Home / Romansa / Dimanja Suami Pembawa Sial / Chapter 521 - Chapter 530

All Chapters of Dimanja Suami Pembawa Sial: Chapter 521 - Chapter 530

581 Chapters

Bab 521

Michael tidak menyangka akan bertemu dengan Tiffany dan Sean dalam situasi seperti ini. Dia mengerutkan alisnya sambil menatap Tiffany dengan dingin dengan satu mata yang tersisa, lalu melirik Sean. "Tumben sekali kalian datang kemari?"Sean juga mengerutkan alisnya. "Kakak.""Jangan panggil aku kakak, aku nggak pantas menerimanya!" Michael mendengus dingin sambil menunjuk matanya yang rusak. "Ini adalah utang yang kalian berdua berikan padaku!"Tiffany yang masih larut dalam kesedihan, langsung terpancing emosi saat mendengar perkataan Michael. Tangan gadis itu mengepal kuat di sisi tubuhnya, matanya merah menatap Michael."Kamu bilang mata itu adalah utang dari kami? Michael, kami sama sekali nggak pernah berutang apa pun padamu! Kamu sendiri yang janji sama kami, kalau kamu berani menyentuhku lagi, maka kamu harus menerima konsekuensinya!""Itu adalah pilihan ayahmu. Dia yang lebih memilih kepentingan bisnis di Grup Tanuwijaya daripada matamu! Coba pikirkan baik-baik, apakah kami ya
Read more

Bab 522

Michael menunjukkan ekspresi penuh kebingungan. "Kalau begitu, beri aku sedikit petunjuk, Ayah. Aku benar-benar nggak mengerti, kenapa kita harus menghadiri pernikahan itu?""Untuk menonton pertunjukan." Ronny tertawa dingin seraya menutup matanya, lalu mengetukkan jarinya di atas meja teh dengan ritme yang lambat."Michael, mungkin kamu nggak tahu. Bahkan banyak orang juga nggak tahu. Dulu, dalang di balik kecelakaan mobil yang menewaskan orang tua Sean ... adalah seseorang bermarga Rimbawan."Michael masih tidak mengerti sepenuhnya. "Marga Rimbawan?""Benar." Ronny tertawa kecil, nada bicaranya penuh dengan ejekan. "Dunia ini memang penuh dengan kebetulan.""Meskipun Sean bisa memaafkan ayah angkat Tiffany atas insiden pembakaran itu, apakah dia bisa memaafkan ibu kandung Tiffany yang merencanakan kematian orang tuanya sendiri?"Mata Michael tiba-tiba membelalak. "Jadi, maksudmu ... Paman dan Bibi ...."Namun, ekspresinya kembali mengerut setelah merenung beberapa saat. "Tunggu, Ayah
Read more

Bab 523

Setelah berpisah dengan Michael, Sean menggenggam tangan Tiffany dan berjalan masuk ke dalam kediaman Keluarga Tanuwijaya.Di dalam, Darmawan sedang bermain catur dengan Sanny.Berbeda dengan sebelumnya yang selalu mengenakan topeng, kini Sanny tampaknya sudah mulai terbiasa dengan tatapan orang-orang. Dia hanya menutupi wajahnya dengan sehelai kain tipis."Kamu ini terlalu banyak berpikir." Darmawan menghela napas sambil menatap papan catur di depannya. "Kalau sudah menerima keadaan, hiduplah dengan baik. Jangan terlalu membebani pikiranmu."Sanny mengerutkan alisnya sedikit, tetapi tetap diam. Sementara itu, Sean menggandeng Tiffany masuk ke dalam ruangan. "Kakek, Kakak."Darmawan menoleh dan tersenyum, "Kalian datang ngantarin undangan, bukan?"Sean mengangguk, lalu meletakkan dua undangan pernikahan di atas meja. "Satu untuk Kakek, dan satu lagi untuk Kakak. Aku cuma ingin menikah sekali dalam hidupku, jadi aku sangat berharap kalian bisa datang."Bukan karena dia ingin pamer atau
Read more

Bab 524

Saat di rumah Keluarga Tanuwijaya tadi, Darmawan hampir berlutut dan memohon pada Tiffany agar orang tuanya bisa menjaga Sean dengan baik. Namun, kenyataannya bisnis dan koneksi Sean di luar negeri ....Mark pernah mengatakan bahwa kekuatan bisnis Sean hanya lebih lemah sedikit daripada Keluarga Japardi. Dia juga bilang bahwa Sean adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa mengendalikan bisnisnya dari Kota Aven, mengelola segalanya dari kejauhan, dan tetap berkembang pesat."Di Elupa, banyak orang menyebutnya sebagai seorang genius. Namun bagi kakeknya, Sean hanyalah seorang pria yang membutuhkan dukungan mertuanya agar bisa bertahan.Tiffany menggigit bibirnya, lalu menoleh ke arah Sean. "Kamu nggak kesal Kakek salah paham padamu?"Sean tersenyum tipis dan menggeleng pelan. "Aku lebih suka kalau semua orang mengira aku bangkit karena pengaruh orang tuamu."Tiffany tertegun. "Kenapa?"Tatapan pria itu dalam dan teduh, bibirnya melengkung dengan senyum samar. "Dengan begitu, semua o
Read more

Bab 525

Dua hari kemudian, pernikahan megah Tiffany dan Sean diadakan di hotel paling mewah di Kota Aven, Hotel Prosper. Demi pernikahan mereka, Mark bahkan secara khusus melakukan renovasi darurat pada hotel tersebut.Di hari pernikahan, Tiffany sudah bangun sejak pukul empat pagi.Saat penata rias sedang merias wajahnya, Julie dan Zara malah asyik bercanda sambil saling mengomentari bentuk tubuh masing-masing. Sambil bercanda, mereka juga sibuk meminta satu sama lain untuk mengencangkan tali gaun pendamping pengantin yang mereka kenakan.Tiffany yang duduk diam di meja rias, tak bisa bergerak karena harus dirias. Akhirnya, dia hanya bisa mengeluh dengan nada kaku, "Kalian berdua berisik sekali!""Hanya kali ini saja!"Julie menoleh ke arah Tiffany dan menyeringai, "Hari ini kamu yang menikah, jadi kami boleh berisik.""Lain kali kalau aku yang menikah, pasti aku nggak bakal punya waktu buat ribut sama dia. Jadi, waktu itu kamu bisa menikmati ketenangan."Zara mengernyitkan dahi, "Kenapa haru
Read more

Bab 526

Tiffany juga tak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanyalah menemani ibunya dengan baik di sisa waktu yang dimilikinya ....Beberapa wanita itu masih sibuk bercanda di dalam kamar ketika Sean datang bersama rombongan pengiring pria. Sebelum hari pernikahan, Julie dan Zara sengaja mencari beberapa trik iseng di internet untuk mengerjai pengantin pria.Salah satunya adalah menyembunyikan sepatu pengantin wanita.Julie yang licik mengikat salah satu sepatu Tiffany di kakinya. Dengan gaun pengantin yang lebar dan menjuntai, tidak ada yang bisa melihat bahwa di balik rok itu tersembunyi sebuah sepatu.Namun, rencana yang begitu matang tetap saja tak bisa luput dari pandangan tajam Sean.Dengan satu tatapan darinya, Mark langsung menangkap Julie dan menekannya ke ranjang, sementara tangannya dengan cekatan menyelinap ke balik gaunnya dan mengambil sepatu yang tersembunyi.Namun, Mark dan Julie sama sekali tak menyangka bahwa Zara dan Charles telah bersiap dengan kamera
Read more

Bab 527

Suasana di dalam gereja begitu khidmat dan penuh kehangatan.Pastor yang mengenakan jubah emas, berdiri di tengah altar dengan senyum di wajahnya sambil menatap kedua mempelai yang berdiri di hadapannya."Sean, apakah kamu bersedia menikahi Tiffany dan menjadikannya istrimu? Berbagi hidup dengannya dalam ikatan suci pernikahan?""Baik dalam keadaan sakit maupun sehat, dalam kemiskinan maupun kekayaan, dalam keindahan maupun saat sudah kehilangan pesona, dalam keberhasilan maupun kegagalan? Apakah kamu berjanji untuk mencintai, menghibur, menghormati, dan melindunginya? Serta tetap setia kepadanya sepanjang hidupmu?""Aku bersedia.""Tiffany, apakah kamu bersedia menikahi Sean dan menjadikannya suamimu? Berbagi hidup dengannya dalam ikatan suci pernikahan?""Baik dalam sakit maupun sehat, dalam kemiskinan maupun kekayaan, dalam keindahan maupun saat sudah kehilangan pesona, dalam keberhasilan maupun kegagalan? Apakah kamu berjanji untuk mencintai, menghibur, menghormati, dan melindungin
Read more

Bab 528

"Aku selalu merasa bersalah atas masalah ini. Seorang pria berperilaku berengsek, bukan berarti istri dan anaknya juga sama." Setelah berkata demikian, Niken melirik ke arah Ronny sekilas dan berkata, "Nggak ada lagi yang mau kubicarakan sama kamu. Silakan pergi."Ucapannya ini jelas sekali sedang mengusirnya. Ekspresi Ronny menjadi muram setelah mendengarnya.Ronny menarik napas dalam, berusaha mempertahankan ketenangannya. "Bu Nancy, aku datang untuk mengingatkanmu dengan niat baik, kenapa kamu begitu menolakku? Sean bukanlah pria yang sepolos dan sejujur yang kamu bayangkan."Sambil berkata demikian, dia menunjuk ke arah Michael yang berdiri di belakangnya. "Lihat mata anakku? Itu ditusuk buta oleh Sean!"Nancy mengangguk santai. "Oh.""Lalu, kenapa masih tersisa satu?"Ronny tertegun mendengarnya. Wanita itu mengubah posisinya dengan nyaman, matanya memandang jauh ke altar tempat Tiffany dan Sean sedang bertukar cincin."Kenapa cuma satu matanya yang terluka?" Dia menoleh sedikit d
Read more

Bab 529

Pernikahan masih berlangsung dengan meriah.Sebagai pasangan pengantin yang menjadi pusat perhatian, Tiffany dan Sean pertama-tama mengucapkan sumpah mereka di hadapan pendeta di gereja. Setelah itu, mereka mulai menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua mereka dengan menuangkan teh untuk Nancy dan Bronson, Derek, serta Darmawan.Saat malam tiba, diadakan sebuah resepsi makan malam yang megah.Tiffany mengenakan gaun merah ketat yang elegan, sementara Sean mengenakan setelan biru tua dengan pinggiran emas. Keduanya bahkan tidak membutuhkan pencahayaan tambahan. Hanya dengan berdiri berdampingan, mereka sudah menjadi pusat perhatian dan menjadi sosok paling bersinar malam ini.Resepsi pun dimulai.Tiffany menggandeng lengan Sean dan memulai prosesi bersulang kepada tamu undangan satu per satu."Capek?" Di sela-sela bersulang, Sean merendahkan suaranya dan mendekati telinga Tiffany sambil bertanya lembut.Tiffany bersandar di lengannya, bibirnya melengkung dalam senyuman bahagia. "
Read more

Bab 530

Sebab, Sania tidak menyukai Tiffany. Hari ini, meskipun dia tidak datang ke upacara pernikahan, Sania malah menampakkan diri di resepsi malam. Bukankah itu berarti, meskipun dia tidak menyukai Tiffany, di dalam hatinya Sania masih peduli pada adiknya?Sean melepas tangan Tiffany yang menggenggam lengannya, lalu melangkah cepat ke arah Sania. Akhirnya, dia berdiri tepat di hadapannya."Kakak.""Hmm." Sania merogoh saku bajunya, lalu mengeluarkan sebuah amplop merah dan menyerahkannya kepada Sean. "Ini adalah hadiah kecil dariku sebagai seorang kakak."Setelah itu, dia mengangkat kepalanya. Matanya yang berwarna coklat tua menyapu seluruh ruangan. "Nggak mau persilakan aku duduk?"Sean terdiam sejenak, lalu melirik sekelilingnya. Semua kursi di aula sudah hampir penuh. Namun, karena aura dingin dari Nancy, ada kursi kosong di sebelahnya.Sean sedikit mengerutkan kening, lalu melirik ke arah Nancy."Kakak, gimana kalau duduk di sana?""Baiklah, aku akan duduk di sana." Sania tersenyum tip
Read more
PREV
1
...
5152535455
...
59
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status