Semua Bab Aduh Jenderal Tak Tahan: Bab 21 - Bab 30

223 Bab

Bab 21

Setelah kepergian Kaisar, Cristal sang pelayan seketika merasa gelisah."Nyonya, kalau Ratu benar-benar mendapatkan kasih sayang Kaisar, posisi Anda di istana nanti jadi tidak istimewa lagi."Prang! Terdengar suara keras dari dalam kamar.Sebuah vas bunga di dekat kepala tempat tidur terlempar ke luar tirai dan pecah berkeping-keping.Cristal buru-buru membersihkan pecahan itu dan berlutut di lantai."Nyonya, mohon tenanglah!"Selir Utama duduk miring di tempat tidur sambil mencengkeram kasur. Tatapannya begitu dingin dan menakutkan, membuat orang merasakan ketakutan."Mana mungkin Kaisar akan membagi kasih sayangnya pada dia!"Seorang wanita yang reputasinya telah rusak, bagaimana bisa masih berani menyainginya untuk mendapatkan kasih sayang Kaisar? Benar-benar tak tahu diri!Pada saat ini, beberapa selir yang lain tengah berkumpul di suatu tempat.Mereka belum pernah mendapatkan kasih sayang Kaisar. Amarah mereka memang tak sebesar Selir Utama, tetapi bukan berarti mereka menerimanya
Baca selengkapnya

Bab 22

Mata gelap dan tajam Yohan mengeluarkan aura dingin sambil menatap wanita di hadapannya.Julia berlutut di atas kasur dengan gaun tidur ringan dan tipisnya.Entah karena dinginnya malam, atau kemarahan Kaisar yang begitu luar biasa, sehingga membuat Julia menundukkan kepalanya dengan seluruh tubuh yang bergetar hebat."Hamba ... hamba adalah Selir Julia dari Istana selir kekaisaran, hamba menghadap kepada Yang Mulia ...."Julia bersusah payah menyelesaikan ucapannya, tenggorokannya menjadi terasa kering.Wajah Yohan terlihat tampan dan dingin.Sikap dingin Yohan membuat orang-orang takut, karena merasa pria itu seperti Dewa Neraka.Meskipun Yohan berbicara dengan nada tenang."Di mana Ratu?" Yohan bertanya sekali lagi.Udara sekitar Julia semakin menipis, hingga dirinya kesulitan bernapas dengan kekuatan yang begitu mengintimidasinya."Sudah kembali, Ratu yang memerintahkan hamba untuk ... menemani Yang Mulia tidur."Leonard yang baru saja mendengar suara itu, segera berlari masuk tanp
Baca selengkapnya

Bab 23

Sifa merasa sangat aneh karena Kaisar tiba-tiba datang ke Istana Rubi."Untuk apa Kaisar ke sini?"Soraya melihat ekspresi Sifa yang seperti sedang melihat orang asing."Kamu benar-benar tidak tahu? Ratu kita bahkan berusaha keras untuk mendapatkan undangan di siang hari, tapi di malam hari malah meminta Selir Julia untuk menggantikannya ke kamar tidur. Bukankah ini jelas-jelas memperlihatkan Ratu sedang mempermainkan Kaisar!""Kaisar adalah penguasa tertinggi! Bagaimana bisa Kaisar mentoleransi kemarahannya ini!""Ratu, mohon segera mengganti pakaian, nyawa kami ada di tangan Anda."Nabila kebingungan."Kapan aku bilang mau melayaninya!"Nabila sudah gila!Soraya juga bingung.Apa pemikiran Soraya salah?Tapi bukan cuma Soraya yang berpikir seperti itu!Bagaimanapun juga, siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan keistimewaan untuk diri sendiri di istana ini? Lalu apa ada orang yang berjuang agar orang lain yang mendapat kesempatan melayani Kaisar di atas kasur? Apa mereka bodoh?Se
Baca selengkapnya

Bab 24

Bagaimana bisa itu dia!Ekspresi Nabila membeku, dan telapak tangannya sedikit menghangat.Pria di depan Nabila terlihat persis seperti pria yang bertarung dengannya hari itu!Tidak, lebih tepatnya, mereka adalah orang yang sama!Wajah yang sama-sama tampan, tatapan yang dalam, dan aura membunuh yang tajam.Setelah pertemuan pertama, Nabila berprasangka pria itu adalah pengawal Kaisar.Faktanya pria itu adalah Kaisar Yohan!Tidak disangka Kaisar manja itu ternyata punya kemampuan bela diri yang sangat tinggi.Nabila mengenali Yohan, tapi sepertinya Yohan tidak sadar jika orang di hadapannya, adalah wanita pembunuh yang bertarung melawannya 2 kali."Apa Ratu akan terus menatapku seperti ini?" Suara Yohan terdengar tidak enak.Nabila segera menarik pemikirannya itu dan menundukkan tatapannya."Maafkan ketidaksopanan hamba."Nabila terlihat tenang, namun kenyataannya dia masih dalam kondisi terkejut.Ini pertama kalinya Yohan melihat wajah Nabila dari dekat.Terakhir kali Yohan melihat Na
Baca selengkapnya

Bab 25

Wajah Nabila yang dicekik berubah memucat."Semua itu tercantum dalam surat keluarga.""Surat keluarga?" Yohan tidak bisa memercayainya.Kemudian Yohan memerintahkan Nabila untuk mengambil surat keluarga yang disebutkannya itu.Soraya yang berada di luar merasa terperangah.Darimana surat keluarga itu?Soraya membalikkan kepalanya ....Astaga! Mengagetkanku saja!Sejak kapan Sifa kembali?Dan apa yang Sifa pegang di tangannya?Sifa mengabaikan Soraya yang diam terpaku dan segera masuk ke aula dalam."Yang Mulia, ini surat yang dikirimkan tuan hari ini."Yohan melonggarkan tangannya lalu memeriksa surat itu secara pribadi.Surat itu ditulis dengan gaya bahasa seorang ayah untuk putrinya."Anakku Nadine, kamu bilang sebelumnya kalau kamu ingin mengambil tanggung jawab Ratu sepenuhnya dan menjaga para selir layaknya saudarimu. Aku sangat senang sebagai seorang ayah, aku berhasil menemukan beberapa informasi, dan aku harap aku bisa membantumu ...."Isi surat itu tidak hanya menyebutkan ten
Baca selengkapnya

Bab 26

Nabila perlahan mengangkat kepalanya, matanya terlihat tenang seperti air yang tidak beriak."Yang Mulia, hamba diam sebelumnya dan melanggar amarah Anda, hamba akan merenung siang dan malam dengan perasaan bersalah, dan hamba benar-benar tidak layak untuk melayani Yang Mulia."Mata Yohan telihat dingin dan dalam, menyembunyikan sedikit bahaya."Akhirnya Ratu punya kesadaran diri.""Ayo ke Paviliun Dharma Senja."...Tubuh Sifa jatuh dan dia menyandarkan tubuhnya pada ujung meja, setelah kepergian Kaisar."Ratu, Anda benar-benar menakuti hamba."Sifa memberi saran dengan khawatir ketika melihat tidak ada siapa pun di sekitarnya."Ratu, Kaisar tidak mengistimewakan Selir Julia, Anda sudah gagal kalau ingin dia memecahkan hak istimewa milik Selir Utama.""Tidak cuma itu, tapi kita juga sudah menyinggung Kaisar dan membuat permusuhan di antara Selir Utama dengan Selir Julia. Bukankah situasi kita lebih buruk?"Nabila tidak berpikir dia gagal.Nabila berkata dengan tenang."Hubungan Selir
Baca selengkapnya

Bab 27

Julia terkejut namun merasa bahagia, dia segera mengusap air matanya dan melihat keluar.Julia merasa perasaannya membaik dan melupakan rasa sakitnya, setelah melihat sekat emas.Pelayan di sisi Julia membuat tebakan."Nyonya, hamba dengar setelah Yang Mulia pergi meninggalkan Istana Rubi, dia pergi ke Paviliun Dharma Senja. Pasti Selir Utama yang mengatakan hal baik pada Yang Mulia, sehingga dia memberikan hadiah ini. Anda harus berterimakasih padanya!"Julia mengangguk dengan semangat."Ya, Selir Utama yang memperlakukanku dengan tulus, tidak seperti Ratu itu!"Kebencian Julia pada Ratu semakin meningkat.Julia harus membalaskan dendam ini!...Istana Safir.Aula sangat hening.Di tengah malam.Srekk ....Sebuah tangan menggeser gorden terbuka dari dalam dengan tidak sabar.Cahaya bulan menyinari ranjang di setiap sudutnya.Yohan duduk di sana dengan jubahnya yang terbuka lebar, memperlihatkan dadanya yang bidang.Yohan memegang keningnya dengan satu tangan dan menggosok tulang alisn
Baca selengkapnya

Bab 28

Cindy mengira dirinya salah dengar.Bagaimana mungkin Kaisar pergi ke kediaman Julia?Kemudian, Qairun melanjutkan ucapannya."Benar sekali, Kasim Leonard menyampaikan pesan bahwa Yang Mulia Kaisar akan menyantap makan malam di tempat selir Julia. Jadi, Anda tidak perlu menunggu lagi."Cindy merasa gelisah, keningnya sedikit berkerut.Tapi setelah berpikir ulang, meskipun makan malam bersama, Kaisar tidak akan pernah memanjakan Selir Julia, tidak akan pernah ....Dia tidak boleh membiarkan hal sepele ini mengacaukan pikirannya sampai membuat dirinya menjadi bahan tertawaan orang lain.Semua penghuni istana harem sangat terkejut saat mendengar kabar bahwa Kaisar mengunjungi Julia.Nita begitu marah dan langsung membanting sebuah mangkuk."Berapa lama Selir Julia masuk istana? Mengapa dia bisa lebih disukai Kaisar daripada aku!"Pelayan itu dengan hati-hati membujuknya."Nyonya, Kaisar pergi ke kediaman Selir Julia, itu karena kudengar ayahnya telah berjasa dalam perang. Mungkin Kaisar h
Baca selengkapnya

Bab 29

Tengah malam, Istana Safir.Syuhh ....Sebilah anak panah tajam melesat ke kusen pintu istana.Dalam sekejap, para pengawal segera bergerak."Ada pembunuh!"Ruang dalam istana.Yohan hanya mengenakan pakaian tidur dari sutra, rambut hitamnya terurai seperti air terjun, membuat wajahnya terlihat tampan dan memesona."Ada apa?"Leonard memegang anak panah dengan kedua tangan, di ujung panah terdapat selembar kertas, dan dengan hati-hati mendekati tirai."Kaisar, pembunuh itu meninggalkan barang ini!"Yohan mengulurkan tangannya dari dalam tirai, jari-jarinya panjang dan kuat.Di bawah cahaya lilin, dia membaca tulisan di kertas tersebut."Besok malam di Paviliun Himalaya, aku akan membantumu menawarkan racun."Wajah Yohan seketika menjadi pucat pasi.Kemudian, secarik kertas itu berubah menjadi debu di tangannya.Berani sekali dia datang.Tampaknya dia sudah mengetahui identitasnya, jadi secara langsung mengirim surat itu ke Istana Safir.Leonard tidak mengerti apa yang terjadi.Siapa di
Baca selengkapnya

Bab 30

Salah satu bahu Nabila ditahan, tangannya juga ditarik.Sebagai seorang pria, Yohan memiliki kekuatan yang besar.Begitu berada di tangannya, jangan harap bisa lepas!"Pengawal!"Dengan satu perintah darinya, para pengawal bergegas masuk."Tangkap pembunuhnya!"Melihat mereka hendak menangkapnya, Nabila lebih dulu mengangkat lututnya dan mengarahkannya ke selangkangan Yohan.Yohan dengan cepat menghindar ke samping, dan tangan yang memegang bahunya menambahkan sedikit kekuatan.Dalam pertarungan itu, sedikit kelalaian pun tidak akan ditoleransi.Pada saat dia sedikit mengendurkan kekuatannya, Nabila melepaskan diri dari cengkeramannya dan menarik sabuk celananya ....Syuhh ....Seketika itu juga, para pengawal secara tidak sadar membuang muka, untuk menghindari melihat pemandangan memalukan Kaisar yang terbuka celananya.Dalam sekejap, Yohan dengan cepat menggunakan tangan yang kosong untuk meraih celananya, sehingga mencegahnya tergelincir.Namun, karena tindakan melindungi martabat i
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
23
DMCA.com Protection Status