Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 571 - Chapter 580

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 571 - Chapter 580

588 Chapters

Bab 571

Setelah satu hari berlalu, cedera Afkar akhirnya pulih hingga 30% berkat energi naga yang mengalir di dalam tubuhnya.Meskipun kekuatannya belum kembali ke puncaknya, setidaknya dia sudah bisa mengaktifkan Mantra Roh Naga.Selain waktu yang digunakan untuk mengantar jemput Shafa dan Felicia, Afkar mulai berlatih tanpa henti, tidak peduli siang ataupun malam. Dia ingin meningkatkan kekuatannya sebelum Hantu Senyap datang mencarinya lagi.Selama periode ini, Afkar juga menyerap semua obat yang diberikan Keluarga Samoa kepadanya serta beberapa bahan obat yang dikumpulkan oleh Mateo saat menjual Pil Rejuvenasi. Namun, hasilnya sangat kecil!Seiring berjalannya waktu, hati Afkar gelisah. Dia tahu bahwa tanpa sumber daya kultivasi yang cukup, mencapai kekuatan yang bisa menyaingi Hantu Senyap dalam 7 hari adalah sesuatu yang mustahil.Pagi itu, setelah mengantar Felicia ke perusahaan, Afkar naik bus sendirian ke rumah lamanya di desa. Saat itu, waktu yang tersisa sebelum perjanjian 7 hari ha
Read more

Bab 572

Batu besar itu beratnya hampir 500 kilogram dan sepertinya bukan batu biasa. Dengan benda ini menutupi mulut sumur, orang biasa tidak mungkin bisa memindahkannya.Sejak Afkar mulai mengingat masa kecilnya, sumur tua ini selalu ditutup oleh batu. Karena batu ini terlalu berat dan keluarga mereka sudah menggunakan air ledeng, tidak ada seorang pun yang pernah berpikir untuk memindahkannya.Tak disangka, ternyata di bawah batu besar ini ada sesuatu yang luar biasa!Begitu Afkar menggeser batu raksasa itu, dia langsung merasakan aliran udara segar dan dingin menerpa wajahnya.Saat menghirup udara itu, tubuhnya seketika terasa segar dan bugar! Energi spiritual! Betapa pekatnya energi spiritual ini!Afkar mencondongkan tubuhnya ke tepi sumur dan melihat ke bawah. Matanya sontak membelalak kaget dan penuh semangat.Di dasar sumur, sekitar 20 meter ke bawah, ada "air sumur" yang hanya seukuran satu mangkuk kecil. Namun, Afkar bisa langsung membedakannya. Cairan itu sama sekali bukan air biasa,
Read more

Bab 573

Felicia tersenyum dan menenangkan, "Jangan khawatir, papamu pasti akan segera kembali."Namun, di dalam hati, perasaan cemas dan gelisah semakin kuat. Dia tahu betapa Afkar menyayangi Shafa. Jika tidak ada masalah, mana mungkin pria itu meninggalkan Shafa di sekolah tanpa ada yang menjemput?Lebih tidak mungkin jika dia tidak pulang semalaman! Bahkan sekarang, teleponnya tidak bisa dihubungi, pesan dan panggilan juga tidak dibalas.Kegelisahan di hati Felicia semakin menjadi-jadi. Dia mulai curiga ... apakah terjadi sesuatu pada Afkar? Jangan-jangan, ahli bela diri yang sebelumnya melukai Afkar dengan parah itu telah ....Tidak! Tidak mungkin! Itu tidak mungkin terjadi!Felicia terus menenangkan diri, memaksakan dirinya untuk tetap terlihat tenang saat menghibur Shafa.Shafa mengangguk. "Ya! Papa pasti akan kembali. Papa nggak mungkin meninggalkan Shafa!" Kemudian, mata besarnya berkedip beberapa kali. "Juga nggak mungkin meninggalkan Bibi Feli."Mendengar perkataan itu, senyuman tipis
Read more

Bab 574

"Selain itu, dia sudah menjadi sampah! Sama sekali nggak perlu ditakuti! Cepat atau lambat, Bu Felicia pasti akan kehilangan harapan padanya!" kata David."Hmph! Aku sudah nggak sabar lagi! Aku pasti harus mendapatkan Felicia! Selain itu, kalau Afkar sendiri sudah nggak peduli pada putrinya, untuk apa anak kecil itu masih hidup?""Aku ingin kamu mencari kesempatan untuk menyingkirkannya! Aku ingin dia mati agar aku bisa melampiaskan kebencianku!" Nada bicara Noah penuh dengan kebengisan.Mendengar itu, ekspresi David sedikit berubah. Dengan ragu-ragu, dia bertanya, "Tapi, aku rasa hal seperti ini nggak dibutuhkan. Afkar sudah pergi, cuma anak kecil kok ....""Aku bilang, bunuh dia! Kamu nggak ngerti?" sela Noah langsung dengan nada yang dingin dan mengancam."Baik, aku mengerti!" David buru-buru mengangguk dengan ketakutan. Kemudian, dia berucap dengan hati-hati, "Tapi ... aku nggak punya orang yang cukup kuat sekarang! Setahuku, beberapa anak buah kepercayaan Fadly selalu diam-diam me
Read more

Bab 575

Setelah mendengar rencana dari David, mata Freya langsung berbinar. Trik ini benar-benar luar biasa! Ya, hal yang paling penting bagi Afkar adalah Shafa!Jika rencana ini berjalan dengan baik, Shafa pasti akan menangis dan memohon ingin bersama ibu kandungnya. Selama anak itu benar-benar kecewa dengan Felicia, Freya tidak perlu khawatir lagi akan hubungan Afkar dan Felicia!"Baik! Kita lakukan seperti itu!" Mata Freya berkilat penuh semangat, sementara dalam hatinya dia tertawa dingin. 'Afkar, cepat atau lambat, kamu akan kembali padaku! Hmph!'Sore itu setelah pulang sekolah, Shafa segera berlari kecil ke gerbang sekolah. Mata besarnya penuh dengan harapan. Dia ingin melihat sosok yang paling dekat dengannya, yang selalu menunggunya di sana.Namun, detik berikutnya, ketika yang dilihatnya hanya Felicia, wajah mungilnya langsung murung. "Bibi Feli!"Setelah berjalan mendekat, Shafa melambaikan tangan ke arah Felicia dan menyapa dengan suara manis. Namun, di matanya tetap ada sedikit ke
Read more

Bab 576

Freya menatap dengan mata berkilat beberapa kali, lalu mempercepat langkahnya dan berdiri di depan Felicia dan Shafa untuk menghalangi jalan mereka.Kemudian, Freya tertawa mengejek. "Oh, suamimu? Memangnya kamu belum melihat fo ...."Saat mengatakan ini, Freya tiba-tiba berhenti bicara, menyadari bahwa ada sesuatu yang seharusnya tidak dia katakan. Sial! Hampir saja keceplosan!Semuanya gara-gara wanita penggoda ini masih berani memanggil Afkar sebagai suaminya di depan dirinya, membuatnya nyaris kehilangan kendali karena emosi.Saat itu, Felicia yang cerdas menangkap keanehan dalam kata-kata Freya. "Aku belum melihat apa?" tanya Felicia yang menatap tajam ke arah Freya."Bukan apa-apa!" Freya melambaikan tangannya, lalu berkata dengan pura-pura tulus, "Terima kasih sudah menjaga putriku. Tapi, aku sudah lama nggak bertemu dengannya. Malam ini aku ingin makan malam bersama anakku. Apa boleh? Tolong lepaskan dia ya."Ketika mendengar pertanyaan itu, wajah Felicia langsung menunjukkan s
Read more

Bab 577

Di sisi lain.Tujuh hari telah berlalu. Hari ini, Hantu Senyap kembali datang ke Kota Nubes dengan penuh niat membunuh.Awalnya, dia mengira Afkar bersembunyi di Keluarga Samoa selama beberapa hari terakhir untuk mencari perlindungan. Makanya, dia pertama-tama pergi ke rumah Keluarga Samoa untuk mencarinya.Namun, setelah pihak Keluarga Samoa mengatakan Afkar tidak ada di sana, Hantu Senyap langsung pergi ke Vila Emperor dan mengawasinya sepanjang hari. Pada saat yang sama, dia juga meminta Qaila dan Reno mencari informasi tentang keberadaan Afkar.Alhasil, dia tidak menemukan apa-apa dan hanya membuat Manda jatuh pingsan. Bahkan, Qaila dan Reno pun tidak dapat menemukan Afkar. Mereka malah memberinya berita buruk, yaitu Afkar telah menghilang dari Kota Nubes selama 2 atau 3 hari."Berengsek! Bocah itu kabur? Hmph!" Setelah mendengar berita itu, Hantu Senyap tampak murka.Malam itu, dia kembali mendatangi Keluarga Samoa. "Senior, kenapa kemari lagi?"Di ruang tamu, Edbert menatap Hantu
Read more

Bab 578

Mesin SUV menderu kencang. Kecepatannya meningkat tajam, lalu melaju dengan cepat ke arah mobil yang menghalangi jalan di depan.Bam!Namun, tepat pada saat itu, sebuah sosok tiba-tiba keluar dari dalam mobil itu. Kemudian, sosok itu langsung menyerbu ke arah SUV dengan arogan.Bruk!Dalam sekejap, sosok itu menendang bagian depan mobil. SUV yang dikendarai Jarel dan anak buahnya langsung terpental dan terguling di udara. Kap depan mobil pun penyok parah dan mesinnya mulai mengeluarkan asap tebal!Mobil itu terguling beberapa kali sebelum akhirnya berhenti. Jarel dan beberapa anak buahnya bergegas keluar dengan cara menghancurkan jendela mobil.Saat ini, para anak buah Jarel terlihat sangat berantakan. Wajah dan tubuh mereka dipenuhi luka dan darah.Jarel tampaknya tidak mengalami cedera serius. Sebagai seorang ahli tingkat gulita, ekspresinya kini penuh dengan keterkejutan dan ketegangan."Ahli tingkat revolusi?""Haha, lumayan juga penglihatanmu! Ingat nama ini baik-baik, aku adalah
Read more

Bab 579

Di dalam sebuah bangunan terbengkalai, Felicia, Shafa, dan Freya dibawa masuk ke sebuah rumah yang masih dalam tahap pembangunan. Kain yang sebelumnya menyumpal mulut mereka akhirnya dilepas."Hahaha! Silakan teriak! Kalau kalian mau teriak, sekarang kalian bisa teriak sepuasnya!" Pemimpin penculik itu menatap ketiga wanita itu sambil tertawa mengejek."Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan? Kalau ada masalah, hadapi aku! Lepaskan anakku!" Begitu bisa bicara, Freya langsung berteriak kepada para pria itu, menunjukkan sikap seorang ibu yang rela berkorban demi putrinya."Mama ...." Shafa menatap Freya dengan mata yang berkaca-kaca, terlihat sangat tersentuh."Melepaskan anakmu dan menghadapimu? Hahaha! Justru target utama kami hari ini adalah Shafa dan Felicia! Kamu siapa?" cela pemimpin itu sambil tersenyum sinis.Mendengar itu, mata indah Felicia sedikit menyipit. Dengan suara dingin, dia bertanya, "Apa tujuan kalian?"Pria itu menatapnya dengan penuh ejekan. "Sampai sekarang pun kam
Read more

Bab 580

Ekspresi Felicia langsung berubah. Tanpa ragu, dia merobek tali yang mengikat tangan dan kakinya, lalu menerjang ke arah pengawal bersenjata!Orang-orang Fadly sudah dihabisi. Dia tahu tidak ada lagi yang bisa diharapkan! Dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri!Setelah menjalani pelatihan dasar selama beberapa waktu, tubuh Felicia jauh lebih kuat dari orang biasa, setara dengan seorang petarung fisik.Jelas sekali, David dan anak buahnya sama sekali tidak menyangka bahwa wanita cantik dan anggun seperti Felicia ternyata memiliki kekuatan seperti itu.Makanya, mereka hanya mengikatnya dengan tali biasa. Bagi Felicia, merobek tali semacam itu bukanlah masalah!Dor! Felicia menabrak pengawal bersenjata dengan keras. Hampir bersamaan, suara tembakan terdengar!Karena tubuhnya kehilangan keseimbangan, peluru itu melesat ke langit-langit rumah, menyebabkan pecahan semen dan debu berjatuhan.Saat itu, Shafa menatap Freya yang berdiri melindunginya, lalu menoleh ke arah Felicia yang beran
Read more
PREV
1
...
545556575859
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status