"Gina sudah tidur, Mas?" tanya Tiana, yang baru saja masuk ke dalam kamar.Rusdi menoleh, "Iya, dia baru saja tidur. Mungkin kelelahan karena Gina lama sekali menangis," jawab Rusdi.Tiana duduk di tepian tempat tidur. Lalu ia mengusap rambut Gina dengan lembut."Biarkan dia tidur, Mas. Lama kelamaan dia pasti betah bersama kita. Ayok, kita kembali ke kamar kita!" ajak Tiana.Rusdi menggeleng, ia seakan tidak ingin melepas Gina."Kamu takut jika Ratri mengambil Gina? Mas, kamu ayahnya, kamu juga berhak atas Gina. Jadi ... Nggak perlu takut. Biarkan dia tidur sendiri," imbuh Tiana.Rusdi terdiam, kemudian ia menidurkan Gina. Setelah menyelimuti Gina, Rusdi dan Tiana kembali ke kamar mereka."Mas!""Ti!"Secara bersamaan, Rusdi dan Tiana memanggil satu sama lain."Ah ... Kamu duluan saja, Mas," ujar Tiana.Rusdi mengangguk, "Aku sudah memutuskan jika aku akan segera menceraikan Ratri."Tiana terbelalak, ia terkejut atas ucapan Rusdi barusan."Yang benar, Mas? Ya ampun ... Aku senang sek
Terakhir Diperbarui : 2024-09-07 Baca selengkapnya