Semua Bab OBSESI PRIA BERKUASA: Bab 41 - Bab 50

75 Bab

Dia seperti badai

Setelah percakapan ringan itu, Agatha dengan santai melangkah masuk ke dalam mansion, meninggalkan Lucas dan Rohander di belakangnya. Keduanya saling bertukar pandang sejenak, berbagi keheningan yang penuh arti sebelum Lucas akhirnya angkat bicara.“Dia benar-benar berbeda, bukan?” kata Lucas dengan senyum kecil di wajahnya.Rohander mendengus, berjalan perlahan mengikuti langkah Agatha. “Dia seperti badai. Tidak bisa dihentikan, hanya bisa diterima.”Lucas mengangguk setuju, matanya masih menatap Agatha yang semakin jauh. “Aku belum pernah bertemu wanita seperti dia. Tapi...” Lucas terdiam sejenak, raut wajahnya berubah serius, “…kau tahu dia berbahaya. Bukan hanya bagi musuhnya, tapi juga bagi kita.”Rohander berhenti dan menatap Lucas dengan tajam. “Kau pikir aku tidak tahu? Setiap hari, aku harus menyeimbangkan antara keinginan melindunginya dan kenyataan bahwa dia bisa menghancurkan semuanya dalam sekejap. Tapi itulah Agatha.”Lucas menatap Rohander lebih lama sebelum akhirnya me
Baca selengkapnya

Jangan menangis

Malam itu, di tengah suasana mansion yang mulai tenang, Rohander duduk di depan perapian di ruang pribadi mereka. Agatha berdiri tak jauh, memandanginya dengan ekspresi penuh pemikiran. Keheningan di antara mereka terasa begitu dalam, namun di balik keheningan itu ada sesuatu yang tak terucap, sebuah perasaan yang mengikat keduanya lebih kuat dari sebelumnya.Agatha mendekat, duduk di sebelah Rohander, dan tanpa berkata apa-apa, dia meletakkan kepalanya di bahu pria itu. Rohander sedikit terkejut dengan keintiman itu, namun dia membiarkan dirinya tenggelam dalam kehadiran Agatha. Mereka sudah melewati begitu banyak hal—kejaran musuh, ancaman, dan pengkhianatan—namun dalam momen ini, kedekatan mereka terasa sangat nyata.“Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?” bisik Agatha, suaranya lembut namun penuh makna.Rohander mengerutkan kening. “Memberitahumu apa?”Agatha menutup matanya, merasakan detak jantung Rohander di bawah kulitnya. “Tentang betapa kau peduli padaku. Aku tahu kau selal
Baca selengkapnya

Hanya ingin memastikan

Saat malam semakin larut, keheningan di antara Agatha dan Rohander menjadi semakin dalam. Namun, di balik keheningan itu ada kekuatan yang tidak terlihat, sesuatu yang membuat mereka semakin terikat. Agatha mendekatkan diri pada Rohander, matanya terarah pada lanskap luar mansion yang gelap. Suasana malam yang tenang, seolah memberikan mereka ruang untuk berbagi perasaan tanpa kata-kata.Rohander memecah keheningan. “Aku tahu kau selalu merasa bisa mengatasi semuanya sendiri, Agatha. Tapi mulai sekarang, biarkan aku menjadi bagian dari setiap rencanamu.”Agatha menatap Rohander dengan lembut, meskipun senyumnya sedikit pahit. “Aku tidak ingin kau terluka karena aku. Kau tahu musuh kita bukan orang biasa.”Rohander mengangguk, tatapannya tidak pernah lepas dari Agatha. “Aku tahu risikonya. Tapi aku lebih memilih berada di sampingmu dan menghadapi semuanya bersama daripada membiarkanmu bertarung sendirian.”Ada sesuatu di nada bicara Rohander yang membuat dada Agatha terasa hangat. Ia t
Baca selengkapnya

Seperti puzzle yang tak pernah selesai

Rohander hanya bisa menghela napas panjang, menatap Agatha dengan campuran kekhawatiran dan kelelahan. Ia mencoba menahan emosinya, namun jelas terlihat bahwa ia begitu peduli pada Agatha. Lucas berdiri di sampingnya, tatapannya tajam tetapi juga ada rasa lega di balik sikap dinginnya."Aku tidak tahu apakah aku harus marah atau lega," Rohander berkata sambil menyisir rambutnya dengan tangan, frustrasi. "Kau keluar begitu saja, tanpa memberitahu siapa pun. Kau tahu betapa bahayanya keadaan saat ini."Agatha menyeringai kecil, sedikit menggigit es krimnya sebelum menjawab dengan nada santai. "Aku hanya ingin sedikit keluar dari suasana tegang ini. Lagipula, aku bukan seseorang yang akan dengan mudah tertangkap, bukan?"Lucas tertawa kecil mendengar jawaban Agatha. "Kau selalu membuat kami bingung, Agatha. Seperti puzzle yang tak pernah selesai."Agatha menatap Lucas, senyumnya mengembang. "Mungkin karena aku menikmati melihat kalian berusaha keras mencoba memahaminya."Namun, di balik
Baca selengkapnya

Lebih dari sekadar bagian dari masa lalu

Ketegangan di mansion terus meningkat seiring dengan ancaman yang semakin dekat. Rohander bergerak cepat, memastikan bahwa setiap sudut terlindungi dengan baik. Namun, di balik semua tindakan pencegahan itu, perasaan khawatir pada Agatha tak pernah hilang.Lucas, yang biasanya tenang dan dingin, kini terlihat gelisah. Tatapannya selalu tertuju pada Agatha, seakan tak ingin kehilangan jejaknya. Sesuatu yang selama ini ia coba sembunyikan mulai terlihat jelas—bahwa Agatha bukan hanya sekadar wanita misterius yang ia kagumi dari kejauhan. Ada ikatan yang lebih dalam, sesuatu yang bahkan Rohander pun mulai sadari."Agatha," Lucas akhirnya memecah keheningan saat mereka berdua berada di ruang kerja, "kau benar-benar tidak mengingat apa pun dari masa lalumu?"Agatha menatapnya, tatapan matanya bingung namun tetap tenang. "Aku sudah bilang, masa laluku hanyalah potongan-potongan kabur. Tidak ada yang penting untuk diingat."Lucas mendekat, suaranya terdengar lebih serius. "Bagaimana jika aku
Baca selengkapnya

Aku akan baik-baik saja

Agatha menatap Lucas dengan tatapan penuh kecurigaan. Dia sudah terbiasa dengan permainan kata-kata, manipulasi, dan trik yang dimainkan oleh pria-pria berkuasa seperti Lucas dan Rohander. Namun, ada sesuatu dalam suara Lucas yang membuatnya berpikir bahwa kali ini dia berbicara dengan jujur, meskipun dia tidak mengerti apa maksud dari kata-katanya."Apa maksudmu lebih dari sekadar bagian dari masa lalumu?" Agatha menyipitkan mata, mencoba menembus tabir misteri yang mengelilingi Lucas. "Aku tidak pernah meminta apa pun darimu. Kau selalu datang mengganggu hidupku."Lucas mengangguk pelan, lalu berkata, "Aku tahu. Itu karena ada sesuatu yang harus kukatakan padamu, tapi aku tidak pernah tahu bagaimana caranya. Dan sekarang, dengan Rohander di sini, situasinya semakin rumit."Agatha tersenyum tipis, meskipun perasaannya bergejolak di dalam. "Situasi ini sudah rumit sejak awal, Lucas. Kau selalu membuat semuanya sulit."Lucas berhenti sejenak, menatap Agatha dengan serius. "Kau adalah b
Baca selengkapnya

Trik para pria berkuasa

Agatha menatap Lucas dengan tatapan penuh kecurigaan. Dia sudah terbiasa dengan permainan kata-kata, manipulasi, dan trik yang dimainkan oleh pria-pria berkuasa seperti Lucas dan Rohander. Namun, ada sesuatu dalam suara Lucas yang membuatnya berpikir bahwa kali ini dia berbicara dengan jujur, meskipun dia tidak mengerti apa maksud dari kata-katanya."Apa maksudmu lebih dari sekadar bagian dari masa lalumu?" Agatha menyipitkan mata, mencoba menembus tabir misteri yang mengelilingi Lucas. "Aku tidak pernah meminta apa pun darimu. Kau selalu datang mengganggu hidupku."Lucas mengangguk pelan, lalu berkata, "Aku tahu. Itu karena ada sesuatu yang harus kukatakan padamu, tapi aku tidak pernah tahu bagaimana caranya. Dan sekarang, dengan Rohander di sini, situasinya semakin rumit."Agatha tersenyum tipis, meskipun perasaannya bergejolak di dalam. "Situasi ini sudah rumit sejak awal, Lucas. Kau selalu membuat semuanya sulit."Lucas berhenti sejenak, menatap Agatha dengan serius. "Kau adalah b
Baca selengkapnya

Tidak akan menjadi boneka

Malam terasa semakin sunyi setelah kepergian Lucas, meninggalkan Rohander dan Agatha dalam diam yang menyesakkan. Agatha masih belum sepenuhnya mencerna informasi yang diterimanya. Lucas, pria yang selama ini mengganggu hidupnya, mengaku sebagai saudaranya? Bagaimana dia bisa mempercayai itu?Rohander berdiri di dekatnya, matanya masih menatap tajam ke arah pintu tempat Lucas menghilang. Dia tampak ingin mengatakan sesuatu, namun menahan diri. Akhirnya, Rohander memecah keheningan, suaranya dalam dan penuh perasaan."Agatha," dia memulai, suaranya lebih lembut dari biasanya. "Aku tahu ini banyak yang harus kau hadapi sekarang. Tapi kau tidak perlu melakukannya sendirian."Agatha menunduk, pikirannya berputar-putar antara kemarahan, kebingungan, dan kelelahan. "Aku hanya... aku tidak tahu harus mempercayai siapa lagi. Lucas bilang dia saudaraku. Kau bilang kau akan melindungiku. Tapi kenyataannya? Hidupku tidak pernah terasa lebih kacau."Rohander mendekat, jemarinya menyentuh lengan A
Baca selengkapnya

Menentukan nasibnya sendiri

Setelah kepergian Lucas, ruangan terasa sunyi meski ketegangan belum sepenuhnya hilang. Agatha menarik napas panjang, memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya berdiri dari kursinya. Dia merasa harus melangkah maju, tapi belum tahu ke arah mana.Rohander memperhatikan Agatha dengan cermat, ekspresinya sulit ditebak. "Apa yang sebenarnya ada di kepalamu, Agatha?" tanyanya pelan, tapi tajam.Agatha membuka matanya, tatapannya sekarang jauh lebih tenang. “Aku tidak bisa hanya menunggu dan membiarkan semuanya terjadi. Ini hidupku, Rohander. Lucas mungkin saudaraku, dan kau… kau bagian penting dari hidupku sekarang, tapi aku bukan milik siapa pun. Aku harus membuat keputusanku sendiri.”Rohander mendekat, menghentikan langkahnya tepat di depannya. Dia menatap Agatha dengan intensitas yang membuat jantung Agatha sedikit berdegup lebih kencang. "Dan keputusanku adalah melindungimu, apa pun yang terjadi. Apakah kau menyukai itu atau tidak."Agatha tertawa kecil, meski tidak ada humor dalam
Baca selengkapnya

Alasan menginginkanmu

Hari itu, mansion terasa sepi setelah serangan dari anak buah Lucas berhasil dipukul mundur. Namun, Rohander dan Agatha tahu ini hanya awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Lucas bukanlah tipe orang yang menyerah begitu saja. Dan konflik utama di antara mereka mulai terungkap dengan lebih jelas.Agatha berjalan di sisi Rohander, tatapannya penuh kecemasan yang ia sembunyikan dengan baik. Meski berhasil melawan serangan Lucas sebelumnya, perasaan gelisah menyelimuti pikirannya. Ia merasakan ada yang lebih dari sekadar pertarungan kekuasaan atau klaim keluarga. Ada sesuatu yang lebih dalam yang sedang dimainkan."Kita tidak bisa terus seperti ini, Rohander," bisik Agatha, matanya menatap lurus ke depan. "Lucas tidak akan berhenti hanya karena kita berhasil menghentikan serangan pertama. Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku?"Rohander menghela napas panjang, menghentikan langkahnya dan menatap Agatha dengan pandangan yang lebih serius dari biasanya. "Ada banyak hal yang kau belu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status