Share

Bab 182

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-12-16 13:14:44
“Gue gak butuh uang lo!” tukas Laila kemudian menegakkan tubuhnya dan menatap nyalang pemuda di hadapannya.

“What? Kok malah nyolot sih,” jawab Beryl merasa tak terima dengan respon Laila.

“Pikir aja sendiri,” imbuhnya dengan menghentakkan kakinya kesal. Ia kemudian pergi meninggalkan Beryl dan langsung menghampiri Jeena—yang kebetulan sudah turun dari panggung itu.

“Selamat!” ucap Laila memeluk Jeena dengan penuh haru. Kemudian ia melirik ke arah Manggala–yang terlihat heran melihat kedatangannya.

“Aku yang undang, Laila, Mas,” seru Jeena saat melihat raut tampan tunangannya.

Manggala manggut-manggut dan tersenyum ke arah Laila. “Jadi kalian udah akrab nih,”

Laila menatap Jeena yang juga menatapnya. Kemudian Jeena tertawa. “Iya, kami berteman sekarang. Laila seperti adikku, Mas,”

Jeena tidak mengatakan pada siapapun kalau Laila adalah tutor online bahasa Inggris.

“Betul, Mas Gala. Sekarang kami berteman,” jawab Laila terdengar ceria.

“Kamu dengan siapa ke sini? Jauh-jauh dari Bogor,”
Piemar

Happy Monday gaess

| 6
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Haya
danar frustasi berat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 183

    Beberapa hari setelah acara pertunangan adalah waktu keberangkatan Jeena menuju Manhattan. Sang ibu sudah mempersiapkan segalanya untuk putrinya. Ia sudah membeli sebuah unit apartemen yang akan ditinggali oleh Jeena selama berada di sana.Bulan pertama, ia juga akan ikut tinggal memboyong serta merta Sagara di sana. Ia mengambil liburan lebih awal dari jadwal manggungnya di beberapa tempat konser yang berkolaborasi dengan penyanyi tanah air demi membersamai putrinya.Ana seorang ibu yang pengertian. Mungkin bagi Jeena tak mudah tinggal di luar negeri berbeda dengannya yang sudah pernah tinggal lama di sana. Itulah alasan mengapa wanita berhidung bangir itu akan menemaninya untuk sementara waktu.Sayang, Manggala tidak bisa ikut mengantar keberangkatan kekasihnya itu. Ia sedang berada di Salatiga menemani sang ayah bertemu dengan investor. Manggala berusaha gencar meluluhkan hati sang ayah yang masih belum sepenuhnya memberikan restunya pada hubungannya dengan Jeena.Kata-kata restu it

    Last Updated : 2024-12-17
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 184

    “Kamu membunuh sembarang orang! Kamu penjahat! Kamu memang iblis! Kamu membunuh orang hanya karena kesalahan kecil!” pekik Yasmin dengan suara yang bergetar hebat.Miguel tidak bisa terima perkataan Yasmin. Ia menggeram pelan lalu berkata dengan penuh penekanan padanya. “Kamu bilang kesalahan kecil? Dia mencoba mendekati wanitaku, kamu bilang kesalahan kecil?”Tangisan Yasmin tumpah ruah. Ia benar-benar ketakutan. Ia merasa syok karena melihat dengan mata kepala sendiri Miguel menembak salah satu anak buahnya karena berusaha mendekati Yasmin.Saat itu Yasmin hanya mengajak mengobrol pria itu, berusaha bernegosiasi dengannya, ingin melarikan diri dari situasi itu. Naasnya, pria itu tidak bersedia menolongnya. Alih-alih berniat membantunya keluar dari apartemen atasannya, ia justru mencoba menggoda Yasmin.Miguel yang melihat kedekatan mereka langsung murka. Ia menodongkan pistol dan langsung menghabisi nyawa bawahannya dengan begitu mudahnya.“Yasmin! Ayo!”Miguel berkata dengan nada g

    Last Updated : 2024-12-17
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 185

    Jeena terlihat senyum sendirian setelah mendapat panggilan teleconference. Ana penasaran mengapa putrinya terlihat ceria dan antusias. Dengan siapakah ia melakukan video teleconference tersebut?Mungkin dengan kekasihnya yang saat ini berada di tanah air.“Gara, Mama ngobrol dengan siapa? Kelihatan seru banget,” tanya Ana sembari menoel-noel lengan anak lelaki tampan itu–yang terlihat sedang menyusun mainan berbahan balok kayu.Sagara asik bermain di atas playmate ditemani oleh babysitter Linda. Anak itu terlihat senang menyusun mainan kemudian membongkarnya lagi. Seringkali mainan serupa kendaraan, mobil, motor dan truk rusak, tidak bertahan lama karena dibongkar olehnya. Oleh karena itu, Jeena berinisiatif memberikan mainan berupa puzzle, Lego dan apapun mainan edukasi yang bisa disusun kembali.Mendengar neneknya bertanya padanya Sagara hanya menoleh sesaat lalu mengedikkan pundaknya. Bahasa tubuhnya yang alami sungguh terlihat menggemaskan. Rupanya, anak itu tidak senang diganggu

    Last Updated : 2024-12-18
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 186

    Wanita bermanik almond itu terkesiap saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu.Satu buket bunga mawar putih yang besar tampak menyambutnya. Seorang pria memegang buket bunga di depannya hingga menutupi wajahnya.Jeena mengira jika dia adalah seorang pria yang salah alamat atau seorang kurir ekspedisi.Wanita satu anak itu berkata dalam bahasa asing. "Sorry, I didn't order a bouquet of flowers. Maybe you have the wrong address.""No! I don't have wrong address,” jawab pria itu lalu menyingkirkan buket bunga dari wajahnya.Ke dua bola mata Jeena membola tatkala melihat siapa yang datang malam itu."Mas Gala?"Perasaan Jeena campur aduk. Ia senang sekaligus terkejut akan kedatangan kekasih hatinya."I'm coming, Sweety," imbuh Manggala dengan kekehan pelan. Sungguh, ia sangat merindukan wanita muda di hadapannya. Ingin sekali memeluknya jika tidak tahu diri. Oleh karena itu ia berusaha menahan diri untuk tidak memperlihatkan perasaannya yang membuncah bahagia."Aku gak disuruh masuk

    Last Updated : 2024-12-18
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab187

    “Mami, menurutmu, tunik hijau atau putih?” Jeena memperlihatkan dua buah tunik di hadapan wajah ibunya. Ia terlihat kebingungan saat memilihnya. Pagi itu ia bersiap-siap akan pergi bersama sang kekasih hati untuk sarapan bersama seperti kesepakatan semalam.Ana mengulum senyum melihat gerak gerik putrinya. Ia teramat bersyukur melihat kini Jeena bisa menjemput bahagianya. Sebetulnya, ia sama sekali tidak keberatan jika Manggala mengajaknya menikah langsung. Toh, dengan asumsi jika Manggala bisa menjamin kebahagiaan putrinya mengingat dengan segala kekayaan yang dimilikinya. Namun, di luar dugaan, Jeena ternyata memiliki keyakinan yang teguh. Ia benar-benar ingin merengkuh mimpinya sebelum menjalin hubungan yang baru.“Menurut Mami, Jeena pakai tunik putih. Setahu Mami, Manggala suka pake hem putih. Coba perhatiin!” jawab Ana seraya mengambil tunik berwarna hijau yang dipegang oleh putrinya. Ia pun menaruh kembali tunik berwarna hijau itu ke dalam lemari.Jeena mengerutkan keningnya, m

    Last Updated : 2024-12-19
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 188

    Ana merasa penasaran melihat putrinya yang terlihat melamun setelah kepergian kekasih hatinya. Ia pun menerka-nerka jika Jeena memang tidak rela jika harus ditinggalkan oleh Manggala dengan begitu cepat. Pemuda tampan itu sangat sibuk sehingga ia tidak bisa berlama-lama tinggal di sana.Karena mulai dilanda rasa khawatir, Ana menghampiri Jeena yang sedang menatap kotak musik hadiah dari Manggala. Beberapa kali ia menyalakan kotak musik itu dengan perasaan yang tidak karuan.“Sayang,” imbuh Ana mencuri perhatian Jeena. Jeena segera mematikan kotak musik itu lalu menaruhnya dengan hati-hati di atas meja nakas samping tidur. Wanita muda bermanik almond itu merapikan rambutnya yang berantakan dengan jarinya kemudian ia duduk di samping ibunya.“Mami, ada apa?” tanya Jeena yang mengira ibunya membutuhkan sesuatu.Ana menggelengkan kepalanya pelan lalu menjawab. “Jeena, kamu lagi bete ya soalnya Gala cepat pulang,”Jeena terdiam sesaat. Ingin menyangkal namun benar adanya. Ia sedih jika har

    Last Updated : 2024-12-20
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 189

    "Tolong! Jambret!" Serina berteriak saat tasnya dijambret oleh pencopet yang berada di tepi jalan. Gadis muda itu turun dari sebuah taxi depan gedung perkantoran Basalamah.Gadis bermata biru itu memekik kaget karena tas mahal miliknya diambil oleh pencopet. Tak hanya itu, di dalam tas itu ada ponsel dan dompet berisi kartu ATM miliknya.Beberapa orang yang mendengar teriakannya langsung menoleh ke arahnya dengan terkesiap. Mereka langsung sigap meneriaki pencopet dan salah satu dari mereka mengejar pria itu.Serina meringis sedih atas insiden yang baru saja terjadi. Betapa malang nasibnya karena ia mengalami kesialan saat ia hendak memasuki area kantor Basalamah."Serin! Ada apa?"Laila bertanya pada gadis yang terlihat sedih itu. Gadis bercadar itu juga kebetulan turun di tempat yang sama di mana Serina berada."Ada copet! Tadi dia ambil tas aku!"Serina menjawab dengan kesal. Kemudian telunjuknya mengarah pada pria yang berlari cepat menuju utara."Sudah, sudah! Kita akan kejar kala

    Last Updated : 2024-12-20
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 190

    Laila menggelengkan kepalanya ribut saat ia mengingat jika nomor telepon yang dicantumkan pada salah satu surat lamaran kerja adalah nomor miliknya dan ayahnya. Mungkin pihak HRD menghubungi nomor ayahnya karena ponsel miliknya tidak aktif akibat baterainya habis.Namun beberapa saat kemudian, Laila mengerutkan keningnya saat mencoba mengingat-ingat perusahaan mana yang menerimanya. Gadis itu pun pulang dan langsung berhadapan dengan sang ayah yang sedang duduk di ruang tamu sembari membaca koran.“Laila sini!”Yuda memanggil putrinya dan menepuk kursi di sampingnya. Laila pun duduk di samping sang ayah setelah membuka cadarnya. Ia menatap sang ayah dengan tatapan penuh penasaran. Mendapat tatapan intens dari putrinya, Yuda tersenyum sumringah padanya. Mimik mukanya mirip seperti baru saja mendapat gaji bulanannya.Pria paruh baya itu menatap putrinya yang kini tak terasa sudah beranjak dewasa. Manik hitamnya mengingatkannya pada cinta pertamanya.“Wah, anak Ayah sekarang sudah mandir

    Last Updated : 2024-12-22

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Extra Part (Ending)

    Sepuluh Tahun KemudianLangit pagi itu cerah di kawasan perbukitan tempat kediaman keluarga Manggala berdiri megah. Rumah bergaya modern tropis dengan sentuhan klasik itu dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang, dibangun oleh Aldino, sang kakek yang visioner. Di halaman belakang, terdengar suara tawa anak-anak dan langkah kaki berlarian.Kini Manggala mengambil alih perusahaan sang ayah, sedangkan Jeena menjadi seorang pianis seperti ibunya. Ia juga bahagia menjadi seorang ibu dari empat orang anak. “Mas Sagara! Tunggu aku dong!” seru Bintang, bocah sepuluh tahun yang berusaha mengejar kakaknya.Sagara menoleh sambil tertawa. “Cepat dong, Bintang! Katanya mau lomba lari?”Dari balik pintu kaca, dua gadis kembar berambut panjang hitam–berusia tujuh tahun, Savana dan Aurora, berseru bersamaan, “Mamaaa! Mas Sagara gak mau ajak kita main!”Jeena, yang tengah menyiram bunga, menoleh sambil tersenyum. “Kalian gak usah ikut main lari-larian. Kalian bisa kan main yang lain,”Savana dan

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 431

    Tiga minggu telah berlalu sejak kecelakaan itu.Alby akhirnya pulang ke Jakarta. Ia masih lemah, tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tapi kesadarannya sudah kembali. Dan itu saja sudah cukup membuat seluruh keluarga menghela napas lega.Di kamar yang tenang, Alby perlahan duduk di sisi ranjang. Levina sigap menopangnya.“Kamu yakin udah kuat buat berdiri?” tanyanya pelan, seolah takut suaranya akan membuat Alby goyah.Alby tersenyum tipis. “Aku nggak selemah itu, Lev… Tapi kalau kamu tetap mau di sini, aku nggak keberatan.”Senyum itu begitu lemah, tapi cukup untuk menggetarkan hati Levina. Ia membalas tatapan itu dengan lembut, menyembunyikan guncangan di dadanya. Sejak hari pertama Alby tak sadarkan diri, Levina tidak pernah meninggalkan sisinya.Ia bertahan, bahkan ketika dokter kehilangan harapan. Dan, keluarga Basalamah mengabaikannya. “Lev,” suara Alby pelan.Levina menoleh cepat. “Hmm?”“Makasih ya… sudah rawat aku.”Alby menatap Levina dengan senyum tipis.Levina diam kemudian m

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 430

    RS Bali International Cahaya lampu rumah sakit memantul di lantai keramik yang licin, menciptakan suasana dingin dan sepi. Di balik pintu ICU yang tertutup rapat, Alby tengah berjuang mempertahankan hidupnya. Tubuhnya penuh luka, sebagian tulangnya retak, dan kepalanya mengalami trauma berat akibat benturan keras dalam kecelakaan.Di ruang tunggu ICU, suasana dipenuhi ketegangan.Dokter Bagas, ahli bedah saraf yang menangani Alby, keluar dengan wajah serius langsung mengabari kondisi Alby saat ini pada keluarga; Sulis-Ali, Beryl, Ana-dr Zain, dan Manggala-Jeena yang langsung terbang ke Bali setelah mendapat kabar buruk mengenai kecelakaan yang menimpa Alby.Dokter Bagas berkata. “Kami sudah melakukan tindakan penyelamatan secepat mungkin. Alby mengalami pendarahan hebat di otak serta beberapa patah tulang rusuk yang melukai paru-paru kirinya. Kami telah memasang ventilator dan melakukan dekompresi kranial untuk mengurangi tekanan pada otaknya.”Tak ada yang berbicara. Wajah Ali pucat,

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 429

    “Hari ini mendadak sepi, ya?”Levina menoleh. Alby ada di sampingnya, berjalan santai di antara deretan pohon mahoni yang mulai meranggas. Cahaya senja memantulkan rona keemasan di wajah mereka, menciptakan siluet yang tenang namun menyimpan gelombang perasaan yang tak terucap.Alby menatap tunangannya dengan lembut. Banyak hal ingin ia katakan, tapi belum waktunya. Ia hanya meraih jemari Levina dan menggenggamnya erat. Namun, kali ini Levina tidak menolak. Ia tahu harus berpura-pura menjadi kekasih Alby dengan sebaik mungkin.“Besok kita menikah. Tapi hari ini… izinkan aku jujur.”Alby menatap Levina dari samping. Meskipun Levina selalu menampilkan wajah dengan minim ekspresi, di matanya gadis itu terlihat cantik. Mungkin wanita tercantik yang pernah ia sukai. Ia menyukai segala hal tentang dirinya. Entah sejak kapan, Ia mulai merasakannya. Alih-alih merespon perkataan Alby, Levina menatapnya dalam. “Aku dengar kau sudah melaporkan Bella dan Roger.”Alby mengangguk pelan. “Aku rekam

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 428

    “Lihat nih! Komennya udah tembus sepuluh ribu. Gila, Bella, kamu viral!”Manager Bella, seorang wanita berkacamata bernama Fara, tertawa kecil sambil menyodorkan ponsel ke arah kliennya. Di layar, unggahan Bella sedang dibanjiri komentar dan likes. Foto-foto kontroversial dengan Alby—yang sengaja diposting ulang oleh akun fanbase-nya, membuat namanya melejit dalam semalam.Bella tersenyum tipis, membolak-balik notifikasi dengan santai.“Ya... kalau skandal bisa bikin aku trending, kenapa nggak?” ujarnya ringan.Fara menyikut lengannya. “Kamu jahat juga, ya.”Bella menjawab dengan anggukan percaya diri. “Dunia hiburan bukan tempat buat yang terlalu baik.”Namun sebelum mereka bisa tertawa lagi, pintu studio tempat mereka santai tiba-tiba terbuka keras.BRAK!Keduanya terlonjak kaget. Di ambang pintu, berdiri Alby dengan sorot mata yang tak pernah Bella lihat sebelumnya—dingin, tajam, dan penuh kemarahan yang ditekan.“Untuk apa kamu lakukan ini, Bella?”Nada suaranya rendah, tapi mengge

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 427

    “Astaga, Bella, sialan!” gumam Alby saat melihat layar ponselnya. Foto-foto itu terpampang jelas. Ia dan Bella terlihat terlalu dekat. Mereka seperti sepasang kekasih.Skandal itu tersebar begitu cepat. Akun-akun gosip di X dan I*******m berebut menaikkannya, sementara bot-bot anonim memperkeruh suasana dengan komentar tajam dan spekulasi kejam. Nama Alby mendadak trending, bukan karena prestasi, tapi karena ciuman yang tak pernah benar-benar terjadi.Dengan geram, Alby melemparkan ponselnya ke meja. Ia ingin menyangkal semua ini, tapi bagaimana? Mata kamera tidak pernah peduli pada kebenaran—hanya pada apa yang terlihat.Ponselnya bergetar. Nama “Mommy” tertera di layar.Sulis tidak pernah menelepon tanpa alasan. Dan kali ini, Alby tahu persis apa yang membuat ibunya menelepon di tengah malam, saat hujan mengguyur kota seperti murka langit yang tak tertahan.Sulis duduk anggun di sofa ruang tamu. Ruangan itu sepi, tapi hawa di dalamnya menggigit seperti salju saat musim dingin. Alby

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 426

    Di kediaman Mahesa“Levina…” suara Roger terdengar pelan dan penuh simpati saat ia masuk ke dalam ruang tamu di mana Levina sedang duduk, membaca buku.Levina menatapnya, keningnya berkerut. “Roger? Ada apa?”Hubungannya dengan Roger mulai membaik. Keluarga Roger datang dan meminta maaf pada Mahesa atas apa yang telah Roger lakukan.Roger tersenyum lalu duduk bergabung dengan Levina, seolah menimbang-nimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. “Aku mendengar kabar yang cukup mengejutkan.” Ia mencoba menatap Levina dengan ekspresi prihatin, namun dalam hatinya, ada kepuasan yang terselip. “Aku... aku dengar kalau Alby terlibat hubungan dengan seorang penyanyi pendatang baru. Mereka... kedapatan di beberapa tempat bersama. Selingkuh, mungkin.”Levina hanya mengangkat alis. “Oh,” jawabnya singkat, tanpa ekspresi lebih lanjut. “Kapan kamu mendengarnya?”Roger sedikit terkejut dengan respons Levina yang begitu datar. “Baru beberapa hari yang lalu. Sepertinya mereka terlihat sangat dekat. Aku h

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 425

    Di sebuah lounge hotel mewah, Roger duduk menyilangkan kaki sambil menatap layar ponsel. Di sampingnya, seorang wanita berambut panjang duduk dengan senyum menggoda—Bella, penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun.“Jadi... lo cuma mau gue foto bareng dia?” tanya Bella dengan alis terangkat. “That’s it? Gue pikir bakal lebih ekstrem.”Roger tertawa pelan, suaranya tenang namun licik. “Nggak perlu ekstrem. Cukup satu foto. Waktu yang pas, tempat yang pas. Publik akan percaya kalau Alby ternyata sama aja kayak pria lainnya. Dan Levina... perempuan dengan prinsip seperti dia? Dia akan mundur sendiri.”Bella mengangkat bahu. “Easy. Asal bayarannya sepadan.”Roger menyerahkan sebuah cek yang sudah ditandatangani olehnya. “Lihat sendiri.”Bella tersenyum licik. “Deal.”Roger bersandar, lalu menyesap kopinya. Matanya menatap kosong ke depan. “Sorry, Alby... Aku lebih dulu kenal Levina. Dan aku nggak akan biarin kamu ambil Levina,” Roger sudah mendengar kabar tentang Levina yang sudah di

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 424

    Rumah besar keluarga Ana Basalamah sore itu lebih sunyi dari biasanya. Dedaunan bergerak pelan ditiup angin, dan cahaya matahari yang menembus kaca jendela membuat ruangan terlihat hangat—meski hati sebagian penghuninya masih membeku.Di ruang keluarga, Sagara duduk di atas karpet bulu berwarna krem. Bocah empat tahun itu memeluk boneka dinosaurus hijau miliknya. Matanya masih sembab, dan tak ada satu pun senyum terukir di wajah kecilnya.Pasha duduk tak jauh darinya, memangku salah satu putra kembarnya—Rayyan—yang tengah bermain mobil-mobilan sambil tertawa sendiri. Di sisi lain, Rosa menggendong Rafael yang baru saja tertidur di pangkuannya. “Gara,” panggil Pasha dengan suara pelan.Sagara menoleh perlahan. Ia belum sepenuhnya nyaman, belum juga paham sepenuhnya apa yang terjadi dengan ayahnya.Pasha mencoba tersenyum. “Papa Pasha bawa mainan, mau lihat?”Bocah itu hanya mengangguk kecil. Pasha mengeluarkan satu set puzzle binatang dari dalam tasnya.“Coba tebak ini apa?” Ia mengang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status