Home / Romansa / OBSESI PRIA BERKUASA / Dia seperti badai

Share

Dia seperti badai

Author: Chatrin
last update Last Updated: 2024-09-23 20:42:06

Setelah percakapan ringan itu, Agatha dengan santai melangkah masuk ke dalam mansion, meninggalkan Lucas dan Rohander di belakangnya. Keduanya saling bertukar pandang sejenak, berbagi keheningan yang penuh arti sebelum Lucas akhirnya angkat bicara.

“Dia benar-benar berbeda, bukan?” kata Lucas dengan senyum kecil di wajahnya.

Rohander mendengus, berjalan perlahan mengikuti langkah Agatha. “Dia seperti badai. Tidak bisa dihentikan, hanya bisa diterima.”

Lucas mengangguk setuju, matanya masih menatap Agatha yang semakin jauh. “Aku belum pernah bertemu wanita seperti dia. Tapi...” Lucas terdiam sejenak, raut wajahnya berubah serius, “…kau tahu dia berbahaya. Bukan hanya bagi musuhnya, tapi juga bagi kita.”

Rohander berhenti dan menatap Lucas dengan tajam. “Kau pikir aku tidak tahu? Setiap hari, aku harus menyeimbangkan antara keinginan melindunginya dan kenyataan bahwa dia bisa menghancurkan semuanya dalam sekejap. Tapi itulah Agatha.”

Lucas menatap Rohander lebih lama sebelum akhirnya me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Jangan menangis

    Malam itu, di tengah suasana mansion yang mulai tenang, Rohander duduk di depan perapian di ruang pribadi mereka. Agatha berdiri tak jauh, memandanginya dengan ekspresi penuh pemikiran. Keheningan di antara mereka terasa begitu dalam, namun di balik keheningan itu ada sesuatu yang tak terucap, sebuah perasaan yang mengikat keduanya lebih kuat dari sebelumnya.Agatha mendekat, duduk di sebelah Rohander, dan tanpa berkata apa-apa, dia meletakkan kepalanya di bahu pria itu. Rohander sedikit terkejut dengan keintiman itu, namun dia membiarkan dirinya tenggelam dalam kehadiran Agatha. Mereka sudah melewati begitu banyak hal—kejaran musuh, ancaman, dan pengkhianatan—namun dalam momen ini, kedekatan mereka terasa sangat nyata.“Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?” bisik Agatha, suaranya lembut namun penuh makna.Rohander mengerutkan kening. “Memberitahumu apa?”Agatha menutup matanya, merasakan detak jantung Rohander di bawah kulitnya. “Tentang betapa kau peduli padaku. Aku tahu kau selal

    Last Updated : 2024-09-23
  • OBSESI PRIA BERKUASA   Hanya ingin memastikan

    Saat malam semakin larut, keheningan di antara Agatha dan Rohander menjadi semakin dalam. Namun, di balik keheningan itu ada kekuatan yang tidak terlihat, sesuatu yang membuat mereka semakin terikat. Agatha mendekatkan diri pada Rohander, matanya terarah pada lanskap luar mansion yang gelap. Suasana malam yang tenang, seolah memberikan mereka ruang untuk berbagi perasaan tanpa kata-kata.Rohander memecah keheningan. “Aku tahu kau selalu merasa bisa mengatasi semuanya sendiri, Agatha. Tapi mulai sekarang, biarkan aku menjadi bagian dari setiap rencanamu.”Agatha menatap Rohander dengan lembut, meskipun senyumnya sedikit pahit. “Aku tidak ingin kau terluka karena aku. Kau tahu musuh kita bukan orang biasa.”Rohander mengangguk, tatapannya tidak pernah lepas dari Agatha. “Aku tahu risikonya. Tapi aku lebih memilih berada di sampingmu dan menghadapi semuanya bersama daripada membiarkanmu bertarung sendirian.”Ada sesuatu di nada bicara Rohander yang membuat dada Agatha terasa hangat. Ia t

    Last Updated : 2024-09-27
  • OBSESI PRIA BERKUASA   Seperti puzzle yang tak pernah selesai

    Rohander hanya bisa menghela napas panjang, menatap Agatha dengan campuran kekhawatiran dan kelelahan. Ia mencoba menahan emosinya, namun jelas terlihat bahwa ia begitu peduli pada Agatha. Lucas berdiri di sampingnya, tatapannya tajam tetapi juga ada rasa lega di balik sikap dinginnya."Aku tidak tahu apakah aku harus marah atau lega," Rohander berkata sambil menyisir rambutnya dengan tangan, frustrasi. "Kau keluar begitu saja, tanpa memberitahu siapa pun. Kau tahu betapa bahayanya keadaan saat ini."Agatha menyeringai kecil, sedikit menggigit es krimnya sebelum menjawab dengan nada santai. "Aku hanya ingin sedikit keluar dari suasana tegang ini. Lagipula, aku bukan seseorang yang akan dengan mudah tertangkap, bukan?"Lucas tertawa kecil mendengar jawaban Agatha. "Kau selalu membuat kami bingung, Agatha. Seperti puzzle yang tak pernah selesai."Agatha menatap Lucas, senyumnya mengembang. "Mungkin karena aku menikmati melihat kalian berusaha keras mencoba memahaminya."Namun, di balik

    Last Updated : 2024-09-27
  • OBSESI PRIA BERKUASA   Lebih dari sekadar bagian dari masa lalu

    Ketegangan di mansion terus meningkat seiring dengan ancaman yang semakin dekat. Rohander bergerak cepat, memastikan bahwa setiap sudut terlindungi dengan baik. Namun, di balik semua tindakan pencegahan itu, perasaan khawatir pada Agatha tak pernah hilang.Lucas, yang biasanya tenang dan dingin, kini terlihat gelisah. Tatapannya selalu tertuju pada Agatha, seakan tak ingin kehilangan jejaknya. Sesuatu yang selama ini ia coba sembunyikan mulai terlihat jelas—bahwa Agatha bukan hanya sekadar wanita misterius yang ia kagumi dari kejauhan. Ada ikatan yang lebih dalam, sesuatu yang bahkan Rohander pun mulai sadari."Agatha," Lucas akhirnya memecah keheningan saat mereka berdua berada di ruang kerja, "kau benar-benar tidak mengingat apa pun dari masa lalumu?"Agatha menatapnya, tatapan matanya bingung namun tetap tenang. "Aku sudah bilang, masa laluku hanyalah potongan-potongan kabur. Tidak ada yang penting untuk diingat."Lucas mendekat, suaranya terdengar lebih serius. "Bagaimana jika aku

    Last Updated : 2024-09-29
  • OBSESI PRIA BERKUASA   Aku akan baik-baik saja

    Agatha menatap Lucas dengan tatapan penuh kecurigaan. Dia sudah terbiasa dengan permainan kata-kata, manipulasi, dan trik yang dimainkan oleh pria-pria berkuasa seperti Lucas dan Rohander. Namun, ada sesuatu dalam suara Lucas yang membuatnya berpikir bahwa kali ini dia berbicara dengan jujur, meskipun dia tidak mengerti apa maksud dari kata-katanya."Apa maksudmu lebih dari sekadar bagian dari masa lalumu?" Agatha menyipitkan mata, mencoba menembus tabir misteri yang mengelilingi Lucas. "Aku tidak pernah meminta apa pun darimu. Kau selalu datang mengganggu hidupku."Lucas mengangguk pelan, lalu berkata, "Aku tahu. Itu karena ada sesuatu yang harus kukatakan padamu, tapi aku tidak pernah tahu bagaimana caranya. Dan sekarang, dengan Rohander di sini, situasinya semakin rumit."Agatha tersenyum tipis, meskipun perasaannya bergejolak di dalam. "Situasi ini sudah rumit sejak awal, Lucas. Kau selalu membuat semuanya sulit."Lucas berhenti sejenak, menatap Agatha dengan serius. "Kau adalah b

    Last Updated : 2024-10-02
  • OBSESI PRIA BERKUASA   Trik para pria berkuasa

    Agatha menatap Lucas dengan tatapan penuh kecurigaan. Dia sudah terbiasa dengan permainan kata-kata, manipulasi, dan trik yang dimainkan oleh pria-pria berkuasa seperti Lucas dan Rohander. Namun, ada sesuatu dalam suara Lucas yang membuatnya berpikir bahwa kali ini dia berbicara dengan jujur, meskipun dia tidak mengerti apa maksud dari kata-katanya."Apa maksudmu lebih dari sekadar bagian dari masa lalumu?" Agatha menyipitkan mata, mencoba menembus tabir misteri yang mengelilingi Lucas. "Aku tidak pernah meminta apa pun darimu. Kau selalu datang mengganggu hidupku."Lucas mengangguk pelan, lalu berkata, "Aku tahu. Itu karena ada sesuatu yang harus kukatakan padamu, tapi aku tidak pernah tahu bagaimana caranya. Dan sekarang, dengan Rohander di sini, situasinya semakin rumit."Agatha tersenyum tipis, meskipun perasaannya bergejolak di dalam. "Situasi ini sudah rumit sejak awal, Lucas. Kau selalu membuat semuanya sulit."Lucas berhenti sejenak, menatap Agatha dengan serius. "Kau adalah b

    Last Updated : 2024-10-03
  • OBSESI PRIA BERKUASA   Tidak akan menjadi boneka

    Malam terasa semakin sunyi setelah kepergian Lucas, meninggalkan Rohander dan Agatha dalam diam yang menyesakkan. Agatha masih belum sepenuhnya mencerna informasi yang diterimanya. Lucas, pria yang selama ini mengganggu hidupnya, mengaku sebagai saudaranya? Bagaimana dia bisa mempercayai itu?Rohander berdiri di dekatnya, matanya masih menatap tajam ke arah pintu tempat Lucas menghilang. Dia tampak ingin mengatakan sesuatu, namun menahan diri. Akhirnya, Rohander memecah keheningan, suaranya dalam dan penuh perasaan."Agatha," dia memulai, suaranya lebih lembut dari biasanya. "Aku tahu ini banyak yang harus kau hadapi sekarang. Tapi kau tidak perlu melakukannya sendirian."Agatha menunduk, pikirannya berputar-putar antara kemarahan, kebingungan, dan kelelahan. "Aku hanya... aku tidak tahu harus mempercayai siapa lagi. Lucas bilang dia saudaraku. Kau bilang kau akan melindungiku. Tapi kenyataannya? Hidupku tidak pernah terasa lebih kacau."Rohander mendekat, jemarinya menyentuh lengan A

    Last Updated : 2024-10-03
  • OBSESI PRIA BERKUASA   Menentukan nasibnya sendiri

    Setelah kepergian Lucas, ruangan terasa sunyi meski ketegangan belum sepenuhnya hilang. Agatha menarik napas panjang, memejamkan matanya sejenak sebelum akhirnya berdiri dari kursinya. Dia merasa harus melangkah maju, tapi belum tahu ke arah mana.Rohander memperhatikan Agatha dengan cermat, ekspresinya sulit ditebak. "Apa yang sebenarnya ada di kepalamu, Agatha?" tanyanya pelan, tapi tajam.Agatha membuka matanya, tatapannya sekarang jauh lebih tenang. “Aku tidak bisa hanya menunggu dan membiarkan semuanya terjadi. Ini hidupku, Rohander. Lucas mungkin saudaraku, dan kau… kau bagian penting dari hidupku sekarang, tapi aku bukan milik siapa pun. Aku harus membuat keputusanku sendiri.”Rohander mendekat, menghentikan langkahnya tepat di depannya. Dia menatap Agatha dengan intensitas yang membuat jantung Agatha sedikit berdegup lebih kencang. "Dan keputusanku adalah melindungimu, apa pun yang terjadi. Apakah kau menyukai itu atau tidak."Agatha tertawa kecil, meski tidak ada humor dalam

    Last Updated : 2024-10-09

Latest chapter

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Melepaskan demi kebaikan

    Agatha memejamkan mata sejenak, perasaan yang selama ini ia coba hindari kembali muncul. Ia tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri. Walaupun ia tahu apa yang Rohander lakukan padanya adalah kejam dan manipulatif, ia juga tahu bahwa pria itu pernah menjadi bagian besar dalam hidupnya. Ada banyak kenangan indah, meskipun semuanya telah terdistorsi oleh kebohongan dan kekuasaan yang dipaksakan."Rohander..." bisik Agatha pelan, hatinya berdetak lebih cepat.Ia tidak tahu apa yang harus dirasakannya sekarang. Cinta? Kebencian? Penyesalan? Semua perasaan itu berbaur, sulit untuk dipisahkan. Namun, ia juga tahu bahwa ini adalah akhir dari perjalanan panjang yang penuh dengan kebohongan dan manipulasi.Tepat saat itu, seorang agen datang mendekatinya, mengabarkan bahwa semua proses penangkapan telah selesai dan bahwa Rohander kini berada dalam tahanan. “Kau sudah melakukan yang benar, Agatha,” kata agen tersebut dengan nada penuh pengertian. “Kebenaran telah terungkap, dan semuanya akan

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Semua yang tersembunyi dalam hatinya

    Agatha terus berlari, meski napasnya mulai memburu dan tubuhnya terasa lelah. Ia tidak berhenti, bahkan ketika langkah-langkahnya semakin berat, pikirannya tetap tajam dan penuh perhitungan. Ia tahu bahwa selama ini ada sesuatu yang salah dengan segala yang terjadi padanya—sesuatu yang lebih besar dari sekadar manipulasi, sesuatu yang lebih gelap dan lebih berbahaya.Langkah kaki Agatha terhenti saat ia sampai di sebuah jembatan tua yang sepi. Di sana, berdiri seorang pria yang tidak ia kenal. Agatha langsung merasa ada yang aneh dengan kehadirannya. Pria itu mengenakan jas hitam, wajahnya tersembunyi sebagian oleh topi lebar yang ia kenakan. Namun, ada sesuatu di mata pria itu yang membuat Agatha merasa familiar—sesuatu yang mengingatkannya pada Rahander.“Agatha,” pria itu memulai, suaranya rendah namun tegas. “Aku tahu kamu akan datang. Aku tidak bisa membiarkanmu berlari tanpa tahu kebenarannya.”Agatha menatapnya dengan tajam, kecurigaan mulai memenuhi dirinya. “Kau siapa? Apa

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Dalang terungkap

    Agatha terbangun tengah malam, matanya terbuka lebar saat mendapati kamar yang gelap. Suasana malam itu terasa lebih sunyi daripada biasanya, hanya ada suara angin yang menderu pelan di luar. Ia menoleh ke samping tempat tidur, namun Rohander tidak ada di sana.Perasaan curiga mulai merayapi pikirannya. Rohander yang pergi tanpa memberitahunya, tanpa alasan, itu terasa aneh. Sebelumnya, ia merasa ada sesuatu yang berbeda dalam sikap Rohander, dan sekarang perasaan itu semakin menguat.Agatha duduk di pinggir tempat tidur, menarik napas dalam-dalam. Ia mencoba menenangkan dirinya, tetapi tak bisa mengabaikan kekhawatiran yang membangkitkan rasa cemas di hatinya.Beberapa saat kemudian, terdengar suara derap langkah kaki dari luar, dan pintu kamar perlahan terbuka. Agatha mengerutkan kening. Ternyata, Rohander kembali, dengan wajah yang tampak lelah dan bingung. Sepertinya, dia tidak mengharapkan Agatha terbangun.Namun, sebelum Agatha sempat bertanya apa yang sedang terjadi, Rohande

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Elysium

    Dengan keteguhan di hati, Agatha dan Rohander mulai menyelidiki lebih dalam tentang siapa yang berada di balik semua kekacauan ini. Mereka bertemu dengan lebih banyak orang yang terlibat dalam jaringan ini, orang-orang yang selama ini bersembunyi di balik bayang-bayang, orang-orang yang memiliki kekuatan luar biasa dan niat yang lebih gelap dari yang bisa mereka bayangkan. Setiap langkah mereka semakin membawa mereka lebih dekat pada kebenaran yang menakutkan, tetapi sekaligus memberi mereka sedikit harapan.Di tengah perjalanan mereka, mereka menemukan petunjuk yang mengarah pada sebuah organisasi rahasia yang disebut Elysium. Organisasi ini memiliki sejarah panjang dalam eksperimen manusia, dan Agatha ternyata memiliki hubungan langsung dengan mereka. Tidak hanya sebagai subjek eksperimen, tapi juga sebagai bagian dari proyek mereka yang lebih besar, yang tujuannya adalah untuk menciptakan entitas yang bisa mengendalikan pikiran dan realitas.Suatu malam, setelah berjam-jam mene

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Informasi baru

    Beberapa hari setelah keputusan mereka untuk bergerak maju, masalah demi masalah mulai satu per satu terpecahkan. Agatha dan Rohander bekerja sama, menggali lebih dalam ke dalam misteri yang mengelilingi mereka. Setiap langkah yang mereka ambil, meskipun penuh risiko, memberikan jawaban yang lebih jelas tentang siapa yang berada di balik semua ini dan apa tujuan mereka.Di sebuah pertemuan tertutup, Rohander akhirnya berhasil menghubungi seseorang dari jaringan lamanya yang bisa dipercaya. Seorang informan yang dikenal dengan nama "Apex," yang ternyata mengetahui lebih banyak daripada yang semula mereka duga."Aku sudah mendapatkan informasi baru," kata Apex melalui ponsel kepada Rohander saat mereka berada di ruang bawah tanah yang terisolasi. "Liam yang kau temui beberapa hari lalu adalah bagian dari jaringan yang lebih besar, lebih gelap. Mereka bukan hanya sekedar ancaman biasa. Mereka memiliki koneksi jauh lebih dalam, yang berhubungan dengan keluarga politik besar yang berkuas

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Mencoba mempercayai untuk kesekian kalinya

    Liam menutup pintu dengan lembut, matanya tetap tajam menatap Agatha dan Rohander, mencoba mengukur reaksi mereka. Agatha, yang masih terkejut, mulai merasakan kekhawatiran mendalam di dadanya. "Liam... apa maksudmu dengan kekuatan yang lebih besar itu?" Suaranya sedikit tercekat, seolah tak siap menerima kenyataan yang baru saja datang menghampiri mereka.Liam menghela napas panjang, seolah berat untuk berbicara. "Aku tak bisa menjelaskan semuanya sekarang, Agatha, tapi ada orang-orang yang selama ini mengamati kalian berdua. Mereka tahu apa yang terjadi, mereka tahu tentang Rohander, tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, dan mereka akan melakukan apa saja untuk memastikan kekuasaan mereka tetap terjaga."Rohander berdiri lebih tegak, tampaknya sudah mulai memahami bahwa ini lebih dari sekadar masalah antara dia dan Agatha. "Siapa mereka, Liam?" tanyanya dengan suara yang lebih serius, penuh tekad. "Apa yang mereka inginkan dari kami?"Liam menatap Rohander sejenak sebelum a

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Kebenaran lain yang menyakitkan

    Agatha menatap kalung itu dengan cemas, jari-jarinya gemetar saat menyentuh liontin yang tampaknya begitu akrab namun terasa asing. Suasana di ruangan itu semakin tegang, hanya ada detakan jantung mereka yang terdengar jelas di antara keheningan yang berat.Rohander, yang masih berlutut di depan Agatha, memandangi wajahnya dengan penuh harapan, meski ada kekhawatiran yang jelas di matanya. “Agatha, aku tahu aku telah melukai kepercayaanmu. Tapi, aku tidak pernah bermaksud untuk membahayakanmu. Semua yang aku lakukan, aku lakukan karena aku takut kehilanganmu.”Agatha menarik napas panjang, matanya masih tertuju pada kalung yang kini terasa sangat berat di tangannya. “Kehilangan? Atau karena aku terlalu penting bagimu sehingga kamu tak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi di sekitarmu?” tanyanya pelan, suara itu terdengar hampir seperti bisikan.Rohander menatapnya dalam, seperti mencari jawaban dari setiap kata yang keluar dari mulut Agatha. "Aku tak tahu lagi apa yang harus ak

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Pusaran kebohongan

    Rohander berdiri mematung, wajahnya yang biasanya tenang berubah gelap. Tangannya terkepal erat di sisi tubuhnya. Agatha tahu ada sesuatu yang besar yang dia sembunyikan, sesuatu yang bahkan dia tak ingin mengungkapkannya.“Rohander,” suara Agatha terdengar tajam. “Siapa ini di belakangku? Apa maksud semua ini?”Rohander mengulurkan tangan, mencoba mengambil foto itu, tetapi Agatha dengan cepat menariknya kembali. “Jangan. Kau tidak akan bisa mengalihkan pembicaraan kali ini. Aku butuh jawaban.”Dia mendesah berat, lalu mengusap wajahnya dengan tangan yang gemetar. “Agatha, ini bukan waktu yang tepat. Tolong percayalah padaku.”“Percaya?” Agatha tertawa sinis, emosinya meluap. “Kau telah memanipulasiku, menyuntikkan bahan kimia ke tubuhku, mencoba menghapus ingatanku. Dan sekarang kau bilang aku harus percaya?!”Rohander menatapnya penuh kesakitan, tetapi tetap tak berkata apa-apa.“Apa yang kau sembunyikan dariku, Rohander?” tuntut Agatha. Dia mengangkat kunci kecil yang ada di dala

  • OBSESI PRIA BERKUASA   Terkejut dan ketakutan

    Rohander melepaskan pelukan itu perlahan, meskipun terasa berat. Matanya memandang wajah Agatha yang sedikit memerah, entah karena emosi atau mungkin kelelahan. Dia ingin mengatakan lebih banyak, menjelaskan lebih dalam, tetapi tatapan Agatha memintanya untuk diam—setidaknya untuk saat ini.“Aku butuh waktu,” ucap Agatha akhirnya, suaranya tenang tapi ada luka yang masih tergambar jelas di sana. “Kita tidak bisa melupakan semuanya begitu saja, Rohander. Semua yang sudah kau lakukan… itu terlalu banyak.”Rohander mengangguk. “Aku tahu,” jawabnya pelan. “Aku tidak akan memaksamu. Tapi aku tidak akan berhenti berusaha. Jika itu berarti memberimu waktu, maka aku akan menunggu, Agatha. Berapa lama pun itu.”Agatha menelan ludah, perasaan yang bercampur aduk kembali menyerang. “Kau bilang begitu, tapi aku tahu kau tidak sabar, Rohander. Kau tidak tahu bagaimana caranya menunggu. Kau terlalu… obsesif.”Rohander terkekeh kecil, meski lemah. “Aku sedang belajar, Agatha. Dan ini pelajaran tersu

DMCA.com Protection Status