Semua Bab Dimanja Suami Pembawa Sial: Bab 751 - Bab 755

755 Bab

Bab 751

"Kamu sekarang sudah terkenal, lho."Pagi-pagi sekali keesokan harinya, saat Tiffany masih belum bangun dari tempat tidur, dia sudah menerima telepon dari Julie."Sekarang banyak orang di internet yang membicarakan kamu." Julie tertawa terbahak-bahak di ujung telepon, "Bahkan ada yang bilang Sean itu bukan tipe pria setia, karena dia cuma mencari mantan istrinya selama lima tahun lalu berhenti begitu saja.""Ada juga yang bilang Sean itu nggak setia sama istri lamanya, soalnya dulu pas sama mantan istrinya nggak pernah pamer kemesraan, tapi sekarang sama kamu malah gila-gilaan pamer sayang. Katanya, ternyata memang pernikahan kedua itu lebih manis ....""Aku sampai ngakak. Salah sendiri, Sean terlalu menutup diri lima tahun yang lalu, kamu juga sama saja. Semua orang tahu Sean punya mantan istri, tapi nggak ada yang tahu siapa nama mantan istrinya."Tiffany masih rebahan di tempat tidur dengan setengah sadar saat mendengar suara Julie. Hanya mendengarnya saja sudah membuat kepalanya te
Baca selengkapnya

Bab 752

Setelah berkata demikian, Julie langsung menutup telepon dengan cepat. Tiffany pun terdiam. Dia langsung merebut ponselnya kembali dan menatap Sean dengan kesal. "Kenapa kamu ngomong begitu?""Kalau begitu, kenapa dia juga ngomong begitu?" Sean mengangkat tangan dan menarik Tiffany ke pelukannya, lalu menghirup aroma harum dari rambutnya. "Nggak mudah bagiku untuk bisa sampai sejauh ini bersamamu.""Aku tahu betapa berharganya kamu, jadi kamu nggak perlu lagi menguji perasaanku.""Walaupun maksud dia baik, tapi kalau kamu benar-benar melakukan apa yang dia sarankan, buatku itu justru jadi pukulan yang lebih dalam. Kita sudah cukup sulit buat bisa bersama. Jadi ... jangan uji aku lagi, ya?"Suara Sean yang dalam dan lembut membuat hati Tiffany terasa hangat. Dia mengatupkan bibirnya, lalu memeluk pria itu lebih erat dan menikmati kehangatannya."Tapi Julie juga cuma khawatir sama aku. Kamu dulu ... memang sempat menyakitiku, 'kan. Dia cuma takut aku bakal terluka lagi."Sambil berkata d
Baca selengkapnya

Bab 753

Tiffany keluar dari kamar Sean dengan pipi memerah. Di luar pintu, dua bocah kecil yang memakai setelan jas kecil dan gaun kecil sedang berdiri manis, dengan tas kecil di punggung mereka. Mereka bersandar di dinding koridor seperti dua murid SD yang sedang dihukum berdiri.Melihat Tiffany keluar, Arlo cemberut dan mengedipkan mata dengan nakal. "Mama ini nggak tahan godaan, cepat banget ditaklukkan."Wajah Tiffany langsung memerah.Arlene yang melihat itu buru-buru berlari ke depan Tiffany dan melindunginya. "Kakak nggak boleh bicara kayak gitu ke Mama ya! Mama itu kayak Arlene, suka sama pria ganteng!"Arlo memutar bola matanya dengan pasrah. "Kalian sama-sama bucin."Arlene membalas dengan percaya diri, "Hmph! Kata Guru, cewek yang bucin itu lebih disukai!"Suara polos kedua anak itu seketika membuat hati Tiffany hangat dan senang. Dia tersenyum tipis, lalu berjongkok sambil mengelus kepala Arlene. "Mana PR yang butuh tanda tangan Mama?"Arlene cemberut dan berjinjit mendekat ke teli
Baca selengkapnya

Bab 754

"Juga bakal jadi anak kecil yang gendut nanti," ucap Arlo yang mengikuti di belakang Sean dengan cemberut."Sembarangan! Arlene nggak bakal gendut!""Kamu bakal gendut!"Arlo menarik napas dalam-dalam. "Nggak masalah kalau Pak Sean antar kita ke sekolah setiap hari. Tapi, Mama juga harus ikut."Tiffany tertegun dan refleks bertanya, "Kenapa begitu?"Dia baru saja berpikir, kalau nanti anak-anak diantar Sean setiap hari, dia bisa bermalas-malasan di rumah dong ....Jujur saja, selama beberapa tahun ini, kecuali dalam kondisi khusus, semua urusan antar jemput anak-anak ke sekolah diurus oleh Tiffany sendiri. Itu cukup melelahkan.Sekarang dia akhirnya mendapat kesempatan untuk bermalas-malasan, tetapi anaknya malah tidak memberinya izin?"Buat menunjukkan kepemilikan." Arlo mencebik dan berkata dengan suara rendah, "Soalnya para ibu-ibu terus melihat Pak Sean kayak mau diterkam. Jadi, Mama harus selalu ikut. Kalau nggak, para guru juga bisa jadi gila."Tiffany tidak bisa berkata-kata. Ay
Baca selengkapnya

Bab 755

Tak lama kemudian, mobil sampai di taman kanak-kanak.Meskipun Sean sudah sangat berhati-hati, suara gaduh dari luar mobil saat parkir tetap saja membangunkan Tiffany dari tidurnya.Mata wanita itu masih terlihat mengantuk, tetapi tetap terlihat jernih dan indah. Dia menguap dan menoleh ke luar jendela. "Sudah sampai ya."Setelah itu, dia mengangkat tangan untuk membuka pintu mobil, tetapi segera dihentikan oleh Sean.Pria itu tersenyum tipis, tampak tak berdaya. "Kalau masih ngantuk, jangan turun dulu. Biar aku saja yang antar mereka masuk. Kamu tunggu di mobil saja."Tiffany menggigit bibirnya, secara refleks menoleh menatap dua anak kecil di sampingnya. "Tapi ....""Sudahlah." Arlo menghela napas panjang. "Mama yang bodoh, istirahat saja di mobil. Kami turun dulu.""Betul! Mama istirahat saja ya!" Arlene ikut mengangguk sambil tersenyum lebar.Akhirnya, Tiffany pun ditinggal sendiri di dalam mobil, sementara ketiganya orang itu turun bersama.Bersandar di jok kulit mobil, Tiffany ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
717273747576
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status