Share

Bab 186

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-12-18 21:38:47
Wanita bermanik almond itu terkesiap saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu.

Satu buket bunga mawar putih yang besar tampak menyambutnya. Seorang pria memegang buket bunga di depannya hingga menutupi wajahnya.

Jeena mengira jika dia adalah seorang pria yang salah alamat atau seorang kurir ekspedisi.

Wanita satu anak itu berkata dalam bahasa asing. "Sorry, I didn't order a bouquet of flowers. Maybe you have the wrong address."

"No! I don't have wrong address,” jawab pria itu lalu menyingkirkan buket bunga dari wajahnya.

Ke dua bola mata Jeena membola tatkala melihat siapa yang datang malam itu.

"Mas Gala?"

Perasaan Jeena campur aduk. Ia senang sekaligus terkejut akan kedatangan kekasih hatinya.

"I'm coming, Sweety," imbuh Manggala dengan kekehan pelan. Sungguh, ia sangat merindukan wanita muda di hadapannya. Ingin sekali memeluknya jika tidak tahu diri. Oleh karena itu ia berusaha menahan diri untuk tidak memperlihatkan perasaannya yang membuncah bahagia.

"Aku gak disuruh masuk
Piemar

Happy holiday

| 9
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab187

    “Mami, menurutmu, tunik hijau atau putih?” Jeena memperlihatkan dua buah tunik di hadapan wajah ibunya. Ia terlihat kebingungan saat memilihnya. Pagi itu ia bersiap-siap akan pergi bersama sang kekasih hati untuk sarapan bersama seperti kesepakatan semalam.Ana mengulum senyum melihat gerak gerik putrinya. Ia teramat bersyukur melihat kini Jeena bisa menjemput bahagianya. Sebetulnya, ia sama sekali tidak keberatan jika Manggala mengajaknya menikah langsung. Toh, dengan asumsi jika Manggala bisa menjamin kebahagiaan putrinya mengingat dengan segala kekayaan yang dimilikinya. Namun, di luar dugaan, Jeena ternyata memiliki keyakinan yang teguh. Ia benar-benar ingin merengkuh mimpinya sebelum menjalin hubungan yang baru.“Menurut Mami, Jeena pakai tunik putih. Setahu Mami, Manggala suka pake hem putih. Coba perhatiin!” jawab Ana seraya mengambil tunik berwarna hijau yang dipegang oleh putrinya. Ia pun menaruh kembali tunik berwarna hijau itu ke dalam lemari.Jeena mengerutkan keningnya, m

    Last Updated : 2024-12-19
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 188

    Ana merasa penasaran melihat putrinya yang terlihat melamun setelah kepergian kekasih hatinya. Ia pun menerka-nerka jika Jeena memang tidak rela jika harus ditinggalkan oleh Manggala dengan begitu cepat. Pemuda tampan itu sangat sibuk sehingga ia tidak bisa berlama-lama tinggal di sana.Karena mulai dilanda rasa khawatir, Ana menghampiri Jeena yang sedang menatap kotak musik hadiah dari Manggala. Beberapa kali ia menyalakan kotak musik itu dengan perasaan yang tidak karuan.“Sayang,” imbuh Ana mencuri perhatian Jeena. Jeena segera mematikan kotak musik itu lalu menaruhnya dengan hati-hati di atas meja nakas samping tidur. Wanita muda bermanik almond itu merapikan rambutnya yang berantakan dengan jarinya kemudian ia duduk di samping ibunya.“Mami, ada apa?” tanya Jeena yang mengira ibunya membutuhkan sesuatu.Ana menggelengkan kepalanya pelan lalu menjawab. “Jeena, kamu lagi bete ya soalnya Gala cepat pulang,”Jeena terdiam sesaat. Ingin menyangkal namun benar adanya. Ia sedih jika har

    Last Updated : 2024-12-20
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 189

    "Tolong! Jambret!" Serina berteriak saat tasnya dijambret oleh pencopet yang berada di tepi jalan. Gadis muda itu turun dari sebuah taxi depan gedung perkantoran Basalamah.Gadis bermata biru itu memekik kaget karena tas mahal miliknya diambil oleh pencopet. Tak hanya itu, di dalam tas itu ada ponsel dan dompet berisi kartu ATM miliknya.Beberapa orang yang mendengar teriakannya langsung menoleh ke arahnya dengan terkesiap. Mereka langsung sigap meneriaki pencopet dan salah satu dari mereka mengejar pria itu.Serina meringis sedih atas insiden yang baru saja terjadi. Betapa malang nasibnya karena ia mengalami kesialan saat ia hendak memasuki area kantor Basalamah."Serin! Ada apa?"Laila bertanya pada gadis yang terlihat sedih itu. Gadis bercadar itu juga kebetulan turun di tempat yang sama di mana Serina berada."Ada copet! Tadi dia ambil tas aku!"Serina menjawab dengan kesal. Kemudian telunjuknya mengarah pada pria yang berlari cepat menuju utara."Sudah, sudah! Kita akan kejar kala

    Last Updated : 2024-12-20
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 190

    Laila menggelengkan kepalanya ribut saat ia mengingat jika nomor telepon yang dicantumkan pada salah satu surat lamaran kerja adalah nomor miliknya dan ayahnya. Mungkin pihak HRD menghubungi nomor ayahnya karena ponsel miliknya tidak aktif akibat baterainya habis.Namun beberapa saat kemudian, Laila mengerutkan keningnya saat mencoba mengingat-ingat perusahaan mana yang menerimanya. Gadis itu pun pulang dan langsung berhadapan dengan sang ayah yang sedang duduk di ruang tamu sembari membaca koran.“Laila sini!”Yuda memanggil putrinya dan menepuk kursi di sampingnya. Laila pun duduk di samping sang ayah setelah membuka cadarnya. Ia menatap sang ayah dengan tatapan penuh penasaran. Mendapat tatapan intens dari putrinya, Yuda tersenyum sumringah padanya. Mimik mukanya mirip seperti baru saja mendapat gaji bulanannya.Pria paruh baya itu menatap putrinya yang kini tak terasa sudah beranjak dewasa. Manik hitamnya mengingatkannya pada cinta pertamanya.“Wah, anak Ayah sekarang sudah mandir

    Last Updated : 2024-12-22
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 191

    Ruangan kantor tiba-tiba terasa hening. Ayah dan anak terlihat tengah berbincang serius. Percakapan sengit itu diawali oleh keterkejutan sang ayah saat mendengar kabar tentang kondisi perusahaan putranya. “Apa yang kamu lakukan Gala? PT Yudistira Group?”Aldino membentak putranya saat baru tahu langkah yang diambil oleh putranya. Tanpa sepengetahuannya, Manggala mengakuisisi perusahaan Yudistira. Aldino mengira jika putranya itu mengakuisisi perusahaan lain. Manggala mengerjapkan matanya sekali. Ia cukup tersentak kaget melihat reaksi sang ayah. Ia menghela nafas berat. Ia sudah mempersiapkan mentalnya mendapat amukan dari sang ayah.“Papa, sebetulnya,” ujar Manggala namun langsung disambar oleh sang ayah. Membuat pemuda tampan itu menelan salivanya terasa kecut.“Maksud kamu apa? Kamu membeli perusahaan yang sudah bangkrut? Pihak bank mana yang sudah tidak bersedia dipinjami? Investor mana juga yang bersedia mengucurkan dana ke perusahaan itu? Kamu mau jadi hero, Dewa penolong begit

    Last Updated : 2024-12-22
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 192

    Sepanjang jalan, Laila beristighfar. Ia menyeru nama sang pencipta. Ia takut jika Beryl akan bersikap yang aneh-aneh padanya, misalnya mempermalukannya atau mempersulit pekerjaannya agar ia diusir dari sana. Pikirannya dipenuhi oleh prasangka buruk.“Ingat, Laila! Kamu tidak boleh terpancing emosi saat bekerja! Ini hari pertamamu bekerja. Benar apa kata Ayah. Perusahaan mana yang mau bersedia menerimaku—yang nihil dengan pengalaman kerja.”Laila menyemangati dirinya sendiri. Ke dua tangannya mengepal ke udara. Setelah mengikuti briefing dengan karyawan baru lainnya, hanya Laila yang langsung dipanggil oleh sang atasan.Dengan langkah ragu, gadis itu mengetuk pintu ruangan presdir. Konon menurut rumor yang beranak pinak, CEO perusahaan itu dipegang oleh ayahnya Beryl, Mustafa Ali Basalamah. Beryl– bertugas sebagai wakilnya dan digadang-gadang akan menggantikan posisi ayahnya pada kepemimpinan perusahaan beberapa bulan lagi.Saat Laila berjalan menuju ruangan presdir, seorang pria lang

    Last Updated : 2024-12-23
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 193

    Jeena menggeram pelan saat Alice mengabaikan permintaannya. Ketika Alice menghentikan laju mobilnya di depan gerbang raksasa sebuah mansion, Jeena turun lebih dulu dari dalam mobil itu lalu pergi meninggalkan Alice dengan terburu-buru. Ia akan menelepon Rosa. Semoga saja Rosa segera mengangkat sambungan telepon darinya. Ia tidak tahu lokasi keberadaannya saat ini. Jeena tidak pernah bepergian sendiri.Namun Alice mencengkram pergelangan tangan Jeena lalu berkata dengan setengah memelas padanya. “Jeena, maafkan aku! Tapi, please masuklah! Aku mohon sebentar saja,”Jeena menoleh dengan tatapan penuh kemarahan. “Aku tidak suka caramu! Aku akan pulang,” jawab Jeena sembari menepis tangan Alice dengan kasar. Wanita bermanik almond itu keberatan dengan cara undangan Alice yang setengah memaksanya.Namun Alice tidak menyerah begitu saja. “Jeena, kumohon! Aku ingin kamu masuk. Hari ini ulang tahun kakakku,” katanya terlihat jujur.Jeena mendengus pelan. “Apa hubungannya denganku? Maksudmu, kam

    Last Updated : 2024-12-23
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 194

    “Dion, maaf aku tidak tahu kamu berhenti kuliah,” imbuh Jeena saat merasa simpatik pada pemuda berambut pirang yang dulu pertama kali ia temui pada saat awal kuliah. Mereka tidak dekat namun Jeena pernah melihat performa Dion saat menyambut mahasiswa baru. Dion adalah salah satu anak mahasiswa seni tingkat dua.“Tidak apa-apa, Jeena,” jawab pria itu dengan tersenyum tipis. Meskipun ia tersenyum namun siapapun akan menangkap kesedihan yang tersirat dari wajahnya. “Maaf, kenapa kamu tidak melanjutkan studymu? Kamu masih bisa bermain piano,” ujar Jeena terlihat mulai santai. “Sorry, I mean, kamu masih bisa ikut kelas.”Dion terlihat murung saat mendengar komentar Jeena. Jeena menjadi merasa bersalah karena telah salah kata. Jeena hanya berpikir jika seorang difabel sekalipun bisa melakukan aktifitas normal pada umumnya.“Dion, maafkan aku! Aku tidak bermaksud bagaimana. Aku hanya–” imbuh Jeena merasa bersalah. “It’s okay, Jeena,” jawab Dion tidak mempermasalahkannya. Namun, sungguh, ia

    Last Updated : 2024-12-23

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Extra Part (Ending)

    Sepuluh Tahun KemudianLangit pagi itu cerah di kawasan perbukitan tempat kediaman keluarga Manggala berdiri megah. Rumah bergaya modern tropis dengan sentuhan klasik itu dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang, dibangun oleh Aldino, sang kakek yang visioner. Di halaman belakang, terdengar suara tawa anak-anak dan langkah kaki berlarian.Kini Manggala mengambil alih perusahaan sang ayah, sedangkan Jeena menjadi seorang pianis seperti ibunya. Ia juga bahagia menjadi seorang ibu dari empat orang anak. “Mas Sagara! Tunggu aku dong!” seru Bintang, bocah sepuluh tahun yang berusaha mengejar kakaknya.Sagara menoleh sambil tertawa. “Cepat dong, Bintang! Katanya mau lomba lari?”Dari balik pintu kaca, dua gadis kembar berambut panjang hitam–berusia tujuh tahun, Savana dan Aurora, berseru bersamaan, “Mamaaa! Mas Sagara gak mau ajak kita main!”Jeena, yang tengah menyiram bunga, menoleh sambil tersenyum. “Kalian gak usah ikut main lari-larian. Kalian bisa kan main yang lain,”Savana dan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 431

    Tiga minggu telah berlalu sejak kecelakaan itu.Alby akhirnya pulang ke Jakarta. Ia masih lemah, tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi kesadarannya sudah kembali. Dan itu saja sudah cukup membuat seluruh keluarga menghela napas lega.Di kamar yang tenang, Alby perlahan duduk di sisi ranjang. Levina sigap menopangnya.“Kamu yakin udah kuat buat berdiri?” tanyanya pelan, seolah takut suaranya akan membuat Alby goyah.Alby tersenyum tipis. “Aku nggak selemah itu, Lev… Tapi kalau kamu tetap mau di sini, aku nggak keberatan.”Senyum itu begitu lemah, tapi cukup untuk menggetarkan hati Levina. Ia membalas tatapan itu dengan lembut, menyembunyikan guncangan di dadanya. Sejak hari pertama Alby tak sadarkan diri, Levina tidak pernah meninggalkan sisinya.Ia bertahan, bahkan ketika dokter kehilangan harapan. Dan, keluarga Basalamah mengabaikannya. “Lev,” suara Alby pelan.Levina menoleh cepat. “Hmm?”“Makasih ya… sudah rawat aku.”Alby menatap Levina dengan senyum tipis.Levina diam kemudian m

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 430

    RS Bali International Cahaya lampu rumah sakit memantul di lantai keramik yang licin, menciptakan suasana dingin dan sepi. Di balik pintu ICU yang tertutup rapat, Alby tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Tubuhnya penuh luka, sebagian tulangnya retak, dan kepalanya mengalami trauma berat akibat benturan keras dalam kecelakaan.Di ruang tunggu ICU, suasana dipenuhi ketegangan.Dokter Bagas, ahli bedah saraf yang menangani Alby, keluar dengan wajah serius langsung mengabari kondisi Alby saat ini pada keluarga; Sulis-Ali, Beryl, Ana-dr Zain, dan Manggala-Jeena yang langsung terbang ke Bali setelah mendapat kabar buruk mengenai kecelakaan yang menimpa Alby.Dokter Bagas berkata. “Kami sudah melakukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Alby mengalami pendarahan hebat di otak serta beberapa patah tulang rusuk yang melukai paru-paru kirinya. Kami telah memasang ventilator dan melakukan dekompresi kranial untuk mengurangi tekanan pada otaknya.”Tak ada yang berbicara. Wajah Ali pucat,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 429

    “Hari ini mendadak sepi, ya?”Levina menoleh. Alby ada di sampingnya, berjalan santai di antara deretan pohon mahoni yang mulai meranggas. Cahaya senja memantulkan rona keemasan di wajah mereka, menciptakan siluet yang tenang namun menyimpan gelombang perasaan yang tak terucap.Alby menatap tunangannya dengan lembut. Banyak hal ingin ia katakan, tapi belum waktunya. Ia hanya meraih jemari Levina dan menggenggamnya erat. Namun, kali ini Levina tidak menolak. Ia tahu harus berpura-pura menjadi kekasih Alby dengan sebaik mungkin.“Besok kita menikah. Tapi hari ini… izinkan aku jujur.”Alby menatap Levina dari samping. Meskipun Levina selalu menampilkan wajah dengan minim ekspresi, di matanya gadis itu terlihat cantik. Mungkin wanita tercantik yang pernah ia sukai. Ia menyukai segala hal tentang dirinya. Entah sejak kapan, Ia mulai merasakannya. Alih-alih merespon perkataan Alby, Levina menatapnya dalam. “Aku dengar kau sudah melaporkan Bella dan Roger.”Alby mengangguk pelan. “Aku rekam

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 428

    “Lihat nih! Komennya udah tembus sepuluh ribu. Gila, Bella, kamu viral!”Manager Bella, seorang wanita berkacamata bernama Fara, tertawa kecil sambil menyodorkan ponsel ke arah kliennya. Di layar, unggahan Bella sedang dibanjiri komentar dan likes. Foto-foto kontroversial dengan Alby—yang sengaja diposting ulang oleh akun fanbase-nya, membuat namanya melejit dalam semalam.Bella tersenyum tipis, membolak-balik notifikasi dengan santai.“Ya... kalau skandal bisa bikin aku trending, kenapa nggak?” ujarnya ringan.Fara menyikut lengannya. “Kamu jahat juga, ya.”Bella menjawab dengan anggukan percaya diri. “Dunia hiburan bukan tempat buat yang terlalu baik.”Namun sebelum mereka bisa tertawa lagi, pintu studio tempat mereka santai tiba-tiba terbuka keras.BRAK!Keduanya terlonjak kaget. Di ambang pintu, berdiri Alby dengan sorot mata yang tak pernah Bella lihat sebelumnya—dingin, tajam, dan penuh kemarahan yang ditekan.“Untuk apa kamu lakukan ini, Bella?”Nada suaranya rendah, tapi mengge

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 427

    “Astaga, Bella, sialan!” gumam Alby saat melihat layar ponselnya. Foto-foto itu terpampang jelas. Ia dan Bella terlihat terlalu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih.Skandal itu tersebar begitu cepat. Akun-akun gosip di X dan I*******m berebut menaikkannya, sementara bot-bot anonim memperkeruh suasana dengan komentar tajam dan spekulasi kejam. Nama Alby mendadak trending, bukan karena prestasi, tapi karena ciuman yang tak pernah benar-benar terjadi.Dengan geram, Alby melemparkan ponselnya ke meja. Ia ingin menyangkal semua ini, tapi bagaimana? Mata kamera tidak pernah peduli pada kebenaran—hanya pada apa yang terlihat.Ponselnya bergetar. Nama “Mommy” tertera di layar.Sulis tidak pernah menelepon tanpa alasan. Dan kali ini, Alby tahu persis apa yang membuat ibunya menelepon di tengah malam, saat hujan mengguyur kota seperti murka langit yang tak tertahan.Sulis duduk anggun di sofa ruang tamu. Ruangan itu sepi, tapi hawa di dalamnya menggigit seperti salju saat musim dingin. Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 426

    Di kediaman Mahesa“Levina…” suara Roger terdengar pelan dan penuh simpati saat ia masuk ke dalam ruang tamu di mana Levina sedang duduk, membaca buku.Levina menatapnya, keningnya berkerut. “Roger? Ada apa?”Hubungannya dengan Roger mulai membaik. Keluarga Roger datang dan meminta maaf pada Mahesa atas apa yang telah Roger lakukan.Roger tersenyum lalu duduk bergabung dengan Levina, seolah menimbang-nimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. “Aku mendengar kabar yang cukup mengejutkan.” Ia mencoba menatap Levina dengan ekspresi prihatin, namun dalam hatinya, ada kepuasan yang terselip. “Aku... aku dengar kalau Alby terlibat hubungan dengan seorang penyanyi pendatang baru. Mereka... kedapatan di beberapa tempat bersama. Selingkuh, mungkin.”Levina hanya mengangkat alis. “Oh,” jawabnya singkat, tanpa ekspresi lebih lanjut. “Kapan kamu mendengarnya?”Roger sedikit terkejut dengan respons Levina yang begitu datar. “Baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya mereka terlihat sangat dekat. Aku h

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 425

    Di sebuah lounge hotel mewah, Roger duduk menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel. Di sampingnya, seorang wanita berambut panjang duduk dengan senyum menggoda—Bella, penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun.“Jadi... lo cuma mau gue foto bareng dia?” tanya Bella dengan alis terangkat. “That’s it? Gue pikir bakal lebih ekstrem.”Roger tertawa pelan, suaranya tenang namun licik. “Nggak perlu ekstrem. Cukup satu foto. Waktu yang pas, tempat yang pas. Publik akan percaya kalau Alby ternyata sama aja kayak pria lainnya. Dan Levina... perempuan dengan prinsip seperti dia? Dia akan mundur sendiri.”Bella mengangkat bahu. “Easy. Asal bayarannya sepadan.”Roger menyerahkan sebuah cek yang sudah ditandatangani olehnya. “Lihat sendiri.”Bella tersenyum licik. “Deal.”Roger bersandar, lalu menyesap kopinya. Matanya menatap kosong ke depan. “Sorry, Alby... Aku lebih dulu kenal Levina. Dan aku nggak akan biarin kamu ambil Levina,” Roger sudah mendengar kabar tentang Levina yang sudah di

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 424

    Rumah besar keluarga Ana Basalamah sore itu lebih sunyi dari biasanya. Dedaunan bergerak pelan ditiup angin, dan cahaya matahari yang menembus kaca jendela membuat ruangan terlihat hangat—meski hati sebagian penghuninya masih membeku.Di ruang keluarga, Sagara duduk di atas karpet bulu berwarna krem. Bocah empat tahun itu memeluk boneka dinosaurus hijau miliknya. Matanya masih sembab, dan tak ada satu pun senyum terukir di wajah kecilnya.Pasha duduk tak jauh darinya, memangku salah satu putra kembarnya—Rayyan—yang tengah bermain mobil-mobilan sambil tertawa sendiri. Di sisi lain, Rosa menggendong Rafael yang baru saja tertidur di pangkuannya. “Gara,” panggil Pasha dengan suara pelan.Sagara menoleh perlahan. Ia belum sepenuhnya nyaman, belum juga paham sepenuhnya apa yang terjadi dengan ayahnya.Pasha mencoba tersenyum. “Papa Pasha bawa mainan, mau lihat?”Bocah itu hanya mengangguk kecil. Pasha mengeluarkan satu set puzzle binatang dari dalam tasnya.“Coba tebak ini apa?” Ia mengang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status