Share

Bab 272

Author: Clarissa
Wajah dingin Sean terlihat sangat tegang. Dia mendongak dan bertanya dengan tidak percaya, "Baru 20 tahun?"

"Ya." Sofyan menyahut, "Menurut data yang ada, Nona Zara ini memang baru berusia 20 tahun.

Sofyan tahu isi pikiran Sean. Dia menunduk dan meneruskan, "Aku sudah tanya kepada para ahli. Mereka bilang kalau wanita pintar merawat diri, mereka bisa terlihat lebih muda 10 tahun."

Sean memejamkan matanya dan tersenyum getir. "Daripada berharap mereka adalah orang yang sama, lebih baik diselidiki dulu. Wajahnya memang asli atau hasil oplas?"

Sofyan termangu sejenak sebelum mengiakan, "Baik, aku selidiki sekarang juga."

"Buat janji juga dengan wanita bernama Zara itu." Sean menunduk menatap foto di atas meja. Sambil tersenyum dingin, dia meneruskan, "Wanita ini berani menculik Garry dengan mobil keluarganya, bahkan menyuruh pengawal pribadinya menampakkan diri."

"Baik."

Selah Sofyan pergi, Sean berdiam di ruang kerjanya sambil mengamati beberapa foto itu. Samar-samar, dia bisa melihat be
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
waaahhh mata Sean jeli banget...siapa lagi nih musuh Sean yang menampakkan diri??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 273

    Dengan demikian, Tiffany tertidur lagi di pelukan Sean.Ketika bangun kembali, waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi lewat. Dia menguap, lalu berbalik, tetapi tidak menemukan sosok Sean.Tiffany pun berhitung. Pukul 5 pagi ke pukul 10 pagi, Sean tidur kurang dari 5 jam. Apa badannya bisa tahan?Setelah berguling berkali-kali di ranjang, Tiffany memutuskan untuk mengajak Sean tidur lebih awal malam ini.Saat ini, Tiffany sontak teringat pada Julie. Semalam Julie mabuk dan memeluk Mark dengan manja. Dia merekam semuanya. Hari ini, dia akan mengejek Julie!"Masa aku berlebihan seperti itu?" Julie yang berada di ujung telepon tidak memercayai perkataan Tiffany. "Aku nggak percaya aku melakukan hal semacam itu. Aku wanita baik-baik.""Hahaha!" Tiffany tertawa terbahak-bahak. "Julie, kamu pintar sekali berbohong.""Aku nggak bohong!" Julie mencebik. "Kalau kamu benaran punya videonya, kirim kasih aku.""Oke." Tiffany sungguh bersemangat sekarang. "Kebetulan aku belum makan. Gimana kalau kita

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 274

    Wanita itu mengenakan celana panjang berpinggang tinggi dan berwarna biru tua serta atasan berlengan pendek dan berwarna hitam. Kedua kakinya ramping. Tubuhnya sangat seksi. Wajahnya yang cantik pun membuat orang-orang tidak bisa mengalihkan pandangan.Julie mengernyit. "Aku bukan menyuruhmu melihat dia. Lihat pria paruh baya di belakangnya. Bukannya itu Pak Sofyan, kepala pelayan kalian?"Tiffany termangu dan memandang ke depan lagi. Tadi Sofyan dihalangi oleh orang-orang yang berlalu lalang sehingga Tiffany tidak melihatnya.Ketika melihat kembali, Tiffany baru menyadari bahwa orang itu memang Sofyan. Dari kejauhan, Sofyan tampak mengobrol dengan wanita itu. Keduanya sama-sama menuju ke lift.Setelah lift terbuka, Sofyan mempersilakan wanita itu masuk. Tiffany sontak terbelalak. Jika tidak salah ingat, Sofyan dan Rika sama-sama pelayan Keluarga Tanuwijaya. Lantas, Sofyan sedekat itu dengan wanita itu karena mengenalnya atau demi Sean?Julie menyenggol lengan Tiffany. "Jadi, itu Pak S

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 275

    "Julie, sudahlah ...." Julie sudah membawanya ke lift, tetapi Tiffany masih menolak. "Mungkin wanita itu bukan bertemu suamiku. Mungkin juga mereka punya urusan bisnis."Tiffany benar-benar memercayai Sean dan tidak ingin menimbulkan kerepotan untuk Sean. Jika Tiffany membuat kekacauan pada pertemuan bisnis Sean dan meninggalkan kesan buruk kepada orang lain, dia akan merasa sangat bersalah.Julie memelototinya. "Tiff, kenapa kamu ini nggak berwaspada sama sekali sih? Sekarang suamimu nggak buta atau duduk di kursi roda lagi. Dia bahkan sangat pintar berbisnis. Masa kamu nggak takut dia direbut wanita lain?"Tiffany menggigit bibirnya, lalu menatap Julie dengan serius. "Aku nggak takut kok."Julie masih menarik Tiffany. "Aku nggak peduli kamu takut atau nggak! Pokoknya aku mencemaskanmu! Aku nggak bisa melihat kamu ditindas Sean begitu saja!"Kalau itu adalah pertemuan bisnis, Sean seharusnya tidak perlu menyuruh Sofyan pergi, 'kan? Jelas sekali, ada sesuatu yang tidak beres!Julie men

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 276

    "Tentu saja kenal!" Julie mengerlingkan matanya dan langsung duduk di sebelah wanita itu. Kemudian, Tiffany hendak duduk di samping Julie.Julie pun mendorongnya, lalu memutar bola matanya. "Ngapain duduk di sini? Duduk di samping suamimu dong! Kamu takut orang-orang tahu dia suamimu?"Ucapan Julie tentu mengandung makna tersirat. Zara tersenyum tipis, lalu menyesap tehnya. "Rupanya ini istri Sean?"Tiffany hampir terjatuh karena dorongan Julie. Untungnya, Sean menangkapnya dengan gesit. Sean memapahnya, lalu menyuruhnya duduk di sampingnya dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Ceroboh sekali."Wajah Tiffany memerah. Dia hanya bisa duduk di samping Sean tanpa melontarkan sepatah kata pun. Sean menuangkan air lemon untuk Tiffany, lalu tersenyum kepada Zara. "Ini istriku.""Senang bertemu denganmu." Zara tersenyum kepada Tiffany. "Perkenalkan, namaku Zara. Ini pertama kalinya aku bertemu suamimu."Julie mengernyit. Bukan dia berpikir terlalu jauh, tetapi Julie yakin wanita mana pun bis

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 277

    Julie merasa senang melihat wajah Zara yang memucat. Sepertinya, Sean tidak bodoh. Dia tahu tujuan Julie membawa Tiffany kemari. Makanya, dia sengaja pamer kemesraan di hadapan Zara.Julie menoleh dan berkata dengan lembut, "Jangan keberatan ya. Temanku ini baru nikah, makanya masih mesra sekali. Mereka bukan ingin bersikap nggak sopan di depanmu."Zara melirik Julie sekilas sambil menyahut, "Nggak apa-apa. Dengar-dengar, latar belakang Tiffany kurang baik. Sean sangat hebat. Wajar kalau dia lengket sama Sean."Zara menyesap tehnya dengan santai. Nada bicaranya memang terdengar santai, padahal maksud ucapannya adalah Tiffany cuma wanita kampungan. Jadi, Tiffany tentu harus menjaga suaminya yang kaya supaya tidak direbut wanita lain.Bukan hanya Julie yang memahaminya, tetapi Tiffany juga. Seketika, Tiffany yang sedang mengobrol dengan Sean menjadi murung.Zara mendongak, lalu menutup mulutnya seolah-olah menyadari dirinya salah bicara. "Maaf, Bu. Jangan salah paham. Aku cuma mendengar

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 278

    Tiffany mengernyit sambil merenung, merasa yang dikatakan Julie masuk akal. "Tapi, ini tetap aneh. Kamu nggak ingat wajahku, tapi ingat tanggal lahirku. Metodemu ini salah. Kamu seharusnya ingat wajahku dan bukan tanggal lahirku."Tiffany tersenyum kepada Zara dan menawarkan, "Kalau punya waktu, aku bisa ajari kamu cara menghafal yang baik dan benar. Aku selalu dapat nilai seratus di sekolah lho! Ini karena aku pintar menghafal. Aku punya caranya!"Zara tidak bisa berkata-kata. Siapa juga yang ingin belajar dari Tiffany? Dia tahu wanita ini sengaja! Berani sekali Tiffany menganggapnya pelupa dan bodoh!"Ya, kamu memang harus belajar dari istriku." Sean tersenyum tipis, lalu mengelus kepala Tiffany. "Tadi kami membahas banyak hal, tapi dia lupa semuanya."Sean tersenyum lembut kepada Tiffany dan meneruskan, "Kalau ada waktu, kamu boleh mengajarinya.""Ya." Tiffany mengangguk dengan sungguh-sungguh karena mendapat izin dari Sean. Dengan ekspresi tulus, dia menatap Zara dan berujar, "Jang

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 279

    Ketika merasakan tangan Sean menyentuh dadanya. Wajah Tiffany sontak memerah. Dia tanpa sadar ingin mendorong Sean. "Sayang, jangan sembarangan pegang."Sean suka melihat Tiffany yang panik seperti ini. Dia pun makin merajalela. "Aku saja nggak nyangka kamu akan memperhatikan bagian itu saat Zara ada di sini."Tiffany termangu. Seketika, wajahnya menjadi panas. Sementara itu, Sean menyentuh dengan makin berani. Tiffany bisa merasakan suhu tubuh Sean meningkat. Selain itu, kemaluannya juga ....Tiffany buru-buru menepis tangan Sean. "Ja ... jangan sembarangan!"Tempat ini adalah ruang privat restoran. Siapa pun bisa masuk kemari.Napas hangat Sean sekaligus suaranya yang rendah mencapai telinga Tiffany. "Nggak apa-apa. Aku melakukannya dengan istriku. Siapa yang berani melarang?""Selain itu ...." Sean menatap Tiffany dengan tatapan misterius. "Aku benar-benar ingin melakukan sesuatu."Tiffany sontak tercengang. Dia buru-buru mendorong untuk menjaga jarak dengan Sean. "Aku wanita yang t

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 280

    Tiffany menggeleng dengan sungguh-sungguh. "Aku nggak tahu.""Kalau begitu, kamu percaya padaku nggak?""Percaya dong." Tiffany merangkul leher Sean dan menatapnya dengan tatapan tulus. "Kamu suamiku. Masa aku nggak percaya padamu?""Tapi, kamu tetap harus memberiku penjelasan."Tiffany memang memercayai Sean. Namun, Sean tidak seharusnya merahasiakan pertemuannya dengan wanita lain, 'kan? Hari ini Zara, bagaimana dengan hari-hari berikutnya?Sean sendiri yang bilang di antara suami istri harus jujur dan terbuka. Sean menyuruh Tiffany memberitahunya jika Tiffany bertemu pria lain. Aturan ini tidak mungkin hanya berlaku untuk Tiffany, 'kan?Sean memeluk Tiffany, lalu mengembuskan napas. "Aku menemuinya bukan karena dia cantik, juga bukan karena alasan lain."Sean menarik napas dalam-dalam, lalu menunjukkan sebuah foto dari ponselnya. "Lihat ini."Tiffany mengambil ponsel Sean. Begitu melihat foto tersebut, matanya sontak terbelalak. Itu adalah foto Zara dengan seorang pemuda.Hanya saja

Latest chapter

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 479

    Pagi itu ketika mengingatnya kembali, Derek masih merasa ngeri. Hari itu adalah pertama kalinya dia mengenal seorang wanita bernama Niken.Bukan Nancy, bukan menantu Keluarga Japardi yang bernama Nancy, tetapi Niken. Seorang wanita yang mampu membuat seluruh Keluarga Japardi kacau balau. Namanya Niken.Setelah berpamitan dengan Derek, Nancy meninggalkan sebuah surat perjanjian cerai, membawa anaknya, dan pergi menemui Kepala Keluarga Rimbawan.Derek awalnya mengira itu hanya karena kemarahan sesaat Nancy, tetapi ternyata Nancy serius dengan ucapannya. Dia benar-benar menjadi Kepala Keluarga Rimbawan dan berhasil membalas dendam, bahkan menjadi pendukung terkuat Bronson dalam perjalanan hidupnya.Orang-orang selalu menganggap Bronson sangat mengerikan. Siapa pun yang berani melawan atau bermain curang di belakangnya pasti akan mendapatkan akibat buruk. Namun, Derek tahu bahwa semua itu adalah hasil kerja Nancy di belakang layar.Di permukaan, Nancy adalah Kepala Keluarga Rimbawan. Namun

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 478

    Gadis muda di depannya ini memang sangat mirip dengan Nancy.Saat itu, Bronson terlalu mencolok sehingga menarik banyak musuh. Orang-orang yang merasa dirugikan oleh Keluarga Japardi dalam urusan bisnis, memanfaatkan ketidakhadiran Bronson di rumah untuk menerobos masuk ke kamar Nancy.Malam itu, Derek sedang sakit parah, terbaring tak berdaya di tempat tidur. Sementara itu, para pelayan di rumah telah disuap.Derek hanya bisa mendengar jeritan menyakitkan Nancy, mendengar tangisan anak-anak. Bahkan, untuk pergi melihat saja dia tidak mampu.Akhirnya, Derek jatuh dari tempat tidur. Semua alat komunikasi di rumah telah diambil. Derek tak bisa menolong Nancy, juga tak bisa memberi tahu Bronson. Mereka menyiksa Nancy sepanjang malam.Setelah malam itu, Derek membayangkan berbagai kemungkinan. Dia membayangkan Nancy akan bunuh diri, membayangkan Nancy akan menceraikan Bronson, bahkan membayangkan Nancy akan membenci Keluarga Japardi.Namun, yang tak pernah diduga adalah Nancy muncul di had

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 477

    Tiffany tertegun, lalu mendongak menatap Derek. "Kakek bisa melihatnya?""Tentu saja!" Derek memutar bola matanya. "Kamu pikir aku siapa? Aku sudah hidup begitu lama dan kaya akan pengalaman. Gadis itu ingin bersandiwara di depanku? Dia masih kurang pengalaman!"Sambil berbicara, Derek mengangkat tangannya dan mengelus pipi Tiffany yang ditampar oleh Cathy. "Sakit?""Nggak." Tiffany menggeleng, tersenyum menyipitkan mata kepada Derek. "Kalau Kakek nggak salah paham padaku, aku nggak merasa sakit.""Dasar." Derek menggeleng dengan tak berdaya. "Cepat pikirkan, siapa saja yang menyentuh pakaian itu?"Tiffany mengernyit, mencoba mengingat dengan saksama. Saat itu, meskipun ditemani oleh Rika saat belanja, dia meminta Rika pulang duluan.Selain itu, ibu Raiyen yang punya hubungan buruk dengan Tiffany, diusir ke gudang sebelum Tiffany melihat pakaian ini.Setelah Tiffany membeli pakaian itu dan kembali, dia bahkan belum sempat memeriksa dan langsung pergi ke dapur untuk memasak.Jadi ... sa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 476

    Tiffany berdiri di belakang Bronson yang melindunginya, sambil memandang Cathy yang sedang berakting berlebihan. Dia hanya bisa menggeleng dengan tak berdaya."Masalah ini belum jelas. Kamu nggak perlu buru-buru menuduhku yang menaruh jarum-jarum itu," ucap Tiffany.Cathy langsung menuduhnya, mengatakan dia merasa tertekan selama bertahun-tahun ini di luar, makanya ingin mencelakai kakeknya?"Kamu pasti nggak akan mengakui sekarang." Cathy menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri di tempat dengan ekspresi sedih.Sambil menyeka air mata, dia meneruskan, "Bagaimanapun, kamu Nona Besar Keluarga Japardi, keturunan resmi keluarga ini. Kakek dan Ayah pasti akan melindungimu. Kalaupun aku memukulmu untuk keselamatan Kakek, mereka tetap akan menganggapku yang salah."Selesai berbicara demikian, Cathy langsung mengangkat tangannya.Plak! Lagi-lagi sebuah tamparan. Namun, tamparan itu bukan diarahkan ke Tiffany, melainkan ke wajahnya sendiri.Tamparan itu jelas bukan akting karena suaranya lebih

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 475

    "Kalian bisa masuk sekarang." Charles membuka pintu, membiarkan Tiffany dan Cathy masuk.Begitu pintu terbuka, bahkan sebelum Tiffany bisa bereaksi, Cathy langsung melangkah cepat ke depan dan meraih tangan Derek. "Kakek! Bagaimana keadaan Kakek?""Coba kulihat, apakah lukanya parah? Aduh, aku benar-benar kasihan .... Kakek sudah setua ini, masih harus menanggung penderitaan seperti ini ...."Tiffany berdiri di ambang pintu, melongo melihat adegan di depannya.Apakah ini benar-benar Cathy yang dia kenal?Dalam ingatan Tiffany, Cathy bukanlah tipe orang yang suka bersikap manja, apalagi menunjukkan perhatian sebesar ini kepada Derek. Perhatian dan kehangatan Cathy sekarang, meskipun tampak mendalam, nada bicara dan tangisannya terdengar agak dibuat-buat.Charles melirik Tiffany dengan sedikit canggung, lalu berkata, "Dia ini ....""Nona Besar Keluarga Japardi," jawab Tiffany dengan hati-hati."Benar, dia Nona Besar." Bronson tersenyum dan menepuk pundak Tiffany dengan penuh kasih."Aku

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 474

    Tiffany tertegun cukup lama sebelum menyadari bahwa wanita ini adalah Cathy. Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, dia telah berubah menjadi seperti ini."Pak Derek terluka karena jarum." Apa yang dapat dilihat Tiffany, tentu saja Charles juga langsung bisa mengetahuinya. Dia mengerutkan alis. "Pak Derek, Anda harus melepas pakaian ini. Pakaian ini telah dimanipulasi oleh seseorang."Barulah Derek mendengus dan mengangguk. Dengan bantuan Dokter Charles serta Bronson, dia melepas pakaian itu dan menggantinya dengan pakaian tidur. Saat mereka membantu Derek mengganti pakaian, Tiffany dan Cathy keluar dari ruangan."Dik." Cathy berdiri dengan tangan bersilang di dada dan menatap Tiffany dengan wajah penuh rasa superior. Saat itu, meskipun dia hanya mengenakan kaus putih dan celana jeans, wajahnya masih menunjukkan keangkuhan seperti sebelumnya."Aku hitung-hitung, sepertinya aku lahir lebih awal dua atau tiga hari darimu. Jadi, nggak berlebihan kalau aku memanggilmu adik, bukan?"Tiffany

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 473

    Tiffany mengangkat matanya yang berlinang air mata seraya menatap Derek. "Ibuku ... apa Kakek tahu di mana dia?"Derek mengangguk ringan, matanya memancarkan sedikit kelelahan. "Hubungan antara ayah dan ibumu sangat rumit. Tapi yang harus kamu ingat adalah, baik ayah maupun ibumu, di hati mereka, mereka sangat menyayangimu.""Dalam dunia mereka, selain satu sama lain, hanya ada kamu."Tiffany menggigit bibirnya, lalu menoleh untuk melihat Bronson yang masih memeluknya. "Ayah ....""Ya." Bronson menarik napas panjang, lalu melepaskan pelukannya perlahan-lahan dan menyeka air matanya. Dalam hidupnya yang lebih dari 40 tahun, ini adalah kedua kalinya dia menangis.Pertama kali adalah ketika Nancy meninggalkannya.Pria itu menarik napas dalam-dalam. "Tiffany, mengenai ibumu ... kami membutuhkan kerja samamu."Tiffany mengangguk. "Apa yang perlu aku lakukan?"Namun, sebelum Bronson bisa menjawab, Derek tiba-tiba mengerutkan alis dengan keras. Tubuhnya tampak lemah saat dia duduk kembali di

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 472

    "Tentu saja, bukan karena kamu akan menderita di Keluarga Japardi. Tapi, pada masa itu, Keluarga Japardi punya banyak musuh.""Waktu itu, ayahmu sangat menonjol di dunia bisnis dan membuat banyak orang marah. Banyak yang mencoba menyakiti kamu dan ibumu.""Meski setiap kali ancaman itu diselesaikan oleh ibumu dengan mudah, akhirnya dia nggak tahan dengan kehidupan seperti itu, sehingga memilih untuk membawamu pergi.""Alasan dia mengatur Cathy untuk menggantikanmu .... Pertama, agar ayahmu punya pelipur lara di hatinya dan nggak terus mencarimu ke seluruh penjuru dunia.""Kedua, untuk membuat semua orang berpikir bahwa Cathy adalah kamu, bahwa anak yang tinggal bersama Keluarga Japardi adalah putri sulung mereka. Dengan begitu, orang-orang yang berniat jahat terhadapmu nggak akan lagi mengejar keberadaanmu yang sebenarnya.""Mengenai alasan kenapa kamu akhirnya diculik oleh Kendra ...."Derek menutup matanya sejenak sebelum melanjutkan, "Itu karena suami baru ibumu pada awalnya nggak m

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 471

    Tiffany duduk di sofa sambil menatap kedua pria di depannya. Setiap kata yang mereka ucapkan jelas terdengar olehnya. Setiap kalimat yang mereka sampaikan, dia mengerti maksudnya.Namun, dia tetap merasa tidak memahami apa pun.Kenapa dia tiba-tiba menjadi anak Keluarga Japardi? Kenapa pamannya, Kendra, tiba-tiba dianggap sebagai penculik anak? Kenapa dia sekarang disebut sebagai putri dari pemimpin Keluarga Japardi dan Keluarga Rimbawan?Bagaimana mungkin dia memiliki orang tua yang begitu luar biasa? Lalu, jika memang begitu, mengapa sepanjang hidupnya dia selalu dihina, dicap bodoh, dan dianggap tidak lebih dari seorang gadis desa yang sederhana?"Aku tahu ini sulit untuk kamu terima," ujar Derek sambil tersenyum pasrah. Dia mengambil setumpuk laporan hasil tes DNA dari tasnya dan meletakkannya di tangan Tiffany.Tumpukan laporan itu tebal sekali."Ini adalah hasil dari berbagai lembaga pengujian DNA ternama di dunia.""Tiffany, aku tahu kamu pintar, dan sebagai mahasiswa kedokteran

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status