Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 551 - Chapter 560

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 551 - Chapter 560

588 Chapters

Bab 551

Harun juga begitu gembira hingga senyumannya tak bisa ditahan. Saat melihat Erlin, Renhad, dan juga Viola, dia merasakan kepuasan luar biasa, seolah-olah telah memberi mereka tamparan telak. Bagi Harun, hari ini adalah momen paling membanggakan sepanjang hidupnya. Bahkan ketika dia masih menjadi putra sulung Keluarga Safira, Johan, Daru, dan Waldo bukanlah orang yang bisa dia jangkau dengan mudah.Namun hari ini, tokoh-tokoh besar itu bersikap begitu sopan dan hormat padanya. Semua ini hanya karena Harun memiliki menantu yang luar biasa.Pada saat yang sama, Gauri juga merasakan hal yang serupa. Di dalam hatinya, dia makin puas dengan Afkar sebagai menantunya.Jika ada satu hal yang masih membuatnya sedikit menyesal dan tidak puas, mungkin itu adalah kenyataan bahwa Afkar pernah mengaku tidak ingin memiliki anak dengan Felicia ....Di sisi lain, raut wajah Erlin, Renhad, dan Viola menjadi sangat suram pada saat ini. Awalnya mereka datang dengan maksud untuk menyaksikan Harun dan kelua
Read more

Bab 552

Semua orang yang mendengar Keluarga Sanjaya datang langsung mengira bahwa mereka datang dengan niat buruk.Di sisi lain, Erlin menyeringai dingin. Raut wajahnya penuh ejekan ketika berucap, "Haha. Aku sudah bilang, pernikahan ini pada akhirnya cuma akan menjadi sebuah lelucon!"Saat berikutnya, Erlin segera melangkah maju untuk menyambut Arwan. Dia berujar sambil tersenyum, "Pak Arwan, kamu sudah datang."Arwan mengangguk ringan dan membalas sapaan, "Bu Erlin."Erlin lalu menangkupkan kedua tangannya dengan sikap hormat. Tiba-tiba, wajahnya menjadi serius. Dengan suara lantang, dia menyatakan, "Pak Arwan, kebetulan sekali kamu datang hari ini, jadi aku akan berbicara dengan jelas di hadapanmu!""Mulai saat ini, Felicia dan keluarganya sudah bukan bagian dari Keluarga Safira lagi. Apa pun yang ingin kalian lakukan terhadap mereka, Keluarga Safira nggak akan ikut campur! Demikian pula kalau Keluarga Sanjaya mau bertindak, aku harap kalian nggak akan menyeret Keluarga Safira ke dalam masa
Read more

Bab 553

Saat ini, bisa dikatakan bahwa Harun dan Gauri sungguh terkejut sekaligus sangat gembira. Arwan adalah ayah Noah. Sekarang, dia malah datang membawa bawahannya hanya untuk memberikan hadiah pernikahan? Apa artinya ini?Selama ini karena Noah tertarik pada Felicia, Keluarga Sanjaya bagaikan awan hitam yang terus menggantung di atas kepala Felicia dan keluarganya.Felicia telah berjuang sekuat tenaga dan juga melakukan segala cara untuk melawan takdir yang ingin menjeratnya.Namun hari ini ketika Felicia menikah dengan Afkar, ayah Noah justru hadir dalam pernikahan ini bahkan dengan membawa hadiah untuk mereka. Dalam sekejap, awan gelap yang selama ini menyelimuti hidup mereka seolah-olah tersapu bersih.Apakah ini berarti Noah dan Keluarga Sanjaya sudah menyerah? Mereka mengakui hubungan Felicia dengan Afkar, bahkan menunjukkan sikap bersahabat terhadap mereka.Harun dan Gauri sadar bahwa semua ini pasti karena Afkar. Bagaimana bisa menantu mereka melakukan hal seperti ini?Hanya karena
Read more

Bab 554

Pada saat yang sama, mata banyak wanita yang hadir dalam acara ini juga tak kuasa berbinar-binar. Hari ini, Afkar benar-benar luar biasa. Wajahnya yang tampan dengan garis tegas yang maskulin, serta tubuh atletis yang sempurna, membuat jantung banyak wanita berdebar dan gelisah."Pak Afkar dan Nona Felicia benar-benar pasangan sempurna!""Setuju! Mereka sangat serasi!""Pria ganteng dan wanita cantik, sungguh pemandangan yang memanjakan mata! Hahaha ....""Cuma Pak Afkar yang pantas berdampingan dengan Nona Felicia yang begitu memesona!"Mendengar berbagai pujian dari para tamu, Harun dan Gauri merasa sangat bangga dan bahagia. Mereka menatap Afkar yang begitu gagah hari ini dengan sorot mata penuh kepuasan dan rasa sayang.Di tengah tatapan iri dan kagum dari para tamu, Afkar hanya menampilkan senyuman santai dan sedikit nakal. Dia menoleh ke samping, lalu menatap Felicia yang berjalan di sebelahnya. Untuk sesaat, hatinya bergetar.Kemudian, Afkar memuji dengan penuh keyakinan, "Sayan
Read more

Bab 555

Sejak masa remajanya, Afkar telah kehilangan kedua orang tuanya. Kemudian, dia mengalami penderitaan karena penyakit putrinya serta pengkhianatan mantan istrinya.Afkar telah merasakan betapa dingin dan kejamnya dunia ini. Dia memahami betul pasang surut hubungan antara manusia. Itu sebabnya dalam hal perasaan, dia cenderung bersikap posesif.Bagi Afkar, sumpah pernikahan ini bukan sekadar sebuah ritual, melainkan sebuah janji yang tidak berani diucapkannya dengan mudah.Selamanya? Apa Afkar mampu memenuhi janji ini? Dalam tiga tahun ke depan, kalau dia tidak bisa memperoleh kekuatan yang cukup untuk menandingi Keluarga Rajendra Kuno, Shafa akan mati. Bahkan, dirinya sendiri mungkin tidak akan bisa bertahan hidup."Aku ...." Afkar menatap mata indah Felicia yang menatapnya dengan tajam. Dia membuka mulutnya, tetapi alih-alih mengucapkan jawaban yang diharapkan semua orang, dia justru berkata dengan penuh keseriusan, "Aku akan ... menghargai setiap hari yang kuhabiskan bersama istriku!"
Read more

Bab 556

Saat berikutnya, Felicia menarik napas dalam-dalam dan berusaha membuat ekspresinya tetap setenang mungkin.Felicia berucap, "Bukan apa-apa. Barusan aku cuma merasa mual. Aku takut akan muntah di atas panggung. Sekarang, aku sudah baik-baik saja kok. Ayo, kita kembali. Bagaimanapun juga, selesaikan pernikahan ini. Jangan biarkan para tamu mentertawakan kita!"Afkar menatap Felicia dan entah kenapa hatinya terasa sesak. Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa di antara mereka berdua, seolah tiba-tiba muncul sebuah dinding tak kasatmata yang memisahkan mereka. Apa yang sebenarnya terjadi?Apakah semua ini hanya karena Afkar sempat ragu saat menjawab tadi? Mungkinkah ada alasan lain? Afkar sama sekali tidak bisa memahami apa yang ada di dalam pikiran Felicia saat ini."Oh, satu lagi! Setelah pernikahan ini selesai, beberapa hari ke depan kita cerai saja. Nanti, kita cari alasan yang masuk akal. Kamu juga tolong kerja sama, bantu aku kasih penjelasan pada orang tuaku," lanjut Felicia dengan
Read more

Bab 557

Malam itu, di sebidang tanah kosong yang sunyi dan terpencil.Di pinggir jalan, sebuah van diparkir. Tiba-tiba, suara motor terdengar di kejauhan. Seorang pria yang mengendarai motor, datang ke tempat ini di tengah malam yang sunyi. Orang itu adalah Jerry.Begitu mendekat, lampu depan van berkedip dua kali seolah-olah memberikan isyarat. Jerry langsung memarkir motornya, membuka pintu van, dan masuk ke dalam.Di dalam mobil, David yang duduk di kursi penumpang depan menoleh ke belakang dan menyapanya dengan senyum ramah, "Sudah datang?"Jerry tersenyum. Suaranya penuh nada menjilat ketika berucap, "Ya. Kak, gimana? Tugas yang aku lakukan hari ini cukup bagus, 'kan?"David menepuk bahunya dan berkata sambil tersenyum, "Bagus!"Mata Jerry langsung berbinar-binar. Dia berkata penuh harap, "Kalau begitu ... sisa bayarannya, kapan bisa aku terima?"Tepat setelah kata-kata itu keluar, lengan kuat tiba-tiba melilit lehernya dari belakang. Dalam sekejap, napas Jerry tersumbat. Lehernya seolah
Read more

Bab 558

Afkar menatap tulisan rapi di halaman buku harian itu. Hatinya dipenuhi rasa rindu yang mendalam terhadap orang tuanya.Setelah menutup buku harian itu, Afkar menghela napas dan berkata dengan suara pelan tetapi penuh keteguhan, "Bu ... anakku sudah ditakdirkan untuk memikul kutukan ini. Mana mungkin aku bisa hidup dengan tenang sepanjang hidupku?""Mungkin ... ini memang sudah suratan takdir! Aku akhirnya tetap melangkah ke jalan ini! Tapi kalau ini memang takdirku ... takdir Shafa ... takdir keluarga kita ... aku nggak akan menerimanya begitu saja! Aku akan bertarung sekuat tenaga untuk mengubah takdir ini!" ucap Afkar.Keesokan harinya setelah mengantar Shafa ke sekolah, Afkar seperti biasa mengemudikan mobilnya untuk menjemput Felicia ke kantor.Meskipun mereka sudah berencana untuk bercerai dalam beberapa hari ke depan, sebelum itu terjadi, Felicia tidak ingin ada orang yang menyadari perubahan dalam hubungan mereka.Setidaknya, mereka masih perlu berpura-pura di depan Harun dan G
Read more

Bab 559

Tatapan Afkar menjadi makin serius. Pria tua berjubah merah di hadapannya ini bukan hanya memiliki kekuatan yang tak bisa diukur, tetapi juga memancarkan niat membunuh yang sangat mengerikan. Orang ini benar-benar ingin menghabisinya.Dengan suara berat, Afkar bertanya, "Siapa kamu sebenarnya?"Hantu Senyap menyeringai jahat, lalu membalas,  "Siapa aku? Kamu membunuh muridku, tapi sudah lupa begitu saja?"Mata Afkar memicing. Dalam sekejap, sebuah nama muncul dalam benaknya. Dia pun bertanya, "Kamu ... guru dari Pencabut Nyawa?"Aura kejahatan yang menyelimuti tubuh pria ini sangat mirip dengan Pencabut Nyawa. Hal itu membuat Afkar langsung bisa menebak hubungannya dengan orang itu."Karena kamu sudah tahu, bersiaplah untuk mati!" Begitu kata-katanya selesai, Hantu Senyap langsung menerjang ke arah Afkar. Tubuhnya diselimuti aura ganas yang mengerikan.Dengan satu gerakan, Hantu Senyap mengayunkan telapak tangannya yang bercahaya merah dan dipenuhi energi sejati yang pekat, seolah-olah
Read more

Bab 560

Seiring dengan suara benturan yang dalam, tubuh Hantu Senyap langsung terlempar ke belakang. Namun hanya dalam sekejap, mata Afkar dipenuhi keterkejutan yang mendalam. Perasaan tak berdaya yang luar biasa menyelimuti hatinya.Hantu Senyap mendarat di tanah. Tubuhnya terdorong mundur beberapa langkah sebelum akhirnya berdiri tegak kembali. Di wajahnya, terlukis keterkejutan yang sama. Sekilas, rona merah yang tidak sehat muncul di wajah tuanya.Serangan Teknik Resonansi Bumi yang digabungkan dengan pukulan penuh tenaga Afkar benar-benar berhasil melukai Hantu Senyap, meskipun hanya sedikit.Ekspresi kaget dan marah muncul di wajah Hantu Senyap. Dia berucap sambil tersenyum bengis, "Aku nggak sangka, kamu bahkan bisa melukaiku meskipun kita terpaut satu tingkat besar dalam kultivasi. Bagus sekali! Ini jadi makin menarik. Membunuh seorang genius sehebat kamu, rasanya lebih puas! Hahaha!"Usai Hantu Senyap berkata demikian, angin dingin berembus. Disertai dengan tawa melengking yang menyer
Read more
PREV
1
...
545556575859
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status