Semua Bab Hasrat Terlarang Tuan CEO: Bab 31 - Bab 40

125 Bab

Bab 31

Natalie mengangguk paham. Dietrich memang begitu, ‘kan? Sebetulnya, di balik cangkang ketidakpedulian yang dipasangnya sebagai tameng, Natalie tahu Dietrich adalah seseorang yang penuh perhatian. Terutama pada orang-orang yang sudah dianggap sebagai keluarga dan Natalie tahu dia seharusnya tidak berharap lebih dari kebaikan Dietrich yang seperti ini.Saudara perempuan Dietrich satu-satunya sudah menikah dengan lelaki yang mencintainya. Natalie menduga, Dietrich merasa bahwa beban berat di pundaknya untuk menjaga Catherine sudah terangkat. Oleh karena itu, enam tahun belakangan Dietrich jadi lebih memerhatikan Natalie.Karena Natalie dianggap sebagai saudara perempuan yang masih perlu dilindungi.Mon Dieu, Nat jadi ingin lebih cepat menemukan pria lain untuk menikah dengannya agar Dietrich tidak perlu terbebani olehnya.Benar. Kata-kata ibunya selalu saja benar. Perempuan yang menikah punya pelindung. Punya posisi yang lebih kuat dalam masyarakat. Itu sudah bukan merupakan sesuatu yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 32

Dada Nat naik turun dengan tempo lebih cepat. "Dietrich." Gadis itu merintih pelan. "Aahhh!" Ia mengejang sekilas saat lelaki tampan itu menggigit lehernya sekaligus mendaratkan tangan besar nan hangat di atas salah satu payudaranya.Natalie memiliki payudara yang indah di mata Dietrich. Tepat satu genggaman tangan penuh. Bulat dan kencang dengan puncak yang selalu mengacung tegak di bawah sentuhannya. Seolah menantang Dietrich untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.Hal-hal seperti mulai menyentuh mereka dalam gerakan memutar yang membuat desahan Natalie semakin keras atau menarik dan memilin agar pucuk-pucuk merah jambu tersebut memanjang dan seluruh tubuh Natalie mengejang."Ahhhh ... Dietrich ... aaahhh ...." Nat membusungkan dada berkali-kali. Matanya memejam dan jemari kakinya menekuk—tak sanggup menahan seluruh sensasi ini.Pada saat kehangatan dan kelembapan mulut Dietrich melingkupi payudaranya, Nat merasa seolah baru saja dilemparkan dari tebing. Kepalanya terkulai ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 33

Natalie memaksa tangannya bergerak cepat untuk memakai pakaian dengan benar begitu pintu tertutup dan Dietrich menghilang dari pandangan. Apa yang baru saja terjadi? Mon Dieu, kali ini tidak satu pun dari mereka mabuk. Tidak ada alasan yang masuk akal bagaimana mereka bisa hampir melakukannya di sini. Di ruangan khusus anak-anak—bahkan Natalie tadinya masih menggenggam boneka kepunyaan Nasya dan Tata.Setelah berhasil menguatkan dirinya sendiri, Natalie berpegangan pada sudut meja lalu berdiri. Ia berusaha berjalan dengan normal karena tak hanya hatinya, tubuhnya pun terasa porak poranda setelah yang barusan. Natalie memejamkan mata sekilas. Dietrich memang berengsek. Sangat. Akan tetapi, tidak pernah ada keraguan bahwa pria itu pencium yang hebat.Pecinta yang hebat.Pada saat pintu terbuka dengan panggilan panik dari luar, Nat sudah berdiri tegak."Natalie!" Itu suara Catherine dan sepertinya ada Chiara juga di belakang perempuan itu. Teriakan mereka sampai duluan sebelum pintu bena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 34

"Dietrich!"Demi semesta alam, Dietrich sangat tidak menyukai suara itu sekarang. Bukan, bukan suara paman Axel atau kakek Auguste, melainkan suara paman Arthur—ayah dari Julien—Saat menoleh ke belakang, Dietrich melihat paman Arthur mendatanginya dengan Anthony Toussaint—papanya sendiri—"Sedang apa kau di sini? Kau seharusnya sedang bekerja di Praha!" Paman Arthur mulai berkacak pinggang.Dietrich pusing sekali. Pusing di kepala atas sekaligus kepala bawah. Setelah kebersamaan yang belum tertuntaskan dengan Natalie tadi. "Paman—""Kau benar-benar tidak sopan. Bagaimana bisa kau datang dan pergi sesuka hatimu? Kau ini sedang dihukum, Dietrich!" Paman Arthur sepertinya merasa teramat tidak terima.Anthony Toussaint melambaikan tangan pada putranya. "Dietrich, kemarilah. Apa maksudnya ini? Kau baru sehari di Praha dan sekarang kau kembali ke sini. Memangnya kau pikir hukuman dari Kakek Auguste ini main-main? Hmm?"Dietrich menghela napas. "Tidak. Tentu saja aku sangat menghormati Kake
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 35

Natalie mengira, Dietrich sudah pergi. Namun, perkiraannya itu jelas salah.Jantung Natalie kembali berulah, berdentum-dentum menghantam dadanya pada saat ia menyadari ada yang berbeda dalam pengaturan tempat duduk makan malam kali ini. Semuanya salah, salah besar.Seharusnya Dietrich duduk di kepala meja, bukan tepat di seberangnya seperti ini!Oh, sial! Benar-benar sial. Bagaimana lelaki itu bisa berada di sana—lengkap dengan sebuah setelan malam formal yang membuatnya tampak luar biasa tampan di bawah kristal-kristal kandelir yang menyorot dari atas? Natalie tidak siap dengan ini. Gadis cantik itu menjadi teramat gelisah sekarang.Apalagi Dietrich tak pernah melepaskan pandangan darinya sepanjang acara makan malam berlangsung."Julien ...." Natalie berpaling ke samping. Berusaha mengalihkan perhatiannya sendiri pada orang lain.Julien menoleh dan tersenyum manis. "Ya, Nat?""Errr—jika kita akan menikah, di mana kau ingin kita tinggal?" Natalie hanya mengucapkan apa yang terlintas d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

Bab 36

Dietrich mengharapkan perpustakaan akan sepi di jam-jam seperti ini. Akan tetapi, Dewi Fortuna sepertinya memang sangat jarang berpihak padanya, karena ruangan besar beratap kubah tinggi itu kini telah ditempati oleh Vladimir Alexandrov dan Axel Junior.Vladimir bangkit berdiri sambil menenteng sebuah botol vodka baru saat melihat kedatangan Dietrich. Senyuman lebar di wajah sang mafia tampan membuat wajahnya tampak seperti bocah—bukannya lelaki matang di usia tiga puluh enam. "Dietrich! Kakak iparku! Mengapa mukamu kusut begitu? Kemarilah dan bergabung dengan kami!"Dietrich memutar bola mata. Namun, tak urung bergabung juga dengan kedua pria itu.Axel Junior menoleh dan mengernyit. "Di. Pipimu merah sebelah. Seseorang menamparmu?""Natalie." Dietrich menjawab masam.Axel merapatkan bibir untuk menahan tawa, sedangkan Vladimir berkebalikan. Lelaki yang satu itu langsung menyemburkan tawanya tanpa peduli hal lainnya. "Kau ditampar oleh Natalie? Memangnya hal buruk apa yang sudah kau l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

Bab 37

Pada bulan berikutnya, Natalie Casiraghi duduk termenung lama di sebuah kafe di Paris. Masa pendekatan dengan Julien seolah menemui jalan buntu. Bukannya Jules lelaki yang buruk. Justru sebaliknya, Julien Toussaint telah membuktikan diri sebagai seorang pejuang.Pesan-pesannya datang secara terjadwal di ponsel Natalie. Setelah rangkaian pesta musim gugur berakhir pun, Julien terkadang menyempatkan diri main ke Paris untuk mengunjungi Natalie.Namun, herannya semua yang dilakukan Julien tak pernah menimbulkan apa pun di dalam hati Natalie."Pesanan Anda, Nona. Cokelat panas tanpa kopi." Seorang pelayan kafe mengantarkan pesanan Natalie.Natalie mendongak dan berterima kasih ringan, tepat di saat kedua teman dekatnya datang. Chiara Brignone dan Achilleas Konstantinos.Achi mencibir gemas. "Cokelat panas tanpa kopi? Di sebuah kafe? Nat, kau bisa membuat yang seperti itu di kantor saja."Chiara mengambil tempat duduk di depan Natalie. "Dan kau sudah punya banyak sekali cokelat."Natalie m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

Bab 38

Ketika langit mulai berubah warna menjadi gelap, Natalie duduk di kursinya di dalam kantor Lyubova. Kursi Catherine, sebetulnya. Di atas mejanya, tertumpuk rapi cokelat-cokelat favorit dalam kemasan dan di hadapan Natalie, ada sepucuk surat.Tangan Natalie terulur untuk menyentuh kertas tebal berwarna keemasan tersebut. Namun, kemudian terhenti di udara. Logika gadis cantik itu memerintahkan untuk jangan menerima pemberian apa pun lagi dari pria b*jingan tidak tahu diri ini. Akan tetapi, hati Natalie berkata lain.Lantas hatilah yang kali ini memenangkan pertempuran.[Nat, ini aku Dietrich.Mon Dieu. Sulit sekali bicara denganmu belakangan ini. Rasanya ... kau pergi begitu jauh, padahal aku tahu di mana kau berada. Kau tidak memblokir nomorku atau mematikan ponsel, tapi mengapa kau membuatku mengira bahwa kau sedang memberikan tembok pembatas—yang membuatku berpikir jutaan kali lagi sebelum mengetik apa pun dan mengirimkannya padamu?Nat. Maafkan aku. Aku bersalah padamu. Tindakanku m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

Bab 39

Julien Toussaint sudah sebulan lebih berkenalan lebih dekat dengan Natalie Casiraghi. Ini aneh. Biasanya, dia cepat bosan dengan perempuan. Akan tetapi, rekomendasi paman Axel memang jempolan. Top tier.Natalie merupakan wanita istimewa yang jarang sekali ditemukan di tahun-tahun belakangan. Tutur katanya lembut dan santun. Cara bergeraknya anggun. Julien tidak pernah melihat Natalie marah—kecuali pada saat Dietrich mengganggu gadis itu. Well. To be fair—Untuk keadilan, Dietrich kan memang menyebalkan. Julien saja sering jengkel setengah mati pada pria itu.Yang paling penting, Natalie sangat cantik. Kecantikannya klasik—jenis yang cocok sekali untuk melengkapi deretan trophy wife dalam keluarga Toussaint. Garis keturunannya yang tak perlu diragukan lagi menambah poin plus. Julien tersenyum perlahan-lahan. Kakek Auguste akan sangat bangga padanya. Tidak ada seorang pun—sekali lagi, tidak seorang pun—dalam keluarga Toussaint yang menikah dengan anggota keluarga kerajaan yang masih berk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

Bab 40

"Sebelum kami memberimu daftar lelaki yang pantas untuk dijadikan suami, mungkin kau bisa bergegas ke Ritz Hotel terlebih dulu."Suara Achilleas Konstantinos terdengar dari ambang pintu. Lelaki berambut ungu tersebut mengetuk pintu hanya sebagai formalitas, lalu masuk ke dalam ruangan Natalie dan merebahkan diri di sebuah sofa berbahan suede."Julien Toussaint ada di sana. Salah satu temanku melihatnya ada di sana." Achi menjelaskan. "Aku tidak akan memberikan nama-nama lelaki potensial untuk dijadikan suami jika kau masih punya calon tunangan."Chiara mengangguk membenarkan. "Itu akan menimbulkan masalah lain."Achilleas menimpali. "Selesaikan dulu dengan Julien."Natalie menyingkirkan surat Dietrich ke dalam laci, lalu bangkit berdiri perlahan-lahan agar kepalanya tidak terkena serangan pusing mendadak akibat gerakan yang terlalu tiba-tiba."Achi. Kau yakin Julien ada di sana?" Perempuan cantik itu bertanya sekali lagi untuk memastikan.Achilleas mengangguk. "Positif."Natalie menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status