Home / Pernikahan / NAFKAH YANG TERBAGI / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of NAFKAH YANG TERBAGI : Chapter 41 - Chapter 50

122 Chapters

Bab 41 Berpangku Tangan

"Lepaskan saya, saya bukan nenekmu!" tolak bu Nunik.Cherly jatuh tersungkur akibat didorong oleh bu Nunik."Nenek kok jahat, kakiku sakit." Cherly menangis sambil menatap bu Nunik."Bu, jangan kasar sama anak kecil!" sarkas Tiana. Dengan cepat ia membangunkan Cherly.Bu Nunik terlanjur emosi terhadap Tiana. Sehingga anak sekecil Cherly menjadi sasaran kemarahannya."Aku bilangin ini sama mas Rusdi. Ibu sudah berani berbuat kasar sama Cherly," cetus Tiana.Bu Nunik mendelik, ia tidak peduli dengan ucapan Tiana. Bu Nunik yakin, jika Rusdi pasti akan lebih membela ibunya sendiri, ketimbang istrinya. Buktinya, dulu Rusdi rela membentak Ratri bahkan menceraikannya demi membelanya."Orang Cherly bukan anak kandungnya juga. Jadi, mana mungkin mas Rusdi bakalan marah sama Ibu," celetuk Lulu.Tiana semakin naik darah dibuatnya. Darahnya seakan mendidih akibat ucapan demi ucapan yang terlontar dari kedua mulut jahat ipar dan mertuanya itu."Lebih baik kalian pergi dari sini! Jangan harap aku a
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 42 Gelisah

Keesokan harinya, Saga tengah bersiap akan pergi menemui Ratri. Saga bermaksud untuk menjemputnya, dan membawanya ke rumah, untuk diperkenalkan kepada kedua orang tuanya.Saga tengah mematut diri di depan cermin. Sambil beberapa kali menyugar rambutnya yang telah ia olesi dengan minyak rambut. Tidak lupa, Saga menyemprotkan parfum dengan aroma maskulin ciri khasnya."Kamu sudah rapi begini, mau ke mana?" tanya pak Bima, yang tengah sarapan pagi.Saga baru saja turun dan bergabung di meja makan, hendak melakukan sarapan.Pak Bima kini telah mengenakan pakaian olah raga. Di setiap hari libur, pak Bima selalu memanfaatkan waktunya untuk berolahraga."Aku mau ketemu sama seseorang. Pokoknya Papa sama Mama nggak boleh pergi ke mana-mana. Aku ada kejutan buat kalian," jawab Saga sangat antusias. Wajahnya berseri-seri, tampak semburat kebahagiaan yang terpancar."Memangnya kejutan apa sih, Mama jadi penasaran?" tanya bu Wulan.Saga tersenyum lalu menjawab, "Ada deh!"Bu Wulan dan pak Bima sa
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 43 Membawa ke Dalam Pelukan

"Ya Tuhan, mas Saga," gumam Ratri.Ratri membekap mulutnya sendiri. Seketika air matanya luruh membasahi pipinya.Tubuh Ratri melemas, ketika melihat pesan yang dikirim dari nomor Lulu, yang memperlihatkan foto kebersamaan Lulu dan Saga di sebuah mobil. Di dalam pesan tersebut, Lulu memberitahu jika Lulu dan Saga akan dijodohkan dan akan segera menikah dalam waktu dekat ini."Tega kamu, mas. Aku tidak menyangka, ternyata kamu sama saja dengan pria lain. Kamu sama saja dengan mas Rusdi. Doyan selingkuh tapi munafik." Ratri duduk sambil meremas seprai.Hati Ratri benar-benar sakit. Jika Saga ingin berselingkuh, kenapa harus dengan Lulu?Ratri menggigit kukunya sambil terisak. Dunia seakan berhenti setelah pesan itu ia terima."Kenapa, Tuhan? Kenapa harus seperti ini?" Ratri memukul tempat tidurnya.Ratri kemudian mengirimkan foto itu ke nomor Saga. Walaupun tidak aktif, kemungkinan Saga akan melihatnya setelah nomornya aktif kembali.Ratri mengusap air matanya menggunakan ujung hijab. K
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Bab 44 Dilema

Kini, Saga dan Ratri telah baikan. Memang, dalam hubungan harus dilandasi dengan saling percaya. Itulah yang diterapkan oleh Ratri dan Saga. Awalnya memang susah. Namun, jika terus menerus mengutamakan ego masing-masing, kapan dewasanya?Komunikasi Ratri dan Saga terjalin lagi dengan baik. Namun, semakin kuat cinta Saga dan Ratri, semakin kuat pula cobaan yang Saga hadapi.Bu Nunik dan Lulu semakin gencar mendekati keluarga Saga. Yang Saga sesalkan, kenapa kedua orang tua Saga selalu terbuka hangat terhadap dua wanita itu? Mereka tidak tahu saja, sifat asli Lulu dan ibunya seperti apa.Hari ini, Saga hendak menemui Ratri, ingin membawanya ke rumahnya, untuk diperkenalkan pada kedua orang tuanya. Apalagi hari ini adalah tanggal merah, di mana pak Bima akan selalu ada di rumah sepanjang hari jika libur tiba. Sengaja Saga tidak memberitahukan dulu niatan ini kepada Ratri. Ia tidak ingin mengutamakan janji. Takut jika kejadian waktu bersama Lulu, terulang lagi dan kembali ingkar janji ter
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 45 Tamu Penting

"Iya, Mas, ini aku!" sahut wanita manis berhijab itu."Ya ampun ... Dhea, ini beneran kamu?" tanya Saga tak percaya, jika Dhea datang ke rumah setelah sekian lama tidak bertemu."Iya, Mas. Siapa lagi kalau bukan aku? Kamu apa kabar, Mas Saga? Sudah lama tidak ketemu," jawab Dhea kemudian menyalami Saga."Kabarku baik, kamu?" tanya Saga."Kabarku juga baik, seperti yang kamu lihat." Dhea berputar memperlihatkan keadaannya.Saga dan Dhea kemudian duduk di samping bu Wulan."Mama, kok nggak bilang kalau Dhea datang ke sini? Jadi, maksud Mama, tamu penting yang dimaksud adalah Dhea? Terus papa mana?" tanya Saga."Ini salah satunya sih, tamu penting yang lainnya ada kok. Sebenarnya Mama juga nggak tahu kalau Dhea mau datang ke sini. Dhea juga tidak memberi kabar dulu. Papa ada di kamarnya, entah sedang apa papa kamu itu di dalam. Mungkin ada kerjaan mendadak. Jadi dikerjain di sini deh," jawab bu Wulan."Oh, kirain cuma Dhea saja." Saga tak berantusias dengan tamu yang lain, yang dimaksud
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Bab 46 Menjual Kesedihan

"Ibu," sahut Ratri.Bu Nunik dan Lulu bingung, tidak menyangka jika Ratri bisa berada di rumah Saga. Bukankah Bu Nunik telah mencuci otak bu Wulan, supaya membencinya? Tapi kenapa Ratri bisa ada di rumah itu?Sementara Ratri, ia tidak heran dengan kedatangan bu Nunik. Karena sebelumnya ia pernah melihat bu Nunik dan bu Wulan bertegur sapa ketika di cafe, waktu pertama kali Ratri kenal dengan bu Wulan."Lan, ini kenapa ada dia di sini?" tanya bu Nunik sambil menunjuk ke arah Ratri.Saga segera menimpali, "Perkenalkan, ini calon istri saya. Sebentar lagi kami akan segera menikah dalam waktu dekat."Bu Nunik dan Lulu syok mendengar pernyataan dari Saga.Bu Nunik meraih tangan bu Wulan dan menariknya. Ia mengajak bu Wulan untuk bicara di tempat lain."Kalian tunggu di sini, ya!" seru bu Wulan meninggalkan mereka di ruang tamu."Mas Saga, kenapa kamu ngelakuin ini sama aku? Bukankah tante Wulan dan om Bima sudah merestui hubungan kita. Respon mereka juga menandakan kalau mereka berkenan me
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 47 Menanamkan Rasa Benci

Bu Nunik dan Lulu menyetop taksi. Di dalam taksi tersebut, bu Nunik menceritakan semua yang dikatakan oleh bu Wulan tadi. Lulu sangat terkejut, ia mengira, obrolannya bersama Tiana di telepon waktu itu, tidak diketahui oleh asisten bu Wulan. Sebab, ia tidak menyadari jika ada asisten bu Wulan ada di tempat itu."Kira-kira, asisten pribadi Wulan tahu dari mana tentang kita? Kok bisa sedetail itu. Nggak mungkin, kan, kalau hanya menguntit kita saja, dia langsung tahu semuanya. Pasti ada seseorang yang memberitahu dia tentang semua ini. Orang itu pasti salah satu anggota keluarga kita. Kalau bukan, siapa lagi coba?" imbuh bu Nunik.Lulu terdiam, ia tengah memikirkan sesuatu."Bu, kok aku jadi curiga, ya sama kak Tiana. Ibu sadar, nggak? Dia kan tahu semuanya, dan akhir-akhir ini, kita sering berselisih sama dia perkara uang. Mungkin nggak sih, kalau dia marah dan mengadukan hal ini kepada si Anton itu?" tanya Lulu.Bu Nunik terdiam, ia baru kepikiran akan Tiana."Bisa jadi, ya ampun ...
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 48 Ketakutan Atas Perbuatannya

"Bu, apa yang sudah aku lakukan?" tanya Lulu, seakan tersadar dari kesalahannya.Tiana sudah tak sadarkan diri dengan cairan merah menggenang di atas lantai, yang keluar dari punggungnya.Bu Nunik membekap mulutnya sendiri, menggelengkan kepala sambil menangis. Ia pun bingung apa yang harus ia lakukan. Ia terlalu takut saat ini."Bu, aku nggak mau dipenjara, tolong aku, Bu." Lulu terlihat kebingungan dan ketakutan atas perbuatannya."Ibu juga bingung, Ibu hubungi dulu Rusdi." Bu Nunik meraih ponselnya dari dalam tas yang selalu ia bawa. Bu Nunik kemudian menempelkan ponselnya ke telinga."Jangan!" Lulu merebut ponsel bu Nunik lalu melemparnya ke lantai."Lulu!" Mata bu Nunik terbelalak.Lulu menggeleng sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada."Jangan, Bu. Aku mohon jangan beri tahu mas Rusdi. Bisa-bisa dia marah, karena istrinya sudah aku lukai. Cari cara lain saja, Bu." Lulu tampak kacau.Bu Nunik pun panik dan bingung harus berbuat apa. Pikirannya terlalu kalut dan buntu. N
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 49 Jago Akting

Suara hewan malam mulai terdengar saling bersahutan. Seperti seekor anjing, burung hantu, dan hewan malam lainnya. Menciptakan suasana yang mencekam menyelimuti keberadaan bu Nunik dan Lulu.Tangan Lulu bergetar dengan senter yang ia genggam. Meski pun dalam keadaan panik, bu Nunik masih sempat kepikiran untuk membawa senter dari rumah Rusdi, yang akhirnya memang sangat berguna untuk kegiatannya ini."Bu, cepetan aku takut!" ujar Lulu."Diam, kamu! Semua ini gara-gara kamu. Coba kalau kamu tidak nekat seperti tadi. Mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Sudah-sudah, dari pada kamu bicara terus, lebih baik kamu gantian yang gali tanah! Ibu sudah lelah, badan Ibu rasanya sakit-sakit," sahut bu Nunik."Aku?" Lulu menunjuk wajahnya sendiri."Iya, siapa lagi? Kan kamu yang sudah menghabisi Tiana. Jadi, kamu juga harus bantu Ibu menyelesaikan ini. Apa kamu mau, mendekam di penjara?" tanya bu Nunik.Lulu menggeleng cepat, ia kemudian mengambil cangkul dari tangan ibunya. Gegas ia mulai
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 50 Ketukan di Jendela

"Ya Tuhan, kemana dia?" Rusdi menatap isi lemari Tiana yang telah kosong, hanya ada beberapa baju saja yang tertinggal."Ada apa, Rusdi?" tanya bu Nunik yang ikut masuk ke dalam kamar."Tiana ... Tiana ternyata pergi. Bajunya sudah tidak ada. Bahkan kopernya juga tidak ada. Bu, Tiana pergi, Bu. Aku salah apa?" Rusdi terduduk di pinggiran tempat tidur. Tidak menyangka, wanita yang sangat ia cintai pergi tanpa memberinya alasan.Lulu dan bu Nunik saling melirik dan tersenyum kecil."Pergi? Tapi, pergi ke mana dia? Kok bisa dia pergi?" tanya bu Nunik.Rusdi menggelengkan kepalanya. Ia juga tidak tahu ke mana perginya Tiana, dan apa alasan kepergiannya."Mas, apa kalian pernah bertengkar?" tanya Lulu.Rusdi terlihat sangat terpukul atas kepergian Tiana. Ia kemudian meraup udara dan menghembuskannya secara perlahan."Pertengkaran kecil dalam rumah tangga itu hal biasa terjadi. Tapi, kenapa Tiana bisa pergi? Ke mana dia?" Rusdi mengusap wajahnya kasar.Bu Nunik duduk di sebelah Rusdi. Ia me
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status