Semua Bab Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Bab 351 - Bab 360

456 Bab

Bab 351

Mereka bilang waktu mereka sangat berharga, tetapi pada akhirnya hanya untuk menghadiri makan siang biasa?Sementara itu, Felicia sedang sangat sibuk mengurus masalah perusahaan dan akhirnya berhasil menyisihkan waktu untuk sesi foto pre-wedding. Kenapa mereka yang harus mengalah? Apakah waktu orang lain tidak berharga?Mendengar ucapan Afkar, semua orang langsung menoleh ke arahnya. Pihak butik gaun pengantin jelas merasa canggung. Sementara itu, kru produksi dan Andri dari kawasan wisata memandang Afkar dengan tatapan tidak ramah.Andri sontak mengernyit. Nada bicaranya tegas dan dingin ketika bertanya, "Pak, apa kamu nggak kenal Nona Devi? Dia adalah salah satu bintang papan atas di negeri ini! Dia nggak punya banyak waktu untuk menunggu, jadi kami harap kamu bisa bekerja sama!"Devi adalah seorang aktris yang dalam beberapa tahun terakhir melejit namanya. Dengan wajahnya yang memiliki kecantikan klasik serta dipadukan dengan riasan dan gaya pakaian yang tepat, penampilannya di laya
Baca selengkapnya

Bab 352

Jeremy tertawa dingin sambil berbicara, "Devi adalah artis kesayangan Pak Cello. Kalian sebaiknya jangan cari masalah!"Meskipun terpesona oleh kecantikan Felicia, Jeremy tetap setia kepada Devi. Kebetulan dia juga sedang mengejarnya belakangan ini. Jika bisa menjalin hubungan dengan Devi, nama Jeremy pasti akan makin populer berkat perhatian yang didapatkan dari artis terkenal itu.Andri melambaikan tangannya dengan tidak sabar. Dia mengusir dengan suara makin keras, "Cukup! Latar belakang Nona Devi bukanlah sesuatu yang bisa kalian lawan. Cepat pergi, jangan bikin masalah di sini!"Pada saat itu, pemilik butik gaun pengantin mendekati mereka. Dia coba membujuk dengan nada penuh kekhawatiran, "Pak Afkar, Nona Felicia, gimana kalau ... kita pergi saja?"Devi yang melihat itu pun tersenyum sinis. Dengan sikap arogan, dia mengangkat dagunya ke arah Felicia lalu mengejek, "Hmph! Kalau pintar, cepat pergi! Jangan kira karena kamu sedikit cantik, semua orang akan menuruti keinginanmu!"Seba
Baca selengkapnya

Bab 353

Para pengawal Devi mulai bergerak. Wajah mereka menunjukkan niat tidak baik. Mereka perlahan mengepung Afkar dari berbagai arah.Jeremy baru saja tersadar dari keterkejutannya. Dia menatap Afkar dengan pandangan penuh niat buruk. Auranya langsung berubah dan memancarkan tekanan yang tajam.Selama ini, Jeremy selalu mengaku dirinya adalah ahli seni bela diri sejati. Itu memang tidak sepenuhnya salah. Namun, kekuatannya hanya sebatas pada tingkat kausa tahap akhir.Meski begitu, Jeremy merasa mampu mengalahkan orang biasa dengan kemampuannya, bahkan pasukan khusus standar. Itu sebabnya, dia sangat percaya diri dan menganggap dirinya seorang ahli sejati.Devi yang licik memerintahkan para pengawalnya, "Kalian semua mundur. Biar Jeremy saja yang membantuku kasih dia pelajaran!"Kemudian, Devi menatap Jeremy dengan penuh keyakinan sambil berucap, "Jeremy, kamu harus bantu aku melumpuhkannya!"Harus diakui, Devi adalah wanita yang licik. Jika pengawalnya yang bertindak dan Afkar sampai terlu
Baca selengkapnya

Bab 354

Dalam sekejap, kilatan tajam dari bilah pedang bersinar terang. Para tamu tak diundang itu serempak menghunus pedang mereka dan mengeluarkan suara yang menusuk telinga. Saat berikutnya, suasana penuh dengan niat membunuh yang mencekam."Semua orang, angkat tangan dan berlutut di tanah! Kalau nggak, kalian akan mati!" Pemimpin para petarung itu berseru dengan suara kasar menggunakan bahasa Yanura yang terdengar sangat kaku.Kerumunan saling memandang dengan ekspresi ketakutan. Hanya saja saat mereka masih ragu dan panik, kilatan pedang yang mematikan memelesat dengan cepat.Dengan satu tebasan, pemimpin petarung itu menebas kepala salah satu anggota kru hingga terlepas dari tubuhnya. Darah menyembur ke segala arah dalam pemandangan yang mengerikan."Aaarghhh!""Mereka membunuh orang!"Jeritan langsung memenuhi udara dan menggema di seluruh area. Barulah semua orang sadar, pedang yang mereka bawa bukanlah properti palsu. Itu adalah senjata mematikan yang bisa membunuh manusia."Diam! Lak
Baca selengkapnya

Bab 355

Melihat pemandangan itu, semua orang yang ada di lokasi langsung menarik napas panjang dengan tubuh gemetar.Gerakan Afkar yang cepat, bersih, dan penuh kejam membuat semua orang merasa terkejut sekaligus ngeri. Bahkan, ekspresi Felicia yang berdiri di belakangnya sempat berubah saat melihat aksi tersebut.Saat berikutnya, para petarung berbaju hitam yang akhirnya tersadar dari keterkejutan, mulai berteriak penuh amarah dalam bahasa Sakura yang tidak dimengerti. Dengan ekspresi penuh kebencian, mereka menyerang Afkar serentak.Masing-masing dari mereka memancarkan aura membunuh yang begitu mengerikan. Suhu udara di sekitar bahkan langsung turun drastis."Tanah ini sudah sejak lama bukan lagi milik kalian. Orang-orang Sakura seperti kalian nggak boleh bertindak sewenang-wenang! Matilah!" Afkar mengucapkan kalimat itu dengan dingin. Wajahnya yang tegas dan berkarisma terlihat makin serius dan memancarkan aura mematikan.Setelah teriakan penuh kekuatan itu, Afkar segera menggendong Felici
Baca selengkapnya

Bab 356

Pertempuran sengit di depan mata, tetapi pelukan Afkar terasa seperti dunia lain. Keluar dari pelukan ini sama dengan memasuki neraka! Di dalam pelukan ini seperti rumah yang tenang!Entah berapa lama kemudian, akhirnya sekeliling menjadi tenang. Felicia merasa dirinya telah diturunkan. Seketika, kedua matanya terbuka. Semua orang yang berada di sisi lain juga menunjukkan ekspresi terkejut dan ngeri.Terlihat semua petarung berpakaian hitam itu kini telah menjadi mayat! Cara mati mereka hampir sama!Lutut mereka remuk, kaki mereka tertekuk ke belakang, sebuah pedang tertancap di atas kepala mereka! Dengan sekilas pandang, terlihat banyak mayat berlutut dengan pedang tertancap di tubuh mereka!Semua orang tercengang. Devi, Jeremy, kru film, bahkan orang-orang dari butik, semuanya merinding!Selain Devi yang masih membenci Afkar, semua wanita di sana memandang sosok tegap di kejauhan itu dengan rasa hormat dan kagum."Inilah yang disebut petarung sejati!""Entah kenapa, pemandangan ini n
Baca selengkapnya

Bab 357

Lembah dan tepi danau ini kini dipenuhi aura kematian!Bahkan, orang-orang biasa yang berada jauh dari sini pun bisa merasakan aura membunuh yang mengerikan di antara Afkar dan Nobu!Kekuatan dahsyat terasa seperti zat nyata yang memancar dari tubuh Nobu, menekan Afkar secara gila-gilaan.Setelah mengumpulkan kekuatan hingga maksimal, Nobu berseru dan mencabut dua pedangnya. Tubuhnya berubah menjadi bayangan yang menyerbu ke arah Afkar. Serangannya seperti ingin membelah Afkar menjadi beberapa bagian!Whoosh! Dalam sekejap, energi naga yang kuat memancar dari dalam tubuh Afkar, membentuk lapisan pelindung energi yang padat di sekeliling tubuhnya.Udara di sekitar Afkar tampak terdistorsi. Tanpa ragu, Afkar menghadapi serangan pedang Nobu. Klang! Klang! Klang ....Seketika, ekspresi percaya diri Nobu membeku! Ekspresi kejam di wajahnya langsung berubah menjadi ketakutan!Ketika kedua pedangnya mengenai pelindung energi Afkar, pedang-pedang itu langsung hancur berkeping-keping."Nggak mu
Baca selengkapnya

Bab 358

Jeremy terus menggelengkan kepalanya. Aktor laga yang sebelumnya bersikap sombong dan menantang Afkar untuk bertarung, kini terlihat seperti ingin menangis. Bibirnya bergetar saat berbicara. Bahkan, dia tidak berani menatap langsung ke arah Afkar.Afkar terkekeh-kekeh sambil menyapu seluruh kerumunan. Andri menunduk dengan ketakutan. Devi juga menghindari tatapan Afkar dengan ekspresi tidak karuan.Saat ini, terdengar suara sirene. Seketika, terlihat beberapa mobil polisi dan ambulans tiba di lokasi kejadian!Kapten yang memimpin tim pun turun dari mobil dan langsung terkejut melihat pemandangan di depannya."Jangan bergerak, angkat tangan kalian!" Kapten itu langsung mengeluarkan pistolnya dan berteriak keras kepada semua orang.Petugas polisi lainnya yang turun dari mobil juga terkejut. Melihat banyak mayat berlutut di tanah, mereka segera mengeluarkan pistol mereka.Afkar menggeleng dan mengangkat tangannya sebagai tanda menyerah. Orang lain pun mengikuti."Tangkap mereka semua!" pe
Baca selengkapnya

Bab 359

Afkar berteriak dengan marah, "Suruh dia datang dan hadapi aku! Dia cuma ingin balas dendam dan menuduh tanpa dasar!"Setelah ucapan itu dilontarkan, pria berambut abu itu ragu sejenak. Kemudian, dia berkata dengan suara rendah, "Aku akan sampaikan keinginanmu pada Bu Devi. Kalau dia setuju, aku akan atur pertemuan untuk kalian."Setelah itu, pria berambut abu itu meninggalkan ruang interogasi. Sementara itu, orang-orang selesai mencatat kesaksian. Sebagian besar masih berkumpul di halaman besar dan tidak langsung pergi.Felicia berada di antara mereka! Dia tampak memandang sekeliling dengan cemas karena tidak melihat Afkar keluar.Sesaat kemudian, Felicia menarik seorang petugas berseragam dan bertanya, "Maaf, kenapa Pak Afkar belum keluar ya? Apa dia baik-baik saja?"Petugas itu menggeleng. "Maaf, Bu. Ada yang menuduh Pak Afkar membunuh orang yang nggak bersalah. Kami masih menyelidikinya."Mendengar ini, ekspresi Felicia langsung berubah. "Kapan Afkar membunuh orang yang nggak bersa
Baca selengkapnya

Bab 360

Ketika melihat keadaan ini, orang-orang yang ada di sana langsung terkejut dan segera mengangkat tangan mereka."Ka ... kami nggak melakukan apa-apa!""Gimana mungkin Pak Afkar yang membunuh Pak Kai? Aku melihat dengan jelas, justru pembunuh yang memimpin itu yang membunuh Pak Kai!""Benar! Aku bisa bersaksi untuk Pak Afkar!""Pak Afkar adalah pahlawan. Dia menyelamatkan kami, gimana mungkin dia membunuh orang yang nggak bersalah? Pak Kai dibunuh oleh para pembunuh dari Negara Sakura!""Kami bisa bersaksi untuk Pak Afkar!""Aku nggak yang menuduh Pak Afkar!""Siapa yang begitu kejam? Gimana bisa membuat kebohongan seperti ini?"Para kru film, orang-orang dari butik, bahkan Andri, semua sibuk berdiskusi. Terutama para aktris dan figuran wanita, mereka berkata dengan suara paling lantang, seakan-akan mereka sangat marah mendengar ada orang yang menuduh Afkar.Sekarang, hampir semuanya telah menjadi penggemar Afkar. Mereka sangat menghormati dan mengagumi pria yang seperti dewa pembunuh i
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3435363738
...
46
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status