Share

Bab 116

“Apa kamu sudah mengucapkan selamat untuk mantan suamimu yang sedang berbahagia itu?” tanya Pram dengan nada mengejek yang membuat Alisya gemas ingin menggeplak kepalanya.

“Memangnya kamu mau menemani?” tantang Alisya.

“Ogah kurang kerjaan banget,” jawab laki-laki itu ketus.

“Ye gitu kok resek,” kesal Alisya.

Dia lalu meneruskan membaca berita online yang tadi ditunjukkan oleh Pram. Banyak hakim dadakan di sana, usia pernikahan mereka bahkan belum genap enam bulan tapi Sekar sudah melahirkan.

“Boleh kok kalau kamu juga mau komentar, katakan saja suamimu dp duluan ke gundiknya,” kata Pram sambil menyesap kopinya.

Alisya terdiam, mencoba mencari tahu rasa yang muncul di hatinya, sakit. marah atau malah tidak peduli. Dia mencoba menelaah semuanya tapi sama sekali tidak ditemukannya rasa itu, rasa yang kini muncul di hatinya hanya kehampaan.

Apa cintanya pada Pandu telah benar-benar padam? Tapi kenapa saat malam tiba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Choirul Khasbi04
satu kata buat mama pandu rasain menantu yg di bela & di sanjung ternyata mengandung benih lelaki lain puas banget aku ...... dulu alisya & anaknya di sia-siakan eh gk tau nya cucu kandung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status