Semua Bab Dimanja Suami Pembawa Sial: Bab 271 - Bab 280

321 Bab

Bab 271

"Tuan, apa ada masalah?" tanya Sofyan dengan hati-hati saat melihat wajah Sean yang berangsur dingin.Sean hanya berdiri diam di tempatnya. Namun, aura yang dipancarkannya membuat orang-orang merasa sesak.Sofyan memanggil lagi dengan perlahan, "Tuan ...."Sean memejamkan matanya, lalu berucap dengan suara yang sangat rendah, "Aku mau rekaman CCTV lalu lintas sore hari ini. Cari tahu siapa yang menculik Garry.""Baik!" Sofyan merasa lega, lalu buru-buru menuruni tangga.Sean memasuki ruang kerjanya. Setelah duduk, dia menatap lekat-lekat inisial yang ada di kertas itu.Orang tua Sean meninggal saat Sean kecil. Setiap kali Sean membawa pulang rapor, wanita ini yang akan menandatanganinya. Kemudian, dia akan mengelus kepala Sean dan berkata, "Sudah kutandatangani."Saat itu, Sean yang masih kecil selalu mengeluh, "Guru bilang harus tulis nama lengkap di bawah, nggak boleh cuma inisial."Karena masalah ini, Faye sampai datang ke sekolah untuk mencari wali kelas Sean. "Aku kakaknya, jadi n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 272

Wajah dingin Sean terlihat sangat tegang. Dia mendongak dan bertanya dengan tidak percaya, "Baru 20 tahun?""Ya." Sofyan menyahut, "Menurut data yang ada, Nona Zara ini memang baru berusia 20 tahun.Sofyan tahu isi pikiran Sean. Dia menunduk dan meneruskan, "Aku sudah tanya kepada para ahli. Mereka bilang kalau wanita pintar merawat diri, mereka bisa terlihat lebih muda 10 tahun."Sean memejamkan matanya dan tersenyum getir. "Daripada berharap mereka adalah orang yang sama, lebih baik diselidiki dulu. Wajahnya memang asli atau hasil oplas?"Sofyan termangu sejenak sebelum mengiakan, "Baik, aku selidiki sekarang juga.""Buat janji juga dengan wanita bernama Zara itu." Sean menunduk menatap foto di atas meja. Sambil tersenyum dingin, dia meneruskan, "Wanita ini berani menculik Garry dengan mobil keluarganya, bahkan menyuruh pengawal pribadinya menampakkan diri.""Baik."Selah Sofyan pergi, Sean berdiam di ruang kerjanya sambil mengamati beberapa foto itu. Samar-samar, dia bisa melihat be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 273

Dengan demikian, Tiffany tertidur lagi di pelukan Sean.Ketika bangun kembali, waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi lewat. Dia menguap, lalu berbalik, tetapi tidak menemukan sosok Sean.Tiffany pun berhitung. Pukul 5 pagi ke pukul 10 pagi, Sean tidur kurang dari 5 jam. Apa badannya bisa tahan?Setelah berguling berkali-kali di ranjang, Tiffany memutuskan untuk mengajak Sean tidur lebih awal malam ini.Saat ini, Tiffany sontak teringat pada Julie. Semalam Julie mabuk dan memeluk Mark dengan manja. Dia merekam semuanya. Hari ini, dia akan mengejek Julie!"Masa aku berlebihan seperti itu?" Julie yang berada di ujung telepon tidak memercayai perkataan Tiffany. "Aku nggak percaya aku melakukan hal semacam itu. Aku wanita baik-baik.""Hahaha!" Tiffany tertawa terbahak-bahak. "Julie, kamu pintar sekali berbohong.""Aku nggak bohong!" Julie mencebik. "Kalau kamu benaran punya videonya, kirim kasih aku.""Oke." Tiffany sungguh bersemangat sekarang. "Kebetulan aku belum makan. Gimana kalau kita
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 274

Wanita itu mengenakan celana panjang berpinggang tinggi dan berwarna biru tua serta atasan berlengan pendek dan berwarna hitam. Kedua kakinya ramping. Tubuhnya sangat seksi. Wajahnya yang cantik pun membuat orang-orang tidak bisa mengalihkan pandangan.Julie mengernyit. "Aku bukan menyuruhmu melihat dia. Lihat pria paruh baya di belakangnya. Bukannya itu Pak Sofyan, kepala pelayan kalian?"Tiffany termangu dan memandang ke depan lagi. Tadi Sofyan dihalangi oleh orang-orang yang berlalu lalang sehingga Tiffany tidak melihatnya.Ketika melihat kembali, Tiffany baru menyadari bahwa orang itu memang Sofyan. Dari kejauhan, Sofyan tampak mengobrol dengan wanita itu. Keduanya sama-sama menuju ke lift.Setelah lift terbuka, Sofyan mempersilakan wanita itu masuk. Tiffany sontak terbelalak. Jika tidak salah ingat, Sofyan dan Rika sama-sama pelayan Keluarga Tanuwijaya. Lantas, Sofyan sedekat itu dengan wanita itu karena mengenalnya atau demi Sean?Julie menyenggol lengan Tiffany. "Jadi, itu Pak S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 275

"Julie, sudahlah ...." Julie sudah membawanya ke lift, tetapi Tiffany masih menolak. "Mungkin wanita itu bukan bertemu suamiku. Mungkin juga mereka punya urusan bisnis."Tiffany benar-benar memercayai Sean dan tidak ingin menimbulkan kerepotan untuk Sean. Jika Tiffany membuat kekacauan pada pertemuan bisnis Sean dan meninggalkan kesan buruk kepada orang lain, dia akan merasa sangat bersalah.Julie memelototinya. "Tiff, kenapa kamu ini nggak berwaspada sama sekali sih? Sekarang suamimu nggak buta atau duduk di kursi roda lagi. Dia bahkan sangat pintar berbisnis. Masa kamu nggak takut dia direbut wanita lain?"Tiffany menggigit bibirnya, lalu menatap Julie dengan serius. "Aku nggak takut kok."Julie masih menarik Tiffany. "Aku nggak peduli kamu takut atau nggak! Pokoknya aku mencemaskanmu! Aku nggak bisa melihat kamu ditindas Sean begitu saja!"Kalau itu adalah pertemuan bisnis, Sean seharusnya tidak perlu menyuruh Sofyan pergi, 'kan? Jelas sekali, ada sesuatu yang tidak beres!Julie men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 276

"Tentu saja kenal!" Julie mengerlingkan matanya dan langsung duduk di sebelah wanita itu. Kemudian, Tiffany hendak duduk di samping Julie.Julie pun mendorongnya, lalu memutar bola matanya. "Ngapain duduk di sini? Duduk di samping suamimu dong! Kamu takut orang-orang tahu dia suamimu?"Ucapan Julie tentu mengandung makna tersirat. Zara tersenyum tipis, lalu menyesap tehnya. "Rupanya ini istri Sean?"Tiffany hampir terjatuh karena dorongan Julie. Untungnya, Sean menangkapnya dengan gesit. Sean memapahnya, lalu menyuruhnya duduk di sampingnya dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Ceroboh sekali."Wajah Tiffany memerah. Dia hanya bisa duduk di samping Sean tanpa melontarkan sepatah kata pun. Sean menuangkan air lemon untuk Tiffany, lalu tersenyum kepada Zara. "Ini istriku.""Senang bertemu denganmu." Zara tersenyum kepada Tiffany. "Perkenalkan, namaku Zara. Ini pertama kalinya aku bertemu suamimu."Julie mengernyit. Bukan dia berpikir terlalu jauh, tetapi Julie yakin wanita mana pun bis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 277

Julie merasa senang melihat wajah Zara yang memucat. Sepertinya, Sean tidak bodoh. Dia tahu tujuan Julie membawa Tiffany kemari. Makanya, dia sengaja pamer kemesraan di hadapan Zara.Julie menoleh dan berkata dengan lembut, "Jangan keberatan ya. Temanku ini baru nikah, makanya masih mesra sekali. Mereka bukan ingin bersikap nggak sopan di depanmu."Zara melirik Julie sekilas sambil menyahut, "Nggak apa-apa. Dengar-dengar, latar belakang Tiffany kurang baik. Sean sangat hebat. Wajar kalau dia lengket sama Sean."Zara menyesap tehnya dengan santai. Nada bicaranya memang terdengar santai, padahal maksud ucapannya adalah Tiffany cuma wanita kampungan. Jadi, Tiffany tentu harus menjaga suaminya yang kaya supaya tidak direbut wanita lain.Bukan hanya Julie yang memahaminya, tetapi Tiffany juga. Seketika, Tiffany yang sedang mengobrol dengan Sean menjadi murung.Zara mendongak, lalu menutup mulutnya seolah-olah menyadari dirinya salah bicara. "Maaf, Bu. Jangan salah paham. Aku cuma mendengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 278

Tiffany mengernyit sambil merenung, merasa yang dikatakan Julie masuk akal. "Tapi, ini tetap aneh. Kamu nggak ingat wajahku, tapi ingat tanggal lahirku. Metodemu ini salah. Kamu seharusnya ingat wajahku dan bukan tanggal lahirku."Tiffany tersenyum kepada Zara dan menawarkan, "Kalau punya waktu, aku bisa ajari kamu cara menghafal yang baik dan benar. Aku selalu dapat nilai seratus di sekolah lho! Ini karena aku pintar menghafal. Aku punya caranya!"Zara tidak bisa berkata-kata. Siapa juga yang ingin belajar dari Tiffany? Dia tahu wanita ini sengaja! Berani sekali Tiffany menganggapnya pelupa dan bodoh!"Ya, kamu memang harus belajar dari istriku." Sean tersenyum tipis, lalu mengelus kepala Tiffany. "Tadi kami membahas banyak hal, tapi dia lupa semuanya."Sean tersenyum lembut kepada Tiffany dan meneruskan, "Kalau ada waktu, kamu boleh mengajarinya.""Ya." Tiffany mengangguk dengan sungguh-sungguh karena mendapat izin dari Sean. Dengan ekspresi tulus, dia menatap Zara dan berujar, "Jang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 279

Ketika merasakan tangan Sean menyentuh dadanya. Wajah Tiffany sontak memerah. Dia tanpa sadar ingin mendorong Sean. "Sayang, jangan sembarangan pegang."Sean suka melihat Tiffany yang panik seperti ini. Dia pun makin merajalela. "Aku saja nggak nyangka kamu akan memperhatikan bagian itu saat Zara ada di sini."Tiffany termangu. Seketika, wajahnya menjadi panas. Sementara itu, Sean menyentuh dengan makin berani. Tiffany bisa merasakan suhu tubuh Sean meningkat. Selain itu, kemaluannya juga ....Tiffany buru-buru menepis tangan Sean. "Ja ... jangan sembarangan!"Tempat ini adalah ruang privat restoran. Siapa pun bisa masuk kemari.Napas hangat Sean sekaligus suaranya yang rendah mencapai telinga Tiffany. "Nggak apa-apa. Aku melakukannya dengan istriku. Siapa yang berani melarang?""Selain itu ...." Sean menatap Tiffany dengan tatapan misterius. "Aku benar-benar ingin melakukan sesuatu."Tiffany sontak tercengang. Dia buru-buru mendorong untuk menjaga jarak dengan Sean. "Aku wanita yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 280

Tiffany menggeleng dengan sungguh-sungguh. "Aku nggak tahu.""Kalau begitu, kamu percaya padaku nggak?""Percaya dong." Tiffany merangkul leher Sean dan menatapnya dengan tatapan tulus. "Kamu suamiku. Masa aku nggak percaya padamu?""Tapi, kamu tetap harus memberiku penjelasan."Tiffany memang memercayai Sean. Namun, Sean tidak seharusnya merahasiakan pertemuannya dengan wanita lain, 'kan? Hari ini Zara, bagaimana dengan hari-hari berikutnya?Sean sendiri yang bilang di antara suami istri harus jujur dan terbuka. Sean menyuruh Tiffany memberitahunya jika Tiffany bertemu pria lain. Aturan ini tidak mungkin hanya berlaku untuk Tiffany, 'kan?Sean memeluk Tiffany, lalu mengembuskan napas. "Aku menemuinya bukan karena dia cantik, juga bukan karena alasan lain."Sean menarik napas dalam-dalam, lalu menunjukkan sebuah foto dari ponselnya. "Lihat ini."Tiffany mengambil ponsel Sean. Begitu melihat foto tersebut, matanya sontak terbelalak. Itu adalah foto Zara dengan seorang pemuda.Hanya saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
33
DMCA.com Protection Status