"Tutup mulutmu! Sebenci-bencinya aku pada anak tiriku, tak mungkin aku akan melukainya!" Seru Mayang dengan nada tinggi dan tajam. Geram tak terbendung terpancar dari setiap kata yang dilontarkannya. Mayang, tak terima dituduh sebagai penyebab kecelakaan sang anak tiri di kamar mandi oleh Rangga. Namun, Rangga, semakin tidak percaya kepada mertuanya, melihat reaksi tajam dan defensif dari sang Mama mertua. "Santai saja, Ma. Jika memang Mama tidak melakukannya, biarlah waktu yang menjawab. Namun, jika kecurigaanku benar, siapapun pelakunya akan merasakan akibat dari perbuatannya yang keji. Jangan coba-coba ingin mencelakakan istri dan calon anakku, karena aku tidak akan pernah membiarkannya!" seru Rangga dengan suara penuh ancaman, matanya bersinar tajam menunjukkan keteguhan hatinya. Dengan langkah cepat, ia pun bergegas masuk ke dalam kamar, sementara istrinya yang sudah lebih dulu berada di sana, ditemani oleh suster yang siaga menjaga Febby saat Rangga tidak ada. "Suster, tolo
Read more