Home / Romansa / Dimanja Suami Pembawa Sial / Chapter 541 - Chapter 550

All Chapters of Dimanja Suami Pembawa Sial: Chapter 541 - Chapter 550

581 Chapters

Bab 541

"Dokter Tiffany."Tiffany baru saja mengganti pakaian dan keluar dari ruang ganti saat seorang pria dengan wajah berlinang air mata tiba-tiba menghentikannya."Aku pasienmu hari ini. Aku suami dari Sanny, namaku Conan."Dengan penuh emosi, pria itu berlutut di hadapan Tiffany. "Aku percayakan keselamatan istriku sepenuhnya kepadamu, Dok!""Saat dia hamil, aku sudah mencoba membujuknya, tapi dia sangat teguh pada keputusannya.""Aku benar-benar kehabisan cara. Setelah bertanya ke banyak orang, akhirnya aku menemukan Dokter. Semua orang bilang kamu adalah dokter yang luar biasa ...."Tiffany mengernyit, menatap pria yang berlutut di depannya dengan ekspresi datar. "Aku akan melakukan yang terbaik.""Uang bukan masalah."Conan menarik napas dalam-dalam, matanya penuh kesedihan dan kecemasan terhadap Sanny. "Berapa pun biayanya, aku pasti sanggup bayar! Selain itu ...."Pria itu mendongak, menatap mata Tiffany dengan serius. "Aku tahu operasi ini berisiko tinggi. Kalau nanti harus membuat
Read more

Bab 542

Saat itu, Tiffany berbaring di pelukannya. "Tentu saja sepadan. Ya, sepadan."Tiffany memejamkan matanya."Aku sudah meneliti penyakit jantung ini selama 5 tahun penuh. Aku pikir, sekarang saatnya untuk benar-benar menguji hasil penelitianku."....Operasi berlangsung dari pukul 4 sore hingga pukul 5 pagi keesokan harinya. Selama 13 jam operasi, Tiffany tetap fokus dan berdiri tegak di depan meja operasi.Saat jahitan terakhir selesai, dia akhirnya menghela napas panjang dan bersandar ke dinding ruang operasi dengan tubuh yang lelah.Tangisan bayi terdengar, perlahan-lahan Sanny membuka matanya. Ketika pandangannya bertemu dengan Tiffany yang berdiri di dekat dinding, matanya langsung terbelalak."Ti ....""Itu Dokter Tiffany."Seorang perawat yang sedang merapikan peralatan tersenyum tipis dan memperkenalkan, "Dokter Tiffany adalah dokter bedah jantung paling terkemuka di rumah sakit kami.""Jangan tertipu oleh usianya yang masih muda. Pengalamannya memang lebih sedikit dibandingkan d
Read more

Bab 543

"Kakak iparmu melarangku memberitahumu." Di ujung telepon, suara Charles terdengar pasrah. "Dia bilang takut kamu khawatir ....""Takut aku khawatir?" Sean mengernyit, lalu tertawa saking kesalnya. "Jadi, dengan cara diam-diam seperti ini aku nggak akan khawatir?""Aku ...." Sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, mata Sean tiba-tiba menangkap sosok wanita yang sedang berbicara dengan Conan di kejauhan.Wanita itu mengenakan pakaian operasi berwarna hijau. Tubuhnya tinggi dan ramping, kulitnya putih dan bersih. Wajah itu ....Itu adalah wajah yang selama 5 tahun ini terus menghantui pikiran Sean, bahkan dalam mimpinya.Dalam ingatannya, Tiffany selalu memiliki terlihat polos dan menggemaskan. Namun, sekarang ....Masih wajah yang sama, masih sepasang mata yang sama, tetapi auranya dipenuhi keanggunan dan keteguhan, seolah-olah menyiratkan bahwa orang asing tidak boleh mendekat. Dia ...."Sean? Sean?" Suara Charles di telepon membangunkan Sean dari lamunannya."Aku sudah sampai di rumah
Read more

Bab 544

"Kalau rekan kerja, tolong jangan ganggu dulu. Aku ingin istirahat."Setelah waktu yang cukup lama, orang di depan pintu tidak menunjukkan tanda-tanda akan pergi.Tiffany mengernyit sambil menyelesaikan kata-kata terakhir yang ditulisnya. Kemudian, dia meletakkan pena dan mengangkat kepalanya untuk melirik ke arah pintu.Mata wanita itu tiba-tiba membesar. Pria yang berdiri di ambang pintu mengenakan setelan hitam, dengan fitur wajah yang tampan dan tegas, mata yang dalam, hidung yang mancung, serta tubuh yang tegap dan berkarisma.Dibandingkan 5 tahun lalu, dia semakin tampan, semakin dingin, dan semakin arogan. Seluruh tubuhnya memancarkan aura pria dewasa di atas 30 tahun.Tiffany menatapnya, keterkejutan di matanya hanya bertahan sekejap. Kemudian, dia tersenyum ringan kepadanya. "Pak Sean, kamu datang untuk menanyakan kabar operasi kakakmu?"Dia menampilkan senyuman formal. Suaranya dingin dan profesional seperti berbicara dengan keluarga pasien yang asing. "Operasinya sangat suks
Read more

Bab 545

"Kalian sebenarnya punya hubungan apa ...?"Setelah beberapa menit keheningan di dalam ruang istirahat, tiba-tiba terdengar suara wanita yang lembut dari belakang.Sean tertegun sejenak, lalu secara refleks menoleh ke belakang. Di dalam ruangan, terdapat dua ranjang tingkat.Saat ini, ada tiga orang, satu pria dan dua wanita, yang sudah berbaring di atas ranjang tingkat itu.Ketiganya menatap Sean dan Tiffany dengan tatapan penasaran, seolah-olah sedang menyaksikan sebuah drama seru.Sean baru menyadari, ternyata masih ada orang lain di dalam ruangan ini. Tiffany menatap Sean dengan ekspresi pasrah. "Pak Sean, sekarang bisa tolong lepaskan aku?"Sean mengernyit, lalu melirik sekilas ke arah tiga wajah yang penuh rasa ingin tahu itu. Setelah itu, dia baru perlahan-lahan melepaskan Tiffany."Tolong tutup pintunya kalau keluar." Tiffany menguap, tidak berniat untuk berdebat lebih lanjut dengan Sean.Dia langsung naik ke ranjang kosong yang tersisa. Tanpa mengganti pakaian, dia langsung me
Read more

Bab 546

Chaplin mengernyit dengan kuat. "Kamu bawa wanita?""Kakak iparmu."Sean tersenyum tipis, lalu melepaskan Tiffany.Chaplin akhirnya bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas. Begitu melihatnya, dia langsung berlari ke pelukan Tiffany dan memeluknya dengan erat. "Kakak Ipar!""Chaplin." Tiffany memelototi Sean dengan galak, lalu mengusap punggung Chaplin dengan lembut. "Jangan panggil aku kakak ipar. Panggil saja aku Kak Tiffany.""Kak Tiffany.""Anak baik."Setelah menenangkan Chaplin, Tiffany menguap dan langsung menjatuhkan diri ke kursi kulit mewah di dalam mobil van, lalu berbaring dengan nyaman."Pak Sean nggak salah. Tempat ini memang jauh lebih baik dibanding ranjang keras di asrama."Wanita itu meregangkan tubuhnya dengan santai. "Chaplin, aku mau tidur sebentar. Kamu jaga di sini baik-baik, jangan biarkan orang jahat mendekat."Setelah berkata demikian, Tiffany memejamkan matanya, menarik selimut, dan langsung tertidur lelap.Sean duduk di kursi di seberang, menatapnya lekat-
Read more

Bab 547

Sean tidak berlama-lama di bangsal Sanny. Setelah memastikan kondisi Sanny telah membaik, dia pun turun dan kembali ke dalam mobil van.Di dalam mobil, hanya tersisa Chaplin seorang diri. Sean lantas mengernyit. "Dia ke mana?""Pergi."Chaplin memanyunkan bibirnya, lalu mengeluarkan lima koin dari saku dan meletakkannya di atas meja. "Kak Tiff bilang, ini uang sewa selama sejam dia tidur di sini."Sean terdiam. Tatapannya tertuju pada lima koin yang mengilap di atas meja. Dasar bodoh. Wanita ini memang sudah berubah.Di satu sisi, dia menggunakan uang untuk membatasi hubungan mereka. Di sisi lain, koin itu untuk meremehkan kepedulian Sean terhadapnya."Tuan, Nyonya agak keterlaluan kali ini." Di belakang, Sofyan mengernyit.Sean tersenyum tipis, lalu maju dan mengulurkan tangan untuk mengambil koin-koin itu satu per satu. Dia menggenggamnya dengan erat.Di bawah tatapan kaget Sofyan, Sean tersenyum dan meletakkan kelima koin itu ke tangan Sofyan. "Pergi ke bank, buka akun, dan simpan u
Read more

Bab 548

"Keluarga pasien? Mantan suami? Atau seorang pria yang dulu meninggalkannya demi kakaknya?""Kalau kamu datang sebagai keluarga pasien, sebaiknya pergi. Operasi pasien sudah selesai. Untuk perawatannya, silakan cari suster. Kalau kamu datang dengan dua identitas lainnya, segera angkat kaki dari sini!"Sean mengernyit, lalu melangkah dan duduk di depan Julie. "Tiga tahun nggak bertemu, kamu semakin galak saja. Kalau Mark tahu kamu masih penuh semangat seperti ini, dia pasti sangat senang."Julie menggenggam erat pena di tangannya. Pria ini membahas hal yang tidak ingin dia dengar! Nama yang paling tidak ingin dia dengar adalah Mark!Julie menggigit bibirnya, lalu menatap Sean dengan serius. "Baiklah, kamu ingin menemuinya, 'kan? Biar kuberi tahu kamu, Tiffany nggak ada di sini."Sean melirik ke arah pintu ruang istirahat. "Kamu curiga dia ada di sini?"Julie mendengus dingin, lalu berdiri dan membuka pintu lebar-lebar. "Lihat sendiri, dia nggak ada."Alis Sean berkerut. Chaplin bilang T
Read more

Bab 549

"Bu Tanuwijaya." Suara rendah pria terdengar di telinganya.Tiffany yang sedang memegang ponselnya pun membeku. Dia mendongak dan menatap pria di depannya dengan kesal. "Pak, kamu salah orang, 'kan? Aku seharusnya dipanggil Bu Rimbawan."Selesai berkata, Tiffany menghindarinya dan melangkah lebar menuju tempat parkir.Sean tersenyum tipis dan mengejarnya. "Rimbawan? Kamu menikah dengan Xavier?""Kalau nggak?" Tiffany menekan remot mobilnya dan berjalan ke kursi pengemudi. "Kita sudah cerai 5 tahun. Kamu pikir aku akan tetap menjaga kesucian untukmu? Aku nggak sebodoh itu."Sambil berbicara, wanita itu membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya dengan cekatan. Hampir bersamaan dengan dia menutup pintu, terdengar suara bam dari pintu kursi penumpang.Tiffany tertegun dan menoleh ke arah pria yang duduk di kursi penumpang dengan tatapan dingin. "Turun!""Nggak mau." Sean memasang sabuk pengamannya dengan santai. "Lima tahun lalu, kamu sering duduk di kursi penumpangku. Ini pertama kalinya
Read more

Bab 550

Sean menyilangkan tangan di belakang kepala, lalu bersandar dengan santai di kursi penumpang. "Aku kira urusan penting apa. Ternyata cuma janji makan malam dengan ayah mertuaku.""Siapa yang mau jadi ayah mertuamu?" hardik Tiffany."Ayahmu." Sean tetap bersikap tidak tahu malu dan menyahut, "Kamu istriku, dia ayah dari istriku. Jadi, dia ayah mertuaku. Kamu nggak mungkin nggak paham hubungan keluarga yang sesederhana ini, 'kan?"Tiffany sampai kehabisan kata-kata. "Pak Sean, sungguh disayangkan karena kulit wajahmu nggak dijadikan rompi anti peluru."Setelah menarik napas dalam-dalam, Tiffany menoleh dan menatapnya. "Jadi, kamu benar-benar nggak berencana turun dari mobilku?"Sean menyatukan tangannya dan mengangguk ringan. "Benar."Tiffany melirik jam di pergelangan tangannya.Lupakan saja. Dengan sikap keras kepala pria ini, sekalipun Tiffany bertengkar dengannya selama setengah jam lagi, pria ini belum tentu akan turun dari mobil.Lagi pula, ini di depan rumah sakit. Dia tidak bisa
Read more
PREV
1
...
5354555657
...
59
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status