Home / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 30: Pengganggu.

Share

Bab 30: Pengganggu.

Author: Lucky Star
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah selesai memasak keinginan, Istri. Rocky bergegas menghantarkan pada istri.

“Makanan siap,” tutur Rocky saat tiba di dalam kamar.

“Cuma satu? kamu mana?” tanya Selly

“Aku masih kenyang, belum lapar,” balas Rocky kemudian memberikan makanan yang dia bawa, pada istri.

“Aku harus pergi, jadi kau istirahat di rumah jangan kemana-mana, urusan kantor biar aku yang handle,” ucap Rocky lalu mengelus rambut sang istri.

“Handle? Apa kau bisa? Aku kurang yakin kau akan bisa,” balas Selly dengan tatapan tidak percaya.

“Lumayan, tapi kalau tidak percaya padaku, aku bisa apa? kau kerja saja dari rumah,” tutur Rocky kemudian pergi.

“Baru saja pulang, sudah mau keluyuran lagi, semakin hari semakin terlihat, kalau suami yang di pertahankan oleh putriku, manusia liar.” ucap Sindy sambil membaca majalah, di ruang utama.

“Maaf Bu, aku memang harus pergi karena ada urusan penting,” bal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 31: Terjebak dalam jebakan.

    “Apa yang terjadi?!” ucap Rocky bingung, kemudian menyuruh semua anak buah untuk mencari penembak tersebut.Tetapi, penembak itu berhasil lolos tanpa meninggalkan jejak.“Kami gagal menangkapnya,Tuan.” ucap Zee membuat Rocky geram dan langsung mengepalkan tangan, geram. “Aku tidak mau tahu, cepat temukan penembak itu! atau …, aku tidak akan memberikan hadiah, untuk kalian semua!”“Zee, hantarkan aku pulang, aku ingin menenangkan diri,” pinta Rocky pada pemuda yang sudah seperti adik sendiri. Lalu menunjuk George, Hengky dan Halma, “Untuk kalian bertiga …, bersihkan mayat ini, dan jangan sampai meninggalkan jejak.”“Baik, Kakak pertama,” balas mereka bertiga serentak lalu membungkuk hormat, lantas melakukan tygas sesuai dengan apa yang diminta oleh Rocky.Suasana dalam mobil sangat sunyi, Rocky seperti diselimuti rasa frustasi, karena gagal dalam mengulik informasi dari Hendrik, akibat penembak sialan.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 32: Tertampar oleh kenyataan.

    Bab 32: Tertampar oleh kenyataan.“Mari Tuan, ikut saya,” ajak SPG cantik bertutur lembut yang bernama Juni.SPG bermulut mercon itu, kembali berkumpul dengan teman-teman yang belum dapat pembeli sama sekali.“Lisa, customer itu, kau berikan pada Juni, kenapa?” tanya Ellya.“Halah, bodo amat! palingan juga cuma lihat-lihat doang, enggak beli, lagian kasihan itu orang belum melayani pembeli sama sekali,” balas Lisa dengan nada malas.“Iya, gemes banget dengan sikap dan wajahnya yang sok alim dan sok lembut, sukurin dapat customer miskin!” sambung Ellya menatap Juni dengan tatapan kebencian.“Ya kali, dapat pembeli kaya, setelah ini pasti akan di pecat, tanpa pesangon,” tutur Lisa tersenyum licik.Akan tetapi, perbincangan mereka di dengar oleh Rocky dan itu membuat dia merasa geram akan kesombongan para SPG cantik bermulut mercon.Dengan sangat telaten, Juni menaw

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 33: Aku bukan maling

    Rocky pun keluar dari showroom membawa mobil mewah berwarna merah, mengkilap terkesan mewah.“Aku akan gunakan ini menghantar istriku kerja, besok,” gumamnya saat dalam perjalanan pulang.Tidak berselang lama, dia pun sampai di kediaman Anggara, tetapi, tatapan semua orang begitu aneh, ketika melihat Rocky baru turun dari mobil.“Oh, ternyata uang hasil colongan di gunakan beli mobil ini, toh?” ucap Verry Alham dengan tatapan merendahkan.“Apa maksudmu berkata seperti itu?” tatapan mata Rocky tertuju pada istri yang menangis tersedu-sedu.“Halah sok-sokan enggak tahu, kau ini pandai baget berpura-pura,” ucap Verry membuat Rocky semakin bingung dengan maksud ucapan bibi, terlebih tangisan istri membuat dia semakin bertanya-tanya dalam hati, “Ada apa? Kenapa?”“Uangku hilang seratus juta dollar, kau dan istrimu yang mencuri?! sudah ngaku saja, di rumah ini enggak pernah kehilangan barang, sebelum engkau tinggalkan di sini!” Verry menuduh tanpa menyertakan bukti, membuat Rocky menghela n

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 34: Aku atasanmu

    Setelah menempuh perjalanan cukup lama, Rocky menghantarkan Diffa Anjasmara ke hotel.“Em, Rocky … aku dengar kau sudah beristri, kenapa tidak mengirim undangan padaku?” tanya Diffa saat hendak masuk ke dalam kamar hotel.“Bukan urusanmu dan semua terserah padaku,” balas Rocky seolah-olah dia tidak ingin mencari masalah dengan siapapun, termasuk dengan wanita manja yang kini bersamanya.“Aku mau lanjut kerja, urusanku masih banyak,” ucap Rocky lalu pergi tanpa memperdulikan ucapan si gadis yang baru dia jemput dari Bandara.“Tampaknya aku tertarik untuk sedikit menggodamu, aku penasaran, seperti apa saudari iparku,” gumam Diffa Anjasmara kemudian masuk ke dalam kamar.Diffa langsung diberi tugas untuk menangani proyek besar, Briano Lion, yang sempat mengguncang dunia bisnis kalangan menengah ke atas.***“Hallo Tuan, apakah anda mengenal Zaidan Firnaldi?” ucap seseorang dari dalam sambu

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 35: Bisakah kau membuka hati untukku?

    Siang sudah berganti sore, dan semua karyawan satu persatu pulang karena jam kerja sudah berakhir untuk hari ini, Selly sedang merapikan dokumen yang masih berserakan di meja kerja.“Sell, apa yang kau lakukan pada Ecy?” tanya Yudis tiba-tiba datang dengan raut wajah tidak bersahabat.“Aku tidak melakukan apapun, kau tanya sendiri saja,” balas Selly tanpa memperdulikan kehadiran sepupu.“Aku disini bicara denganmu, kamu dengar, tidak!” seru Yudis membuat Selly mempercepat pekerjaan, dan setelah selesai beberes, dia baru menatap sepupu lalu berkata “Maaf sepupuku yang tampan, aku tiada urusan dengan Ecy dan aku rasa, itu juga bukan urusanmu juga, jika seumpama kita memang ada urusan—” dia menghentikan ucapan dengan menutup mulut, “Atau jangan-jangan …, kau ini sesungguhnya wanita? karena ikut campur dalam urusan wanita,”“Tidak perlu menjawab dan mengajakku berdebat, aku benar-benar tidak punya waktu,” ucap Selly menghentikan Yu

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 36 : Tukang plagiat.

    “Aku akan menemanimu,” balas Rocky dengan lembut.“Oh iya, kamu tunggu sebentar, ada yang ingin aku tunjukan padamu,” Selly bergegas menuju nakas untuk mengambil sesuatu dan ingin dia tanyakan pada suami, Rocky mengerutkan kening saat mengetahui desain yang begitu mengagumkan, “Apa maksudnya kamu memperlihatkan ini padaku?” tanya Rocky pura-pura bingung,“Aku ingin mengirimkan desain ini pada Briano Lion, tetapi, aku tidak tahu ini sudah sesuai apa belum,” balas Selly.“Ini sangat indah dan aku yakin karyamu ini akan terpilih dan kamu akan mendapatkan proyek dari Briano Lion.” ucap Rocky menyakinkan Selly, biarpun kompetisi desain diadakan secara umum, bahkan orang dari menengah kebawah pun bisa ikut.“Kau terlalu berlebihan,” ucap Selly tersipu, dengan sanjungan suami, dia pun menoleh untuk menyembunyikan wajah yang sudah seperti tomat.“Baiklah, ayo tidur, besok kau harus datang ke Briano Lion, untuk mengirimkan desain ini,” ajak Rocky sambil memberikan kertas desain tersebut pada i

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab37: Cemburu.

    “Hallo Selly, bagaimana kompetisi desain mu? apa kamu berhasil mendapatkan proyek itu?” tanya Sindy dalam sambungan telepon.“Semua gagal gara-gara Yudis, Bu,” balas Selly pada sambungan telepon.“Dimana suamimu? Apa dia tidak membantumu? Bukankah dia sopir pribadinya keluarga Trump, pemilik Briano Lion?” tanya Sindy dengan nada geram, terdengar oleh Rocky.“Sudahlah, Bu, aku pusing,” Selly pun memutuskan sambungan telepon sepihak, membuat sang ibu murka.“Haduh, gimana sih? Ibu belum selesai bicara malah di matiin?!” ucap Sindy marah-marah,“Anak itu memang tidak bisa diandalkan! Awas saja kalau kau pulang, aku akan memberimu pelajaran!” tutur Sindy mengancam menantu yang tidak pernah dia anggap.***Setelah perjalanan cukup lama, pasangan suami istri itu sampai di taman pelangi,Rocky pun turun setelah memarkirkan mobil, di area parkir, dia berjalan membututi istri, dia tidak berani menggandeng tangan istri, karena takut kena bentakan dan amarah dari si istri.Brugh!Tanpa sengaja R

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 38: Aku ada dihadapanmu

    Ketika Rocky hendak pergi tiba-tiba, suara seorang wanita mengehentikan langkah kaki. “Mau kemana?”“Aku ada urusan mendadak, tadi bosku telepon,” balas Rocky lalu pergi.Dalam hati Selly merasa curiga dengan gelagat aneh suami, seperti ada yang di sembunyikan, tetapi, dia mencoba masa bodo. Namun, tetap saja … timbul pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu pikirannya.***Saat dalam perjalanan dia mendapatkan data tentang Zidan Firnaldi, dari Waldo bersaudara.Rocky tersenyum dengan senyuman sulit diartikan, entah apa yang akan dia lakukan ketika bertemu dengan pria yang dia temui saat berada di taman pelangi, lalu dia menghubungi Arfandi, untuk memberikan tugas.“Tangkap dia, jangan sampai dia lolos … aku akan memberi ia kejutan tidak terduga, dalam hidupnya.” perintah Rocky dalam sambungan telepon, lalu memutuskan sepihak.Setelah berselang lama, Rocky pun sampai pada tempat dimana dia membuat janji dengan Waldo bersaudara.Dia menghela napas berat, untuk melegakan dada yang tiba-ti

Latest chapter

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 65: Ema Emerson 

    “Siapa yang berani membuat onar di tempatku?” ucap Rocky berjalan keluar dari dapur sambil memasukkan tangan di saku celana.Sontak, kedua preman jalanan itu tertawa seakan mendapat lelucon yang amat sangat lucu.“Ternyata kau, pemuda kota yang bertulang lembek,” balas preman berambut keriting panjang. “Lebih baik kau segera bayar uang keamanan, dari pada kita hancurkan tempat ini.” sambung preman yang berbadan kurus dan berambut pendek.“Bayar uang keamanan, ya?” Rocky berlari langsung memberikan tendangan pada preman yang berbadan kurus, kemudian memberikan hantaman pada yang satunya.Kedua preman itu langsung tergeletak di lantai, Rocky menginjak tangan si gondrong membuat dia berteriak kesakitan lalu menendang lempeng perut berulang-ulang.Setelah puas dengan yang gondrong, dia mendekat pada si kurus dengan tatapan sulit diartikan.“Mohon ampun, Tuan, tolong ampuni kami,” ucap si kurus membuat Rocky s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 64: Mulai dari restoran.

    Pagi pun tiba, Rocky sudah berpenampilan rapi dia kini berada di depan cermin sedang memasang dasi.Tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Martin,” gumam Rocky kemudian mengangkat panggilan tersebut.“Gimana Martin, apa ada kabar baik untukku, pagi ini?” tanya Rocky saat panggilan terhubung.“Dua hari lagi ada pertemuan dengan Ema Emerson, dan saya sudah agendakan pertemuan kalian,” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Kerja bagus, jika kita berhasil, akan ada bonus besar untukmu,” ucap Rocky pada sambungan telepon.”Oh iya, selidiki kasus kecelakaan yang menimpa Delia Trump, apakah ada campur tangan dari Erllina, atau tidak,” pintanya kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.Senyuman licik pun mengembang di bibirnya saat menatap bayangan dibalik cermin. “Ema Emerson, kau yang mulai permainan ini, dan kau harus juga yang harus mengakhiri” ucapnya kemudian mengambil tas lalu keluar dari kamar untuk berg

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 63: Kekhawatiran keluarga Anggara.

    Di kediaman Anggara, semua orang tanpak cemas karena tetua keluarga dan putra semata wayang tidak kunjung pulang.“Pa, Ayah dan Yudis belum juga pulang, gimana ini, Pa?” ucap Verry Alham cemas bercampur dengan khawatir.“Apa perlu kita lapor pada pihak hukum, Ma?” balas suami.“Nanti lama, Pa. Kita harus segera mencari mereka,” tutur Verry sudah tidak sabar lagi, karena merasakan firasat buruk terhadap putra tercinta.“Ayo kita cari.” ajak suami kemudian bergegas pergi untuk mencari dua keluarga Anggara.***Di sisi lain Rocky tersenyum kepikiran dengan ucapan sang istri saat dalam sambungan telepon.“Akankah dia benar-benar membatalkan kontrak nikah?” gumam Rocky bertanya-tanya pada diri sendiri sambil mengemudikan mobil. “Jika itu benar-benar terjadi, aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia ini, dan aku akan melamarmu kembali, kita akan melangsungkan pernikahan mewah dihadiri banyak tamu, bukan s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 62: Manusia serakah

    Setelah berbincang tentang rencana memanfaatkan Selly, tiba-tiba datang dua orang berbadan kekar masuk dalam ruangan Widhi.“Kalian ikut kami, atau, kami patahkan tulang-tulang kalian!” ucap pria bertato dengan nada tegas.“Siapa kau, kenapa bisa masuk ke dalam perusahaan ini?” tanya Widhi dengan nada bergetar, ketakutan.“Itu tidak penting,” balas pria tersebut kemudian membawa Widhi dan Yudis keluar dari ruang pribadi,Setelah tiba di parkiran, mereka langsung di masukkan ke dalam mobil. “Kami mau dibawa ke mana?” Yudis bertanya dengan nada ketakutan.“Diam! Atau aku buat kau tidak bisa bicara selamanya!” ucap pria berbadan kekar dan berambut pirang.Seketika, mulut Yudis terbungkam oleh bentakan dari pria tersebut, dan mereka berdua hanya bisa pasrah tanpa bertanya lagi.***Di AGP, Selly mendapat panggilan telepon dari suami, dia pun bergegas menjauh dari keramaian kantin untuk mengangkat panggilan tersebut.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 61: Mendapatkan hak di kantor.

    Saat masih berada di taman pelangi, Selly mendapatkan panggilan dari Widhi Anggara.“Kakek menghubungiku, ada apa?” batin Selly bertanya-tanya. “Sebentar ya, Sov,” ucap Selly kemudian sedikit menjauh untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.“Hallo, ada apa?” tanya Selly saat panggilan terhubung.“Maaf Selly, aku telah salah padamu, kau boleh bekerja kembali di AGP dan melanjutkan proyek kerja sama dengan Briano Lion,” ucap Widhi dari jauh dalam sambungan telepon membuat sang cucu wanita mengangkat alis sebelah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.“Apa Kakek sedang membohongiku, dan akan mempermalukan aku lagi?” tanya Selly pada sambungan telepon.“Tidak, aku mohon kembalikanlah dan aku akan memberikanmu hadiah istimewa,” ucap sang Kakek kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.“Hallo …, Kakek,” Selly pun melihat ponselnya, ternyata sambungan telepon sudah terputus.“Dasar manusia pal

  • Menantu Paling Berkuasa.   60: Aku menantu paling berkuasa.

    “Kau mau ikut denganku, berarti kau akan mengundurkan diri dari AGP?” tanya Selly setelah merasa lebih tenang.“Iya, untuk apa aku memperkaya orang sombong seperti Tuan Yudis dan Tuan Widhi,” jawab Sovia membuat atasan membulatkan mata, tidak percaya.“Jangan, jaman sekarang sulit mencari pekerjaan,” sambung Selly tidak ingin mengorbankan si asisten.Sovia menghela napas panjang, kemudian berkata, “Benar juga, tapi aku tidak bisa bekerja di tempat orang tidak punya hati.”“Kamu harus tetap bekerja di sana, ingat, kamu juga butuh uang untuk makan,” tutur Selly mengingatkan Sovia agar tetap bertahan, meskipun berkerja di tempat orang paling menyebalkan sedunia.***Setelah menunggu cukup lama, Widhi dan Yudis pun datang menemui Presdir Briano Lion. Namun, mereka tidak mengenali siapa sosok Tuan muda dibalik masker.“Maaf Tuan muda, apa yang membuat Anda memanggil kami datang ke sini?” tanya Widhi d

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 59: Dipecat 

    “Sudah-sudah, enggak usah dibahas, aku sudah pusing gegara Presdir, malah kau tambah lagi,” ucap Selly menepis pertanyaan Sovia si asisten.Ketika sampai di AGP, dia disambut oleh sepupu.“Lihatlah, siapa yang datang,” ucap Yudis dengan penuh kesombongan.“Minggir, aku tiada urusan denganmu,” balas Selly malas berdebat dengan siapapun.“Aku yang ada urusan denganmu.” ucap Yudis seolah tidak pernah lelah mencari masalah dengan sepupu.“Apa lagi? Masalah kemarin? bukankah kau telah berjanji untuk tidak menggangguku?” tanya Selly sudah sangat lelah menghadapi sikap keras kepala pria yang sedang berdebat dengannya.“Urusan yang kemarin belum selesai, menurut keputusan kakek, kau dipecat tanpa hormat,” ungkap Yudis membuat sang sepupu menganga, terkejut tidak percaya.“Aku dipecat? kesalahan aku apa? bukankah aku sudah berhasil mendapatkan proyek yang diinginkan kakek?” ucap Selly dalam keadaan syok.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 58: Ujian cinta 

    Rocky menceritakan tentang rencana yang dia bahas dengan Martin kemarin, “Apa?! Ema Emerson?!” Zee sangat terkejut setelah mendengar nama itu.“Ada apa kau takut?” tanya Rocky menyipitkan mata ketua menatap wajah Ceo lekat-lekat.“Tidak, jika itu sudah menjadi tugasku, aku tidak akan takut,” balas Zee membuat Rocky tersenyum puas, “Bagus jika memang begitu.” tutur Rocky sambil menepuk pundaknya.“Kau boleh pergi, selamat mengumpulkan tenaga untuk tugas yang aku berikan,” usir Rocky membuat dia hanya mampu menelan saliva untuk membasahi tenggorokan yang tiba-tiba kering. Dengan langkah gontai,diapun berjalan keluar dari ruang Presdir, dan setelah kepergian Zee, Rocky kembali menggunakan masker karena jam meeting akan segera dimulai.Saat di ruang meeting, Rocky memperhatikan sang istri begitu pandai dalam mempresentase proyek yang akan dia garap. begitu cerdas dan kata perkata mudah di pahami.Setelah 30 menit, mee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 57: Rencana balas dendam.

    Setelah kepergian Levya, Rocky lantas menghubungi nomer Martin orang yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis.“Halo pak Martin, atur pertemuan dengan Ema Emerson, aku ingin mengajukan bisnis dengan dia,” ucap Rocky saat panggilan terhubung.“Ema Emerson …? apa Anda yakin? bukankah beliau ibu tiri Anda?” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Aku tahu itu, kita lakukan pendekatan dengan musuh, kalau kita hanya diam tidak berbuat apa-apa yang ada, musuh akan tenang tanpa menunjukkan diri ke permukaan,” ucap Rocky pada sambungan telepon.“Baiklah, apa rencana Anda?” tanya Martin jauh dari dalam sambungan telepon.Rocky pun menceritakan rencana yang menurutnya sangat gila, “Apa Anda yakin, kita akan membuka investasi untuk Briano Lion?!” ucap Martin terkejut dengan rencana Rocky.“Cuma itu satu-satunya cara memancing musuh keluar dari sarang,” balas Rocky.“Baiklah, tetapi, invest

DMCA.com Protection Status