Share

Harus Siap

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 17:47:41
Daniel membawa ayah Jia ke rumah lamanya. Di sana akan lebih aman karena banyak tetangga yang mengenal dan dekat dengan Daniel sehingga warga di sana siap membantu pria itu.

Bahkan Daniel sudah secara khusus meminta tolong pada tetangga-tetangganya untuk merahasiakan apa yang dilakukannya dengan bayaran anak-anak mereka akan mudah mendapat pekerjaan nantinya. Imbalan yang menggiurkan.

Mobil yang membawa ayah Jia memasuki garasi mobil yang ada di samping rumah, ada perawat dan penjaga lain yang sudah menunggu untuk membantu membawa ayah Jia masuk rumah.

“Hati-hati,” ucap Daniel saat orang suruhan Aksa hendak mengangkat tubuh ayah Jia.

Mereka melakukan dengan perlahan, menggotong tubuh pria itu bersama masuk rumah menuju kamar yang sudah disiapkan lengkap dengan alat kesehatan yang dibutuhkan.

Restu ternyata ada di sana. Dia sendiri bingung, apa sebenarnya yang sedang dilakukan oleh dua keponakannya ini, kenapa malah seperti penjahat yang sedang menculik orang.

“Apa ini setimpal?” tanya
Aililea (din din)

Halo, halo, makasih yang masih setia baca buku kisah Alina dan Aksa. Gimana-gimana, masih semangat baca, kan? Kalau iya, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, mamaciiii :)

| 15
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Edz Collection
stick with U Thor and triple A
goodnovel comment avatar
Adeena
seorang Aksa Radjasa yg dingin ternyata takut sama istri wkwkwkwk.... semangat kak Ai
goodnovel comment avatar
Dii Naa
msh kah thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Playing Fictim

    Edwin berada di apartemen yang sebelumnya ditempati Jia. Di sana Edwin menemui orang-orang suruhannya yang diminta mencari informasi tentang Jia.Edwin duduk di sofa seraya menatap anak buahnya yang memberikan tablet pintar ke pria itu.“Namanya Daniel Mahardika, dia seorang manager sebuah perusahaan ekspor makanan beku. Hanya pria dari kalangan biasa,” ujar anak buah Edwin yang ternyata mendapat informasi lama Daniel.“Hanya manager.” Edwin tersenyum mencibir.“Tapi, dia juga ipar dari Aksa Radjasa, kakaknya meninggal tiga tahun lalu,” ujar anak buah Edwin lagi.“Mantan?” Edwin menegaskan karena jika kakak Daniel sudah meninggal, berarti sudah tidak ada hubungan dengan Aksa lagi.“Pria seperti ini berani melawanku? Kuakui nyalinya besar, dia pasti tidak takut mati,” ujar Edwin seraya meletakkan tablet pintar ke meja.Anak buah Edwin hanya diam menunduk.“Kalau begitu pantau rumahnya juga rumah Aksa Radjasa. Selidiki, apakah Jia ada di sana atau tidak. Aku yakin Jia masih ada di kota

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Rasa Peduli Yang Besar

    Jia begitu lega bisa melihat ayahnya baik-baik saja. Dia berada di kamar menunggu sang papa yang masih tertidur karena pengaruh obat penenang. Dokter yang dipercaya merawat ayah Jia selama kabur dari Edwin mengatakan jika ini satu-satunya cara agar ayah Jia tidak syok saat dibawa ke sana.“Setelah ini semua akan baik-baik saja, Pa. Kuharap Papa memahami perasaanku jika nanti aku menceritakan yang sebenarnya.”Jia menggenggam telapak tangan sang papa, lalu mencium punggung tangan pria itu.Selama ini Jia tidak berani jujur karena takut mempengaruhi kondisi kesehatan ayahnya. Dia takut ayahnya syok dan merasa bersalah kalau tahu jika Jia selama ini mendapat kekerasan dari Edwin.Jia keluar dari kamar setelah cukup lama berada di sana. Dia mencari Daniel yang kebetulan ternyata berada di dapur.“Kamu sedang apa?” tanya Jia.Daniel menoleh saat mendengar suara Jia, lalu menjawab, “Membuat kopi. Kamu mau?”Jia menggeleng pelan.Jia melihat Daniel kembali menghadap ke meja pantry, lalu dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ada Yang Cemburu

    Jia cukup terkejut Daniel bertanya seperti itu. Namun, karena Daniel sekarang sedang berusaha membantunya, membuat Jia merasa tidak ada salahnya menceritakan perselingkuhan yang Edwin lakukan.Dia juga tidak mau dianggap mengada-ada, meski memiliki bukti foto juga video.“Sudah sejak lama, tapi aku hanya bisa diam,” ujar Jia dengan senyum getir di wajah, menyiratkan sebuah luka yang lama terpendam.Daniel menatap simpati. Dia diam menunggu Jia selesai bicara.“Bahkan ketika bertemu denganmu pertama kali di mall, saat itu aku sebenarnya baru saja memergoki Edwin sedang jalan dengan selingkuhannya. Ya, seharusnya aku yang menghajarnya karena dia menduakanku, tapi malah aku yang dihajar,” ujar Jia lalu tersenyum getir menahan sakit karena semua perlakuan Edwin.Tanpa sengaja Daniel mengepalkan telapak tangan. Dia geram mendengar cerita Jia, ternyata Edwin memang bajingan.Jia mengembuskan napas kasar, lalu berkata, “Jika bukan karena Papa, aku tidak akan menikah dengan Edwin. Mertuaku se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jujur ke Ayah Jia

    Keesokan harinya. Jia akhirnya melihat ayahnya bangun. Dia terus menggenggam telapak tangan pria itu yang baru saja membuka mata.“Jia, kenapa papa dibawa ke sini?” tanya Alex dengan suara lemah.“Maaf, Pa. Tapi ini satu-satunya cara agar Papa aman,” jawab Jia seraya menggenggam telapak tangan ayahnya.“Aman? Aman kenapa dari apa, Jia? Papa baik-baik saja selama di rumah sakit,” ucap Alex dengan tatapan bingung tersirat jelas dari sorot matanya.Jia melipat bibir mendengar pertanyaan Alex. Saat itu, Jia menoleh ke arah pintu yang baru saja terbuka, dia melihat Daniel baru saja masuk ke kamar itu.Tatapan Jia dan Daniel bertemu, Jia melihat Daniel mengangguk sebagai tanda jika Jia harus cerita pada Alex.Jia terlihat ragu, tetapi dia tetap harus menceritakan yang terjadi pada ayahnya agar tidak ada salah paham. Jia kembali menatap pada sang papa, tatapannya melembut tetapi genggaman tangannya mengerat.“Setelah Papa tahu, aku harap Papa tetap tenang. Apa yang aku katakan, semata-mata d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sudah Dimata-matai

    Anak buah Aksa berjaga di area rumah Daniel, tetapi mereka tidak berpenampilan seperti pengawal, malah seperti warga sekitar dan membaur dengan beberapa warga yang sedang melakukan aktivitas di pagi hari.Namun, meski begitu mereka selalu waspada, mata elang mereka terlatih untuk cepat tanggap menangkap sesuatu yang mencurigakan, seperti sebuah mobil yang sudah berhenti sekitar lima menit di dekat rumah Daniel.“Ada mobil mencurigakan arah jam dua belas,” ucap salah satu anak buah Aksa melalui earpiece yang terpasang di telinga. Pria itu tak memandang ke mobil, melainkan sedang sibuk membantu jalan agar tidak dicurigai.“Copy, aku melihatnya. SUV hitam.” Yang lainnya menyahut.“Biar kutangani.” Salah satu anak buah Aksa berpenampilan biasa, hanya memakai kaus pendek dan celana pendek turun dari pos ronda, lalu berjalan menghampiri mobil SUV yang mereka curigai.Anak buah Aksa sampai di mobil itu. Dia berpura-pura memperhatikan mobil itu, lantas mengetuk kaca jendela.“Permisi,” ucapny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Semua Waspada

    “Terima kasih karena Ibu mau membantu,” ucap Jhony.“Tidak apa-apa. Lagian, aku ini sama Dani juga sudah kenal lama. Dia itu anaknya baik sekali, makanya aku yakin dia begini bukan karena sedang berbuat jahat,” ujar wanita itu.Jhony tersenyum seraya mengangguk pelan.“Tapi, omong-omong, yang di rumah Dani itu, apa itu calon istrinya?” tanya ibu itu penasaran tetapi juga merasa agak aneh.Jhony tersenyum dengan ekspresi bingung, tetapi kemudian mengangguk dan menjawab, “Iya.”Jhony mengiyakan saja tidak dianggap aneh karena menyembunyikan wanita di sana.“Wah, begitu ternyata. Untung tadi aku membantu, ya. Jadi orang jahatnya nggak bisa nemuin wanita itu. Ya sudah, semoga Dani langgeng sama yang kedua, yang pertama udah bener dibuang, nggak bener soalnya.”Setelah mengatakan itu, wanita itu kembali ke rumah.Jhony menghela napas lega. Tidak apa berbohong selagi demi kebaikan.Di rumah. Jia pergi ke dapur untuk mengambil air hangat, ternyata di sana dia melihat Daniel yang sedang memas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Keluh Kesah Naya

    Aksa dan yang lain sarapan bersama di ruang makan. Naya ada di sana membantu Alina mengurus Arlo.“Bams tidak kelihatan?” tanya Alina seraya mengambil lauk untuk Aksa.“Mungkin masih sibuk,” jawab Aksa.Naya terdiam mendengar nama Bams. Mungkinkah Bams tidak keluar sarapan karena ada Naya di sana? Bukankah semalam Bams kesal padanya?Mereka sarapan bersama, lalu setelahnya Aksa pamit pergi ke perusahaan.“Tidak usah mengantarku keluar. Tetaplah di dalam rumah, ingat?” Aksa mengingatkan lagi demi keamanan Alina dan Arlo.Alina mengangguk.Aksa lantas berjongkok di depan Arlo yang berdiri di samping Alina. Dia mengusap rambut putranya itu, kemudian mendaratkan kecupan di kening.“Arlo harus nurut sama, Mama. Jangan keluar rumah dulu untuk sementara, ya.”Arlo mengangguk-angguk. “Iya, Papa jangan cemas.” Aksa memulas senyum, lalu kembali berdiri.“Aku pergi dulu,” kata Aksa.Aksa keluar dari rumah lalu segera masuk mobil yang sudah terparkir di depan teras. Dia diantar sopir dan satu pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mulai Bertindak

    Edwin berada di ruang kerjanya, menunggu informasi dari anak buahnya yang diminta memantau rumah Aksa juga rumah yang diduga milik Daniel. Dia benar-benar tak sabar, merasa anak buahnya semuanya lelet.Saat Edwin ingin menghubungi salah satu anak buahnya, ponselnya sudah lebih dulu berdering. Edwin langsung menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Edwin.“Rumah milik Daniel terlihat sepi. Tapi saya curiga, Tuan. Bagian dalam rumah itu terang, lalu di sekitar rumah itu sangat ramai dari malam sampai pagi. Saya merasa kalau memang pria itu di sana dan ada penjagaan. Namun, saya tidak tahu pasti, apakah Nyonya Jia di sana atau tidak.”Edwin mengepalkan erat telapak tangan. Bisa saja Daniel menyembunyikan Jia, terlihat sepi agar tidak diketahui.“Pantau terus, bagaimanapun caranya kalian harus mendapat informasi yang akurat!” perintah Edwin lalu mengakhiri panggilan itu.Edwin begitu geram. Bagaimanapun caranya dia harus mendapatkan Jia kembali. Saat Edwin sedang berpikir, dia mendapat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Memberi Hadiah

    “Apa itu penting?”Pertanyaan Daniel membungkam Karin. Dia mengulum bibir dan menggeleng.Daniel sendiri tidak mau bersikap baik, jangan sampai sikap baiknya disalahartikan.Daniel melihat Karin yang diam tertunduk. Dia pun memutuskan untuk pergi daripada terlalu lama berinteraksi dengan Karin.“Tunggu, kamu tidak jadi mencari aksesoris? Aku bisa menunjukkan beberapa barang yang mungkin cocok dengan yang kamu inginkan,” ucap Karin membujuk seraya meremat jari.Daniel diam sejenak, tetapi setelahnya mengangguk. Dia mengikuti Karin menuju display khusus aksesoris anak-anak.“Anak itu biasanya suka apa? Bando, jepit rambut, kalung, atau gelang mungkin?” tanya Karin mencoba mengajak bicara Daniel.Daniel tak menjawab pertanyaan Karin. Dia lebih memilih fokus memperhatikan aksesoris yang terpajang di sana, hingga tatapannya tertuju pada gantungan ponsel yang lucu dan menggemaskan.“Itu lucu,” ucap Karin.Daniel tetap tak bicara pada Karin.Karin diam memperhatikan Daniel yang begitu dingin,

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

DMCA.com Protection Status