Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 561 - Chapter 570

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 561 - Chapter 570

588 Chapters

Bab 561

"Keluarga Samoa?" Hantu Senyap mendengus dingin setelah mendengar kata-kata itu. Ekspresinya penuh penghinaan ketika melanjutkan, "Hmph! Cuma keluarga seni bela diri kecil yang nggak berarti. Aku sarankan kamu jangan ikut campur! Di belakangku, ada Sekte Kartu Hantu!"Mendengar itu, alis Varel sedikit berkerut. Dia berucap, "Sekte Kartu Hantu?"Di dalam matanya, terlihat secercah kehati-hatian. Sekte Kartu Hantu adalah sekte kuno seni bela diri yang sesungguhnya. Sebagian besar anggotanya adalah kultivator jalur sesat yang kejam dan selalu haus darah.Bahkan, dikabarkan bahwa Ketua Sekte Kartu Hantu adalah seorang kultivator tingkat inti emas yang benar-benar menakutkan. Jika dibandingkan dengan sekte semacam itu, Keluarga Samoa sama sekali bukan tandingan mereka.Afkar yang masih duduk di tanah memandang Varel dengan sorot mata yang rumit. Setelah merasakan bahwa pria tua ini sedikit ragu, dia pun menghela napas dalam hati.Afkar tidak menyangka bahwa mantan Kepala Keluarga Samoa akan
Read more

Bab 562

Ucapan itu di akhir mengandung makna yang lebih dalam. Hantu Senyap juga menangkap pesan tersembunyi dalam kata-kata Varel. Anak ini punya dukungan di belakangnya?Hantu Senyap berpikir sejenak, lalu merasa memang ada kemungkinan besar. Kalau tidak, bagaimana mungkin seorang pemuda yang baru berusia 20 tahunan bisa mencapai tingkat pembangunan fondasi? Jika benar begitu, dia harus lebih berhati-hati.Hantu Senyap mulai merasa ragu. Ditambah lagi dengan kehadiran Varel di sini, membunuh Afkar saat ini memang mustahil. Itu sebabnya, dia pun mengambil langkah mundur dengan bijaksana.Hantu Senyap akan melihat situasi tujuh hari lagi. Jika benar Afkar memiliki latar belakang yang kuat, dalam tujuh hari seharusnya dia sudah berhasil menghubungi keluarganya.Saat itu tiba, walaupun muridnya mati percuma, Hantu Senyap hanya bisa menerimanya. Namun, kalau ternyata Afkar tidak punya dukungan apa pun ....Dengan pikiran seperti itu, Hantu Senyap melirik Afkar dengan tatapan dingin yang tajam seb
Read more

Bab 563

Setelah Hantu Senyap meninggalkan tempat itu, dia langsung menuju rumah Keluarga Manggala. Saat itu, Qaila dan Reno sudah menunggu dengan penuh harap.Qaila bertanya dengan penuh antusias, "Senior, gimana? Apa Afkar sudah kamu habisi?"Reno juga menatap penuh harapan. Dia tidak sabar mendengar kabar kematian Afkar. Namun, Hantu Senyap hanya mendengus dingin lalu menggelengkan kepala. Dia memberi tahu, "Belum." Mendengar jawaban itu, Qaila dan Reno langsung tercengang. Qaila pun melanjutkan, "Apa? Be ... belum? Senior, jangan bilang kalau kamu juga bukan tandingan dia?"Reno terlihat ragu. Pikirannya penuh tanda tanya. Sehebat itukah Afkar? Bahkan, Pencabut Nyawa saja tidak bisa membunuhnya. Sekarang, bahkan gurunya pun gagal?Begitu mendengar ucapan itu, mata Hantu Senyap langsung menyipit dengan dingin. Tiba-tiba, dia mencengkeram leher Qaila dan mengangkatnya.Hantu Senyap memaki, "Dasar jalang! Muridku mati di Kota Nubes demi bantu kalian menghadapi Afkar. Kamu masih berani cerewet
Read more

Bab 564

Qaila melanjutkan, "Kalau bisa langsung bunuh Afkar, itu malah lebih baik! Kita nggak perlu unggu tujuh hari lagi deh!"Mendengar itu, mata Reno langsung berbinar. Kemudian, dia merespons, "Benar! Hahaha! Kalau kita sebarkan kabar bahwa Afkar sedang terluka parah, pasti akan ada orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisinya!"....Setelah kembali ke Vila Emperor, Afkar segera menelepon Mateo. Dia sempat ragu, apakah perlu memberi tahu sahabatnya bahwa dirinya sedang terluka parah agar Mateo bisa kembali untuk membantu melindungi Shafa.Namun setelah berpikir sejenak, Afkar memutuskan untuk tidak memberitahunya. Sebagai gantinya, dia hanya menanyakan apakah Mateo baru-baru ini mendapatkan sumber daya kultivasi dengan menukar pil obat.Bukan karena Afkar tidak memercayai Mateo, tetapi karena dia tidak ingin ada siapa pun yang tahu tentang kondisinya.Selain itu, Shafa dan Felicia masing-masing memiliki Jimat Pencabut Nyawa yang diberikan olehnya. Jadi saat menghadapi orang b
Read more

Bab 565

Mendengar David memuji Afkar, Noah memaki dengan kesal, "Sialan! Hebat apanya! Aku rasa kamu sudah ketakutan setengah mati gara-gara Afkar, 'kan?"David bertanya dengan hati-hati, "Bukan begitu, Pak Noah. Tapi, dari mana kamu dapat berita ini? Apa bisa dipercaya?""Dari Keluarga Lufita!" Nada suara Noah terdengar dingin ketika menjawab demikian."Keluarga Lufita? Maksudmu Keluarga Lufita dari ibu kota provinsi? Apa mereka bisa dipercaya? Jangan-jangan mereka cuma ingin memanfaatkan kita?" tanya David. Dia yang licik dan penuh curiga langsung menangkap kemungkinan tersebut."Memanfaatkan kita?" Noah mengernyit, lalu segera memberikan perintah, "Nggak peduli benar atau nggak, awasi Afkar baik-baik selama beberapa hari ke depan. Kalau ada perkembangan apa pun, segera beri tahu aku!""Kalau bajingan itu memang terluka parah atau bahkan mati, pada akhirnya Felicia tetap akan jadi milikku!" Saat mengucapkan itu, ekspresi Noah berubah ganas dan penuh obsesi.Di mata Noah, kini bukan hanya kec
Read more

Bab 566

Felicia akhirnya menghapus air matanya, lalu memasang ekspresi dingin. Setelah mengambil berbagai dokumen, dia turun ke lantai bawah."Hari ini kita nggak akan ke perusahaan, langsung saja ke pengadilan negeri!" Suara Felicia sedingin es, seolah-olah bisa membuat udara di sekitarnya membeku.Afkar menatapnya dan menyadari bahwa mata wanita itu agak merah dan bengkak. Jelas sekali, Felicia baru saja menangis!Hal ini membuat dada Afkar terasa sesak. Entah kenapa, ada rasa sakit yang muncul dalam hatinya. Namun, pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa, hanya mengangguk pelan.Beberapa saat kemudian, saat Afkar mengendarai mobil dan membawa Felicia keluar dari gerbang vila, tiba-tiba sebuah mobil Mercedes-Benz melaju ke arah mereka dan berhenti tepat di depan gerbang, menghalangi jalan mereka!Segera setelah itu, tiga orang turun dari mobil tersebut. Mereka adalah Victor, Kepala Keluarga Permono, serta Yola.Selain mereka berdua, ada juga seorang pria paruh baya dengan wajah dingin dan
Read more

Bab 567

Saat itu juga, sebuah Audi Q7 melaju ke arah mereka dan berhenti di kejauhan. Di dalam mobil, duduk Renhad bersama Viola dan orang kepercayaan Renhad, Jonas."Heh, sepertinya ada yang datang lebih dulu dari kita?" Renhad menatap situasi di depan dengan senyuman dingin di wajahnya."Bukankah itu Victor dan Yola dari Keluarga Permono? Sepertinya mereka juga sudah dengar kabar kalau Afkar terluka parah!" kata Viola dengan nada mengejek."Gimana sekarang?" tanya Jonas yang menunggu perintah."Kita tunggu dan lihat dulu situasinya, nggak perlu terburu-buru. Biarkan Keluarga Permono yang menguji kekuatannya dulu, hehe ...," jawab Renhad dengan tatapan licik."Hahaha ... ini benar-benar saat yang sempurna untuk menjatuhkan orang yang sudah lemah! Aku ingin lihat apakah Afkar bisa selamat hari ini atau nggak!" Viola tertawa dengan puas.Sementara itu, mendengar ejekan Afkar tadi, Yola dan Victor menunjukkan senyuman dingin di wajah mereka.Yola memelototi Afkar, seolah-olah baru menyadari sesu
Read more

Bab 568

Ini ... ini bagaimana bisa terjadi? Kenapa bisa seperti ini?"Siapa yang memberi tahu kalian kalau aku kehilangan kekuatanku? Hm?" Saat ini, Afkar menatap Yola dan Victor dengan dingin. Senyuman jahat terpampang di wajahnya."Ka ... kamu jangan mendekat!" Yola terlihat sangat ketakutan hingga mundur beberapa langkah.Victor berkeringat dingin, memaksakan senyuman yang lebih buruk dari tangisan. "Pak ... Pak Afkar, ini semua cuma kesalahpahaman! Temanku yang tergila-gila pada seni bela diri ini, bersikeras ingin duel denganmu! Karena kamu sudah membunuhnya, kami akan pergi!"Setelah berkata demikian, Victor buru-buru menarik Yola dan masuk ke mobil dengan ketakutan. Mereka takut Afkar juga akan menghancurkan kepala mereka!Afkar berdiri di sana, terkekeh-kekeh. "Bawa mayatnya!"Tubuh Victor menegang. Dia bertukar pandangan dengan Yola, lalu mengangkat tubuh Fredy ke dalam mobil dengan enggan. Kemudian, mereka kabur!Saat itu, mata Afkar yang tajam berkilat dingin. Dia berjalan menuju Au
Read more

Bab 569

Setelah semua orang pergi, Afkar kembali ke dalam mobil tanpa mengatakan apa pun.Felicia juga masuk, lalu menatap Afkar dengan bingung. "Sebenarnya ada apa? Kenapa mereka semua mengira kamu kehilangan kekuatanmu?"Afkar tetap diam. Dia hanya menggeleng tanpa berkata apa pun.Melihat sikapnya, wajah cantik Felicia langsung tampak kesal. "Afkar! Sekarang kamu sudah hebat ya? Bahkan bicara denganku pun nggak sudi lagi?"Afkar menunjukkan senyuman pahit. Namun, detik berikutnya, wajahnya tiba-tiba memerah dan tampak aneh!"Pfftt!" Karena tidak bisa menahan lagi, Afkar menyemburkan darah dari mulutnya.Sebelumnya, kekuatan Afkar berada di tingkat pembangunan fondasi tahap menengah. Dia memiliki energi sejati yang dahsyat dan fisik yang kuat. Bahkan tanpa energi internal dan energi sejati, dia masih mampu membunuh seorang ahli tingkat gulita dengan kekuatan fisiknya.Namun, serangan tadi memperparah cederanya. Sebenarnya, dia ingin menahannya dan tidak menunjukkan kelemahan di depan siapa p
Read more

Bab 570

Jenazah Fredy kini tergeletak di tanah. Di sampingnya, Yola dan Victor berdiri dengan wajah muram. Selain mereka, Renhad dan Viola juga ada di tempat itu.Bukan hanya itu, pengacara pribadi Noah, David, juga hadir di sini. Seperti kata pepatah, musuh dari musuh adalah teman. Tiga kelompok ini akhirnya berkumpul bersama.Jonas, ahli bela diri kepercayaan Renhad, sedang memeriksa tubuh Fredy dengan saksama. Sesaat kemudian, dia menyeringai dingin."Gimana, Jonas?" tanya Renhad. Semua orang menatapnya dengan penuh harap, ingin segera mendengar jawabannya."Aku bisa memastikan bahwa saat Afkar membunuh Fredy, dia nggak menggunakan sedikit pun energi internalnya!""Bagi seorang ahli yang telah melatih energi internal, sekalipun nggak berniat menggunakannya, serangannya tetap akan secara alami mengalirkan energi internal. Kecuali, dia murni seorang petarung fisik.""Tapi, Afkar bukan petarung fisik. Jadi, aku bisa menyimpulkan dengan cukup yakin bahwa Afkar memang kehilangan kekuatannya! Bah
Read more
PREV
1
...
545556575859
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status