Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 361 - Chapter 370

484 Chapters

Bab 361

Cello mendapat kabar dan segera datang ke sini. Namun, dia hanya tahu bahwa kru film diserang oleh pembunuh. Detailnya masih belum jelas.Cello bahkan tidak tahu Afkar dan Felicia juga terlibat dalam insiden ini. Makanya, dia cukup terkejut melihat Felicia."Ya, aku dan Afkar ada di tempat kejadian." Felicia mengangguk."Kalian juga di sana? Di mana Kak Afkar? Aku nggak melihatnya." Ekspresi Cello tampak gugup setelah mendengarnya. Kemudian, dia mengamati sekeliling.Selain melihat para tentara yang bersenjata lengkap dan Daru, Cello tidak melihat Afkar.Sementara itu, para kru film yang mendengar percakapan antara Cello dan Felicia tampak terkejut. Cello bersikap begitu sopan kepada istri Afkar? Bahkan memanggilnya kakak?Sebelumnya saat mereka diusir, Afkar mengatakan akan menghubungi Cello untuk mengatasi masalah, tetapi semua orang menganggapnya sebagai lelucon.Namun, sekarang terlihat jelas bahwa mereka benar-benar saling mengenal. Bahkan, hubungan mereka lebih dari sekadar biasa
Read more

Bab 362

Afkar menggertakkan giginya. Dia ingin sekali menampar wanita ini."Maaf ya, pokoknya aku melihatmu membunuh orang. Aku nggak apa yang orang lain lihat. Mungkin mereka takut setelah melihatmu membunuh begitu banyak orang.""Yang jelas, aku nggak akan takut padamu." Devi mencebik dan mengelus dahinya, seolah-olah akan jatuh pingsan. "Tentunya, mungkin saja aku berhalusinasi karena terlalu gugup.""Lagi pula, kamu sempat menamparku. Sampai sekarang kepalaku masih berdengung. Pokoknya aku cuma mengatakan apa yang aku lihat!"Afkar memelototinya. "Kamu ...."Devi tersenyum dengan bangga, merasa senang melihat Afkar kesulitan membela diri. Siapa suruh kamu berani menamparku? Aku akan membuatmu tidak bisa lolos dari masalah ini!Kenapa memangnya kalau kamu kuat? Kenapa memangnya kalau kamu bisa membunuh begitu banyak orang? Memangnya kamu bisa melawan hukum dan negara?Bam! Tiba-tiba, pintu ruang interogasi ditendang dari luar. Dude menarik kakinya dan berdiri tegak di samping pintu. Saat be
Read more

Bab 363

Begitu mendengarnya, Devi terkesiap hingga wajahnya pucat pasi. Namun, dia tetap ngotot."Aku nggak mau tahu siapa target para pembunuh itu. Yang jelas, aku melihat Afkar membunuh orang. Tapi, mungkin saja aku berhalusinasi karena Afkar sempat menamparku? Lihat ....""Dia orang yang sangat kasar. Dia membunuh begitu banyak penjahat, mungkin saja nggak sengaja membunuh kru film itu. Mungkin juga aku salah lihat, tapi aku nggak bermaksud memfitnah!" pekik Devi.Jelas sekali, Devi masih tidak mau mengakui kesalahannya.Saat ini, Devi melihat Cello yang berjalan masuk. Matanya sontak berbinar-binar. "Pak Cello! Tolong aku! Tolong beri aku keadilan!"Meskipun Daru punya status tinggi, Devi merasa Grup Akasa juga sangat berpengaruh di seluruh provinsi. Asalkan Cello memihaknya, panglima di kota tingkat dua pasti akan memberinya muka.Namun, saat berikutnya terjadi yang tidak disangka Devi. Terlihat Cello yang berwajah masam mengabaikannya dan menatap Afkar dengan rasa bersalah."Kak Afkar, k
Read more

Bab 364

Devi dipukuli hingga babak belur. Cello yang marah sama sekali tidak menahan diri."Nggak, bukan begitu. Aku ... aku sudah ingat sekarang. Pak Afkar ... nggak membunuh Kai! Aku ... cuma berbohong ...." Devi menangis dan ketakutan setengah mati.Plak! Plak! Plak! Satu demi satu tamparan keras mendarat di wajah Devi. Suara tamparan bergema di ruang interogasi."Siapa suruh kamu berbohong? Berani sekali kamu berbohong! Dasar jalang! Beraninya kamu menuduh orang membunuh! Kalau itu orang lain, hidup mereka bisa hancur!""Aku sudah buta sebelumnya. Bagaimana bisa aku mempromosikan jalang sepertimu? Asal kamu tahu, Kak Afkar adalah penyelamat ibuku, penyelamat seluruh keluargaku. Gimana aku harus menghadapi Kak Afkar sekarang? Sialan! Akan kuhabisi kamu!" maki Cello sambil terus menampar."Pak Cello, aku sudah tahu salah .... Ah! Aku nggak akan berani lagi. Tolong ampuni aku .... Ah!" Devi terus berteriak kesakitan. Wajahnya tidak bisa dikenali lagi.Wanita yang tadinya masih sombong, kini
Read more

Bab 365

Daru sangat terkejut saat Afkar membunuh pembantai Dara. Saat Afkar membunuh Tiano, Daru lebih terkejut lagi. Kini, Afkar bahkan membunuh seorang master.Pemuda ini sungguh misterius dan tak terprediksi. Daru sampai tidak berani berspekulasi tentang kemampuan yang dimilikinya."Afkar, sebenarnya kamu sudah mencapai tingkatan apa?" tanya Daru yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.Afkar ragu-ragu sejenak, lalu menggeleng. "Aku sendiri nggak tahu."Afkar hanya tahu dirinya telah mencapai tingkat pembangunan fondasi. Ada pun tingkatan para pesilat secara umum, Afkar tidak tahu apa-apa."Hm, baiklah." Daru tertawa canggung, mengira Afkar tidak ingin mengungkapkan kekuatannya. Jadi, dia tidak bertanya lagi.Kemudian, Daru mengubah nada bicaranya. "Aku mencarimu untuk memberitahumu bahwa para petarung yang kamu bunuh itu ingin menculik Devi. Mereka ingin menyandera Devi untuk bernegosiasi denganku. Mereka ingin menukar Devi dengan Adry.""Termasuk yang sebelumnya, Tiano, dia juga ingin m
Read more

Bab 366

"Gimana kalau sepuluh hari lagi?" tanya Daru."Oke, bisa saja kalau nggak ada urusan mendadak." Afkar mengangguk setuju setelah berpikir sesaat.....Setelah berpisah dengan Daru, Afkar makan siang bersama Felicia. Kemudian, mereka melanjutkan pemotretan di sore hari.Setelah kejadian pagi tadi, staf butik menjadi sangat sopan kepada Afkar dan Felicia. Pelayanan mereka benar-benar luar biasa.Tentu saja, kejadian di pagi tadi tidak boleh tersebar. Baik pihak kru film, staf tempat wisata, atau pihak butik, semuanya menandatangani perjanjian dan dilarang mengungkapkan detail apa pun ke luar.Beberapa hari berikutnya, Afkar sama sekali tidak pergi menemui Erlin atau mengobatinya. Dia seperti tidak peduli lagi!Sementara itu, di Kota Nubes, muncul seorang apoteker yang terkenal, yang khusus menjual pil bernama Pil Rejuvenasi.Khasiatnya sangat luar biasa, membuat orang berlomba-lomba membelinya, terutama mereka yang tubuhnya rusak karena pengaruh alkohol dan seks. Setelah mengonsumsi Pil R
Read more

Bab 367

Setelah mendengar ucapan Wulan, Fendi termangu sejenak sebelum bertanya, "Kamu bisa mengumpulkan uang? Dari mana kamu akan mengumpulkannya? Aku sudah menyelidiki keluargamu!""Ibumu sudah berobat bertahun-tahun, ditambah lagi kamu punya adik yang nggak bertanggung jawab dan suka berjudi. Teman-teman dan kerabatmu sudah menjauh seperti menghindari wabah. Uang 1,6 miliar bukan jumlah yang kecil. Meskipun ada kerabat atau teman yang mau membantu, siapa yang bisa mengumpulkannya untukmu?""Kamu bisa mengumpulkan uang? Hahaha, coba tunjukkan kalau kamu bisa!" Fendi merapikan rambutnya yang botak dengan ekspresi penuh ejekan.Wulan menggigit bibirnya tanpa berkata apa-apa. Kemudian, dia menghubungi nomor yang baru disimpannya beberapa hari lalu.Saat ini, Afkar baru saja kembali ke rumah bersama Shafa. Saat melihat telepon masuk, dia segera menjawabnya. "Wulan?" Afkar cukup terkejut."Afkar, aku ... aku ...." Setelah terprovokasi oleh ucapan Fendi, Wulan akhirnya memutuskan untuk menelepon A
Read more

Bab 368

Fendi terpikir akan sesuatu, lalu segera menelepon seseorang.Di sisi lain, Wulan keluar dari kantor dan menelepon Afkar."Gimana? Uangnya sudah masuk?" tanya Afkar sambil tersenyum."Mm, sudah!" Wulan berkata dengan penuh rasa syukur dan malu, "Kamu ... nggak tanya untuk apa aku pinjam uang dan langsung kasih begitu saja? Kamu nggak takut aku menipu uangmu?""Nggak takut, aku punya banyak uang," timpal Afkar dengan senyuman lebar."Pfft!" Mendengar itu, Wulan langsung tertawa. "Ya, sekarang kamu sudah jadi bos besar.""Haha, benar!" kata Afkar tanpa merasa rendah hati sedikit pun.Di dalam hatinya, Afkar cukup menyukai Wulan sebagai teman lamanya. Wulan adalah perempuan pertama yang pernah dia sukai secara diam-diam. Dulu, Wulan yang selalu membantunya meski di tengah gosip yang tidak menyenangkan.Walaupun saat itu Afkar menolak Wulan karena rasa rendah diri yang konyol, dia tidak akan pernah melupakan kebaikan Wulan. Sekarang teman lamanya kesulitan, Afkar tentu saja tidak ragu untu
Read more

Bab 369

Mendengar Wira menghina Wulan dengan kejam, Afkar langsung marah dan bertanya dengan nada dingin."Oh? Jadi, dia bukan wanita murahan? Dia berpura-pura suci di hadapanku, tapi ternyata dekat denganmu." Wira menyeringai dingin.Fendi juga mendelik ke arah Wulan. "Wulan, kenapa nggak pilih Pak Wira saja? Cuma karena pemuda ini meminjamkanmu 1,6 miliar? Kalau kamu ikut Pak Wira, keuntunganmu akan jauh lebih besar!""Pak Wira, aku rasa kamu salah paham. Afkar adalah teman lamaku. Di antara kami nggak ada hubungan kotor seperti yang kamu katakan! Kuharap kamu bisa bicara dengan sopan!" ujar Wulan dengan marah."Oh, masih mau menyangkal? Jalang sepertimu berani menyuruhku bicara sopan?" Wira tersenyum dingin, lalu mengulurkan tangannya untuk menampar Wulan.Namun, Afkar langsung meraih pergelangan tangannya."Ah! Sakit! Lepaskan atau aku akan membunuhmu!" teriak Wira sambil menunjuk Afkar."Mulut dan tanganmu memang gatal ya?" tanya Afkar dengan dingin. Matanya mulai menunjukkan kemarahan."
Read more

Bab 370

Apalagi, ibunya masih sakit dan dia masih harus membayar utang kepada Afkar. Di mana lagi dia bisa mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih dari 20 juta sebulan?"Nggak apa-apa, Wulan! Kalau nggak kerja di sini, kamu bisa ke Hotel Royal. Aku akan memberimu posisi manajer! Gaji 40 juta sebulan!" Afkar menatap wajah Wulan, lalu mengayunkan tangannya dengan percaya diri.Namun, Wulan tertawa getir dan memandang Afkar dengan tatapan rumit. "Afkar, aku bisa pinjam uangmu karena aku akan mengembalikannya perlahan-lahan! Tapi, aku nggak mau bekerja di bawahmu.""Itu akan membuat hubungan kita berubah. Aku nggak ingin begitu. Terima kasih atas niat baikmu, tapi lebih baik ... lupakan saja."Wulan memandang Afkar sambil tersenyum tipis. Wajah cantiknya dipenuhi kegetiran.Benar! Wulan bisa meminjam uang dari Afkar dan akan mengembalikannya perlahan. Dengan begitu, hubungan mereka masih setara.Hanya saja, jika dia bekerja di bawah Afkar, meskipun gajinya tinggi, hubungan mereka yang dulunya a
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
49
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status