Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 381 - Chapter 390

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 381 - Chapter 390

452 Chapters

Bab 381

Ketika melihat Codet bersujud dan memohon belas kasihan pada Afkar, Agus mulai meragukan realita.Codet adalah sosok berkuasa yang dikagumi Agus di hatinya. Sementara itu, Afkar adalah pria yang barusan diremehkannya. Pria yang sudah memiliki anak.Namun, kini sosok yang dikaguminya sedang berlutut dan memohon belas kasihan dari Afkar. Jika Agus tidak pernah melihat Codet dari kejauhan sebelumnya, dia mungkin akan curiga bahwa orang yang berlutut itu hanyalah penyamar yang disewa Afkar untuk menipu mereka.Melihat Codet ketakutan hingga kencing di celana di hadapan Afkar, Agus tiba-tiba merasa darah di tubuhnya bergelora penuh semangat. Dia bertanya, "Kak, dari mana kamu temukan pria sehebat ini?"Wulan, Martin, dan Sumi belum pulih dari rasa terkejut mereka. Pantas saja Afkar begitu berani berkata bahwa Codet hanyalah pecundang. Ternyata memang seperti itulah faktanya.Ucup dan beberapa anak buah Codet lainnya tertegun heran. Mereka seolah-olah baru melihat sesuatu yang tidak bisa dip
Read more

Bab 382

"Pak Afkar, Ucup yang meracuni pikiranku! Tolong ampuni aku kali ini! Ampuni aku untuk terakhir kalinya. Aku janji akan mengubah jalan hidupku dan nggak menindas siapa pun lagi. Ampun ... mohon ampuni aku," pinta Codet dengan ngeri.Afkar menatapnya tanpa ekspresi, lalu mendengus dan menendang area sensitif Codet.Codet mengaduh kesakitan dan memegangi area itu dengan tubuh meringkuk. Wajahnya berkerut-kerut dan biji matanya hampir keluar. Dia terlihat sangat kesakitan dan menyedihkan."Aku nggak percaya janji kosongmu. Kali ini aku hanya melumpuhkanmu, tapi kalau aku melihatmu berbuat keji lagi, kamu nggak akan selamat!" ancam Afkar dengan dingin.Codet memasang senyuman yang sangat dipaksakan dan berkata, "Ba ... baik! Terima kasih ... sudah mengampuni nyawaku, Pak Afkar.""Bawa orang-orangmu dan pria bernama Ucup itu pergi," ujar Afkar sambil melambaikan tangannya dengan raut sinis. Shafa masih berada di sampingnya. Bagaimanapun, dia tidak mungkin menghabisi orang di depan Shafa."B
Read more

Bab 383

Afkar tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia menjawab, "Nggak, kok! Aku bisa mengerti. Aku nggak akan meremehkanmu."Setelah mengalami berbagai macam kejadian di hidupnya, Afkar tidak lagi menyimpan hal-hal kecil seperti ini di dalam hatinya. Dia bisa memaklumi reaksi keluarga Wulan."Aku akan kembalikan 1,6 miliar itu padamu," ucap Wulan.Afkar mengatakan bahwa penyakit jantung ibunya sudah sembuh. Sekarang Wulan benar-benar memercayainya."Nggak perlu buru-buru, kamu simpan saja dulu. Kamu mungkin nggak leluasa karena tinggal bersama keluargamu. Kamu bisa memakai uang ini untuk menyewa apartemen," ujar Afkar.Afkar tidak keberatan membalas kebaikan teman sekolah yang sudah baik padanya semasa sekolah. Jika ada kesempatan, dia pasti akan membantu sebisanya.Wulan menggigit bibirnya dan sengaja bertanya dengan nada menggoda, "Kenapa? Kamu mau jadi gadunku?""Eh ... bukan begitu! Aku nggak bermaksud begitu! Anggap saja uang itu aku pinjamkan padamu, kamu bisa membayarnya pelan-pelan
Read more

Bab 384

Erlin menatap putra keduanya dengan sorot suram. Namun, dia tidak memberi tahu Renhad bahwa Afkar tidak datang dalam beberapa hari ini."Renhad, sepertinya Ibu nggak kuat lagi. Mungkin Ibu akan mati dalam beberapa hari ini ...," kata Erlin dengan lemah."Nggak, Bu! Ibu pasti akan berumur panjang!" bantah Renhad dengan cepat.Renhad memasang ekspresi sedih dan melanjutkan, "Ibu harus kuat. Kalau Ibu pergi, gimana nasib Keluarga Safira? Siapa yang akan menjadi pemimpin Keluarga Safira?"Sambil berkata demikian, Renhad diam-diam menatap Erlin. Dia mengeluh dalam hati. Di saat seperti ini, mengapa ibunya masih tidak segera memilih kepala keluarga selanjutnya?....Keesokan paginya, Mateo menemui Afkar di Vila Emperor untuk mengambil stok Pil Rejuvenasi yang baru.Afkar sedang menemani Shafa makan di ruang tamu. Dia bertanya dengan santai, "Mateo, apa semua Pil Rejuvenasi sudah terjual?"Mateo mengangguk dan menjawab, "Ya, sudah ludes! Haha! Semuanya laris manis!""Oh? Biarpun dihargai 2 mi
Read more

Bab 385

Sore itu, Afkar pergi ke kantor Felicia dan memijat kepala presdir cantik itu.Belakangan ini Felicia sangat sibuk. Namun, setiap kali Afkar memijatnya, dia selalu merasakan tubuhnya menjadi segar kembali. Dia juga merasa kondisi fisiknya terus membaik.Afkar melirik arlojinya. Sekarang hampir tiba waktunya untuk menjemput Shafa. Namun, tiba-tiba dia menerima telepon dari Bayu."Afkar, apa kamu mau makan bersama di rumahku malam ini?" tanya Bayu dengan ramah."Tentu saja. Karena kamu yang mengundang, aku nggak mungkin menolak," sahut Afkar. Dia sedikit terkejut, tetapi segera menyetujuinya.Saat Fadly mendapat masalah tempo hari, sikap awal Farel memang terkesan oportunistis. Namun, Afkar tidak memasukkannya ke dalam hati. Dia juga tidak menyimpan dendam terhadap Bayu.Lagi pula, Keluarga Subroto sudah beberapa kali membantunya, terutama pada pertemuan bisnis itu. Tanpa bantuan Farel dan Aruna, Felicia pasti sudah tidak berkutik difitnah oleh Hendrik.Afkar bukan orang yang picik. Dia
Read more

Bab 386

Begitu mendengarnya, Shafa langsung menoleh dan menyahut dengan kesal, "Ayahku bukan buaya! Jangan sembarangan! Eh, di mana ayahku?"Shafa mengejapkan matanya. Di sisi lain, Lyra sudah tiba di belakang Shafa. Ketika Lyra tersenyum nakal dan hendak meraih Shafa, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.Buk! Shafa yang baik-baik saja tadi sontak terjatuh. Tubuhnya mengejang, ekspresinya kesakitan. Bahkan mulut, hidung, dan telinganya berdarah. Pemandangan ini sungguh mengerikan.Lyra membelalak terkejut. Wajahnya sampai memucat saking takutnya. Dia menangis sambil memanggil, "Shafa, kamu kenapa? Huhuhu .... Kakek, Nenek, Shafa berdarah! Paman, Bibi, cepat kemari! Shafa kenapa? Huhu ...."Saking kagetnya, suara Lyra sampai terdengar aneh. Begitu mendengar suara itu, Bayu dan lainnya bergegas menghampiri. Semua orang terkesiap melihat keadaan Shafa."Nak, kamu kenapa?" Tara segera menghampiri. Dia hendak menggendong Shafa untuk memeriksa kondisinya."Jangan disentuh! Kamu nggak ngerti apa-apa.
Read more

Bab 387

Niat membunuh yang menakutkan menyebar dari sosok Afkar. Melihat kondisi Shafa tiba-tiba memburuk di rumah Keluarga Subroto, dia pun mencurigai mereka dan menatap tajam kepada seluruh anggota Keluarga Subroto.Ekspresi semua orang sontak berubah pucat. Lyra semakin ketakutan dan menangis tersedu-sedu!"Afkar, kami juga nggak tahu kenapa Shafa jadi begini. Tadi dia baik-baik saja dan bermain dengan Lyra. Kemudian, dia tiba-tiba jadi seperti ini," jelas Bayu."Gimana mungkin? Putriku baik-baik saja. Kalau kalian nggak melakukan apa-apa, kenapa dia bisa jadi begini?""Jelaskan! Apa yang kalian lakukan padanya? Kalian meracuninya atau apa? Berikan aku penawar racunnya!" pekik Afkar dengan mata merah, seperti orang yang sudah kehilangan akal sehatnya.Saat ini, tubuh Shafa dikelilingi energi hitam. Afkar bahkan tidak tahu harus melakukan apa. Energi naga yang dimasukkan ke tubuh Shafa sama sekali tidak berefek. Dia benar-benar panik."Afkar, jangan sembarangan bicara! Kami benaran nggak mel
Read more

Bab 388

Bayu melirik istrinya dan menghela napas. Pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi.....Afkar membawa Shafa pulang dengan tergesa-gesa. Di sepanjang perjalanan, dia terus-menerus menyalurkan energi naga ke tubuh Shafa. Namun, tidak ada efek sama sekali!"Shafa! Shafa ... jangan buat Papa takut .... Apa yang terjadi padamu? Siapa yang melakukan ini padamu?"Air mata Afkar mengalir. Ketika melihat putrinya seperti ini, dia merasa dunianya runtuh!Saat ini, Shafa sedang tidak sadarkan diri. Meskipun begitu, ekspresinya masih kesakitan. Bisa dibayangkan betapa beratnya penderitaan yang dialami Shafa.Sebagai seorang ayah, hati Afkar terasa sangat berat."Tuhan! Kenapa? Kenapa kau melakukan ini pada anakku? Sebelumnya dia baik-baik saja! Kenapa?"Jika dirinya bisa membantu Shafa menanggung semua ini, Afkar rela menerima rasa sakit itu berkali-kali lipat. Yang penting, Shafa bisa hidup sehat dan selamat.Setelah kembali ke rumah, Afkar tidak menghiraukan pertanyaan dari Manda. Dia m
Read more

Bab 389

Malam itu, Afkar tidak bisa tidur. Dia mempelajari ingatan dalam otaknya dengan saksama, termasuk beberapa teknik yang tidak biasa, bahkan yang berbahaya dan sesat. Harapannya hanya satu, yaitu menemukan cara untuk menyelesaikan masalah. Namun, semua itu sia-sia.Kemudian, Afkar pergi ke halaman untuk berlatih Mantra Roh Naga. Dia tahu, baik itu Mantra Roh Naga, Kitab Kaisar Naga, ataupun Jurus Mata Naga, dia baru menguasai Sebagian kecil. Tahap yang lebih tinggi hanya bisa dikuasai seiring dengan meningkatnya kekuatan diri!Mungkin pada saat itu, dia baru bisa menyembuhkan penyakit putrinya dan membuat Shafa tidak tersiksa lagi oleh penyakit.Pada pukul 11 malam, ponselnya bergetar. Afkar mengeluarkan ponsel dan melihat. Itu adalah video yang dikirim oleh Farel.Afkar sebenarnya sudah tahu, kemungkinan besar dia telah salah paham dengan Keluarga Subroto. Kondisi Shafa seharusnya tidak ada hubungannya dengan Keluarga Subroto.Mengingat hal ini, Afkar merasa sangat menyesal atas reaksi
Read more

Bab 390

Sahira menyipitkan matanya dan mengangguk. "Ini adalah sebuah kutukan! Sebuah kutukan yang telah diteruskan selama ribuan tahun!""Kutukan? Apa yang sebenarnya terjadi? Beri tahu aku apa saja yang kamu tahu!" Mendengar itu, Afkar langsung terkejut dan emosinya bercampur aduk."Ya sudah, aku jelasin! Kita berdua sama-sama bermarga Rajendra. Sebenarnya kita ini keturunan dari sebuah keluarga besar yang tersembunyi, Keluarga Rajendra Kuno. Demi mengendalikan kekuatan dalam keluarga dan mencegah adanya pengkhianatan, setiap beberapa generasi, Kepala Keluarga Rajendra akan memberikan obat rahasia kepada setiap anggota keluarga.""Baik yang termasuk garis keturunan utama maupun cabang, semua harus meminumnya! Obat rahasia ini pada dasarnya adalah sebuah kutukan. Kutukan ini nggak langsung memengaruhi anggota keluarga yang meminumnya, tetapi akan diwariskan secara acak kepada keturunan dekat dalam empat generasi. Sepertinya, putrimu mewarisi kutukan itu!"Mendengar penjelasan itu, Afkar terbe
Read more
PREV
1
...
3738394041
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status