Home / Romansa / Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan / Kabanata 441 - Kabanata 450

Lahat ng Kabanata ng Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Kabanata 441 - Kabanata 450

532 Kabanata

Pasti Dibantu

Jia terus menggenggam telapak tangan Anya selama perjalanan meninggalkan apartemennya. Dia tidak tahu ke mana Daniel akan membawanya, Jia pasrah karena tidak punya pilihan.“Kakak dan kakak iparku baik, jadi kamu jangan takut atau cemas,” ucap Daniel seraya melirik pada kaca spion tengah untuk melihat bayangan Jia dan Anya.“Aku hanya tidak mau merepotkan dan membuat masalah untuk kalian,” ucap Jia masih cemas.“Tenang saja, kakak iparku lebih berkuasa dari yang kamu kira. Semua akan baik-baik saja, itu yang harus kamu yakini sekarang,” ujar Daniel.Jia diam. Dia menatap pada Anya yang duduk merapat padanya. Jika bukan demi Anya, Jia tidak akan mengambil resiko ini. Dia pun berharap semoga apa yang dikatakan Daniel benar atau dia dan ayahnya akan benar-benar mati.Jia memperhatikan jalanan yang mereka lewati. Jia mengerutkan alis, sepertinya dia kenal jalanan itu dan siapa orang yang memiliki rumah di kawasan elite itu. Mungkin bisa saja kebetulan satu komplek, kan?“Kakak iparmu past
last updateHuling Na-update : 2025-01-02
Magbasa pa

Banyak Dukungan

Aksa, Alina, Jia, dan Daniel duduk bersama. Aksa melihat wajah Jia yang memiliki beberapa lebam di pipi hingga rahang, membuat Aksa sampai menghela napas kasar.“Kenapa kamu tidak meminta bantuan orang lain? Setidaknya lapor ke polisi agar kamu dan papamu mendapat perlindungan,” ujar Aksa.Jia diam dengan tatapan menunduk. Ada sebuah beban dari sorot matanya yang tampak lelah.“Bu Jia, ceritakan saja apa yang terjadi. Kami pasti akan membantu,” ucap Alina seraya menggenggam telapak tangan Jia. Dia hanya ingin memberi kekuatan pada wanita itu serta memperlihatkan jika Jia tidak sendiri.Jia menatap pada Alina, tampak begitu jelas ketakutan dan kecemasan yang sedang dirasakannya saat ini.“Aku pernah mencoba meminta tolong ke temanku. Tapi hasilnya, Edwin menyuruh orang menghajarnya, bahkan sampai masuk rumah sakit dan sampai mengancam akan menghancurkan bisnis temanku jika masih mencampuri urusan kami. Dan, itu yang sebenarnya kutakutkan selama ini, sehingga aku memilih diam. Apalagi P
last updateHuling Na-update : 2025-01-02
Magbasa pa

Alo Bukan Alo

Arlo memperhatikan Anya yang terus diam. Dia mendekat lalu duduk di samping Anya yang sendirian karena para orang tua sedang bicara.“Kamu siapa?” tanya Arlo seraya menatap Anya.Anya menoleh pada Arlo, lalu menjawab, “Anya.”“Oh, aku Alo,” balas Arlo.“Alo?” tanya Anya memastikan.“Bukan Alo, tapi Alo.” Arlo yang kesulitan menyebut huruf ‘R’ jadi pelafalan kata yang dia maksud terdengar sama saja.“Iya, Alo ‘kan?” tanya Anya memastikan.“Bukan itu.” Arlo mendadak kesal karena Anya salah menyebut namanya.Anya bingung sampai menggaruk kepala tidak gatal.“Namanya Alo, bukan Alo.” Arlo kembali mengulang namanya.Anya semakin bingung, lalu mencoba menebak.“Anlo?”“Bukan.”“Aslo?”“Bukan.”Anya menggaruk kepala lagi, semakin bingung.“Namanya Arlo.” Naya muncul di sana menghampiri dua anak kecil itu.“Oh, Arlo.” Anya mengangguk-anguk akhirnya mengerti.“Iya, Alo. Masa gitu aja tidak bisa,” balas Arlo yang hampir kesal karena baginya Anya salah menyebut namanya.Naya menahan tawa melihat
last updateHuling Na-update : 2025-01-03
Magbasa pa

Perselingkuhan Edwin

Edwin berada di rumah selingkuhannya malam itu. Dia memang lebih banyak menghabiskan waktu bersama mantan yang kembali padanya setelah mereka berpisah enam tahun lalu karena Edwin dijodohkan dengan Jia. Mereka kembali menjalin asmara setelah bertemu lagi dua tahun lalu.“Apa kamu benar-benar tidak akan menceraikan wanita itu?” tanya Sonia seraya memberikan segelas wine pada pria itu.Edwin tak langsung menjawab pertanyaan Sonia, tetapi memilih menenggak lebih dulu minumannya.“Jika aku menceraikan Jia, maka aku akan kehilangan semua warisan keluargaku,” jawab Edwin seraya menatap Sonia yang masih berdiri di depannya. Dia kemudian menarik tangan Sonia, meminta wanita itu duduk di pangkuannya.Sonia memasang wajah masam. Dia akan jadi simpanan selamanya jika Edwin tidak menceraikan Jia.“Apa sebenarnya kamu tidak mau melepasnya? Kamu tahu, aku tidak mau terus menerus menjadi simpanan seperti ini, aku merasa seperti wanita murahan,” ucap Sonia dengan nada suara manja.“Menceraikannya ber
last updateHuling Na-update : 2025-01-03
Magbasa pa

Misi Penyelamatan

Di rumah sakit. Seorang dokter berjalan bersama perawat menuju ruang inap ayah Jia. Security tidak mencegah karena dokter itu sudah biasa datang untuk mengecek kondisi ayah Jia.“Kenapa membawa kursi roda?” tanya orang suruhan Edwin yang berjaga di depan ruang inap.“Kami akan melakukan pemeriksaan di laboratorium,” jawab dokter.Dua pria itu saling tatap, lalu salah satunya menghubungi Edwin.Dokter dan perawat menunggu, mereka melihat orang suruhan Edwin menggeleng.“Ya sudah, kami akan kawal,” kata pria itu karena tak berhasil meneghubungi Edwin.Dokter itu mengangguk. Dia dan perawat lantas masuk ruang inap dikawal dua pria tadi, mereka memindah ayah Jia ke kursi roda.“Kita akan melakukan pemeriksaan. Anda duduk dengan tenang, Pak,” ucap dokter.Ayah Jia hanya mengangguk.Perawat mendorong kursi roda meninggalkan kamar inap lalu mereka masuk lift.Dokter dan perawat itu terus dikawal orang suruhan Edwin, ketika mereka sampai di koridor menuju laboratorium, tiba-tiba dari belakang
last updateHuling Na-update : 2025-01-03
Magbasa pa

Dipindah

Alina mengetuk pintu kamar Jia sebelum masuk. Dia melihat Jia yang langsung bangun saat melihatnya masuk.“Apa sudah ada kabar?” tanya Jia.“Sudah, tapi kami tidak bisa membawa ayahmu ke sini karena banyak pertimbangan. Jadi, kita akan menyusul ayahmu.”Bola mata Jia berbinar. Di mana pun, asal bisa melihat ayahnya bebas dari Edwin, Jia akan bersyukur.“Ayo!” ajak Alina.Jia mengangguk. Dia menggendong Anya, lalu berjalan bersama Alina menuju pintu keluar.Saat sampai di depan rumah, Jia terkejut karena melihat banyak orang di sana.“Mereka akan mengawal kita, tapi agar tidak terlalu mencolok, mereka akan berpencar dan mengambil jarak aman untuk mengawal,” ujar Alina menjelaskan.Jia mengangguk. Dia akan mengikuti apa pun yang dikatakan Alina.Aksa juga ternyata ikut. Dia akan semobil dengan Jia dan Alina menuju tempat Daniel membawa ayah Jia.Mobil pertama lebih dulu berjalan, baru kemudian mobil Aksa lalu diikuti mobil lain tetapi dengan mengambil jarak aman agar tidak terlihat sepe
last updateHuling Na-update : 2025-01-03
Magbasa pa

Harus Siap

Daniel membawa ayah Jia ke rumah lamanya. Di sana akan lebih aman karena banyak tetangga yang mengenal dan dekat dengan Daniel sehingga warga di sana siap membantu pria itu.Bahkan Daniel sudah secara khusus meminta tolong pada tetangga-tetangganya untuk merahasiakan apa yang dilakukannya dengan bayaran anak-anak mereka akan mudah mendapat pekerjaan nantinya. Imbalan yang menggiurkan.Mobil yang membawa ayah Jia memasuki garasi mobil yang ada di samping rumah, ada perawat dan penjaga lain yang sudah menunggu untuk membantu membawa ayah Jia masuk rumah.“Hati-hati,” ucap Daniel saat orang suruhan Aksa hendak mengangkat tubuh ayah Jia.Mereka melakukan dengan perlahan, menggotong tubuh pria itu bersama masuk rumah menuju kamar yang sudah disiapkan lengkap dengan alat kesehatan yang dibutuhkan.Restu ternyata ada di sana. Dia sendiri bingung, apa sebenarnya yang sedang dilakukan oleh dua keponakannya ini, kenapa malah seperti penjahat yang sedang menculik orang.“Apa ini setimpal?” tanya
last updateHuling Na-update : 2025-01-03
Magbasa pa

Playing Fictim

Edwin berada di apartemen yang sebelumnya ditempati Jia. Di sana Edwin menemui orang-orang suruhannya yang diminta mencari informasi tentang Jia.Edwin duduk di sofa seraya menatap anak buahnya yang memberikan tablet pintar ke pria itu.“Namanya Daniel Mahardika, dia seorang manager sebuah perusahaan ekspor makanan beku. Hanya pria dari kalangan biasa,” ujar anak buah Edwin yang ternyata mendapat informasi lama Daniel.“Hanya manager.” Edwin tersenyum mencibir.“Tapi, dia juga ipar dari Aksa Radjasa, kakaknya meninggal tiga tahun lalu,” ujar anak buah Edwin lagi.“Mantan?” Edwin menegaskan karena jika kakak Daniel sudah meninggal, berarti sudah tidak ada hubungan dengan Aksa lagi.“Pria seperti ini berani melawanku? Kuakui nyalinya besar, dia pasti tidak takut mati,” ujar Edwin seraya meletakkan tablet pintar ke meja.Anak buah Edwin hanya diam menunduk.“Kalau begitu pantau rumahnya juga rumah Aksa Radjasa. Selidiki, apakah Jia ada di sana atau tidak. Aku yakin Jia masih ada di kota
last updateHuling Na-update : 2025-01-04
Magbasa pa

Rasa Peduli Yang Besar

Jia begitu lega bisa melihat ayahnya baik-baik saja. Dia berada di kamar menunggu sang papa yang masih tertidur karena pengaruh obat penenang. Dokter yang dipercaya merawat ayah Jia selama kabur dari Edwin mengatakan jika ini satu-satunya cara agar ayah Jia tidak syok saat dibawa ke sana.“Setelah ini semua akan baik-baik saja, Pa. Kuharap Papa memahami perasaanku jika nanti aku menceritakan yang sebenarnya.”Jia menggenggam telapak tangan sang papa, lalu mencium punggung tangan pria itu.Selama ini Jia tidak berani jujur karena takut mempengaruhi kondisi kesehatan ayahnya. Dia takut ayahnya syok dan merasa bersalah kalau tahu jika Jia selama ini mendapat kekerasan dari Edwin.Jia keluar dari kamar setelah cukup lama berada di sana. Dia mencari Daniel yang kebetulan ternyata berada di dapur.“Kamu sedang apa?” tanya Jia.Daniel menoleh saat mendengar suara Jia, lalu menjawab, “Membuat kopi. Kamu mau?”Jia menggeleng pelan.Jia melihat Daniel kembali menghadap ke meja pantry, lalu dia
last updateHuling Na-update : 2025-01-04
Magbasa pa

Ada Yang Cemburu

Jia cukup terkejut Daniel bertanya seperti itu. Namun, karena Daniel sekarang sedang berusaha membantunya, membuat Jia merasa tidak ada salahnya menceritakan perselingkuhan yang Edwin lakukan.Dia juga tidak mau dianggap mengada-ada, meski memiliki bukti foto juga video.“Sudah sejak lama, tapi aku hanya bisa diam,” ujar Jia dengan senyum getir di wajah, menyiratkan sebuah luka yang lama terpendam.Daniel menatap simpati. Dia diam menunggu Jia selesai bicara.“Bahkan ketika bertemu denganmu pertama kali di mall, saat itu aku sebenarnya baru saja memergoki Edwin sedang jalan dengan selingkuhannya. Ya, seharusnya aku yang menghajarnya karena dia menduakanku, tapi malah aku yang dihajar,” ujar Jia lalu tersenyum getir menahan sakit karena semua perlakuan Edwin.Tanpa sengaja Daniel mengepalkan telapak tangan. Dia geram mendengar cerita Jia, ternyata Edwin memang bajingan.Jia mengembuskan napas kasar, lalu berkata, “Jika bukan karena Papa, aku tidak akan menikah dengan Edwin. Mertuaku se
last updateHuling Na-update : 2025-01-04
Magbasa pa
PREV
1
...
4344454647
...
54
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status