rumah besar nan mewah yang telah disulap menjadi sebuah venue lamaran. Hingga tanpa sàdar, ia menganga karena takjub. Terlihat kampungan memang, namun ia memang cukup ekspresif sehingga dengan begitu mudah mengekspresikan perasaannya. Beruntung ia memakai cadar sehingga tidak ada orang yang tahu raut dan wajah aslinya yang cantik.“Oalah, aku menghadiri a
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 182

“Gue gak butuh uang lo!” tukas Laila kemudian menegakkan tubuhnya dan menatap nyalang pemuda di hadapannya. “What? Kok malah nyolot sih,” jawab Beryl merasa tak terima dengan respon Laila.“Pikir aja sendiri,” imbuhnya dengan menghentakkan kakinya kesal. Ia kemudian pergi meninggalkan Beryl dan langsung menghampiri Jeena—yang kebetulan sudah turun dari panggung itu.“Selamat!” ucap Laila memeluk Jeena dengan penuh haru. Kemudian ia melirik ke arah Manggala–yang terlihat heran melihat kedatangannya.“Aku yang undang, Laila, Mas,” seru Jeena saat melihat raut tampan tunangannya.Manggala manggut-manggut dan tersenyum ke arah Laila. “Jadi kalian udah akrab nih,”Laila menatap Jeena yang juga menatapnya. Kemudian Jeena tertawa. “Iya, kami berteman sekarang. Laila seperti adikku, Mas,”Jeena tidak mengatakan pada siapapun kalau Laila adalah tutor online bahasa Inggris.“Betul, Mas Gala. Sekarang kami berteman,” jawab Laila terdengar ceria.“Kamu dengan siapa ke sini? Jauh-jauh dari Bogor,”
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 183

Beberapa hari setelah acara pertunangan adalah waktu keberangkatan Jeena menuju Manhattan. Sang ibu sudah mempersiapkan segalanya untuk putrinya. Ia sudah membeli sebuah unit apartemen yang akan ditinggali oleh Jeena selama berada di sana.Bulan pertama, ia juga akan ikut tinggal memboyong serta merta Sagara di sana. Ia mengambil liburan lebih awal dari jadwal manggungnya di beberapa tempat konser yang berkolaborasi dengan penyanyi tanah air demi membersamai putrinya.Ana seorang ibu yang pengertian. Mungkin bagi Jeena tak mudah tinggal di luar negeri berbeda dengannya yang sudah pernah tinggal lama di sana. Itulah alasan mengapa wanita berhidung bangir itu akan menemaninya untuk sementara waktu.Sayang, Manggala tidak bisa ikut mengantar keberangkatan kekasihnya itu. Ia sedang berada di Salatiga menemani sang ayah bertemu dengan investor. Manggala berusaha gencar meluluhkan hati sang ayah yang masih belum sepenuhnya memberikan restunya pada hubungannya dengan Jeena.Kata-kata restu it
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 184

“Kamu membunuh sembarang orang! Kamu penjahat! Kamu memang iblis! Kamu membunuh orang hanya karena kesalahan kecil!” pekik Yasmin dengan suara yang bergetar hebat.Miguel tidak bisa terima perkataan Yasmin. Ia menggeram pelan lalu berkata dengan penuh penekanan padanya. “Kamu bilang kesalahan kecil? Dia mencoba mendekati wanitaku, kamu bilang kesalahan kecil?”Tangisan Yasmin tumpah ruah. Ia benar-benar ketakutan. Ia merasa syok karena melihat dengan mata kepala sendiri Miguel menembak salah satu anak buahnya karena berusaha mendekati Yasmin.Saat itu Yasmin hanya mengajak mengobrol pria itu, berusaha bernegosiasi dengannya, ingin melarikan diri dari situasi itu. Naasnya, pria itu tidak bersedia menolongnya. Alih-alih berniat membantunya keluar dari apartemen atasannya, ia justru mencoba menggoda Yasmin.Miguel yang melihat kedekatan mereka langsung murka. Ia menodongkan pistol dan langsung menghabisi nyawa bawahannya dengan begitu mudahnya.“Yasmin! Ayo!”Miguel berkata dengan nada g
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 185

Jeena terlihat senyum sendirian setelah mendapat panggilan teleconference. Ana penasaran mengapa putrinya terlihat ceria dan antusias. Dengan siapakah ia melakukan video teleconference tersebut?Mungkin dengan kekasihnya yang saat ini berada di tanah air.“Gara, Mama ngobrol dengan siapa? Kelihatan seru banget,” tanya Ana sembari menoel-noel lengan anak lelaki tampan itu–yang terlihat sedang menyusun mainan berbahan balok kayu.Sagara asik bermain di atas playmate ditemani oleh babysitter Linda. Anak itu terlihat senang menyusun mainan kemudian membongkarnya lagi. Seringkali mainan serupa kendaraan, mobil, motor dan truk rusak, tidak bertahan lama karena dibongkar olehnya. Oleh karena itu, Jeena berinisiatif memberikan mainan berupa puzzle, Lego dan apapun mainan edukasi yang bisa disusun kembali.Mendengar neneknya bertanya padanya Sagara hanya menoleh sesaat lalu mengedikkan pundaknya. Bahasa tubuhnya yang alami sungguh terlihat menggemaskan. Rupanya, anak itu tidak senang diganggu
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 186

Wanita bermanik almond itu terkesiap saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu.Satu buket bunga mawar putih yang besar tampak menyambutnya. Seorang pria memegang buket bunga di depannya hingga menutupi wajahnya.Jeena mengira jika dia adalah seorang pria yang salah alamat atau seorang kurir ekspedisi.Wanita satu anak itu berkata dalam bahasa asing. "Sorry, I didn't order a bouquet of flowers. Maybe you have the wrong address.""No! I don't have wrong address,” jawab pria itu lalu menyingkirkan buket bunga dari wajahnya.Ke dua bola mata Jeena membola tatkala melihat siapa yang datang malam itu."Mas Gala?"Perasaan Jeena campur aduk. Ia senang sekaligus terkejut akan kedatangan kekasih hatinya."I'm coming, Sweety," imbuh Manggala dengan kekehan pelan. Sungguh, ia sangat merindukan wanita muda di hadapannya. Ingin sekali memeluknya jika tidak tahu diri. Oleh karena itu ia berusaha menahan diri untuk tidak memperlihatkan perasaannya yang membuncah bahagia."Aku gak disuruh masuk
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab187

“Mami, menurutmu, tunik hijau atau putih?” Jeena memperlihatkan dua buah tunik di hadapan wajah ibunya. Ia terlihat kebingungan saat memilihnya. Pagi itu ia bersiap-siap akan pergi bersama sang kekasih hati untuk sarapan bersama seperti kesepakatan semalam.Ana mengulum senyum melihat gerak gerik putrinya. Ia teramat bersyukur melihat kini Jeena bisa menjemput bahagianya. Sebetulnya, ia sama sekali tidak keberatan jika Manggala mengajaknya menikah langsung. Toh, dengan asumsi jika Manggala bisa menjamin kebahagiaan putrinya mengingat dengan segala kekayaan yang dimilikinya. Namun, di luar dugaan, Jeena ternyata memiliki keyakinan yang teguh. Ia benar-benar ingin merengkuh mimpinya sebelum menjalin hubungan yang baru.“Menurut Mami, Jeena pakai tunik putih. Setahu Mami, Manggala suka pake hem putih. Coba perhatiin!” jawab Ana seraya mengambil tunik berwarna hijau yang dipegang oleh putrinya. Ia pun menaruh kembali tunik berwarna hijau itu ke dalam lemari.Jeena mengerutkan keningnya, m
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 188

Ana merasa penasaran melihat putrinya yang terlihat melamun setelah kepergian kekasih hatinya. Ia pun menerka-nerka jika Jeena memang tidak rela jika harus ditinggalkan oleh Manggala dengan begitu cepat. Pemuda tampan itu sangat sibuk sehingga ia tidak bisa berlama-lama tinggal di sana.Karena mulai dilanda rasa khawatir, Ana menghampiri Jeena yang sedang menatap kotak musik hadiah dari Manggala. Beberapa kali ia menyalakan kotak musik itu dengan perasaan yang tidak karuan.“Sayang,” imbuh Ana mencuri perhatian Jeena. Jeena segera mematikan kotak musik itu lalu menaruhnya dengan hati-hati di atas meja nakas samping tidur. Wanita muda bermanik almond itu merapikan rambutnya yang berantakan dengan jarinya kemudian ia duduk di samping ibunya.“Mami, ada apa?” tanya Jeena yang mengira ibunya membutuhkan sesuatu.Ana menggelengkan kepalanya pelan lalu menjawab. “Jeena, kamu lagi bete ya soalnya Gala cepat pulang,”Jeena terdiam sesaat. Ingin menyangkal namun benar adanya. Ia sedih jika har
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 189

"Tolong! Jambret!" Serina berteriak saat tasnya dijambret oleh pencopet yang berada di tepi jalan. Gadis muda itu turun dari sebuah taxi depan gedung perkantoran Basalamah.Gadis bermata biru itu memekik kaget karena tas mahal miliknya diambil oleh pencopet. Tak hanya itu, di dalam tas itu ada ponsel dan dompet berisi kartu ATM miliknya.Beberapa orang yang mendengar teriakannya langsung menoleh ke arahnya dengan terkesiap. Mereka langsung sigap meneriaki pencopet dan salah satu dari mereka mengejar pria itu.Serina meringis sedih atas insiden yang baru saja terjadi. Betapa malang nasibnya karena ia mengalami kesialan saat ia hendak memasuki area kantor Basalamah."Serin! Ada apa?"Laila bertanya pada gadis yang terlihat sedih itu. Gadis bercadar itu juga kebetulan turun di tempat yang sama di mana Serina berada."Ada copet! Tadi dia ambil tas aku!"Serina menjawab dengan kesal. Kemudian telunjuknya mengarah pada pria yang berlari cepat menuju utara."Sudah, sudah! Kita akan kejar kala
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 190

Laila menggelengkan kepalanya ribut saat ia mengingat jika nomor telepon yang dicantumkan pada salah satu surat lamaran kerja adalah nomor miliknya dan ayahnya. Mungkin pihak HRD menghubungi nomor ayahnya karena ponsel miliknya tidak aktif akibat baterainya habis.Namun beberapa saat kemudian, Laila mengerutkan keningnya saat mencoba mengingat-ingat perusahaan mana yang menerimanya. Gadis itu pun pulang dan langsung berhadapan dengan sang ayah yang sedang duduk di ruang tamu sembari membaca koran.“Laila sini!”Yuda memanggil putrinya dan menepuk kursi di sampingnya. Laila pun duduk di samping sang ayah setelah membuka cadarnya. Ia menatap sang ayah dengan tatapan penuh penasaran. Mendapat tatapan intens dari putrinya, Yuda tersenyum sumringah padanya. Mimik mukanya mirip seperti baru saja mendapat gaji bulanannya.Pria paruh baya itu menatap putrinya yang kini tak terasa sudah beranjak dewasa. Manik hitamnya mengingatkannya pada cinta pertamanya.“Wah, anak Ayah sekarang sudah mandir
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
43
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status