“Nyonya minum vitaminya dulu, ini dibeli khusus oleh tuan di luar negeri agar nyonya cepat sembuh,” kata Bu Titin, tangannya terulur memberikan satu butir pil berwarna bening. Sekar menerimanya dengan senyum lebar di bibirnya. “Mas Pandu belum datang, Bu?” tanyanya. “Tuan harus ke kantor, jadi tidak sempat mampir kemari,” kata bu Titin dengan ketengangan seperti biasa. “Tadi malam dia juga tidak datang,” jawab Sekar dengan kesal. Bu Titin terdiam tak tahu apa yang harus dia katakan karena sejak kemarin Pandu memang tak menampakkan batang hidungnya. Dia yang sejak kemarin menjaga Sekar tanpa ada yang menggantikan, sebenarnya sebagai kepala rumah tangga di rumah Pandu, bu Titin bisa meminta salah satu asisten rumah tangga menunggui Sekar di sini, tapi Pandu sudah berpesan kalau dia sendiri yang harus menjaga sang nyonya.Bukannya dia mengeluh menjaga istri tercinta Pandu, tapi usianya yang tak lagi muda membuatnya cepat lelah dan Sekar
Baca selengkapnya