Home / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Menantu Paling Berkuasa.: Chapter 21 - Chapter 30

65 Chapters

Bab 21 :  Scorpions Gank 

Prankk! Widhi menjatuhkan gelas saat melihat siaran berita dari dalam TV, sangat-sangat tidak di sangka bahwa cucu kesayangan terlibat dalam kasus korupsi. “Ini tidak boleh di biarkan begitu saja, aku harus menutup semua saluran berita,” tutur lelaki tua itu, kemudian mengambil ponsel untuk menghubungi orang yang kepercayaan keluarga Anggara. “Maaf Tuan, saya tidak bisa menutup semua saluran berita, apakah Anda mempunyai masalah dengan seseorang, atau menyinggung orang lain?” ucap orang kepercayaan keluarga Anggara, setelah mendengar permintaan Widhi. “Aku tidak pernah menyinggung siapapun, bahkan aku selalu baik dengan orang lain,” tutur Widhi kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak. “Argh! Sial! Beraninya dia bermain-main dengan keluarga Anggara!” “Jhoni!” teriak Widhi ketika memanggil sang cucu, hingga menampakkan urat leher. “Kumpulkan semua anggota kelua
Read more

Bab 22: Panggilan kembali.

Setelah selesai sarapan meraka pergi dengan aktivitas masing-masing, Selly pergi ke rumah sakit, menghantarkan sarapan untuk ibu dan menjenguk Ayah tercinta. Sedangkan Rocky berangkat ke kedai makanan, yang baru saja dia buka beberapa minggu lalu. Ketika baru saja membuka kedai, dan menyiapkan semua keperluan bahan masakan yang akan dia olah, tiba-tiba datang lelaki tua bersama dengan 10 orang berseragam hitam dan semua mengenakan kacamata hitam. “Maaf Tuan, kedai saya belum buka dan saya baru siap-siap,” ucap Rocky dengan sopan, tetapi, tidak mendapatkan perlakuan baik dari pria tua tersebut. “Apakah kau yang bernama: Rocky Briano?” “Saya sendiri, apakah saya mengenal, Tuan?” balas Rocky sambil mengangkat alis sebelah, bingung. “Ini yang katanya cucuku?berani sekali mengaku sebagai Tuan muda keluarga Trump,” tutur Pria tua itu dengan tatapan merendahkan, membuat Rocky menghela napas
Read more

Bab 23: Bandul giok bersatu

“Nyonya, Tuan muda ingin ke rumah dan menemui Tuan besar,” ucap Martin ketika sambungan telepon terhubung, dengan Levya, “Apa?!” “Bagaimana dia bisa tahu tentang, ayah?” “Aku kurang tahu, Nyonya, tetapi, ini sangat bahaya bagi Tuan muda,” tutur Martin lewat sambungan telepon, khawatir. “Jangan bilang kau sudah memberikan alamat rumah ini, pada Rocky,” tutur Satu pengawal datang dengan tergopoh-gopoh, memberi tahu jika ada keributan di depan, membuat Levya langsung memutuskan sambungan telepon sepihak. “Siapa yang membuat keributan?” Levya langsung bergegas kedepan, untuk melihat siapa yang di maksud oleh pengawal tersebut. “Astaga! Rocky! Hentikan!” teriak Levya menenangkan putranya yang sedang membuat kekacauan di kediaman keluarga Trump. “Ada apa ini, kenapa sampai terjadi kericuhan, seperti ini?” tanya Levya sambil mengelus dada sang putra,
Read more

Bab 24: Manfaatkan dia sebagai umpan

Setelah berselang lama, Rocky pun sampai di kedia. Akan tetapi, dia mendapati kedai sudah porak-poranda dihancurkan oleh orang lain. “Siapa yang melakukan ini?” gumamnya pelan setelah menghela napas panjang, perlahan dia merapikan peralatan yang masih bagus dan bisa di gunakan. “Kedai sudah tutup?” tanya Selly saat datang bersama dengan Pragus, tetapi, yang membuat Rocky menatap curiga dari raut wajah pemuda itu, solah dia sudah tahu tentang kejadian tersebut. “Dihancurkan pengecut,” balasnya tanpa memperdulikan kehadiran istri dan pemuda itu. “Ya, mungkin ini, suatu balasan karena kau telah menggangguku,” sambung Pragus dengan lalu tersenyum, merendahkan. “Aku tidak pernah mengganggu orang lain,” jawab Rocky dengan nada malas, tetapi, malah mendapat gelak tawa dari Pragus, kemudian menggenggam erat tangan Selly, seolah ingin memamerkan kemesraan di depan
Read more

Bab 25: Permohonan berselimut kecurigaan.

Di meja makan sudah terhidang beberapa menu, Selly dan Rocky hanya makan berdua, karena ibu mertua jarang pulang dan lebih memilih menjaga suaminya di rumah sakit. “Minggu depan ayah sudah di izinkan pulang,” ucap Selly membuka pembicaraan saat sarapan bersama suami. “Apakah ayah sudah sembuh?” balas Rocky. “Kondisinya sudah membaik, dan aku menyarankan untuk rawat jalan saja, uang tabunganku sudah menipis dan uang pemberianmu saat itu juga sudah habis untuk membayar Bangsal dan menembus obat,” jelas Selly. “Jangan cemaskan masalah biaya, tetapi, jika itu yang kau inginkan, aku hanya bisa pasrah dan menurut akan kemauanmu. Aku akan carikan dokter terbaik untuk ayah,” tutur Rocky lalu menyuapkan makanan kedalam mulut. “Oh iya, jangan cemaskan masalah biaya, aku akam usahakan,” Suasana ruang makan semakin lama semakin hangat, pembahasan dan pembicaraan sem
Read more

Bab 26: Kau pikir salahmu sendiri

Selly di hantar menggunakan motor butut kesayangan Rocky, yang baru saja keluar dari bengkel setelah sekian lama motor itu rusak, kini sudah selesai di perbaiki, meskipun laju motor pelan. Tetapi, Selly tidak pernah mengeluh ataupun malu ketika Rocky menjemput dengan motor butut tersebut. “Apa kau bahagia, hidup bersamaku?” tanya Rocky tiba-tiba menyeletuk seperti itu. “Menurutmu, aku kurang bahagia?” balas Selly. “Kau sudah hampir mendapatkan apa yang kau inginkan, apakah kita akan bercerai setelah menjadi Ceo di AGP?” “Bisa iya, bisa juga tidak, tetapi tergantung, bahkan aku ingin menceraikan mu sekarang, besok, dan kemarin-kemarin.” balas Selly dengan nada di tekan. “Kenapa tidak bergegas meminta cerai dariku?” “Berhenti dan menepi,” perintah Selly karena sudah sangat-sangat jengkel dengan pembahasan tersebut. “Kenapa turun?” tanya Rocky dengan sangat-sangat polos. “Kau pikir sendiri. salahmu, aku ma
Read more

Bab 27: Jebakan

Rocky memperlihatkan cicin pernikahan yang tanpa sengaja, berhasil dia rebut dari jari, pencuri itu.“Aku seperti mengenal cincin ini, baiklah ini sudah menjadi petunjuk kuat untuk menyelidiki kasus penculikan Anda, ketika masih kecil,” ungkap Zelfian kemudian menoleh kearah adik,Dua Waldo bersaudara saling melempar pandangan, kemudian pamit pergi, untuk menjalankan tugas dari Rocky.“Zee, hantar aku ke makam ayah angkat,” pinta Rocky langsung mendapat anggukan dari pemuda tersebut.“Ayah, aku sudah bertemu dengan ibuku, tetapi, entah mengapa aku tidak rela memaafkan orang-orang yang membuat ayah meninggal,” batin Rocky saat dalam perjalanan menuju desa kecil timur pusat kota.*AGP*(Kantin perusahaan)“Kau belum mengajakku Room tour, aku belum hafal semua ruangan di sini,” ucap Selly membuka pembicaraan di meja makan.“Maaf Nona, saya tadi sangat-sangat sibuk,” balas Sovia la
Read more

Bab 28: Senjata makan Tuan

Brugh!Pragus terhuyung jatuh kelantai, akibat hantaman kers dari Rocky."Dasar binatang!" seru Rocky,Tidak puas dengan satu hantaman, dia pun menarik kerah baju lelaki kurang ajar tersebut, kemudian meludahi wajahnya, lalu hantam lagi beberapa kali hingga lebam, membiru. “Ampun Rocky, ampunilah aku,” Pragus berucap dengan susah payah.“Apa katamu …? ampun? setalah apa yang kau lakukan, pada Selly, apakah masih pantas kau mengiba padaku?” sahut Rocky karena sudah tersulut emosi.“Kalian semua, bawa dia dan beri pelajaran di belakang,” perintah Rocky pada pasukan yang di kirim Martin, tetapi, saat berjalan mendekati istri, dia menemukan obat perangsang tergeletak di lantai.“Binatang!” pekik Rocky saat mengambil botol obat kuat, lalu kembali pada Pragus, “Bawa dua orang tadi, kesini!” “Buka mulut mereka!”Rocky lalu memasukan 2 pil obat perangsang pada ke-tiga pria itu, l
Read more

Bab 29: Balas dendam pada binatang 

“Ampunilah aku, lebih baik aku kau bunuh saja, dari pada memperlakukan aku seperti ini,” pinta Pragus ketika sudah di hadapan Rocky, dia datang hanya menggunakan celana dalam, tetapi, terlihat begitu kacau dan berantakan, bahkan, Pria yang terkenal dengan sikap arogan itu, kini tampak terlihat tidak berdaya akibat melayani nafsu anak buahnya.Mendengar permintaan mati, membuat Rocky tertawa tetapi, itu tidak membuatnya senang, malah semakin suka melihat Pria binatang itu merasa tersiksa.“Sepertinya anak buahmu belum puas, baiknya kau layani mereka terlebih dahulu,” balas Rocky kemudian memberikan perintah untuk mengembalikan Pragus pada dua anak buah yang tampak menyukai permainan dengan lelaki.“Rocky, ampunilah aku. Jangan lakukan ini!” pinta Pragus, tetapi, tidak di dengar olehnya.Satu jam pun berlalu, Pragus kini sudah lemah tidak berdaya, bahkan tenaga yang dia miliki seakan habis, seperti orang berlari ratusan meter.
Read more

Bab 30: Pengganggu.

Setelah selesai memasak keinginan, Istri. Rocky bergegas menghantarkan pada istri.“Makanan siap,” tutur Rocky saat tiba di dalam kamar.“Cuma satu? kamu mana?” tanya Selly “Aku masih kenyang, belum lapar,” balas Rocky kemudian memberikan makanan yang dia bawa, pada istri.“Aku harus pergi, jadi kau istirahat di rumah jangan kemana-mana, urusan kantor biar aku yang handle,” ucap Rocky lalu mengelus rambut sang istri.“Handle? Apa kau bisa? Aku kurang yakin kau akan bisa,” balas Selly dengan tatapan tidak percaya.“Lumayan, tapi kalau tidak percaya padaku, aku bisa apa? kau kerja saja dari rumah,” tutur Rocky kemudian pergi.“Baru saja pulang, sudah mau keluyuran lagi, semakin hari semakin terlihat, kalau suami yang di pertahankan oleh putriku, manusia liar.” ucap Sindy sambil membaca majalah, di ruang utama.“Maaf Bu, aku memang harus pergi karena ada urusan penting,” bal
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status